Anda di halaman 1dari 5

Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi melalui pengukuran.

Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian meliputi menafsirkan, mendeskripsikan, dan
menginterpretasi hasil pengukuran.

Di dalam Permendikbud Nomor 53 tahun 2015, disebutkan bahwa penilaian hasil


belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi atau bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis.

Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, ulangan,
penugasan, tes praktik, projek, dan portofolio disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi.

Secara umum, penilaian hasil belajar dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif
dan sumatif dalam penilaian.

Sedangkan secara khusus, penilaian hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk
memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
remidial.

Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian harus dilakukan dengan benar berdasarkan prinsip-prinsip yang telah


ditetapkan.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam penilaian.

1. Mendidik

Mendidik artinya proses penilaian hasil belajar harus memberikan sumbangan positif
pada peningkatan pencapaian hasil belajar siswa.

2. Terbuka

Terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian atau pun dasar pengambilan
keputusan harus disampaikan secara transparan dan diketahui oleh pihak-pihak
terkait.

3. Menyeluruh

Menyeluruh artinya penilaian hasil belajar yang dilakukan harus meliputi aspek
kompetensi yang akan dinilai.

4. Terintegrasi
Terintegrasi artinya penilaian tidak hanya dilakukan setelah siswa menyelesaikan
pokok bahasan tertentu, tetapi selama proses pembelajaran.

5. Objektif

Objektif artinya proses penilaian yang dilakukan harus meminimalkan pengaruh-


pengaruh atau pertimbangan subjektif dari penilai dan tidak ada siswa yang
diuntungkan atau dirugikan.

6. Sistematis

Sistematis artinya penilaian harus dilakukan secara terencana dan bertahap serta
berkelanjutan untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan siswa.

7. Berkesinambungan

Berkesinambungan artinya penilaian harus dilakukan secara terus-menerus


sepanjang rentang waktu penilaian.

Penilaian Formatif
Penilaian formatif  (assessment for learning) adalah proses mengumpulkan data
mengenai sejauh mana kemajuan peserta didik dalam menguasai kompetensi,
menginterpretasikan data tersebut, dan memutuskan kegiatan pembelajaran yang
efektif bagi peserta didik agar dapat menguasai materi/kompetensi secara optimal.

Penilaian formatif melibatkan aktivitas guru dan siswa yang bertujuan untuk


memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung.

Penilaian ini akan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program


pembelajaran, mengetahui dan mengurangi kesalahan yang memerlukan perbaikan

Penilaian formatif merupakan bagian dari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan


selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yang merupakan bagian dari praktik
keseharian pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar mengajar di kelas

Penilaian formatif yang dilakukan pendidik tidak hanya penilaian untuk


pembelajaran (assessment for learning), akan tetapi juga penilaian sebagai
pembelajaran (assessment as learning).

Penilaian sebagai pembelajaran, yaitu proses penilaian yang dilakukan pendidik


yang memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk
menentukan target belajar, misalnya dalam bentuk penilaian diri atau penilaian
antarteman.

Tujuan penilaian formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, tidak


hanya untuk menentukan tingkat kemampuan siswa.
Selain itu, penilaian formatif bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilakukan dan menggunakan
informasi tersebut untuk memperbaiki, mengubah atau memodifikasi pembelajaran
agar lebih efektif dan dapat meningkatkan kompetensi siswa.

Penilaian formatif melibatkan proses mencari dan menginterpretasikan bukti-bukti


yang digunakan siswa dan guru untuk memutuskan posisi siswa dalam
pembelajarannya, kemana siswa perlu melangkah dan bagaimana cara terbaik
untuk mencapainya.

Terdapat lima faktor kunci yang dapat meningkatkan pembelajaran melalui penilaian
formatif sebagai berikut.

1. Menyediakan umpan balik yang efektif untuk siswa.


2. Secara aktif melibatkan siswa dalam pembelajaran.
3. Mengatur pembelajaran yang memungkinkan siswa memperoleh nilai baik ketika
dilakukan penilaian.
4. Memperkenalkan pengaruh besar penilaian terhadap motivasi.
5. Mempertimbangkan kebutuhan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan untuk
memahami bagaimana cara meningkatkan hasil belajarnya.

Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan
waktu. Di dalam penilaian sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah
dari suatu unit pembelajaran ke unit pembelajaran berikutnya.

Penilaian sumatif dapat juga diartikan sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu
periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang
diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang
studi.

Penilaian sumatif dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai


diberikan. Kegiatan penilaian sumatif dilakukan jika satuan pengalaman belajar
atau seluruh materi pelajaran telah selesai.

Penilaian sumatif menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai
keputusan pada kinerja siswa.

Penilaian sumatif digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir


kursus atau program. Penilaian sumatif dirancang untuk merekam pencapaian
keseluruhan siswa secara sistematis.

Penilaian sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi siswa, dan diarahkan


pada pelaporan di akhir suatu program studi.
Penilaian sumatif tidak memberikan dampak secara langsung pada pembelajaran,
meskipun seringkali mempengaruhi keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi
bagi siswa dalam belajar.

Fungsi penilaian sumatif, yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman siswa,


sebagai sarana memberikan umpan balik kepada siswa, untuk memberikan umpan
balik kepada staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas
dan standar pemantauanstaf akademik, dan sebagai sarana untuk memotivasi
siswa.

Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif


Penilaian formatif berbeda dengan penilaian sumatif. Penilaian sumatif dilaksakanan
pada akhir pembelajaran satu atau beberapa kompetensi dasar.

Hasil penilaian sumatif digunakan untuk membuat keputusan apakah seorang


peserta didik dapat melanjutkan atau tidak dapat melanjutkan ke kompetensi
berikutnya, naik kelas atau tidak, dan lulus atau tidak lulus.

Hasil penilaian sumatif diperhitungkan dalam pengolahan nilai pada buku rapor.
Selain itu, hasil penilaian sumatif juga dapat dipakai untuk memutuskan tujuan dan
kegiatan pembelajaran berikutnya sebagaimana diilustrasikan pada bagan berikut.

Bagan di atas menunjukkan bahwa penilaian sumatif mengukur pencapaian belajar


yang telah dilaksanakan selama periode tertentu sebelumnya.

Skor yang diperoleh menunjukkan tingkat keberhasilan peserta didik untuk


pembelajaran yang dilaksanakan pada periode sebelumnya tersebut (melihat ke
belakang).

Akan tetapi, hasil penilaian sumatif dapat digunakan juga untuk dasar menyusun
tujuan, bahan, dan kegiatan pembelajaran berikutnya (melihat ke depan). Di dalam
hal ini, hasil penilaian sumatif dimanfaatkan selayaknya hasil penilaian formatif.
Ada sejumlah perbedaan utama antara penilaian formatif dan penilaian sumatif.
Tabel berikut menyajikan beberapa perbedaan yang utama antara penilaian formatif
dan peniaian sumatif.

Link

https://dvcodes.com/perbedaan-penilaian-formatif-dan-sumatif-beserta-contohnya

Anda mungkin juga menyukai