Disusun oleh :
Kelompok/Kelas : 1/F
2023
Kata Pengantar
Bissmillahirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
izinya kami dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak pula
saya haturkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membina kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami susun ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca mengenai Konsep Dasar Teori Belajar dan Pembelajaran. Namun demikian,
bahwa makalah ini masih memiliki banyak kelemahan. Untuk itu, saran dan masukan dari
para pembaca sangat diharapkan, hanya kepada Allah SWT jualah kita berharap, mudah-
mudahan setiap do’a dan usaha ini mendapat ridha-Nya.
Kata Pengantar…………………………………………………............…………………...
Daftar Isi…...……………………………………………………………............…………..
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………............…
A. Latar Belakang………………...…………………………………...........................
B. Rumusan Masalah………………...………………………………..........................
C. Tujuan Penulisan………………...…………………………………........................
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...............
A. Hakikat Belajar..........................................................................................................
B. Hakikat Pembelajaran...............................................................................................
C. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran.......................................................................
D. Tujuan Belajar dan Pembelajaran.............................................................................
E. Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran............................................................................
F. Perbedaan Pembelajaran,Pengajaran,Pemelajar,dan Pembelajar..............................
A. Kesimpulan……………………...........……………………………………………
B. Saran…………………………………...........……………………………………...
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hakikat belajar itu ?
2. Apakah hakikat pembelajaran itu ?
3. Apasaja teori-teori belajar dan pembelajaran ?
4. Apakah tujuan belajar dan pembelajaran itu ?
5. Apa ciri-ciri dari belajar dan pembelajaran ?
6. Apakah perbedaan dari pembelajaran, pengajaran, pemelajar dan
pembelajar ?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar peserta didik memahami dan mengerti hakikat dari belajar dan
pembelajaran .
2. Agar peserta didik mengetahui dan memahami teori-teori belajar dan
pembelajaran.
3. Agar peserta didik mengetahui dan memahami tujuan dari belajar dan
pembelajaran
4. Agar peserta didik mengetahui dan memahami apasaja ciri dari belajar
dan pembelajaran.
5. Agar peserta didik mengetahui perbedaan antara pembelajaran,
pengajaran, pemelajar dan pembelajar
BAB II
Pembahasan
A. Hakikat Belajar
Secara harfiah, Belajar adalah yang tidak tahu menjadi tahu. Secara
keilmuan, belajar merupakan perilaku kognitif yang memerlukan tingkat
keterbukaan kondisi tertentu yang akan menghasilkan perubahan perilaku atau
disposisi untuk bertindak (ditindak lanjuti). Menurut kamus bahasa Indonesia,
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar adalah
suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah
lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat (W. Gulo, 2002:
23). Menurut Nana Sudjana (2002), pada hakikatnya proses belajar mengajar
adalah proses komunikasi.
Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi
tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan
pengertian. belajar ada kaitannya dengan usaha atau rekayasa pembelajar.
Dari segi siswa, belajar yang dialaminya sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan
perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar sebagai hasil belajar
sebagai perwujudan emansipasi siswa menuju kemandirian. Dari segi guru,
kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari tindakan pendidikan atau
pembelajaran. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku yang
dikehendaki, suatu hasil belajar sebagai dampak pengajaran. Belajar adalah suatu
proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan
dan tingkah laku. Pada dasarnya merupakan tahapan perubahan prilaku siswa
yang relative positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif (Syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan
kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar
tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang
dikemukakan oleh witting yaitu :
Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang
menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara
langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam
interaksinya dengan lingkungan (Roziqin, 2007: 62).
Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri
belajar, yaitu:
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial
Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah
perubahan perilaku. Dalam hal ini, Benyamin S. Bloom (1956) mengemukakan
perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam
kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek-
aspeknya.
• Pengetahuan (Knowledge).
• Pemahaman (Comprehension).
• Penerapan (Aplication)
• Penguraian (Analysis).
• Memadukan (Synthesis).
• Penilaian (Evaluation).
• Penerimaan (receiving/attending).
• Sambutan (responding)
• Penilaian (valuing).
• Pengorganisasian (organization).
• Karakterisasi (characterization)
• Kesiapan (set)
• Meniru (imitation)
• Membiasakan (habitual)
• Adaptasi (adaption)
B. Hakekat Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan
tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai
fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung
peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
1. Teori Behaviorisme
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan
dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap
rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negative terhadap
perilaku kondisi yang diinginkan. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik yang
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Aliran
psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnyaterhadap arah pengembangan
teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.
Ciri dari teori behaviorisme adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil,
bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan
pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan
mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar
yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut
pandangan ini berpendapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap
lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar. Dalam hal konsep pembelajaran,
proses cenderung pasif berkenaan dengan teori behavioris. Pelajar menggunakan
tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi dan material
sering terisolasi dari konteks dunia nyata atau situasi. Little tanggung jawab
ditempatkan pada pembelajar mengenai pendidikannya sendiri.
2. Teori Humanistik
3. Peran peserta didik utama dalam proses pembelajaran, baik dalam mengatur
atau mengendalikan proses berpikirnya sendiri maupun untuk ketika berinteraksi
dengan lingkungannya.
5. Pendidik berperan sebagai fasilitator, tutor dan mentor untuk mendukung dan
membimbing belajar peserta didiknya.
• Pengetahuan tidak datang dari luar tetapi dikonstruksi oleh peserta didiknya
sendiri;
2. J. Piaget
Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis, menegaskan bahwa pengetahuan
dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah
penyerapan informasi yang baru. Sedangkan akomodasi adalah sesuatu yang
disediakan untuk kebutuhan penyusunan stuktur informasi yang lama maupun
informasi baru, baik tempat maupun kebutuhan lain.
Ada 3 (Tiga) hal pokok yang berkaitan antara tahap perkembangan intelektual
dengan tahap perkembangan konstruktivisme mental (kognitif), yaitu sebagai
berikut:
3. Vigotsky
4. Tasker
Teori belajar kontruktivisme Tasker menekankan bahwa ada tiga hal yang harus
ada dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
5. Wheatley
• Pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif tetapi secara aktif oleh struktur
koqnitif peserta didik;
6. Hanbury
• Peserta didik berkesempatan untuk diskusi dengan sesamanya; Pada bagian ini
akan kita dibahas proses belajar dari pandangan teori belajar konstruktivisme dari
aspek-aspek peserta didik, peran guru, sarana belajar dan evaluasi belajar
Kunci peranan guru dalam proses belajar adalah pengendalian yang meliputi
sebagai berikut;
3. Tujuan Pembelajaran
1. Ciri Belajar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan ini atau
sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya.
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individu berlangsung terus
menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya.
Perubahan yang bersifat sementara (Temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa
saat saja, seperti keringat, keluar air mata, menangis, dan sebagainya tidak dapat
digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi
karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah
laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
e) Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan
dicapai. Perubahan terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar
disadari.
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Jadi, aspek
perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya.
2. Ciri Pembelajaran
6) Terdapat pola aturan yang ditaati pendidik dan peserta didik dalam proporsi
masing-masing
Penutup
A. Kesimpulan
Secara harfiah, Belajar adalah yang tidak tahu menjadi tahu. Secara
keilmuan, belajar merupakan perilaku kognitif yang memerlukan tingkat
keterbukaan kondisi tertentu yang akan menghasilkan perubahan perilaku atau
disposisi untuk bertindak (ditindak lanjuti). Dalam hal ini, Benyamin S.
Bloom (1956) mengemukakan perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil
belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan
psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya. Secara umum istilah belajar
dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan
tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran dapat
dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa,
sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono,
2000: 24). Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Ada beberapa Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran diantaranya yaitu teori
behavioristisme, teori humanistik dan teori kontruktive. Adapun yang menjadi
tokoh-tokoh dari teori Konstruktivesme adalah Driver dan Bell, J. Piaget,
Vigotsky, Tasker, Wheatley dan Hanbury. Selain pada teori – teori ada pula
Tujuan Intruksional, Tujuan Pembelajaran, dan Tujuan Belajar dalam proses
belajar dan pembelajaran. Ada beberapa ciri dari belajar yaitu perubahan yang
terjadi secara sadar, Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional, Perubahan
dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif, Perubahan dalam Belajar Bukan
Bersifat Sementara, Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah dan
Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku. Tidak hanya ciri dari
belajar adapula ciri dari pembelajaran diantaranya yaitu Memiliki tujuan yaitu
untuk membentuk peserta didik dalam suatu perkembangan tertentu, terdapat
mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang direncanakan
dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan fokus materi
ajar, terarah dan terencana dengan baik.
B. Saran
1. Diharapkan kami selaku penulis dan pembaca dapat mempelajari,
memahami dan mengerti tentang materi yang disajikan.
2. Diharapkan bagi pembaca yang berupa pendidik dan peserta didik
dapat memahami benar-benar apa tujuan dari belajar dan
pembelajaran.
3. Diharapkan untuk memahami teori-teori yang ada dengan sebaik-
baiknya demi tercapainya suatu tujuan.
Daftar Pustaka