Anda di halaman 1dari 2

A.

HAKIKAT BELAJAR
Secara harfiah, Belajar adalah yang tidak tahu menjadi tahu. Secara keilmuan, belajar merupakan
perilaku kognitif yang memerlukan tingkat keterbukaan kondisi tertentu yang akan menghasilkan
perubahan perilaku atau disposisi untuk bertindak (ditindak lanjuti).
Menurut kamus bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah
lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat (W. Gulo, 2002: 23).
Menurut Nana Sudjana (2002), pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.
Contohnya, Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana
guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.

belajar ada kaitannya dengan usaha atau rekayasa pembelajar. Dari segi siswa, belajar yang
dialaminya siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari
tindakan pendidikan atau pembelajaran. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku yang
dikehendaki, suatu hasil belajar sebagai dampak pengajaran.
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan
dan tingkah laku. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif
positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah,
2003),
dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap.
Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang
dikemukakan oleh witting yaitu :
1. Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi
2. Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi
3. Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi
Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang menetap, baik yang dapat diamati maupun
yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman
dalam interaksinya dengan lingkungan (Roziqin, 2007: 62).
Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu:
1. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).
2. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi
karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang
berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial
4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman
5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari


belajar adalah perubahan perilaku.

Dalam hal ini, Benyamin S. Bloom (1956) mengemukakan perubahan perilaku yang terjadi sebagai
hasil belajar meliputi perubahan dalam 3 aspek : kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor,
beserta tingkatan aspek-aspeknya.
1. Cognitive Domain (Kawasan Kognitif). Adalah kawasan yang
berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang
bias diukur dengan pikiran atau nalar. Kawasan ini terdiri dari
: • Pengetahuan (Knowledge).
• Pemahaman (Comprehension).
• Penerapan (Aplication)
• Penguraian (Analysis).
• Memadukan (Synthesis).
• Penilaian (Evaluation).
2. Affective Domain (Kawasan afektif).
Adalah kawasan yang
berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral
dan sebagainya. Kawasan ini terdiri dari:
• Penerimaan (receiving/attending).
• Sambutan (responding)
• Penilaian (valuing).
• Pengorganisasian (organization).
• Karakterisasi (characterization)
3. Psychomotor Domain (Kawasan psikomotorik). Adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-
aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan
fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari:
• Kesiapan (set)
• Meniru (imitation)
• Membiasakan (habitual)
• Adaptasi (adaption)

Anda mungkin juga menyukai