Anda di halaman 1dari 7

Nama : Veren Pramestya Anantasa

NIM : F1051201029

Prodi : Pendidikan Fisika

Kelas : II A2

Makul : Belajar dan Pembelajaran

Apa Itu Belajar dan Belajar Fisika?

A. Pengertian Belajar
1) Arti Belajar Menurut KBBI
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
2) Pengertian Belajar Secara Umum
Belajar juga didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam
keperibadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan
kemampuan-kemampuan yang lain.
3) Pengetian Belajar Menurut Para Ahli
A. Menurut Slavin
Pengertian belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang
berasal dari pengalaman.
B. Menurut Winkel
Pengertian belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
C. Menurut Ernest R. Hilgard
Belajar diartikan sebagai proses perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda
dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada
keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat,
seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
D. Menurut Gagne
Pengertian belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya
terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan
perubahan perilaku (Catharina Tri Anni : 2004).
E. Menurut Moh. Surya
Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas,
bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
F. Menurut Bower
Bower berpendapat bahwa arti belajar adalah ditunjukkan oleh
perubahan yang relatif tetap dalam perilaku yang terjadi karena adanya
latihan dan pengalaman-pengalaman. Belajar adalah suatu proses kognitif.

B. Ciri-Ciri Belajar
Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar
adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan
ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :

1) Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).


Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja
dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu
yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan.
2) Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada
dasarnya merupakan kelanjutan dari keterampilan yang telah diperoleh
sebelumnya.

3) Perubahan yang fungsional.


Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa
sekarang maupun masa mendatang.

4) Perubahan yang bersifat positif.


Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke
arah kemajuan.

5) Perubahan yang bersifat aktif.


Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif
berupaya melakukan perubahan.

6) Perubahan yang bersifat pemanen.


Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung
menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.

7) Perubahan yang bertujuan dan terarah.


Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai,
baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

8) Perubahan perilaku secara keseluruhan.


Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh
pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap
dan keterampilannya. seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu
juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.
C. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa
telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsungnya proses belajar.
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal, kondisi-
kondisi tes, standar perilaku. Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar
yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar. Tingkah laku itu merupakan
bagian tujuan yang menunjuk pada hasil yang diharapkan dalam belajar. Kondisi-
kondisi tes, hal ini perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi ulangan/ ujian yang
diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan
sebelumnya. Adapun standar perilaku ialah tujuan dari belajar agar siswa memiliki
perilaku yang baik.
Secara global tujuan dari belajar adalah terjadi perubahan pada diri seseorang
menjadi lebih baik. Maka dari pernyataan tersebut akan dijelaskan secara rinci beberapa
tujuan belajar berikut:

1) Belajar bertujuan mengadakan perubahan


Perubahan yang dimaksud ialah perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.
Dengan adanya kegiatan belajar maka norma yang dimiliki oleh seseorang setelah ia
melakukan kegiatan belajar akan berubah menjadi lebih baik.
Dalam kegiatan ini pendidik bisa melatih dalam pembelajaran di sekolah, ini
bisa dimulai dari pemberian contoh oleh pendidik itu sendiri. Jadi seorang pendidik
harus senantiasa menjaga sikap agar bisa menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya,
karena mengingat bahwa tujuan yang diinginkan dalam belajar adalah bersifat positif.

2) Belajar bertujuan mengubah kebiasaan


Maksudnya adalah mengubah kebiasaan seperti kebiasaan buruk menjadi lebih
baik, seperti merokok, minum-minuman keras, keluyuran, bangun terlambat, bermalas-
malasan dan sebagainya. Kebiasaan tersebut harus diubah menjadi yang lebih baik.
Dalam kegiatan di sekolah, pendidik selain memberi pengetahuan melalui pelajaran
yang di sampaikan, harus memberikan perhatian yang lebih mengenai peserta didik
yang mempunyai kebiasaan buruk.
Hal ini bisa dilakukan dengan pemberian kesadaran bahwa perbuatan yang
dimiliki tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain.
Serta pendidik harus memberikan dorongan yang kuat untuk bisa menghilangkan
kebiasaan negatif yang dimiliki peserta didik tersebut.

3) Belajar bertujuan mengubah sikap


Seperti mengubah sifat negatif menjadi positif. Misalnya seorang anak yang
tadinya selalu menentang orang tuanya, tetapi setelah ia mendengar, mengikuti
ceramah-ceramah agama, sikapnya berubah menjadi anak yang patuh, cinta dan hormat
kepada orang tuanya.

4) Belajar dapat mengubah keterampilan.


Misalnya seseorang yang terampil main bulu tangkis, bola, maupun cabang
olahraga lainnya adalah berkat belajar dan latihan yang sungguh-sungguh. Jadi kegiatan
belajar dan latihan adalah hal yang perlu dilakukan agar terjadi perubahan yang baik
pada diri seseorang.

5) Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.


Dalam kaitan hal ini pendidik lebih cenderung memperhatikan dalam penyaluran
ilmu pengetahuan (transfer of knowledge). Pendidik harus memiliki kesiapan yang baik
ketika ia akan mengajar dan adanya penggunaan pendekatan, strategi maupun metode
agar dalam pembelajaran peserta didik tidak merasakan suasana yang membosankan.
Pemilihan metode harus disesuaikan dengan materi, karakteristik pendidik, sarana dan
prasarana, biaya, dan sebagainya agar pembelajaran berhasil dengan baik.

D. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah rumusan tentang perilaku hasil


belajar ( kognitif, psikomotor, dan afektif ) yang diharapkan untuk dimiliki (dikuasai)
oleh si pelajar setelah si pelajar mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
Suatu tujuan pembelajaran sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam
situasi bermain peran;
2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat
diamati; dan
3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada
peta pulau jawa, siswa dapatmewarnai dan memberi label pada sekurang-
kurangnya tiga gunung utama.
Tujuan pembelajaran juga berarti tercapainya perubahan perilaku atau
kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tercapainya perubahan
perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Tujuan
tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan
beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager
(1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai
atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan
pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau
penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar
yang diharapkan.
Henry Ellington (1984) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah
pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
Sementara itu, Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran
adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa
setelah berlangsung pembelajaran.
Yang menarik untuk digaris bawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E.
Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis.
Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran sepatutnya
dibuat secara tertulis (written plan). Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat
memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa.
Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari
tujuan pembelajaran, yaitu:
1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara
lebih mandiri;
2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar;
3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pembelajaran;
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.
E. Belajar Fisika
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku alam dalam berbagai
bentuk gejala untuk dapat memahami apa yang mengendalikan atau menentukan
kelakukan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka belajar fisika tidak lepas dari
penguasaan konsep-konsep dasar fisika melalui pemahaman.
Pembelajaran fisika merupakan proses membangun pengetahuan dalam
mengkaji berbagai fenomena fisika yang terjadi di alam semesta.
F. Kesimpulan
Menurut saya, belajar adalah proses seseorang yang memiliki keinginan untuk
menambah pengetahuannya, meningkatkan kemampuannya, dan mengubah tingkah
perilakunya. Dari belajar inilah seseorang bisa membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk untuk dirinya dan di lingkungan sekitarnya.
Adapun ciri-ciri orang yang belajar ialah pengetahuannya bertambah,
kemampuannya meningkat, tingkah lakunya berubah dari yang buruk menjadi peribadi
yang lebih baik.
Tujuan belajar sendiri adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Misalnya dari
yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu, kemampuannya terus meningkat, dan hasil dari
pembelajarannya meningkat.
Jadi kita dapat memahami bahwa belajar memang hakikatnya adalah
adanya perubahan pada diri pembelajar. Tentunya perubahan yang terjadi adalah
perubahan ke arah yang lebih baik dimana dimulai dari perubahan yang sederhana
hingga kompleks.
Inilah alasan mengapa pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembelajaran.
Pendidikan yang memang pada dasarnya bertujuan mencerdaskan dan menghasilkan
sumber daya yang terdidik tidak bisa dilakukan tanpa adanya pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai