DISUSUN OLEH :
VEREN PRAMESTYA ANANTASA (F1051201029)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah- Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Junaidi H. Matsum, M.Pd.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan, serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Tentu saja kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penulisan, materi, maupun penyajiannya. Oleh karena itu, kami sangat
terbuka apabila terdapat kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sekaligus
menanamkan rasa cinta tanah air dan sikap saling menghormati hak antar warga negara
serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap negara Indonesia.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB IV ..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
4.1. Kesimpulan.............................................................................................17
4.2. Saran ........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Mengetahui apa itu ancaman.
Mengetahui jenis-jenis dan bentuk ancamannya.
Mengetahui Ancaman terhadap Integrasi Nasional.
Mengetahui Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM.
Mengetahui kasus ancaman yang terjadi di masyarakat.
Mengetahui peristiwa ancaman yang pernah terjadi.
Mengetahui dampak dari ancamannya.
Mengetahui cara mengatasinya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Jenis-jenis dan Bentuk Ancaman
A. Ancaman Militer
4
B. Ancaman Non-Militer
2. Politik, ancaman di bidang politik ini bisa muncul ketika ada negara
lain yang ikut campur dalam rumah tangga negara.
5
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak
hanya meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-
apek kehidupan sosial, antara lain:
6
diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak
dua kali, yaitu pada Agresi Militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5
Agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948.
7
Baru-baru ini kita dikejutkan dengan adanya aksi teror di Ibu Kota
Jakarta, yaitu Bom Thamrin. Aksi teror ini dilakukan secara terbuka di
tengah kesibukan masyarakat. Aksi teror bersenjata ini memakan banyak
korban, baik dari kepolisian dan masyarakat. Aksi teror ini merupakan
bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan
menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban
tanpa mengenal rasa peri kemanusiaan.
8
Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup
(lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak
menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-
militer atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat
seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.
Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai
bidang kehidupan.
9
kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Kita mesti proaktif
menyaring dampak negatif globalisasi.
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal
tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat
dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan
ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya. Pengaruh globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.
10
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut
tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara.
11
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-
barang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap
sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka
memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan
pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas,
foya-foya, dan sebagainya.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri
sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang
lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan
sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu
berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu,
seperti meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat
yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang
berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting,
dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas,
kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
12
pekerjaan sehingga tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi lalu
membuat mereka terjerumus ke dalam perbuatan kriminalitas.
3. Gaya hidup konsumtif yang semakin tinggi. Hal ini terjadi karena
budaya gemar mengonsumsi sudah tertanam daripada memproduksi
sendiri.
13
9. Penangkapan ikan di laut ilegal yaitu dua kapal ikan asal Vietnam
ditangkap di laut Natuna pada bulan Oktober 2018.
14
3.7. Peran Masyarakat dan Cara Mengatasinya
15
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar
keagamaan dengan aman dan nyaman.
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam
masyarakat dan pemerintah.
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Menurut pendapat saya, ada banyak hal yang dapat diperkirakan
mampu mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. Dengan
cara membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi
muda. Ini merupakan hal penting karena generasi muda merupakan
penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa
ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Pramono Hanif. 2021 Ancaman Militer dan Ancaman Non-Militer, dari website
https://www.pintarnesia.com/pengertian-ancaman/ diakses Rabu, 16 Juni
2021
Purwanti Puput. 2019 Akibat Ancaman Militer dan Macam Jenisnya, dari website
https://hukamnas.com/akibat-ancaman-militer diakses Rabu, 16 Juni 2021
Hilmabrilian. 2016 Bentuk Ancaman Militer dan Non-Militer bagi NKRI, dari
website https://hilmabrilian.wordpress.com/2016/10/01/bentuk-ancaman-
militer-dan-non-militer-bagi-nkri/ diakses Jum’at 18 Juni 2021
18