Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No.

1/2019) 21 - 34 | 21

INGATAN, LUPA, DAN TRANSFER


DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Oleh
Rudi Nofindra
rudinofindra@yahoo.com

Article History Abstract


Received : December 2018 This writing aims to describe that the brain has ability
Accepted :February to handle complicated algorithms simultaneously inside
2019 unlimited number, far exceeding the ability of the
Published : March 2019 processor even the most sophisticated computer. But
unfortunately humans cannot optimize all the potential
Keywords of the brain, so the brain does not following all the
Ingatan, lupa dan transfer memory traces to be stored with perfect, but will
gradually disappear. But when the person concerned is
asked to recall the matter part of it has been forgotten.
Humans tend to perfecting the forgotten parts
themselves how to create the story's own details. As a
result, a story about an event witnessed by someone will
change from time to time. The longer the distanct
between the initial incident with when telling a story,
the more changes.

Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa otak
memiliki kemampuan menangani algoritma rumit secara
bersamaan dalam jumlah tak terbatas, jauh melebihi
kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi
sayangnya manusia tidak mampu mengoptimalkan seluruh
potensi otak tersebut, sehingga otak tidak memungkinkan
semua jejak ingatan itu tersimpan terus dengan sempurna,
melainkan berangsur-angsur akan menghilang. Tetapi ketika
orang yang bersangkutan diminta untuk mengingat kembali
hal yang sudah mulai terlupakan sebagian itu. Manusia
cenderung untuk menyempurnakan sendiri bagian-bagian
yang terlupa tersebut dengan cara mengkreasikan sendiri
detil-detil cerita itu. Akibatnya, sebuah cerita tentang suatu
peristiwa yang pernah disaksikan oleh seseorang akan
berubah-ubah dari masa ke masa. Makin lama jarak waktu
antara kejadian awal dengan saat bercerita, maka makin
banyak perubahannya.

21

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 22

A. Pendahuluan terlupakan sebaliknya tidak sedikit


Istilah Transfer belajar berarti pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni
pemindahan atau pengalihan hasil belajar sepintas lalu mudah melekat dalam
dari mata pelajaran yang satu ke mata ingatan. Dalam belajar disamping siswa
pelajaran yang lain atau ke kehidupan sering mengalami kelupaan, ia terkadang
sehari-hari diluar lingkungan sekolah. mengalami peristiwa negatif lainnya yang
Adanya pemindahan atau pengalihan ini disebut jenuh belajar. Peristiwa jenuh ini
menunjukkan bahwa ada hasil belajar kalau dialami siswa yang sedang dalam
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari- proses belajar (kejenuhan belajar) dapat
hari maupu dalam memahami materi membuat siswa merasa telah
pelajaran yang lain. Hasil belajar yang memubadzirkan usahanya Makalah yang
diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut ada dihadapan pembaca ini akan
dapat berupa pengetahuan,kemahiran mengupas dengan singkat dan jelas
intelektual, keterampilan motorik atau mengenai faktor-faktor yang berperan
afektif dan sebagainya.. Sehubungan dalam transfer belajar, Faktor-faktor
dengan pentingnya transfer belajar maka penyebab lupa dan kejenuhan dilengkapi
guru dalam proses pembelajaran harus juga dengan cara mengatasinya, agar
membekali si pelajar dengan kemampuan- proses pembelajaran yang dilakukan dapat
kemampuan yang nantinya akan membawa hasil yuang positif.
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut teori kognitif apapun yang B. Pembahasan
kita alami dan kita pelajari, kalau memang A. Ingatan dalam Belajar dan
sistem akal kita mengolahnya dengan cara Pembelajaran
yang memadai, semuanya akan tersimpan 1. Pengertian ingatan (daya ingat)
dalam subsistem akal permanen kita. akan Berdasarkan arti katanya, daya
tetapi kenyataan yang kita alami terasa merupakan kemampuan melakukan
bertolak belakang dengan teori itu. Apa sesuatu atau tindakan dan ingat berarti
yang telah kita pelajari dengan tekun berada dalam pikiran. Daya ingat berarti
justru sukar diingat kembali dan mudah kemampuan mengingat kembali. Daya

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 23

ingat yang dimiliki seseorang tergantung mengendapkan informasi yang


pada persepsi atau pengalaman yang diterimanya pada suatu tempat tertentu.
dimiliki oleh setiap individu. Menurut Sistem penyimpanan ini sangat
walgito (1994) daya ingat atau memori mempengaruhi kepada jenis memori, baik
dimaknai tidak hanya kemampuan untuk itu memori jangka pendek maupun
menyimpan apa yang pernah dialami memori jangka panjang.
namun juga termasuk kemampuan untuk c. Proses retrival (pemilihan kembali atau
menerima, menyimpan dan menimbulkan mengingat kembali apa yang telah
kembali apa yang telah diketahui. disampaikan sebelumnya dalam proses
Kemampuan tersebut disebut dengan penerimaan informasi). Dalam proses ini
pengkodean (encoding), penyimpanan seseorang/peserta didik berusaha mencari
(storage), dan pemulihan kembali dan menemukan kembali informasi yang
terhadap apa yang telah dialami atau telah disimpan dalam memori untuk
diketahui (retrival). digunakan kembali. Mekanisme dalam
a. Proses encoding (pengkodean terhadap proses mengingat sangat membantu
apa yang dipersepsikan dengan cara peserta didik untuk mengatasi
mengubah informasi menjadi simbol- permasalahan sehari-hari sehingga sering
simbol sesuai dengan daya ingat dikatakan belajar dari pengalaman. Hal ini
seseorang). Dalam proses encoding terjadi apabila peserta didik mampu
mengubah suatu sifat sebuah informasi ke menggunakan informasi yang telah
dalam bentuk yang sesuai dengan sifat- diterima di masa lalu untuk memecahkan
sifat memori seseorang. Proses encoding permasalahan yang ada di masa sekarang.
sangat mempengaruhi waktu lamanya Hilgard (1975) dalam Slavin, (2008)
suatu informasi disimpan dalam menyebutkan tiga jenis dalam proses
pikiran/jiwa seseorang. Proses ini dapat mengingat yaitu : (1) Recall merupakan
berlangsung sengaja atau tidak disengaja. proses mengingat kembali informasi yang
b. Proses storage (penyimpanan terhadap dipelajari dimasa lalu tanpa petunjuk yang
apa yang telah diproses dalam encoding). dihadapkan kepada seseorang/peserta
Proses storage dapat disebut juga dengan didik. (2) Recognition yaitu proses
retensi yang merupakan proses mengenal kembali informasi yang sudah

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 24

dipelajari melalui suatu petunjuk yang (work memory). Artinya, semacam


dihadapkan kepada seseorang/peserta memori yang diibaratkan seperti meja
didik. (3) Redintegrative merupakan kerja mental di mana informasi dikelola
proses mengingat kembali dengan atau dimanipulasi dan dipadukan untuk
menghubungkan informasi yang dimiliki membantu dalam membuat keputusan,
menjadi suatu konsep atau cerita yang memecahkan masalah, dan memahami
cukup kompleks. informasi dari luar. Memori kerja ini
Berdasarkan penjelasan di atas, merupakan sistem memori yang sangat
pendekatan information processing aktif bukan hanya sekedar tempat
menyatakan bahwa pengingatan informasi menyimpan informasi belaka. Masing-
dapat dipahami melalui hubungan antara masing orang memiliki perbedaan
proses encoding, storage, dan retrival. kapasitas daya ingat jangka pendek
mereka untuk menyelesaikan tugas
2. Jenis Daya Ingat (memory) tertentu. Salah satu faktor utama dalam
Daya ingat dibedakan menjadi daya meningkatkan kapasitas ini adalah latar
ingat jangka pendek (short term memory) belakang pengetahuan. Semakin banyak
dan pengetahuan tentang sesuatu, orang
daya ingat jangka panjang (long term tersebut akan makin sanggup
memori). mengorganisasikan dan menyerap
a. Daya ingat jangka pendek informasi baru. Memori jangka pendek
Daya ingat jangka pendek adalah sistem dipandang sebagai media berikut.
penyimpanan yang dapat menahan Encoding : Proses meletakkan informasi
informasi dalam jumlah terbatas selama dalam memori, sesuai dengan bentuk
beberapa detik (Slavin, 2008). Ini adalah persepsinya
bagian daya ingat yang menjadi tempat Storage : Proses meletakkan informasi
informasi yang saat itu dipikirkan. Saat dalam memori, ada perubahan struktur dan
kita berhenti memikirkan hal tersebut fungsi otak
maka hal itu akan hilang dari memori Retrieval : Proses meletakkan informasi
jangka pendek kita. Memori ini juga dalam memori, ada perubahan struktur
dikenal dengan istilah daya ingat kerja penyimpan temporal dalam bentuk

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 25

terkodekan. Misalnya untuk mengingat merupakan daya ingat sematik. Menurut


nomor telepon, posisi bidak pada Solso (dalam Slavin, 2008) daya ingat
permainan catur dan sebagainya. prosedural merujuk pada “mengetahui
Penelitian menyebutkan bahwa memori bagaimana” bukannya “mengetahui
kapasitas rendah hanya mempunyai jangka bahwa”.
waktu penyimpanan antara 20 - 30 detik, Daya ingat episodik, sematik dan
tetapi dapat ditingkatkan dengan latihan prosedural menyimpan dan
dan pengalaman. mengorganisasikan informasi dengan cara
yang berbeda. Informasi dalam daya ingat
b. Daya ingat jangka panjang episodik disimpan dalam bentuk citra yang
Daya ingat jangka panjang adalah bagian diorganisasikan berdasarkan kapan dan
sistem daya ingat yang menjadi tempat dimana berlangsung peristiwaperistiwa.
menyimpan informasi dalam kurun waktu Informasi dalam daya ingat sematik
yang lama (Slavin, 2008). Daya ingat diorganisasikan dalam bentuk jaringan
jangka panjang dianggap sebagai suatu gagasan. Informasi dalam daya ingat
penyimpanan yang kapasitas sangat besar prosedural disimpan sebagai suatu
dan berdaya ingat sangat jangka panjang. kompleks pasangan rangsangan-tanggapan.
Para ahli membagi daya ingat jangka Informasi dalam memori jangka pendek
panjang menjadi tiga bagian yaitu daya dapat dikirim ke memori jangka panjang
ingat episodik, daya ingat semantik, dan dengan usaha dan latihan dalam kondisi
daya ingat prosedural. Daya ingat episodik sadar dan dengan proses yang
(episodic memory) adalah daya ingat berulangulang.
pengalaman pribadi tentang hal-hal yang Memori ini berbasis semantik dan diakses
kita lihat dan dengar. Daya ingat semantik secara asosiatif (paralel). Belum ada
(semantic memory) adalah jangka panjang penelitian secara pasti tentang kapasitas
yang berisi fakta dan informasi yang memori jangka panjang pada manusia
digeneralisasi yang kita ketahui, konsep, bervariasi pada setiap orang. Sebagai
prinsip atau aturan bagaimana kita catatan, informasi yang paling baru dan
menggunakannya. Kebanyakan hal yang paling sering digunakan merupakan
diingat dalam pelajaran sekolah memori yang paling siap diakses.

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 26

3. Permasalahan ingatan yang sering informasi yang dilakukan pada tataran


dialami peserta didik dalam conscious.
belajar dan pembelajaran Register sensorik :
Daya ingat yang baik merupakan 1. Kemampuan yang besar.
kebutuhan setiap peserta didik untuk 2. Memuat informasi sensorik.
belajar optimal. Ini karena hasil belajar 3. Ingatan sangat singkat mengenai
peserta didik di sekolah diukur gambar. Informasi ditransfer - informasi
berdasarkan penguasaan peserta didik atas dilupakan - informasi ditransfer dipanggil
materi pelajaran yang prosesnya tidak kembali. Di dalam kelas misalnya, pasti
terlepas dari kegiatan mengingat ada peserta didik yang memiliki daya ingat
(kemampuan menggunakan daya ingat). baik dan ada pula yang memiliki daya
Daya ingat yang baik akan menyebabkan ingat buruk. Tentu saja, proses
peserta didik dapat belajar dengan mudah pembelajaran di kelas akan berlangsung
dan mencapai hasil optimal, namun tidak lancar bila seluruh peserta didik memiliki
setiap peserta didik memiliki daya ingat daya ingat yang baik. Tetapi ketika
yang baik. Setiap informasi diperoleh dari sebagian besar peserta didik memiliki
hasil proses interaksi dengan lingkungan daya ingat buruk (ditandai dengan
Memori jangka panjang: kesulitan peserta didik dalam mengingat
1. Kemampuan yang tidak terbatas. materi pelajaran) tentunya akan timbul
2. Beberapa pendapat menyatakan memori masalah karena proses pembelajaran
ini memiliki kemampuan penyimpanan menjadi lamban.
yang permanen. Daya ingat merupakan komponen yang
3. Menyimpan informasi dengan penting dalam belajar, terkadang banyak
teratur dan berdasarkan sistem indeks. peserta didik yang sangat mudah lupa
Memori jangka pendek : materi pelajaran yang telah diajarkan,
1. Kemampuan terbatas. bahkan yang baru saja diajarkan. Hal ini
2. Kemampuan menyimpan item-item terjadi karena peserta didik menyimpan
untuk waktu singkat (hingga 30 detik materi yang diajarkan hanya pada short
tanpa pengulangan). term memory bukan pasa long term
3. Melibatkan pemrosesan memori.

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 27

Fenomena yang sering terjadi adalah kesulitan dalam memanggil lagi informasi
kurang ketertarikannya peserta didik yang telah disimpan dalam
terhadap pembelajaran sehingga materi pikiran/jiwanya saat informasi tersebut
yang diberikan cepat dilupakan begitu saja dibutuhkan.
oleh peserta didik, sehingga guru sulit b. Motivasi. Motivasi belajar merupakan
untuk meneruskan pembelajaran hal yang sangat berpengaruh dalam proses
berikutnya dikarenakan pemahaman belajar peserta didik. Seorang peserta
terhadap pembelajaran sebelumnya belum didik yang tidak termotivasi akan merasa
dipahami. kesulitan dalam menerima materi yang
disampaikan sehingga daya ingat terhadap
4. Faktor yang mempengaruhi daya materi yang diberikan menjadi rendah,
ingat peserta didik dalam belajar demikian sebalikanya apabila peserta didik
dan pembelajaran merasa termotivasi saat melakukan proses
Kemampuan mengingat seseorang pembelajaran maka peserta didik tersebut
dipengaruhi oleh faktor internal dan akan lebih lama mengingat materi tersebut.
eksternal. Faktor internal yang c. Kondisi fisik. Kesehatan jasmani
mempengaruhi belajar seseorang yaitu memberi pengaruh pada peserta didik
intelegensi, motivasi, kondisi fisik, dalam mengingat suatu pelajaran. Sakit,
modalitas belajar individu dan kurang tidur atau kelelahan akan
kemampuan mengingat khususnya berdampak pada turunnya prestasi ingatan.
kemampuan untuk mengingat kembali d. Modalitas belajar individu. Daya
materi yang telah disampaikan atau ingat peserta didik baik itu short term
kemampuan untuk melakukan recall memory atau long term memory
memory. dipengaruhi oleh sejauh mana peserta
a. Intelegensi. Intelegensi yang dimiliki didik telah mempelajari serta memahami
peserta didik dalam belajar membantu materi yang diajarkan sejak awal.
untuk mengolah informasi dalam bentuk e. Gangguan. Salah satu alasan penting
kemampuan berpikir dan mengingat lebih yang mempengaruhi daya ingat peserta
cepat. Peserta didik yang memiliki didik dalam mengingat pelajaran yang
intelegensi tinggi tidak terlalu mengalami telah diberikan adalah adanya gangguan.

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 28

Gangguan terjadi ketika informasi lingkungan kelas. Misal interaksi antara


bercampurcampur atau disingkirkan oleh guru dengan peserta didik, peserta didik
informasi lainnya. dengan peserta didik lainnya.
f. Emosi. Peserta didik akan mengingat
sesuatu dengan baik apabila peristiwa- 5. Cara meningkatkan daya ingat
peristiwa itu menyentuh perasaan atau jangka panjang peserta didik dalam
menyenangkan bagi peserta didik. belajar dan pembelajaran
Masalah-masalah yng sudah dipahami Cara meningkatkan daya ingat jangka
benar dan dipertimbangkan baik-baik akan panjang peserta didik terhadap
lebih melekat diingatan. pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
Faktor eksternal yang mempengaruhi sebagai berikut.
proses belajar seseorang antara lain adalah a. Memperbaiki strategi dalam
lingkungan tempat terjadinya proses pembelajaran. Strategi pengajaran
belajar seperti suasana lingkungan belajar, yang aktif melibatkan peserta didik dalam
dan materi pelajaran yang dipelajarinya. proses pembelajaran akan berperan dalam
Suasana lingkungan ini mencakup dua hal meningkatkan ingatan jangka panjang
utama, yaitu suasana lingkungan fisik peserta didik. Strategi yang digunakan
dan suasana lingkungan sosial. Oleh diharapkan (1) mengembangkan emosi
karena itu dalam hal ini suasana dan kemauan peserta didik agar proses
lingkungan mempunyai kontribusi yang pembelajaran lebih menyenangkan,
sangat besar. (2) guru tidak menerangkan suatu materi
a. Suasana lingkungan fisik yang pembelajaran terlalu cepat atau terlalu
meliputi: kondisi ruang dalam kelas, bau lambat yang membuat anak bosan, (3)
kelas (dapat masuk dalam stimulus), berpusat pada peserta didik (student center
kebersihan kelas, ventilasi kelas, learning) dengan mengikutsertakan
pengaturan ruangan kelas, panjang kelas seluruh indera yang dimiliki untuk
dll mengkonstruksi suatu pengetahuan
b. Suasana lingkungan sosial, yaitu (Ahmadi, 1991). Hal ini ditunjukkan
suasana lingkungan yang berhubungan melalui hasil penelitian yang dilakukan
pola interaksi antar personil yang ada di Specht dan Sandling (dalam Slavin 2008)

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 29

yang membandingkan mahapeserta didik akan efektif. Peserta didik harus diberikan
sarjana yang mempelajari akutansi waktu untuk mengulangi masingmasing
dari dosen melalui pembelajaran penggalan informasi baru dalam pikiran
tradisional di kelas dengan mahapeserta karena informasi berikutnya
didik lain yang mempelajarinya melalui memungkinkan akan mendesak informasi
permainan peran. Setelah 6 minggu lama untuk keluar dari daya ingat peserta
peserta didik yang diajari secara didik. Guru harus memperhitungkan
tradisional kehilangan 54% kinerja kapasitas terbatas dengan memberikan
pemecahan masalah mereka sedangkan waktu kepada peserta didik untuk
kelompok yang bermain peran hanya menyerap dan melatih informasi baru
kehilangan 13%. sebelum memberikan mereka pengajaran
tambahan. Hal ini akan membantu peserta
b. Menyediakan waktu untuk didik mengolah informasi dalam daya
melakukan pengulangan. ingat jangka pendek menuju daya ingat
Pengulangan merupakan hal yang penting jangka panjang.
harus dilakukan untuk mengingat kembali
pembelajaran yang telah diperoleh. Ketika c. Membuat pembelajaran menjadi
orang dicegah secara mental untuk bermakna.
mengulangi informasi yang telah dipelajari Untuk memiliki memori yang baik, anda
maka pengetahuan tersebut hanya akan harus secara sadar memasukkan tidak
berada pada daya ingat jangka pendek hanya fakta, tetapi juga makna dan
(short term memory). Proses asosiasi. Jika informasi mempunyai makna
mempertahankan sesuatu dalam daya ingat bagi anda. Anda akan lebih mudah
adalah melalui pengulangan baik itu mengingatnya daripada daftar fakta dan
memikirkan atau mengatakannya angka yang acak. Untuk memaksimalkan
berulang-ulang. Guru harus menyediakan memori, anda harus membuat informasi
waktu untuk melakukan pengulangan tersebut bermakna. Yang Bermakna
selama pembelajaran di ruang kelas. adalah memahami informasi dan
Mengajarkan terlalu banyak informasi memberinya makna pribadi. Biasanya
dengan terlalu cepat kemungkinasn tidak peserta didik tidak mengingat informasi

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 30

saat ujian karena informasi itu tak terlalu tertentu, misalnya dari sekali sehari
bermakna bagi mereka (hanya sekedar menjadi dua kali sehari. Kiat ini
nama dan tanggal yang campur aduk). dipandang cukup strategis karena dapat
Mengetahui apa pentingnya suatu melindungi memori dari kelupaan.
informasi akan sangat membantu peserta
didik mengingatnya. Memberi makna B. Lupa dalam Belajar dan
pribadi mengasosiasikannya dengan hal- Pembelajaran
hal dari kehidupan mereka sendiri 1. Pengertian lupa dalam belajar dan
juga akan membantu. pembelajaran
Daya ingat memberikan kemampuan
d. Belajar lebih (Overlearning). manusia untuk dapat mengingat suatu hal.
Overlearning artinya upaya belajar yang Hal tersebut juga menunjukan bahwa
melebihi batas penguasaan dasar atas manusia mampu untuk menyimpan dan
materi pelajaran tertentu. Overlearning menimbulkan kembali informasi-informasi
terjadi apabila respons atau reaksi tertentu yang telah pernah dialaminya. Hal yang
muncul setelah peserta didik melakukan pernah dialaminya tersebut tidak
pembelajaran atas respons tersebut dengan sepenuhnya hilang, tetapi tetap tersimpan
cara di luar kebiasaan. dalam pikirannya dan pada suatu waktu
tertentu jika dibutuhkan dapat diingat
e. Tambahan waktu belajar (Extra study (dipanggil) kembali. Tetapi bukan berarti
time). semua yang telah pernah dialaminya itu
Extra study time ialah upaya penambahan akan tetap tersimpan seutuhnya dalam
alokasi waktu belajar atau penambahan ingatan kita dan dapat ditimbulkan
frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar. kembali saat dibutuhkan.
Penambahan alokasi waktu belajar materi Terkadang ada hal-hal yang tidak dapat
tertentu berarti peserta didik menambah ditimbulkan kembali atau yang dilupakan.
jam belajar, misalnya dari satu jam Dengan demikian dapat diambil
menjadi satu setengah jam. Penambahan pemahaman bahwa lupa merupakan
frekuensi belajar berarti peserta didik ketidakmampuan untuk mengingat atau
meningkatkan kekerapan belajar materi menimbulkan kembali hal-hal berupa

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 31

informasi, peristiwa, dan pengalaman dikatakannya merupakan yang dilupakan.


tertentu yang telah pernah dialaminya Berdasarkan uraian di atas, dapat lupa
(Winkel, 1983). Lupa (forgetting) ialah dapat diartikan sebagai kegagalan
hilangnya kemampuan untuk menyebut seseorang untuk mereproduksi kembali
atau mereproduksi kembali apa-apa yang hal-hal yang sebelumnya telah terjadi yang
sebelumnya telah kita pelajari. Secara disebabkan oleh lemahnya item informasi
sederhana, Reber (dalam Santrock, 2008) untuk ditimbulkan ulang saat informasi
mendefinisikan lupa sebagai tersebut dibutuhkan.
ketidakmampuan mengenal atau
mengingat sesuatu yang pernah dipelajari 2. Faktor-faktor penyebab lupa dalam
atau dialami. Dalam hal lupa, item belajar dan pembelajaran
informasi dan pengetahuan yang tersimpan Peserta didik dapat mengingat suatu
di dalam ingatan tidak hilang (masih ada) kejadian/informasi dalam pembelajaran,
tetapi hanya disebabkan lemahnya item berarti kejadian/informasi yang diingat
tersebut untuk ditimbulkan kembali. tersebut pernah dialami atau dengan kata
Lupa tidak dapat diukur secara langsung lain pernah dimasukkan dalam kesadaran,
sering terjadi apa yang dinyatakan oleh kemudian disimpan dan pada suatu ketika
peserta didik telah terlupakan oleh peserta kejadian itu ditimbulkan kembali di atas
didik justru ia katakan. Sebagai contoh, kesadaran.
ketika guru menanyakan kepada peserta Dengan demikian ingatan itu merupakan
didiknya tetang hal-hal apa yang telah kemampuan pikiran/jiwa yang dimiliki
mereka lupakan mengenai materi yang oleh seseorang untuk menerima dan
telah ia berikan. Salah seorang peserta memasukkan (learning), menyimpan
didik menjawabnya dengan mengatakan (retention), dan menimbulkan kembali
sebagian besar materi yang telah diajarkan (remembering) dengan mengingat hal-hal
kepadanya. Apakah peserta didik tersebut yang sudah lampau. Terkadang dalam
juga masih dikatakan lupa? Tentu, tidak. proses remembering seseorang mengalami
Materi-materi yang dikatakannya tersebut kesulitan dalam memanggil/menimbulkan
merupakan hal-hal yang mereka ingat dan lagi informasi-informasi yang dibutuhkan.
hanya sebagian kecil yang tidak Slavin, (2008) menyebutkan Faktor-faktor

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 32

ketidakmampuan individu (peserta didik) keterampilan melakukan sesuatu terhadap


untuk mengingat (remembering) . tercapainya keterampilan melakukan
sesuatu lainnya, yang pada umumnya
C. Transfer dalam Belajar dan selalu membawa dampak baik itu positif
Pembelajaran atau dampak negatif terhadap aktifitas dan
1. Pengertian transfer dalam belajar hasil pembelajaran. Transfer belajar akan
dan pembelajaran mudah terjadi pada diri peserta didik
Menurut L.D. Crow dan A. Crow dalam apabila situasi belajarnya dibuat sama atau
Suryabrata, (2004) transfer belajar adalah mirip dengan situsi yang sehari-hari yang
pemindahan-pemindahan kebiasaan akan ditempati peserta didik tersebut kelak
berfikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
pengetahuan atau keterampilan, dari suatu keterampilan yang akan dia pelajari di
keadaan ke keadaan belajar yang lain. sekolah. Transfer positif dalam pengertian
Pengetahuan dan keterampilan peserta seperti inilah sebenarnya secara umum
didik sebagai hasi belajar pada masa lalu adalah terciptanya sumber daya manusia
seringkali mempengaruhi proses belajar berkualitas yang edukatif.
yang sedang dialaminya sekarang.
Transfer dalam proses pembelajaran yang 3. Faktor-faktor penyebab transfer
biasa disebut dengan transfer belajar dalam belajar dan pembelajaran
(transfer of learning) itu mengandung arti Peserta didik dalam proses belajar dan
pemindahan keterampilan hasil belajar pembelajaran memiliki kemudahan dan
dari suatu situasi ke situasi berikutnya kompleksitas masing-masing dalam
(Santrock, 2008). Makna kata pemindahan memahami dan menerima informasi yang
keterampilan tidak berkonotasi hilangnya disampaikoan oleh guru. Tingkatan
keterampilan melakukan sesuatu pada kemampuan-kemampuan menerima
masa lalu karena digantikan dengan informasi (transfer) dalam belajar secara
keterampilan baru yagn telah diperoleh umum dipengaruhi beberapa faktor.
saat pembelajaran. Oleh sebab itu definisi Adapun faktor-faktor penyebab transfer
di atas harus dimaknai sebagai dalam belajar dan pembelajaran dapat
pemindahan pengaruh atau pengaruh dilihat pada hal berikut.

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 33

1. Intelegesi C. Simpulan dan Saran


Peserta didik yang lancar dan pandai Otak memiliki kemampuan menangani
biasanya segera mampu menganalisa dan algoritma rumit secara bersamaan dalam

dapat melihat hubungan logis sehingga ia jumlah tak terbatas, jauh melebihi kemampuan
prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi
segera melihat unsur-unsur yang sama
sayangnya manusia tidak mampu
serta pola dasar atau kaidah hukum,
mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut,
sehingga sangat mudah terjadi transfer
sehingga otak tidak memungkinkan semua
informasi dalam proses pembelajaran.
jejak ingatan itu tersimpan terus dengan
2. Sikap sempurna, melainkan berangsur-angsur akan
Meskipun orang mengerti dan memahami menghilang.
sesuatu serta hubungannya dengan yang Tetapi ketika orang yang bersangkutan
lain, tetapi pendirian/kecenderungannya diminta untuk mengingat kembali hal yang
menolak/sikap negatif, maka transfer tidak sudah mulai terlupakan sebagian itu. Manusia
akan terjadi, dan demikian berlaku dengan cenderung untuk menyempurnakan sendiri

kondisi sebaliknya. bagian-bagian yang terlupa tersebut dengan


cara mengkreasikan sendiri detil-detil cerita
3. Materi Pelajaran
itu. Akibatnya, sebuah cerita tentang suatu
Biasanya mata pelajaran yang mempunyai
peristiwa yang pernah disaksikan oleh
daerah berdekatan akan mudah terjadi
seseorang akan berubah-ubah dari masa ke
transfer. Contohnya: Matematika dengan
masa. Makin lama jarak waktu antara kejadian
Statistika, Ilmu Jiwa Daya dengan awal dengan saat bercerita, maka makin
Sosiologi akan lebih mudah terjadi banyak perubahannya.
transfer.
4. Sistem Penyampaian Guru
Daftar Pustaka
Pendidik yang senantiasa menunjukkan
Slavin, Robert E. 2008. Psikologi
hubungan antara suatu pelajaran yang
Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta:
sedang dipelajari dengan mata pelajaran Indeks.
yang lain atau dengan menunjuk
Santrock, J. W. 2008. Psikologi
kehidupan nyata yang dialami anak, pendidikan: Edisi kedua. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
biasanya akan mudah terjadi transfer.
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 34

Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi


Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung:Remaja Rosdakarya.

Winkel. W.S. 1983. Psikologi Pendidikan


dan Evaluasi Belajar. Jakarta:Gramedia.

ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141

Anda mungkin juga menyukai