1/2019) 21 - 34 | 21
Oleh
Rudi Nofindra
rudinofindra@yahoo.com
Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa otak
memiliki kemampuan menangani algoritma rumit secara
bersamaan dalam jumlah tak terbatas, jauh melebihi
kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi
sayangnya manusia tidak mampu mengoptimalkan seluruh
potensi otak tersebut, sehingga otak tidak memungkinkan
semua jejak ingatan itu tersimpan terus dengan sempurna,
melainkan berangsur-angsur akan menghilang. Tetapi ketika
orang yang bersangkutan diminta untuk mengingat kembali
hal yang sudah mulai terlupakan sebagian itu. Manusia
cenderung untuk menyempurnakan sendiri bagian-bagian
yang terlupa tersebut dengan cara mengkreasikan sendiri
detil-detil cerita itu. Akibatnya, sebuah cerita tentang suatu
peristiwa yang pernah disaksikan oleh seseorang akan
berubah-ubah dari masa ke masa. Makin lama jarak waktu
antara kejadian awal dengan saat bercerita, maka makin
banyak perubahannya.
21
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 22
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 23
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 24
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 25
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 26
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 27
Fenomena yang sering terjadi adalah kesulitan dalam memanggil lagi informasi
kurang ketertarikannya peserta didik yang telah disimpan dalam
terhadap pembelajaran sehingga materi pikiran/jiwanya saat informasi tersebut
yang diberikan cepat dilupakan begitu saja dibutuhkan.
oleh peserta didik, sehingga guru sulit b. Motivasi. Motivasi belajar merupakan
untuk meneruskan pembelajaran hal yang sangat berpengaruh dalam proses
berikutnya dikarenakan pemahaman belajar peserta didik. Seorang peserta
terhadap pembelajaran sebelumnya belum didik yang tidak termotivasi akan merasa
dipahami. kesulitan dalam menerima materi yang
disampaikan sehingga daya ingat terhadap
4. Faktor yang mempengaruhi daya materi yang diberikan menjadi rendah,
ingat peserta didik dalam belajar demikian sebalikanya apabila peserta didik
dan pembelajaran merasa termotivasi saat melakukan proses
Kemampuan mengingat seseorang pembelajaran maka peserta didik tersebut
dipengaruhi oleh faktor internal dan akan lebih lama mengingat materi tersebut.
eksternal. Faktor internal yang c. Kondisi fisik. Kesehatan jasmani
mempengaruhi belajar seseorang yaitu memberi pengaruh pada peserta didik
intelegensi, motivasi, kondisi fisik, dalam mengingat suatu pelajaran. Sakit,
modalitas belajar individu dan kurang tidur atau kelelahan akan
kemampuan mengingat khususnya berdampak pada turunnya prestasi ingatan.
kemampuan untuk mengingat kembali d. Modalitas belajar individu. Daya
materi yang telah disampaikan atau ingat peserta didik baik itu short term
kemampuan untuk melakukan recall memory atau long term memory
memory. dipengaruhi oleh sejauh mana peserta
a. Intelegensi. Intelegensi yang dimiliki didik telah mempelajari serta memahami
peserta didik dalam belajar membantu materi yang diajarkan sejak awal.
untuk mengolah informasi dalam bentuk e. Gangguan. Salah satu alasan penting
kemampuan berpikir dan mengingat lebih yang mempengaruhi daya ingat peserta
cepat. Peserta didik yang memiliki didik dalam mengingat pelajaran yang
intelegensi tinggi tidak terlalu mengalami telah diberikan adalah adanya gangguan.
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 28
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 29
yang membandingkan mahapeserta didik akan efektif. Peserta didik harus diberikan
sarjana yang mempelajari akutansi waktu untuk mengulangi masingmasing
dari dosen melalui pembelajaran penggalan informasi baru dalam pikiran
tradisional di kelas dengan mahapeserta karena informasi berikutnya
didik lain yang mempelajarinya melalui memungkinkan akan mendesak informasi
permainan peran. Setelah 6 minggu lama untuk keluar dari daya ingat peserta
peserta didik yang diajari secara didik. Guru harus memperhitungkan
tradisional kehilangan 54% kinerja kapasitas terbatas dengan memberikan
pemecahan masalah mereka sedangkan waktu kepada peserta didik untuk
kelompok yang bermain peran hanya menyerap dan melatih informasi baru
kehilangan 13%. sebelum memberikan mereka pengajaran
tambahan. Hal ini akan membantu peserta
b. Menyediakan waktu untuk didik mengolah informasi dalam daya
melakukan pengulangan. ingat jangka pendek menuju daya ingat
Pengulangan merupakan hal yang penting jangka panjang.
harus dilakukan untuk mengingat kembali
pembelajaran yang telah diperoleh. Ketika c. Membuat pembelajaran menjadi
orang dicegah secara mental untuk bermakna.
mengulangi informasi yang telah dipelajari Untuk memiliki memori yang baik, anda
maka pengetahuan tersebut hanya akan harus secara sadar memasukkan tidak
berada pada daya ingat jangka pendek hanya fakta, tetapi juga makna dan
(short term memory). Proses asosiasi. Jika informasi mempunyai makna
mempertahankan sesuatu dalam daya ingat bagi anda. Anda akan lebih mudah
adalah melalui pengulangan baik itu mengingatnya daripada daftar fakta dan
memikirkan atau mengatakannya angka yang acak. Untuk memaksimalkan
berulang-ulang. Guru harus menyediakan memori, anda harus membuat informasi
waktu untuk melakukan pengulangan tersebut bermakna. Yang Bermakna
selama pembelajaran di ruang kelas. adalah memahami informasi dan
Mengajarkan terlalu banyak informasi memberinya makna pribadi. Biasanya
dengan terlalu cepat kemungkinasn tidak peserta didik tidak mengingat informasi
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 30
saat ujian karena informasi itu tak terlalu tertentu, misalnya dari sekali sehari
bermakna bagi mereka (hanya sekedar menjadi dua kali sehari. Kiat ini
nama dan tanggal yang campur aduk). dipandang cukup strategis karena dapat
Mengetahui apa pentingnya suatu melindungi memori dari kelupaan.
informasi akan sangat membantu peserta
didik mengingatnya. Memberi makna B. Lupa dalam Belajar dan
pribadi mengasosiasikannya dengan hal- Pembelajaran
hal dari kehidupan mereka sendiri 1. Pengertian lupa dalam belajar dan
juga akan membantu. pembelajaran
Daya ingat memberikan kemampuan
d. Belajar lebih (Overlearning). manusia untuk dapat mengingat suatu hal.
Overlearning artinya upaya belajar yang Hal tersebut juga menunjukan bahwa
melebihi batas penguasaan dasar atas manusia mampu untuk menyimpan dan
materi pelajaran tertentu. Overlearning menimbulkan kembali informasi-informasi
terjadi apabila respons atau reaksi tertentu yang telah pernah dialaminya. Hal yang
muncul setelah peserta didik melakukan pernah dialaminya tersebut tidak
pembelajaran atas respons tersebut dengan sepenuhnya hilang, tetapi tetap tersimpan
cara di luar kebiasaan. dalam pikirannya dan pada suatu waktu
tertentu jika dibutuhkan dapat diingat
e. Tambahan waktu belajar (Extra study (dipanggil) kembali. Tetapi bukan berarti
time). semua yang telah pernah dialaminya itu
Extra study time ialah upaya penambahan akan tetap tersimpan seutuhnya dalam
alokasi waktu belajar atau penambahan ingatan kita dan dapat ditimbulkan
frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar. kembali saat dibutuhkan.
Penambahan alokasi waktu belajar materi Terkadang ada hal-hal yang tidak dapat
tertentu berarti peserta didik menambah ditimbulkan kembali atau yang dilupakan.
jam belajar, misalnya dari satu jam Dengan demikian dapat diambil
menjadi satu setengah jam. Penambahan pemahaman bahwa lupa merupakan
frekuensi belajar berarti peserta didik ketidakmampuan untuk mengingat atau
meningkatkan kekerapan belajar materi menimbulkan kembali hal-hal berupa
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 31
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 32
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 33
dapat melihat hubungan logis sehingga ia jumlah tak terbatas, jauh melebihi kemampuan
prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi
segera melihat unsur-unsur yang sama
sayangnya manusia tidak mampu
serta pola dasar atau kaidah hukum,
mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut,
sehingga sangat mudah terjadi transfer
sehingga otak tidak memungkinkan semua
informasi dalam proses pembelajaran.
jejak ingatan itu tersimpan terus dengan
2. Sikap sempurna, melainkan berangsur-angsur akan
Meskipun orang mengerti dan memahami menghilang.
sesuatu serta hubungannya dengan yang Tetapi ketika orang yang bersangkutan
lain, tetapi pendirian/kecenderungannya diminta untuk mengingat kembali hal yang
menolak/sikap negatif, maka transfer tidak sudah mulai terlupakan sebagian itu. Manusia
akan terjadi, dan demikian berlaku dengan cenderung untuk menyempurnakan sendiri
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Ingatan, Lupa, dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. IV (No. 1/2019) 21 - 34 | 34
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141