Anda di halaman 1dari 3

 Teori Atensi Leher Botol (Bottleneck Theory)

Atensi dapat merujuk pada menerima beberapa informasi yang menonjol dan menarik
perhatian kemudian mengabaikan informasi lain yang kurang menarik. Atensi juga dapat
merujuk pada konsentrasi penuh terhadap satu informasi dimana individu mencoba
meniadakan informasi lain yang kurang penting. Dalam hal ini, atensi dapat diartikan sebagai
konsentrasi terhadap aktivitas mental. Atensi juga dapat diartikan sebagai pemrosesan tidak
sadar terhadap sebagian kecil informasi dari sejumlah informasi yang besar. Informasi ini
didapatkan dari alat penginderaan seperti penglihatan (mata), peraba (kulit), pengecap (lidah),
pendengaran (telinga), dan penciuman (hidung).

Teori atensi bottleneck (leher botol) merupakan teori pertama dari beberapa teori atensi
yang lainnya. Teori bottleneck dikemukakan pada beberapa dekade yang lalu, pada saat istilah
psikologi kognitif baru muncul. Teori ini menganggap bahwa manusia memiliki keterbatasan
dalam menerima informasi yang diproses pada satu waktu. Teori ini dinamakan sebagai teori
leher botol (bottleneck) karena leher botol memiliki lubang yang kecil dan menunjukkan bahwa
informasi yang diperoleh manusia juga kecil (terbatas). Penamaan leher botol (bottleneck) pada
teori ini dimaksudkan agar teori ini dapat dengan mudah dipahami. Leher botol memiliki lubang
kecil yang jika diisi dengan benda yang besar, maka benda tersebut tidak dapat masuk ke
dalam leher botol. Leher botol dapat dijadikan sebagai perumpamaan dari alat sensorik
manusia yang terbatas dan benda dijadikan sebagai perumpamaan dari informasi. Dalam
perumpamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa dengan keterbatasan dari alat sensorik
manusia, informasi yang banyak tidak dapat diterima seluruhnya oleh manusia dan hanya bisa
diterima sebagian saja.

Namun, teori ini ditolak oleh para peneliti karena teori leher botol (bottleneck)
menganggap rendah tingkat fleksibilitas dari atensi manusia. Menurut penelitian, informasi yang
diperoleh tidak akan hilang pada satu fase atensi saja, tetapi akan diproses melalui banyak
proses atensi dari awal hingga akhir proses. Kemudian, teori ini digantikan dengan teori
integrasi fitur (feature-integration theory) yang dikemukakan oleh Anne Therisman. Teori
integrasi fitur (fiture-integration theory) memberikan kontribusi yang besar untuk penjelasan
mengenai atensi pada saat ini.

Tahap Pertama : Seleksi (Informasi, Atensi, Persepsi Langsung)

Tahap pertama merupakan tahap penyeleksian pada alat sensorik antara informasi, atensi,
dan persepsi langsung. Informasi merupakan suatu pesan yang diterima oleh alat sensorik. Pesan
itu dapat berupa visual, wangi atau bau, rasa, suara, maupun sentuhan. Atensi merupakan
perhatian atau suatu pemrosesan terhadap informasi yang telah didapat dari alat sensorik. Namun,
informasi yang diterima tidak sepenuhnya melainkan hanya sebagian dari sejumlah besar
informasi. Biasanya, informasi yang diterima oleh manusia adalah informasi yang paling menarik
perhatian dan informasi yang kurang menarik akan diabaikan oleh manusia. Persepsi langsung
merupakan proses stimuli yang langsung menghasilkan persepsi tanpa memerlukan representasi
internal.

Pada tahapan ini, informasi yang utuh diseleksi menjadi atensi sehingga hanya
menyisakan sebagian dari informasi tersebut. Kemudian, atensi berubah menjadi persepsi
langsung dan manusia tidak mengalami tahapan selanjutnya. Namun, jika atensi tidak berubah
menjadi persepsi langsung maka manusia akan mengalami tahapan selanjutnya.

Pembahasan Teori Leher Botol (Bottleneck)

1. Tahapan pertama : Seleksi (Informasi, Atensi, Presepsi Langsung)


Tahapan pertama berkaitan dengan teori atensi leher botol (bottleneck) karena pada
tahapan ini, manusia menerima stimuli dari luar, yaitu dengan mendapatkan informasi
melalui alat sensorik seperti penglihatan, pendengaran, perasa, peraba, dan penciuman.
Kemudian, informasi tersebut diproses kembali pada otak manusia dengan memilih dan
memilah informasi mana yang menarik dan mengabaikan informasi yang kurang menarik,
proses ini bisa disebut dengan proses atensi. Pada tahap ini, otak manusia sedang bekerja
agar mendapatkan banyak informasi yang diperoleh. Namun, pada tahap ini otak manusia
hanya menerima informasi yang menarik saja. Akibatnya, manusia hanya menerima
sebagian informasi.
2. Tahapan kedua : Organisasi (Bottom-up dan Top-down)
Tahapan kedua yaitu bottom-up yang berarti pemrosesan dari alat sensorik berupa
rangsangan dari luar. Bottom-up berkaitan dengan teori atensi leher botol (bottleneck)
karena manusia mengalami atensi dengan mendapatkan rangsangan dari luar berupa
informasi yang menarik perhatian.

Daftar Pustaka

Damawanti, C. (2013). Attension (Atensi) Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia


Bandung 2013, [Online]. Tersedia:
https://www.academia.edu/26423531/ATTENSION_ATENSI_SEKOLAH_PASCASARJANA
_UNIVERSITAS_PENDIDIKAN_INDONESIA_BANDUNG_2013 [19 Oktober 2020].

Muhammad, L. (2016). Persepsi Tokoh Masyarakat Desa Meddelan Kecamatan Lenteng


Kabupaten Sumenep terhadap Profesi Wartawan, [Online]. Tersedia:
http://digilib.uinsby.ac.id/11797/ [19 Oktober 2020]

Matlin, M.W. (1994). Cognition. Syabri, N.T. (2016). Harakindo Publishing : Bandar Lampung,
Indonesia, [Online]. Tersedia:
http://repository.radenintan.ac.id/1505/2/%282016%29_buku_Kognitif.pdf [15 Oktober
2020].

Anda mungkin juga menyukai