Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

METODOLOGI

DIKA ILHAM
4314210041
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2017
TUGAS 2

Anda diminta menulis Paper dengan Judul " PENGETAHUAN " dengan outline
sebgai berikut;
1. Pendahuluan
2. Masalah
3. Kajian Pustaka (sebagian besar pendapat orang laian yang diambil dari Pustaka)
4. Analisis (Sebagian Besar berisi pendapat anda sendiri)
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka (minimal dua tambahan dari bahan yang saya berikan)

JAWABAN

A. PENDAHULUAN

Filsafat seringkali disebut oleh sejumlah pakar sebagai induk semangdari ilmu-
ilmu. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-
batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secaratepat dan lebih memadai.
Filsafat telah mengantarkan pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan
sehingga membentuk sebuah konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon
ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar bercabang secara subur sebagai sebuah
fenomena kemanusiaan. Masing-masing cabang pada tahap selanjutnya
melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing
mengikuti metodologinya sendiri-sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan
semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru dengan berbagai
disiplin yang akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru kearah
ilmu pengetahuanyang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Ilmu
pengetahuan hakekatnya dapat dilihat sebagai suatu sistem yang jalin-menjalin
dan taatasas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya
dapatditentukan dengan patokan-patokan serta tolok ukur yang mendasari
kebenaran masing-masing bidang.Dalam kajian sejarah dapat dijelaskan bahwa
perjalanan manusia telah mengantarkan dalam berbagai fase kehidupan.Sejak
zaman kuno pertengahan dan modern sekarang ini,telah melahirkan sebuah cara
pandang terhadapgejala alam dengan berbagai variasinya. Proses perkembangan
dari berbagaifase kehidupan primitif klasik dan kuno menuju manusia modern
telah melahirkan lompatan pergeseran yang sangat signifikan pada masing-masing
zaman.

Disinilah pemikiran filosofis telah mengantarkan umat manusia dari mitologi


oriented pada satu arah menuju pola pikir ilmiahOriented,perubahan dari pola
pikir mitosentris ke logosentris dalam berbagai segmentasi kehidupan. Corak dari
pemikiran bersifat mitologis (keteranganya didasarkan atasmitos dan kepercayaan
saja) terjadi pada dekade awal sejarah manusia.Namun setelah adanya
demitologisasi oleh para pemikir alam seperti Thales(624-548 SM), Anaximenes
(590-528 SM), Phitagoras (532 SM), Heraklitos(535-475 SM), Parminides (540-
475 SM) serta banyak lagi pemikir lainnya,maka pemikiran filsafat berkembang
secara cepat kearah kemegahannya diikuti oleh proses demitologisasi menuju
gerakan logosentrisme. Demitologisasi tersebut disebabkan oleharus besar
gerakan rasionalisme, empirisme dan positivisme yang dipelopori oleh para pakar
dan pemikir kontemporer yang akhirnya mengantarkan kehidupan manusia pada
tataranera modernitas yang berbasis pada pengetahuan ilmiah. Pengetahuan
Filsafat biasanya berkenaan dengan hakikat sesuatu (transenden) sehingga kadang
perbincangannya seputar hal-hal yang abstrak terhadap bangunan sebuah
pengetahuan. Objek pembahasannya selalu mengedepanan aspek ontologi,
epistimologi dan aksiologi.Filsafa tpengetahuan (Epistemologi) merupakan salah
satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat
pengetahuan. Epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan
tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,
batas-batas, sifat-sifat dan kesa hihan peng etahua n.Objek material epistemologi
adalah pengetahuan dan Objek formal epistemologi adalah hakekat pengetahuan.

B. MASALAH

1.Bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya suatu pengetahuan?

2.Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuanyang


benar?

C . KAJIAN PUSTAKA

Para ahli hingga kini masih memperdebatkandefinisi pengetahuan, terutama


karena rumusanpengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai
"kepercayaan sejati yang diizinkan (valid)" Menurut Notoatmodjo (2003),
pengetahuan merupakan hasil dan ini terjadisetelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2003) Pengetahuan adalahsesuatu yang diketahui berkaitan dengan
proses pembelajaran. Proses belajarini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam
seperti motivasi dan faktor luarberupa sarana informasi yang tersedia serta
keadaan sosial budaya. Secaragaris besar menurut Notoatmodjo (2005)domain
tingkat pengetahuan(kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui,
memahami,menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri
pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang
diketahuinyabaik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima
dari oranglain.Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat kita definisikan
bahwa;Pengetahuanmerupakan Hasil dari proses mencari tahu, dari yang
tadinyatidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadidapat. Dalam
prosesmencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik
melaluiproses pendidikan maupun melalui pengalaman

Benyamin Bloom membagi perilaku manusia menjadi 3 domain sesuai dengan


tujuan pendidikan. Bloom menyebutkan 3 ranah yakni kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk
pengukuran hasi pendidikan kesehatan yakni pengetahuan, sikap, dan
praktik/tindakan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terbentuk setelah
seseorang melakukan pengeinderaan terhadap suatu obyek tertentu. Terdapat
beberapa tingkatan dari pengetahuan yakni:

1) Tahu. Tahu diartikan hanya sebagai memanggil memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Tahu merupakan

tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi dalam

dilakukan dalam beberapa hal seperti penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, dan prinsip.

4) Analisis. Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan/atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen

yang terdapat dalam suatu masalah. Salah satu tanda

seseorang sudah mencapai tahap ini adalah orang tersebut mampu

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, atau membuat diagram

terhadap suatu obyek.

5) Sintesis. Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Secara lebih sederhana, sintesis adalah


kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang telah ada.

6) Evaluasi. Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

penilaian terhadap obyek tertentu. Penilaian tersebut didasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau yang telah ada sebelumnya.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sedangkan menurut Newcomb, sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Sehingga berdasarkan pengertian diatas, sikap

bersifat tertutup dan merupakan predisposisi perilaku seseorang terhadap

suatu stimulus. Terdapat beberapa tingkatan sikap yakni:

1) Menerima. Menerima diartikan bahwa seorang mau dan memperhatikan


stimulus yang diberikan.

2) Menanggapi. Menanggapi diartikan apabila seseorang memberikan

jawaban atau tanggapan terhadap obyek yang dihadapkan.

3) Menghargai. Menghargai diartikan seseorang memberikan nilai yang

positif terhadap suatu objek seperti mengerjakan atau mendiskusikan

suatu masalah.

4) Bertanggung jawab. Seseorang pada tingkatan ini harus berani

mengambil resiko apabila ada orang lain yang mencemooh ataupun

resiko lainnya.

Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik

yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati dari luar.

Menurut Skinner, perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap


suatu

rangsangan dari luar. Berdasarkan bentuk respons terhadap stimulus,


perilaku
dapat dibagi menjadi dua yakni:

1) Perilaku tertutup (covert behavior). Perilaku tertutup terjadi apabila

respon dari suatu stimulus belum dapat diamati oleh orang lain secara

jelas. Respon seseorang terhadap stimulus ini masih terbatas pada

perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap

stimulus tersebut. Bentuk covert behavior yang dapat diamati adalah

pengetahuan dan sikap.

2) Perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku terbuka terjadi apabila

respon terhadap suatu stimulus dapat diamati oleh orang lain. Respon

terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam suatu tindakan atau

praktik yang dapat dengan mudah diamati oleh orang lain. Tidak semua tindakan
terwujud dalam sebuah tindakan. Hal ini karena

untuk terwujudnya suatu tindakan diperlukan beberapa faktor-faktor seperti

adanya fasilitas, sarana, dan prasarana

`D. ANALISA

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat
mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman,
kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain. Pengetahuan juga
didapatkan dari tradisi .

Pengetahuan merupakan hasil “Tahu“ dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra
manusia yakni: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan teling, Pengetahuan
(Knowledge) adalah suatu proses dengan menggunakan pancaindra yang
dilakukan seseorang terhadap objek tertentu dapat menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan . Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang
berasal dari berbagai macam sumber seperti, media poster, kerabat dekat, media
massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, dan sebagainya.
Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu, sehingga seseorang
berperilaku sesuai dengan keyakinannya tersebut
E. KESIMPULAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1.Pengetahuan memungkin untuk diperoleh melalui proses pengalaman, nalar,


otoritas, intuisi, wahyu, dan karena adanya sebuah keyakinan.

2.Ada beberapa teoriyang harus diperhatikan agar kita mendapatkan kebenaran


pengetahuan yang benar, yaitu teori koherensi, teorikorespondensi, dan teori
pragmatis.

3.Struktur dalam pengetahuan ilmiah meliputi asumsi, hipotesa, prinsip,teori,


hukum, dan aksioma/postulat.

F. DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/27022261/
Pengetahuan_Metode_Ilmiah_Struktur_Pengetahuan_Ilmiah_karyadi.pdf

http://www.academia.edu/27022261/
Pengetahuan_Metode_Ilmiah_Struktur_Pengetahuan_Ilmiah_karyadi.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24253/4/Chapter%20II.pdf

https://rufiismada.files.wordpress.com/2012/02/met-penel-kuantitatif1.pdf

http://substantiajurnal.org/index.php/subs/article/viewFile/21/19

https://www.scribd.com/doc/252376852/Makalah-Dasar-Ilmu-Pengetahuan-
REVISI-pdf

Anda mungkin juga menyukai