BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelopori bangsa Barat pada
masa kolonial Belanda temyata belum mampu mendorong terjadinya
revolusi Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia Pada mesa
Pendudukan Jepang sempat diperkenalkan beberapa teknologi baru,
khususnya dalam bidang pertanian Aken tetapi, tarnyata hal tersebut tidak
banyak berpengaruh terhadap masyarakat pada masa itu. Penerapan
teknologi modem di dalam masyarakat hanya terpusat pada bidang tertentu
dan sebagian besar dikuasai oleh pengusaha asing Pada masa itu, Indonesia
masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara Barat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setelah berakhimya masa kolonial Belanda, Indonesia pun mulai
merintis usaha pengembangan iptek secara bertahap. Lembaga pendidikan
dan pusat penelitian warisan kolonial Belanda pun menjadi modal besar
yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1. Techrusche Hoge School (THS - kini ITB) atau Sekolah Tinggi
Teknik di Bandung.
2. Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian di Bogor.
3. Rechts Hoge School (RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta.
4. Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi
Kedokteran di Jakarta.
5. Institut Ejkman di Jakarta, danp
6. Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat
dan hasil aktivitas tersebut, merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari ciri
ketiga yang di miliki ilmu yaitu sebagai suatu metode.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi strategi pengembangan imu itu?
2. Bagaimana Strategi Pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia?
3. Apakah dampak perkembangan ilmu pengetahuan ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari makalah ini yaitu untuk Strategi Pengembangan
ilmu pengetahuan di Indonesia
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui definisi dari strategi pengembangan ilmu.
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan ilmu di
indonesia.
3. Untuk Mengetahui dampak perkembangan ilmu pengetahuan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan. Menurut
realisme , sesuatu dikatakan benar jika memang rill dan secara substansif
ada (Muhmidayeli,2011:137)
Ajaran realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, adalah
hal-hal yang hanya di dalam dan tentang dirinya sendiri, serta yang
hakikatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. Contohnya, fakta
menunjukkan, suatu meja tetap sebagaimana adanya, kendati tidak ada
orang di dalam ruangan yang menangkapnya. Jadi meja itu tidak tergantung
kepada gagasan kita mengenainya, tetapi tergantung pada meja.
Para penganut realisme mengakui bahwa seseorang bisa salah lihat
pada benda-benda atau dia melihat terpengaruh oleh keadaan sekelilingnya.
Namun mereka paham ada benda yang dianggap mempunyai wujud
tersendiri, ada benda yang tetap kendati diamati. Menurut Prof. Dr. Rasjidi
(dalam Amsal, 2016:95) , penganut agama perlu sekali mempelajari
realisme dengan alasan:
1. Dengan menjelaskan kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pikiran.
Kesulitan pikiran tersebut adalah pendapat yang mengatakan bahwa
tiap-tiap kejadian dapat diketahui hanya dari segi subjektif. Menurut
Rasjidi, pernyataan itu tidak benar sebab adanya faktor subjektif
bukan berarti menolak faktor objektif. Kalau seseorang melihat
sebatang pohon, tentu pohon itu memang yang dilihat oleh subjektif.
Namun, hal ini tidak berarti meniadakan pohon yang mempunyai
wujud tersendiri. Begitu juga ketika orang berdoa kepada Tuhan,
bukan berarti Tuhan itu hanya terdapat dalam pikiran, tetapi Tuhan
mempunyai wujud sendiri.
3
2. Dengan jalan memberi pertimbangan-pertimbangan yang positif
menurut Rasjidi, umumnya beranggapan bahwa tiap-tiap benda
mempunyai satu sebab. Contohnya, apa yang menyebabkan Ahmad
sakit. Biasanya kita puas ketika kita jawab kerena kuman. Sebenarnya,
sebab sakit itu banyak karena ada orang yang bersarang kuman dalam
tubuhnya tetapi dia tidak sakit. Dengan demikian, penyakit si Ahmad
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu:
1. Kebenaran teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam.
Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang
sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau
hakikat).
16
DAFTAR
14 PUSTAKA