Anda di halaman 1dari 10

Transfer belajar , motivasi dan pendidikan

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah ‘’psikologi belajar pai’’

Dosen pengampu: Dr.Febrino,MA

Disusun oleh:

Hendra (2011091)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIQ BANGKA BELITUNG

2021
TINJAUAN PUSTAKA
Transfer belajar menurut Reber 1988,berasal dari bahasa inggris ‘’transfer of learning’’
itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi ke situasi
lainnya.Transfer belajar menurut Edward Thorndike dan Robert S. Woodworth(1901) adalah
kemampuan menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi yang baru,baik disekolah
maupun diluar sekolah. Slameto mengatakan bahwa transfer adalah pengaruh hasil belajar yang
telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan
kemudian. Muhibbin Syah menyatakan bahwa transfer belajar terjadi bila pengetahuan dan
keterampilan anak didik sebagai hasil belajar pada masa lalu sering mempengaruhi proses belajar
yang sedang didalaminya sekarang.

Menurut Hamalik (1992: 173),pengertian motivasi merupakan perubahan energy dalam


atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Menurut Sardiman (2006:73),pengertian motivasi merupakan perubahan energy dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya penurunan dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan.Menurut Mulyasa (2003:112),pengertian motivasi merupakan pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu.peserta didik
akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Menurut Soemanto secara
umum mendefinisikan sebagai suatu perubahan yang ditandai oleh dorongan efektif dan
penawaran untuk tujuan. Kerena kelakuan manusia itu selalu bertujuan,kita dapat menyimpulkan
bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku untuk mencapai tujuan ,hal
yang terjadi didalam diri seseorang. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot etal.
(2000),motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk
bertindak,mendorong kita mencapai tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam
kegiatan tertentu.

Segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu maupun
kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan.menurut Notoatmodjo(2003).menurut undang-undang pendidikan nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional merumuskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuataan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan adirinya,masyarakat bangsa dan Negara.menurut undnag-undang pendidikan nomor 9
tahun 2009,pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar,pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Menurut undang-
undang revublik Indonesia tahun 2003 nomor 20 tentang sistem pendidikan nasional pasal13
yang dimaksud dengan jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,nonformal dan informal
yang dapat saling melengkapi dan memperkaya
PEMBAHASAN

1. Transfer Belajar

Transfer dalam belajar adalah salah satu prinsip utama yang diaplikasikan dalam
pendidikan. Dalam sistem pendidikan,prinsip ini merupakan bagian yang penting adri
pengembangan kurikulum dan tujuan instruksional sebab akan memberikan dasar untuk
menyusun urutan keterampilan yang akan dipelajari oleh peserta didik..transfer belajar
merupakan factor yang membantu kecepatan peserta didik untuk menguasai keterampilan baru
disamping factor-faktor yang lain seperti bakat,media belajar dan lain sebagainya.
Namun,transfer belajar ini kurang mendapat tempat sebagai salah satu factor yang sangat
membantu peserta didik untuk secara efektif dan efesien menguasai keterampilan gerak yang
baru dipelajari.ini disebabkan kurang dipahaminya transfer belajar sebagai bagian yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar.1

4 macam transfer belajar dan factor yang mempengaruhi timbulnya transfer belajar

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Robert M.Gagne ada 4 macam transfer belajar yaitu
transfer positif,transfer negative, transfer vertical dan transfer lateral

1. Transfer positif

Transfer positif adalah transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya
transfer positif memungkinkan seseorang anak didik dalam menghadapi situasi yang
baru memperoleh kebaikan . kebaikan dan bahkan dalam menghadapi itu dapat lebih
efektif dan efesien. Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang anak didik bila guru
membantu untuk belajar dalam situasi –situasi lainnya. Seorang anak yang mengendarai
sebuah sepeda misalnya dapat lebih mudah,lebih efektif dan efesien jika ia belajar
mengendarai kendaraan roda dua,jadi,keteramilan mengendarai sepeda mempunyai
pengaruh yang signifikan untuk menguasai keterampilan mengendarai kendaraan
bermotor roda dua dalam situasi yang lain.

2. Transfer negatif

Transfer negative yaitu transfer yang berakibat buruk terhadap kegiatan belajar
selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami anak didik bila ia belajar dalam situasi
tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap keterampilan/pengetahuan yang
dipelajari dalam situasi-situasi yang lain. Jadi, transfer dikatakan negatif bila dalam
penggunaan hasil belajar untuk menghadapi situasi baru mengalami hambatan, kesulitan,
kerusakan dan sebagainya. Seorang anak yang memulai mempelajari bahasa inggris
misalnya, ia sudah mengetahui arti what, you

1
Saiful Bahri Djamrah,psikologi belajar,Jakarta:Rineka Cipta.2011
3. TransferVertikal
Transfer vertikal adalah transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar dalam
mempelajari pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Transfer vertikal
(tegak lurus) ini dapat terjadi dalam diri seorang anak bila pelajaran yang telah dipelajari
dalam situasi tertentu membantu anak tersebut dalam menguasai
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Misalnya anak didik sekolah
dasar yang telah menguasai prinsip penjumlahan dan pengurangan pada waktu
menduduki kelas II akan mudah mempelajari perkalian pada waktu dia menduduki kelas
III. Dengan demikian, penguasaan materi pelajaran kelas II merupakan prasyarat untk
mempelajari materi pelajaran kelas III.
4. TransferLateral
Transfer Lateral yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer lateral (ke arah samping) ini dapat
terjadi dalam diri anak didik bila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya
untuk materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini,
perubahan waktu dan tempat tidak mengurangi mutu hasil belajar anak tersebut.2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Transfer Belajar


Sementara itu timbulnya transfer belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya transfer belajar adalah sebagai berikut:

1. TarafIntelegensdanSikap
Faktor ini berasal dari anak didik dan berkisar pada masalah kapasitas (kemampuan
dasar), sikap, minat anak didik dan lain sebagainya. Kapasitas dasar atau kemampuan
dasar adalah membantu timbulnya transfer belajar. Anak yang pandai cenderung
memiliki transfer yang tinggi dan sebaliknya anak yang kurang pandai cenderung
memiliki transfer yang rendah (minim). Oleh karena tidak dapat mempertahankan
sesuatu informasi yang telah didapat dalam jumlah yang cukup banyak. Disamping
itu, bahwa timbulnya transfer tidak secara otomatis, melainkan timbul dengan
sengaja. oleh karena itu, sikap serta usaha yang disengaja ke arah ini akan membantu
timbulnya transfer. Ini berarti bahwa apa yang dipelajari oleh anak didik, dapat
dimanfaatkan dan dipraktekan sesuai dengan situasi dan kondisi, dimana dia berada.
Demikian juga sikap guru dan usaha anak didik untuk melakukan perbuatan belajar
juga mempengaruhi jumlah transfer.
2. Metode Guru dalam Mengajar
Faktor ini berasal dari guru dan berkisar antara lain pada penguasaan persiapan, alat
peraga, pemilihan bahan, dan sebagainya. Dengan bahan yang sama akan
menghasilkan hasil yang berbeda, disebabkan perbedaan dalam pemakaian metode
mengajar. Hasil belajar yang dihasilkan dengan penggunaan metode diskusiakan
berlainan hasilnya bila guru menggunakan metode ceramah. Kadar kemampuan yang
dihasilkan dengan penggunaan metode diskusi tentu saja lebih tinggi daripada kadar
kemampuan yang dihasilkan dengan dengan penggunaan metode ceramah. Dalam
metode diskusi anak didik lebih aktif daripada guru. Sedangkan metode ceramah
cenderung membuat anak didik pasif, Selalu berada pada posisi menerima, tidak ada
2
Nuhibbin Syah,psikologi pendidikan dengan pendekatan baru,Bandung : PT,Remaja Rosdakarya,2006
saling memberi dan menerima dikalangan anak didik. Dengan metode ceramah jalan
pembelajaran cenderung membosankan anak didik sehingga informasi yang
disampaikan tidak dapat diserap dengan baik. Disebabkan daya konsentrasi anak
didik yang semakin menurun.

Pemakaian metode tanya jawab atau brain storming (metode sumbang saran)
diakui keampuhannya dapat meningkatkan kreativitas anak didik. Inisiatif anak didik
dapat dipicu dengan metode ini. Kesalahan pengertian dihindari sehingga tidak terjadi
kerancuan dalam struktur kognitif. Kerapian pengorganisasian informasi dalam
struktur kognitif dapat melicinkan jalan ke arah timbulnya transfer belajar.

3. Isi Mata Pelajaran


Hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain menjadi
penengah yang dapat menimbulkan transfer dalam belajar. Suatu mata pelajaran yang
dapat dikuasai bisa dijadikan landasan untuk menguasai mata pelajaran lain yang
relevan, baik kaidah maupun prinsip-prinsipnya. Penguasaan kaidah mata pelajaran
bahasa indonesia misalnya, dapat digunakan untuk mempelajari mata pelajaran
bahasa Inggris. Begitu pula sebaliknya penguasaan keterampilan membuat surat
tertentu dapat ditransfer kepada keterampilan lain yang masih dalam ruang lingkup
tulis menulis surat dan sebagainya.3

Macam-macam teori transfer belajar

Teori transfer belajar adalah pemikiran atau pendapat mengenai bagaimana transfer
belajar itu sendiri . diantara teori-teori tersebut adalah.

1. Teori disiplin formal

Teori ini didasari oleh ilmu jiwa daya .menurut teori jiwa itu tersusun dari beberapa
macam daya misalnya pikiran,ingatan,perasaan dan lain-lain.masing-masing daya itu
dapat diperbaiki melalui latihan-latihan suatu daya jika sudah baik karena latihan-
latihan.teori transfer menurut psikologi daya adalah bahwa baiknya setiap fungsi sebagai
akibat mempelajari bahan tertentu akan tertransfer dalam mempelajari bahan apapun
juga yang tidak ada hubungannya dengan bahan latihan itu fungsi pikiran misalnya akan
menjadi baik dalam melakukan fungsinya jika dilatih dengan bahan yang berupa
pelajaran matematika.

2. Teori komponen-komponen identic

Menurut teori ini bahwa transfer belajar itu terjadi jika anatara situasiyang lalu atau hasil
belajar yang lalu dengan situasi yang dihadapi atau bahan pelajaran yang terdapat aspek –
aspek yang sama.komponen-kompone yang terlibat dalam proses belajar tidak terbatas
pada bahan pengajaran,tetapi termasuk juga hal-hal seperti metode belajar mengajar,sikap
dan berbagai kemampuan khusus yang dimiliki oleh anak-anak.

3. Teori generalisasi(Charles judd)

3
Tohirin,Psikologi pembelajaran pendidikan Agama Islam,Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.2005
Menurut teori ini berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk menangkap struktur pokok,pola dan prinsip-prinsip umum.

Strategi pembelajaran untuk meningkatkan transfer belajar.

1. tingkatkan pengamatan yang disengaja atau kesadaran belajar dalam berbagai konteks .
2. tingkatkan keotentikan tugass dan tujuan belajar,4

2. motivasi

jenis-jenis motivasi

a. motivasi primer dan motivasi sekunder


b. motif instrinsik dan motif ekstrinsik

motif instrinsik adalah motif-motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari
luar individu itu sendiri memang telah ada dorongan itu.seseorang melakukan sesuatu
karena ia ingin melakukannya, sedangkan motif ekstrinsik adalah motif yang
berfungsi karena ada perangsang dari luar. Misalnya seseorang melakukan sesuatu
karena ingin mendapatkan hadiah.

c. Motif tunggal dan bergabung

Motif tunggal dan bergabung misalnya surat kabar itu mungkin mempunyai motif
yang umum seperti membaca artikel tertentu yang berhubungan dengan tugas
matakuliah.

d. Motif sadar dan motif tak sadar


e. Motif biogenetis,sosiogenetis dan teogenetis

Fungsi motivasi

1. Mendorong menusia untuk berbuat jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energy.
2. Menetukan arah perbuatan yakni kemana arah tujuan yang hendak di capai
3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.5

Teori motivasi : pandangan teori behavior,kognitif dan humanis

1. Motivasi dalam perspektif behavioral

4
Abd Rachman Abror,psikologi pendidikan,Yogyakarta,Tiara Wacana :1993.
5
Syarifan Nurjana,M,A. Psikologi Belajar,2015
Dalam perspektif ini ditekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci
dalam menentukan motivasi murid.anak akan bergerak untuk melakukan sesuatu karena
adanya imbalan.

2.motivasi dalam persepektif kognitif

Pemikiran murid akan memandu motivasi murid. Kognitif tekanan eksternal jangan
dilebih-lebihkan. Siswa sebaliknya diberi kesempatan lebih banyak dan tanggung jawab untuk
mengontrol hasil mereka sendiri.

3. Motivasi dalam perspektif humanis

Motivasi ditekankan pada kapasitas siswa untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan


untuk memilih.

Factor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

a. Cita-cita atau aspirasi


b. Kemampuan belajar
c. Kondisi siswa
d. Kondisi lingkungan
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
f. Upaya guru membelajarkan siswa6

3.Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses pemeberian penagruh,melalui


peneladanan,pembinaan pelatihan dan pemberian stimulus –stimulus yang dapat
menggerakkan pengembangan berbagai potensi setiap individu. Pendidikan berlangsung
secara sistematis dan berkesinambungan. Setiap tahap pendidikan yang dilakukan
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan-tujuan,baik berupa peningkatan wawasan
pengetahuan ,sikap maupun keterampilan.7

Jejang Pendidikan

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta


memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup

6
Fadhilah Suralaga,Psikologi Pendidikan,2021
7
Syaifuddin,Psikologi Belajar PAI
bermasyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk
mengikuti pendidikan dasar

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluruskan pendidikan


dasar serta menyiapakan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan social,budaya dan alam
sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau
pendidikan.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan sekolah pendidikan menengah yang


mencakup program pendidikan diploma : sarjana,magister,doctor dan spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

KESIMPULAN

Transfer belajar merupakan pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang
lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian.

Motivasi merupakan pendorong atau penrik yang menyebabkan adanya tingkahlaku


kearah suatu tujuan.

Pendidikan merupakan suatu proses pemberian pengaruh melalui peneladanan. Jenjang


pendidikan itu ada tiga yaitu pendidikan dasar ,pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Dani abdul rasyid,jurnal transfer belajar

Nazri Syakur,jurnal basis transfer belajar untuk pembelajaran PAI


Fadhilah Suralaga,psikologi pendidikan 2021

Syarifan Nurjan,,psikologi belajar 2015

Anda mungkin juga menyukai