Disusun oleh:
Hendra (2011091)
FAKULTAS TARBIYAH
2021
TINJAUAN PUSTAKA
Transfer belajar menurut Reber 1988,berasal dari bahasa inggris ‘’transfer of learning’’
itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi ke situasi
lainnya.Transfer belajar menurut Edward Thorndike dan Robert S. Woodworth(1901) adalah
kemampuan menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi yang baru,baik disekolah
maupun diluar sekolah. Slameto mengatakan bahwa transfer adalah pengaruh hasil belajar yang
telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan
kemudian. Muhibbin Syah menyatakan bahwa transfer belajar terjadi bila pengetahuan dan
keterampilan anak didik sebagai hasil belajar pada masa lalu sering mempengaruhi proses belajar
yang sedang didalaminya sekarang.
Segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu maupun
kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan.menurut Notoatmodjo(2003).menurut undang-undang pendidikan nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional merumuskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuataan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan adirinya,masyarakat bangsa dan Negara.menurut undnag-undang pendidikan nomor 9
tahun 2009,pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar,pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Menurut undang-
undang revublik Indonesia tahun 2003 nomor 20 tentang sistem pendidikan nasional pasal13
yang dimaksud dengan jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,nonformal dan informal
yang dapat saling melengkapi dan memperkaya
PEMBAHASAN
1. Transfer Belajar
Transfer dalam belajar adalah salah satu prinsip utama yang diaplikasikan dalam
pendidikan. Dalam sistem pendidikan,prinsip ini merupakan bagian yang penting adri
pengembangan kurikulum dan tujuan instruksional sebab akan memberikan dasar untuk
menyusun urutan keterampilan yang akan dipelajari oleh peserta didik..transfer belajar
merupakan factor yang membantu kecepatan peserta didik untuk menguasai keterampilan baru
disamping factor-faktor yang lain seperti bakat,media belajar dan lain sebagainya.
Namun,transfer belajar ini kurang mendapat tempat sebagai salah satu factor yang sangat
membantu peserta didik untuk secara efektif dan efesien menguasai keterampilan gerak yang
baru dipelajari.ini disebabkan kurang dipahaminya transfer belajar sebagai bagian yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar.1
4 macam transfer belajar dan factor yang mempengaruhi timbulnya transfer belajar
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Robert M.Gagne ada 4 macam transfer belajar yaitu
transfer positif,transfer negative, transfer vertical dan transfer lateral
1. Transfer positif
Transfer positif adalah transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya
transfer positif memungkinkan seseorang anak didik dalam menghadapi situasi yang
baru memperoleh kebaikan . kebaikan dan bahkan dalam menghadapi itu dapat lebih
efektif dan efesien. Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang anak didik bila guru
membantu untuk belajar dalam situasi –situasi lainnya. Seorang anak yang mengendarai
sebuah sepeda misalnya dapat lebih mudah,lebih efektif dan efesien jika ia belajar
mengendarai kendaraan roda dua,jadi,keteramilan mengendarai sepeda mempunyai
pengaruh yang signifikan untuk menguasai keterampilan mengendarai kendaraan
bermotor roda dua dalam situasi yang lain.
2. Transfer negatif
Transfer negative yaitu transfer yang berakibat buruk terhadap kegiatan belajar
selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami anak didik bila ia belajar dalam situasi
tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap keterampilan/pengetahuan yang
dipelajari dalam situasi-situasi yang lain. Jadi, transfer dikatakan negatif bila dalam
penggunaan hasil belajar untuk menghadapi situasi baru mengalami hambatan, kesulitan,
kerusakan dan sebagainya. Seorang anak yang memulai mempelajari bahasa inggris
misalnya, ia sudah mengetahui arti what, you
1
Saiful Bahri Djamrah,psikologi belajar,Jakarta:Rineka Cipta.2011
3. TransferVertikal
Transfer vertikal adalah transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar dalam
mempelajari pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Transfer vertikal
(tegak lurus) ini dapat terjadi dalam diri seorang anak bila pelajaran yang telah dipelajari
dalam situasi tertentu membantu anak tersebut dalam menguasai
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Misalnya anak didik sekolah
dasar yang telah menguasai prinsip penjumlahan dan pengurangan pada waktu
menduduki kelas II akan mudah mempelajari perkalian pada waktu dia menduduki kelas
III. Dengan demikian, penguasaan materi pelajaran kelas II merupakan prasyarat untk
mempelajari materi pelajaran kelas III.
4. TransferLateral
Transfer Lateral yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer lateral (ke arah samping) ini dapat
terjadi dalam diri anak didik bila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya
untuk materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini,
perubahan waktu dan tempat tidak mengurangi mutu hasil belajar anak tersebut.2
1. TarafIntelegensdanSikap
Faktor ini berasal dari anak didik dan berkisar pada masalah kapasitas (kemampuan
dasar), sikap, minat anak didik dan lain sebagainya. Kapasitas dasar atau kemampuan
dasar adalah membantu timbulnya transfer belajar. Anak yang pandai cenderung
memiliki transfer yang tinggi dan sebaliknya anak yang kurang pandai cenderung
memiliki transfer yang rendah (minim). Oleh karena tidak dapat mempertahankan
sesuatu informasi yang telah didapat dalam jumlah yang cukup banyak. Disamping
itu, bahwa timbulnya transfer tidak secara otomatis, melainkan timbul dengan
sengaja. oleh karena itu, sikap serta usaha yang disengaja ke arah ini akan membantu
timbulnya transfer. Ini berarti bahwa apa yang dipelajari oleh anak didik, dapat
dimanfaatkan dan dipraktekan sesuai dengan situasi dan kondisi, dimana dia berada.
Demikian juga sikap guru dan usaha anak didik untuk melakukan perbuatan belajar
juga mempengaruhi jumlah transfer.
2. Metode Guru dalam Mengajar
Faktor ini berasal dari guru dan berkisar antara lain pada penguasaan persiapan, alat
peraga, pemilihan bahan, dan sebagainya. Dengan bahan yang sama akan
menghasilkan hasil yang berbeda, disebabkan perbedaan dalam pemakaian metode
mengajar. Hasil belajar yang dihasilkan dengan penggunaan metode diskusiakan
berlainan hasilnya bila guru menggunakan metode ceramah. Kadar kemampuan yang
dihasilkan dengan penggunaan metode diskusi tentu saja lebih tinggi daripada kadar
kemampuan yang dihasilkan dengan dengan penggunaan metode ceramah. Dalam
metode diskusi anak didik lebih aktif daripada guru. Sedangkan metode ceramah
cenderung membuat anak didik pasif, Selalu berada pada posisi menerima, tidak ada
2
Nuhibbin Syah,psikologi pendidikan dengan pendekatan baru,Bandung : PT,Remaja Rosdakarya,2006
saling memberi dan menerima dikalangan anak didik. Dengan metode ceramah jalan
pembelajaran cenderung membosankan anak didik sehingga informasi yang
disampaikan tidak dapat diserap dengan baik. Disebabkan daya konsentrasi anak
didik yang semakin menurun.
Pemakaian metode tanya jawab atau brain storming (metode sumbang saran)
diakui keampuhannya dapat meningkatkan kreativitas anak didik. Inisiatif anak didik
dapat dipicu dengan metode ini. Kesalahan pengertian dihindari sehingga tidak terjadi
kerancuan dalam struktur kognitif. Kerapian pengorganisasian informasi dalam
struktur kognitif dapat melicinkan jalan ke arah timbulnya transfer belajar.
Teori transfer belajar adalah pemikiran atau pendapat mengenai bagaimana transfer
belajar itu sendiri . diantara teori-teori tersebut adalah.
Teori ini didasari oleh ilmu jiwa daya .menurut teori jiwa itu tersusun dari beberapa
macam daya misalnya pikiran,ingatan,perasaan dan lain-lain.masing-masing daya itu
dapat diperbaiki melalui latihan-latihan suatu daya jika sudah baik karena latihan-
latihan.teori transfer menurut psikologi daya adalah bahwa baiknya setiap fungsi sebagai
akibat mempelajari bahan tertentu akan tertransfer dalam mempelajari bahan apapun
juga yang tidak ada hubungannya dengan bahan latihan itu fungsi pikiran misalnya akan
menjadi baik dalam melakukan fungsinya jika dilatih dengan bahan yang berupa
pelajaran matematika.
Menurut teori ini bahwa transfer belajar itu terjadi jika anatara situasiyang lalu atau hasil
belajar yang lalu dengan situasi yang dihadapi atau bahan pelajaran yang terdapat aspek –
aspek yang sama.komponen-kompone yang terlibat dalam proses belajar tidak terbatas
pada bahan pengajaran,tetapi termasuk juga hal-hal seperti metode belajar mengajar,sikap
dan berbagai kemampuan khusus yang dimiliki oleh anak-anak.
3
Tohirin,Psikologi pembelajaran pendidikan Agama Islam,Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.2005
Menurut teori ini berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk menangkap struktur pokok,pola dan prinsip-prinsip umum.
1. tingkatkan pengamatan yang disengaja atau kesadaran belajar dalam berbagai konteks .
2. tingkatkan keotentikan tugass dan tujuan belajar,4
2. motivasi
jenis-jenis motivasi
motif instrinsik adalah motif-motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari
luar individu itu sendiri memang telah ada dorongan itu.seseorang melakukan sesuatu
karena ia ingin melakukannya, sedangkan motif ekstrinsik adalah motif yang
berfungsi karena ada perangsang dari luar. Misalnya seseorang melakukan sesuatu
karena ingin mendapatkan hadiah.
Motif tunggal dan bergabung misalnya surat kabar itu mungkin mempunyai motif
yang umum seperti membaca artikel tertentu yang berhubungan dengan tugas
matakuliah.
Fungsi motivasi
1. Mendorong menusia untuk berbuat jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energy.
2. Menetukan arah perbuatan yakni kemana arah tujuan yang hendak di capai
3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.5
4
Abd Rachman Abror,psikologi pendidikan,Yogyakarta,Tiara Wacana :1993.
5
Syarifan Nurjana,M,A. Psikologi Belajar,2015
Dalam perspektif ini ditekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci
dalam menentukan motivasi murid.anak akan bergerak untuk melakukan sesuatu karena
adanya imbalan.
Pemikiran murid akan memandu motivasi murid. Kognitif tekanan eksternal jangan
dilebih-lebihkan. Siswa sebaliknya diberi kesempatan lebih banyak dan tanggung jawab untuk
mengontrol hasil mereka sendiri.
3.Pendidikan
Jejang Pendidikan
a. Pendidikan Dasar
6
Fadhilah Suralaga,Psikologi Pendidikan,2021
7
Syaifuddin,Psikologi Belajar PAI
bermasyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk
mengikuti pendidikan dasar
b. Pendidikan Menengah
c. Pendidikan Tinggi
KESIMPULAN
Transfer belajar merupakan pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang
lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian.
DAFTAR PUSTAKA