Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ratih Dewi Alghaniy

NPM : 202114500759
Matka Kuliah : Strategi Belajar Pembelajaran
Kelas : Y4F
Dosen : Ibu Novidya Yulanda M.Pd.

Soal Teori Belajar- Pertemuan 4 SBP

1. Apa perbedaan antara teori belajar dengan teori pembelajaran?


2. Apakah bisa teori behavioristik diterapkan dalam PBM saat ini? Bagaimana caranya?
3. Apa kelebihan dan kekurangan teori ini menurut saudara sebagai calon guru?
4. Bagaimana mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dalam teori belajar behavioristik?
5. Dalam teori behavioristik, skinner mengatakan bahwa konsekuensi dari perilaku
menghasilkan perubahan. Ada 2 hal yang disebutkan yaitu adanya penguatan ( positivive
reinforcement dan negatif reinforcement) dan hukuman (punishment).
Coba anda jelaskan dan berikan contoh, bagaimana perubahan yang terjadi pada peserta didik
apabila diberikan penguatan (baik itu penguatan positif dan negative) dan hukuman?

Dalam teori kognitivistik, pemrosesan informasi merupakan sebuah perspektif penting dalam
memahami perkembangan kognitif anak.
a. Coba saudara jelaskan proses pemrosesan informasi!
b. Bagaimana hubungan antara long term memory dan short term memory dalam
pemrosesan informasi?
c. Apa itu working memory?
d. Apa manfaat encoding dalam pemrosesan informasi?
e. Apa itu decay theory? Dan apa hubungannya dengan pemrosesan informasi?
Jelaskan pandangan teori konstruktivistik tentang tujuan pendidikan!
Jelaskan tahapan pembentukan pengetahuan menurut Piaget!
Bagaimana penerapan teori belajar konstrutivistik di dalam proses pembelajaran di dalam
kelas!
Jelaskan jenis strategi pembelajaran apa saja yang dapat diterapkan pada teori konstrutivistik ?
Apa yang harus dilakukan oleh guru dan peserta didik jika hendak menerapkan teori
konstrutivistik dalam proses pembelajaran?
Jawaban soal teori belajar – Pertemuan 4 SBP :
1. Perbedaan antar Teori Belajar dan Teori Pembelajaran adalah
 Teori Belajar
o Tujuan utamanya memberikan proses belajar
o Menaruh perhatian pada bagaimana seseorang belajar
o Berfokus pada hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan
hasil belajar
o Tidak berhubungan dengan metode pembelajaran
o Penelitian dilakukan oleh ilmuwan karena merupakan penelitian dasar
o Mengungkapkan hubungan kegiatan si belajar dengan proses proses
psikologis dalam diri si belajar (mengungkapkan hubungan antar
fenomena yang ada dalam diri si belajar)
o Salah satu contoh teori belajar adalah Teori apersepsi yang menganggap
belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan gagasan baru
dengan gagasan gagasan lama yang sudah membentuk pikiran
 Teori Pembelajaran
o Tujuan utamanya menetapkan metode pengajaran yang optimal
o Menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain
agar terjadi hal belajar
o Berfokus pada upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi
pada dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar
o Selalu menyebutkan metode pembelajaran
o Penelitian dasar dilakukan oleh ilmuwan dan penelitian terapan dilakukan
oleh teknolog
o Mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses
proses psikologi dalam diri si belajar
o Salah satu contoh teori pembelajaran adalah Teori elaborasi yang
dihasilkan dari pengujian keefektifan strategi pengorganisasian
pengajaran

2. Pengertian dari Teori behavioristik adalah perubahan tingkah laku pada peserta didik
akibat adanya stimulus dan respon. Menurut saya pengaplikasian teori behavioristik
pada KBM atau PBM di masa sekarang masih relevan dan masih sering dilakukan oleh
guru terhadap muridnya. Cara yang dapat dilakukan adalah misalkan seorang guru yang
sedang mengajar di kelas 1 SD menanyakan kepada salah satu siswa “3 x 3?” , lalu siswa
akan mencoba menghitung hasilnya dan berusaha menjawab dengan benar. Jika
jawaban nya memang benar maka guru akan memberikan pujian kepada murid
tersebut.
Berdasarkan contoh peristiwa diatas, siswa jadi tahu bahwa Ketika menjawab benar
maka akan mendapat pujian,dan hal tersebut akan membuat siswa jadi termotivasi dan
merupakan bentuk penguatan positif terhadap perilaku siswa agar siswa menjawab
pertanyaan dengan tepat.
3. Kelebihan Teori Behavioristik :
 Materi tidak hanya disampaikan melalui ceramah, tapi juga instruksi singkatyang
diikuti beberpa contoh sehingga memberikan variasi pembelajaran.
 Memungkinkan siswa untuk belajar secara bertahap karena materi disusun dari
yang sederhana sampai yang kompleks, sehingga siswa lebih mudah
memahaminya.
 Pembelajaran dapat diukur dan diamati berupa perubahan sikap atau perilaku
 Pengulangan dan Latihan digunakan sebagai upaya untuk membangun kebiasaan
Kekurangan Teori Behavioristik :
 Belajar itu tidak hanya mengenai perubahan perilaku, tapi juga meliputi kegiatan
yang ada dalam otak berupa perkembangan pola piker,cara pandang,dsb.
 Pembelajaran berpusat pada guru yang memberikan informasi dan
contoh,sehingga siswa cenderung pasif.
 Siswa tidak memiliki kesempatan untuk berkreasi dan berimajinasi.

4. Apabila dalam suatu kegiatan pembelajaran mendapati tingkah laku siswa yang kurang
baik, maka hendaknya guru memberikan penguatan positif atau motivasi secara terus
menerus dan pengulangan kepada siswa. Hal ini akan mengakibatkan respon positif
siswa untuk merubah perilaku dan sikapnya menjadi lebih disiplin dan menghargai guru.
Selain itu, guru juga perlu mencontohkan perilaku yang santun dan disiplin di depan
muridnya agar murid dapat mencontohnya.

5. Positif Reinforcement adalah memberikan konsekuensi yang menyenangkan saat suatu


perilaku yang diharapkan muncul dengan tujuan agar perilaku tersebut dilakukan lagi.
Contohnya : Guru memberikan pujian ke siswa apabila siswa tersebut menjawab
pertanyaan tersebut dengan tepat.

Negati Reinforcement adalah suatau upaya yang dilakukan untuk menghilangkan


stimulus tertentu untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan. Contohnya : Didalam
kelas guru menegur siswa yang kurang focus dalam pelajaran, tujuan hal ini dilakukan
adalah untuk menyadarkan siswa dan mengembalikan focus siswa terhadap
pembelajaran,agar siswa paham dengan pembelajaran itu.

Punishment adalah suatu bentuk Tindakan yang diberikan guru kepada siswa atas
kesalahan yang dilakukannya, dengan tujuan siswa tersebut menjadi jera dan tidak
mengulangi kesalahan yang sama. Contohny : Di dalam suatu kelas Ketika guru sedang
menjelaskan materi, ada murid yang duduknya paling belakang dan kedapatan
bercanda bahkan cenderung tidak mendengarkan penjelasan guru. Lalu hukuman yang
diberikan oleh guru adalah meminta murid tersebut untuk maju di depan kelas dan
mengerjakan 2 soal dengan jawaban yang tepat. Berdasarkan contoh peristiwa tersebut
hukuman yang diberikan kepada siswa bertujuan agar murid tersebut jera dan tidak
mengulangi perilaku tidak baik lagi.
a) Proses Pemprosesan Informasi dalam teori kognitivistik melibatkan serangkaian
langkah yang dilakukan oleh individu untuk memahami, menyimpan, dan
menggunakan informasi. Proses ini melibatkan tiga tahap utama: input, pengolahan,
dan output. Pada tahap input, individu menerima informasi melalui panca indera
mereka. Informasi ini kemudian masuk ke tahap pengolahan, di mana informasi
diorganisir, dianalisis, dan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam
ingatan individu tersebut. Setelah melalui proses pengolahan, informasi tersebut dapat
diingat atau diambil kembali sebagai output.

b) Hubungan antara Long-term memory (ingatan jangka panjang) dan short-term memory
(ingatan jangka pendek) adalah keduanya merupakan komponen penting dalam
pemrosesan informasi. Short-term memory bertindak sebagai tempat sementara untuk
menyimpan informasi yang sedang aktif dalam waktu singkat. Kapasitasnya terbatas dan
informasi cenderung hilang jika tidak diulang atau dielaborasi. Jika informasi dalam
short-term memory dianggap penting atau diperhatikan dengan baik, maka dapat
dipindahkan ke long-term memory. Long-term memory memiliki kapasitas yang
jauh lebih besar dan dapat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lebih
lama, bahkan selama bertahun-tahun. Informasi dalam long-term memory dapat
diambil kembali ke short-term memory saat dibutuhkan.

c) Dalam otak manusia terdapat dua macam memori, yaitu memori jangka pendek (Short-
Term Memory / STM) dan memori jangka panjang (Long-Term Memory / LTM). Working
memory letaknya ada pada memori jangka pendek. Working memory (ingatan kerja)
adalah komponen dalam sistem memori yang bertanggung jawab untuk memproses dan
memanipulasi informasi yang sedang aktif secara sadar. Working memory mencakup
pemeliharaan informasi dalam short-term memory dan juga melibatkan pemrosesan
kognitif yang kompleks, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan
perencanaan.

d) Encoding adalah proses mengubah informasi menjadi bentuk yang dapat disimpan dan
diingat oleh sistem memori. Manfaat encoding dalam pemrosesan
informasi adalah memungkinkan informasi untuk diakses dan dipulihkan kembali di
masa depan.Proses encoding yang efektif dapat membantu meningkatkan retensi
informasi dalam memori jangka panjang.

e) Decay theory adalah teori yang menyatakan bahwa lupa terjadi karena adanya
kerusakan atau penurunan kekuatan asosiasi antara ingatan yang tidak aktif dan
jaringan saraf yang terkait. Dalam konteks pemrosesan informasi, decay theory
mengemukakan bahwa ingatan yang tidak digunakan atau diulang secara teratur
cenderung menjadi lemah seiring berjalannya waktu.
Ketika informasi tidak dipulihkan atau diperbarui melalui pemrosesan yang aktif, asosiasi
atau koneksi neural yang mendukung ingatan tersebut dapat melemah dan informasi
tersebut dapat hilang dari memori.

i. Teori konstruktivistik menekankan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk


mengembangkan kemampuan individu dalam membangun pengetahuan dan
pemahaman mereka sendiri. Tujuan utama pendidikan konstruktivistik adalah
membantu siswa menjadi pembelajar aktif yang mampu mengonstruksi
pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman langsung, refleksi, dan interaksi
sosial. Pendidikan konstruktivistik juga bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar
memiliki keterampilan berpikir kritis, kemampuan problem-solving, kolaborasi, dan
kemandirian dalam belajar.

ii. Tahapan pembentukan pengetahuan menurut Piaget:


o Piaget mengemukakan empat tahapan dalam pembentukan pengetahuan anak,
yaitu: Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Anak belajar melalui interaksi langsung
dengan lingkungan fisiknya dan mengembangkan pemahaman tentang objek dan
Tindakan melalui indra dan gerakan.
o Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol-simbol dan
bahasa dalam berpikir. Namun, pemahaman mereka masih terbatas dan sering
kali dipengaruhi oleh persepsi mereka sendiri.
o Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak dapat berpikir secara logis
tentang objek dan peristiwa yang konkret. Mereka mulai mengembangkan
kemampuan memahami hubungan sebab-akibat dan konservasi.
o Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak mampu berpikir secara
abstrak dan memahami konsep-konsep yang kompleks. Mereka dapat
menghasilkan pemikiran hipotetis-deduktif dan menguji hipotesis.

iii. Contoh penerapan Metode Belajar berdasarkan teori konstruktivistik

Bu Susi merupakan seorang guru Matematika. Saat ini, Matematika di kelas VII
memasuki materi Nilai Rata-Rata. Bu Susi membuat suatu instruksi agar siswa bisa mulai
menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan suatu nilai rata-
rata, siswa diminta mengikuti langkah berikut.

o Menyiapkan beberapa menara blok dengan beberapa variasi ketinggian.


o Bu Susi meminta siswa untuk memotong beberapa menara blok yang lebih
tinggi, sesuai kata hati.
o Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara blok terendah.
Lakukan hal tersebut sampai ketinggian menara bloknya sama.
o Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa perbedaan variabel.
iv. Strategi pembelajaran yang dapat dilakukan berdasarkan teori konstruktivitas adalah
o Tugas Presentasi ( Kelompok )
Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan Pendekatan Konstruktivisme
dengan Strategi Pembelajaran Tugas dan Paksa:
o Membuat Kelompok Dengan adanya pembagian kelompok siswa akan lebih
mudah melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontrakskan ide-idenya
dengan ide teman sekelompoknya melalui diskusi.

v. Hal hal yang perlu dilakukan oleh guru Ketika menerapkan pembelajaran konstruktivitas
adalah
o Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik
bertanggung jawab. Mengajar atau berceramah bukanlah tugas utama seorang
guru.
o Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan peserta didik dan membantu mereka untuk mengekspresikan
gagasannya.
o Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran peserta didik
sejalan dengan guru . Menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan
peserta didik dapat di berlakukan untuk menghadapi persoalan baru yang
berkaitan.
Hal hal yang perlu dimiliki atau dilakukan peserta didik adalah
o Pengetahuan awal yang harus dimiliki peserta didik berkaitan dengan materi
pembalajaran dalam kelas, dengan memiliki pengetahuan awal materi, peserta
didik memiliki bekal yang mumpuni.
o Peran aktif dan partisipasi aktif dari peserta didik dalam membangun
pengetahuan dan menyampaikan gagasan agar terjalin diskusi dan interaksi
social.

Anda mungkin juga menyukai