MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Psikologi Belajar
Dosen Mata Kuliah: Surawan,M.S.I.
Disusun Oleh:
Fitria Ningsih
NIM 1901120036
Silvia Septiani
1901120086
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Transfer Belajar”.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu bapak Surawan ,M.S.I. selaku
dosen mata kuliah Psikologi Belajar yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan terutama bagi pembaca.Kami
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Kami selaku tim penulis makalah ini menyampaikan mohon maaf jika ada kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan makalah.
Tim Penulis
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah dan masyarakat tidak dapat dipisahkan di dalam
kehidupan karena keduanya saling berkesinambungan. Yang mana
masyarakat membutuhkan sekolah untuk membangun sumber daya manusia
dan sekolah membutuhkan masyarakat sebagai jembatan perwujudan hasil
belajar. Transfer dan motivasi memiliki peranan penting dalam belajar.
Transfer yang berarti penerapan pengetahuan sebelumnya pada
situasi belajar baru, sering dilihat sebagai tujuan belajar sehingga menjadi
ukuran keberhasilan seberapa jauh transfer itu terjadi
(Pea,1987;Perkins,1991). Motivasi didefinisikan sebagai daya dorong untuk
menciptakan dan mempertahankan niat dan tindakan mengejar cita-cita
adalah penting karena motivasi tersebut menentukan tingkat keterlibatan
aktif dan sikap pelajar terhadap pelajar.
Transfer belajar mengandung arti pemindahan keterampilan hasil
belajar dari satu situasi ke situasi lainnya. Adanya pemindahan ini
menunjukkan bahwa ada hasil belajar yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam memahami materi pelajaran yang lain.
Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru dalam
proses pembelajaran harus membekali anak didik dengan kemampuan yang
nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan anak
didik menggunakan hasil belajar tertentu ke dalam situasi belajar yang lain
tidak bisa dipisahkan dari transfer belajar. Sebagaimana akan dipaparkan
dalam makalah kami yang berjudul “Transfer Belajar”
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transfer belajar?
2. Apa saja teori transfer belajar?
3. Apa saja macam-macam transfer belajar?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi transfer belajar?
5. Bagaimana strategi untuk meningkatkan transfer belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transfer belajar.
2. Untuk mengetahui apa saja teori transfer belajar.
3. Untuk mengetahui macam-macam transfer belajar.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi transfer belajar.
5. Untuk mengetahui strategi meningkatkan transfer belajar.
D. Manfaat Penulisan
Adanya makalah ini bermanfaat agar guru lebih bisa menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan kondusif agar tercipta transfer belajar yang positif agar
dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2) Teori elemen identik
Edward Thorndike berpendapat bahwa transfer belajar dari satu
bidang ke bidang studi lain atau dari bidang studi ke kehidupan sehari
hari, terjadi berdasarkan adanya unsur unsur yang identik dalam kedua
bidang studi itu atau antara bidang studi di sekolah dengan kehidupan (
Winkel , 1991 : 307 ).
3) Teori Generalisasi
Charles Judd berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan
dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola
dan prinsip prinsip umum. Apabila peserta didik mampu
mengembangkan dan menggeneralisasi konsep, kaidah, prinsip dan
strategi untuk memecahkan masalah suatu bidang studi, maka peserta
didik akan mampu mentransfer konsep, kaidah, prinsip dan strategi
tersebut ke bidang studi lain ( Winkel, 1991 :307 ).
4
menguasai keterampilan mengendarai kendaraan bermotor roda dua dalam
situasi yang lain.
2) Transfer Negatif.
Transfer negatif yaitu transfer yang berakibat buruk terhadap kegiatan
belajar selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami anak didik bila ia belajar
dalam situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap
keterampilan/pengetahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi yang lain. Jadi,
transfer dikatakan negatif bila dalam penggunaan hasil belajar untuk
menghadapi situasi baru mengalami hambatan, kesulitan, kerusakan dan
sebagainya. Seorang anak yang memulai mempelajari bahasa inggris
misalnya, ia sudah mengetahui arti what, you dan like. Lalu ia membuat
pertanyaan “apakah yang kamu suka” dalam bahasa inggris. Ketiga kata
bahasa inggris diatas langsung ditulis dengan pola what you like? Disini anak
hanya mentransfer arti kata yang justru melakukan kesalahan, disebabkan
kerancuan struktur kognitif dalam memahami prinsip tata bahasa
Inggris.karena transfer negatif tak dapat dihindari.
3) Transfer Vertikal
Transfer vertikal adalah transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan
belajar dalam mempelajari pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau
rumit. Transfer vertikal (tegak lurus) ini dapat terjadi dalam diri seorang anak
bila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu anak
tersebut dalam menguasai pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau
rumit.
5
4) Transfer Lateral
Transfer Lateral yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan
belajar pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer lateral (ke arah
samping) ini dapat terjadi dalam diri anak didik bila ia mampu menggunakan
materi yang telah dipelajarinya untuk materi yang sama kerumitannya dalam
situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak
mengurangi mutu hasil belajar anak tersebut.
6
2) Metode Guru dalam Mengajar
Faktor ini berasal dari guru dan berkisar antara lain pada penguasaan
persiapan, alat peraga, pemilihan bahan, dan sebagainya. Dengan bahan yang
sama akan menghasilkan hasil yang berbeda, disebabkan perbedaan dalam
pemakaian metode mengajar. Hasil belajar yang dihasilkan dengan
penggunaan metode diskusikan berlainan hasilnya bila guru menggunakan
metode ceramah.
Kadar kemampuan yang dihasilkan dengan penggunaan metode diskusi
tentu saja lebih tinggi daripada kadar kemampuan yang dihasilkan dengan
dengan penggunaan metode ceramah. Dalam metode diskusi anak didik lebih
aktif daripada guru.Sedangkan metode ceramah cenderung membuat anak
didik pasif, Selalu berada pada posisi menerima, tidak ada saling memberi dan
menerima dikalangan anak didik.Dengan metode ceramah jalan pembelajaran
cenderung membosankan anak didik sehingga informasi yang disampaikan
tidak dapat diserap dengan baik.Disebabkan daya konsentrasi anak didik yang
semakin menurun.
Pemakaian metode tanya jawab atau brain storming (metode sumbang
saran) diakui keampuhannya dapat meningkatkan kreativitas anak didik.
Inisiatif anak didik dapat dipicu dengan metode ini.Kesalahan pengertian
dihindari sehingga tidak terjadi kerancuan dalam struktur kognitif. Kerapian
pengorganisasian informasi dalam struktur kognitif dapat melicinkan jalan ke
arah timbulnya transfer belajar
7
kepada keterampilan lain yang masih dalam ruang lingkup tulis menulis surat
dan sebagainya.
Kecemasan siswa (Horwitz, 1986) dan perasaan negatif yang lain dapat
menjadi penghalang bagi siswa untuk menyadari adanya peluang belajar dan
transfer. Dengan demikian, memotivasi siswa untuk belajar adalah salah
satu langkah terbaik yang dapat kita lakukan untuk membantu keberhasilan
belajar. Hal ini dinyatakan dengan baik oleh Bruner (1960, hal.31): "Cara
terbaik untuk membangkitkan minat terhadap suatu pelajaran adalah dengan
membuatnya berharga untuk diketahui, yang berarti membuat pengetahuan
yang akan diperolehnya itu dapat digunakan dalam cara berfikir seseorang
di luar situasi tempat pelajaran itu terjadi."
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transfer belajar adalah kemampuan menerapkan apa yang telah dipelajari
ke dalam situasi yang baru, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan
kata lain transfer dalam belajar berarti pemindahan hasil belajar dari mata
pelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain, atau ke kehidupan di luar
lingkungan sekolah.
Transfer belajar terdiri dari 4 macam menurut gagne yaitu transfer
positif,tranfer negatif,transfer vertikal dan transfer lateral.Transfer belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu intelegensi,sikap,metode guru dalam
mengajar dan isi materi pelajaran.Untuk meningkatkan transfer belajar
diperlukan beberapa strategi seperti meningkatkan pengamatan yang disengaja
atau kesadaran belajar dalam berbagai konteks.
B. Saran
Begitu pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses pembelajaran harus
membekali si belajar dengan kemampuan-kemampuan yang nantinya akan
bermanfaat ke bidang studi lainnya atau dalam kehidupan sehari-hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
10