Anda di halaman 1dari 13

TRANSFER BELAJAR

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Psikologi Belajar
Dosen Mata Kuliah: Surawan,M.S.I.

Disusun Oleh:
Fitria Ningsih
NIM 1901120036
Silvia Septiani
1901120086

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
TAHUN 2019 M/1441 H

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Transfer Belajar”.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu bapak Surawan ,M.S.I. selaku
dosen mata kuliah Psikologi Belajar yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan terutama bagi pembaca.Kami
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Kami selaku tim penulis makalah ini menyampaikan mohon maaf jika ada kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan makalah.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palangka Raya,16 November 2019

Tim Penulis

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Transfer Belajar ............................................................... 3
B. Macam-Macam Teori Transfer Belajar ............................................. 3
C. Macam-Macam Transfer Belajar ...................................................... 4
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Transfer Belajar ...... 6
E. Strategi Meningkatkan Transfer Belajar ........................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah dan masyarakat tidak dapat dipisahkan di dalam
kehidupan karena keduanya saling berkesinambungan. Yang mana
masyarakat membutuhkan sekolah untuk membangun sumber daya manusia
dan sekolah membutuhkan masyarakat sebagai jembatan perwujudan hasil
belajar. Transfer dan motivasi memiliki peranan penting dalam belajar.
Transfer yang berarti penerapan pengetahuan sebelumnya pada
situasi belajar baru, sering dilihat sebagai tujuan belajar sehingga menjadi
ukuran keberhasilan seberapa jauh transfer itu terjadi
(Pea,1987;Perkins,1991). Motivasi didefinisikan sebagai daya dorong untuk
menciptakan dan mempertahankan niat dan tindakan mengejar cita-cita
adalah penting karena motivasi tersebut menentukan tingkat keterlibatan
aktif dan sikap pelajar terhadap pelajar.
Transfer belajar mengandung arti pemindahan keterampilan hasil
belajar dari satu situasi ke situasi lainnya. Adanya pemindahan ini
menunjukkan bahwa ada hasil belajar yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam memahami materi pelajaran yang lain.
Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru dalam
proses pembelajaran harus membekali anak didik dengan kemampuan yang
nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan anak
didik menggunakan hasil belajar tertentu ke dalam situasi belajar yang lain
tidak bisa dipisahkan dari transfer belajar. Sebagaimana akan dipaparkan
dalam makalah kami yang berjudul “Transfer Belajar”

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transfer belajar?
2. Apa saja teori transfer belajar?
3. Apa saja macam-macam transfer belajar?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi transfer belajar?
5. Bagaimana strategi untuk meningkatkan transfer belajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transfer belajar.
2. Untuk mengetahui apa saja teori transfer belajar.
3. Untuk mengetahui macam-macam transfer belajar.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi transfer belajar.
5. Untuk mengetahui strategi meningkatkan transfer belajar.

D. Manfaat Penulisan

Adanya makalah ini bermanfaat agar guru lebih bisa menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan kondusif agar tercipta transfer belajar yang positif agar
dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transfer Belajar


Istilah ”transfer belajar ” berasal dari bahasa Inggris ”Transfer of
Learning” dan berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh
dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan
sehari-hari di luar lingkup pendidikan sekolah.
Transfer belajar adalah kemampuan menerapkan apa yang telah
dipelajari ke dalam situasi yang baru, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Dengan kata lain transfer dalam belajar berarti pemindahan hasil belajar dari
mata pelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain, atau ke kehidupan di luar
lingkungan sekolah.
Orang-orang menganggap bahwa pengajaran pengetahuan isi lebih
penting daripada pengetahuan strategis berpendapat bahwa siswa yang sudah
menguasai pengetahuan isi dalam bidang tertentu akan mampu menunjukkan
penggunaan secara canggih strategi efektif dalam situasi baru, termasuk
strategi-strategi yang tidak pernah diajarkan secara eksplisit (Chi, 1988).

B. Macam-Macam Teori Transfer Belajar


1) Transfer belajar menurut psikologi daya.
Menurut psikologi daya teori transfer adalah teori yang
menyatakan bahwa setiap fungsi sebagai akibat mempelajari bahan
tertentu akan tertransfer dalam mempelajari bahan apapun juga, bahkan
kadang-kadang tidak berhubungan dengan bahan latihan tersebut.
Contohnya adalah fungsi pikir akan melakukan fungsinya dengan baik
jika dilatih dengan pelajaran matematika atau ilmu pasti.

Penguasaan pelajaran matematika atau ilmu pasti tersebut akan


mempermudah dalam mempelajari materi pelajaran lain walaupun
berbeda dengan pelajaran tersebut ( Winkel, 1991: 304-305 ).

3
2) Teori elemen identik
Edward Thorndike berpendapat bahwa transfer belajar dari satu
bidang ke bidang studi lain atau dari bidang studi ke kehidupan sehari
hari, terjadi berdasarkan adanya unsur unsur yang identik dalam kedua
bidang studi itu atau antara bidang studi di sekolah dengan kehidupan (
Winkel , 1991 : 307 ).
3) Teori Generalisasi
Charles Judd berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan
dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola
dan prinsip prinsip umum. Apabila peserta didik mampu
mengembangkan dan menggeneralisasi konsep, kaidah, prinsip dan
strategi untuk memecahkan masalah suatu bidang studi, maka peserta
didik akan mampu mentransfer konsep, kaidah, prinsip dan strategi
tersebut ke bidang studi lain ( Winkel, 1991 :307 ).

C. Macam-Macam Transfer Belajar


Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne ada 4 macam
transfer belajar yaitu, transfer belajar positif, transfer belajar negatif, transfer
belajar secara vertikal dan transfer belajar secara lateral. Berikut penjelasan
mengenai 4 macam transfer belajar menurut Gagne:
1) Transfer positif
Transfer positif yaitutransfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar
selanjutnya.
Transfer positif memungkinkan seseorang anak didik dalam menghadapi
situasi yang baru memperoleh kebaikan-kebaikan dan bahkan dalam
menghadapi itu dapat lebih efektif dan efisien.
Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang anak didik bila guru
membantu untuk belajar dalam situasi-situasi lainnya. Seorang anak yang
telah dapat mengendarai sepeda misalnya dapat lebih mudah, lebih efektif dan
efisien jika ia belajar mengendarai kendaraan bermotor orda dua. Jadi,
keterampilan mengendarai sepeda mempunyai pengaruh yang signifikan untuk

4
menguasai keterampilan mengendarai kendaraan bermotor roda dua dalam
situasi yang lain.

2) Transfer Negatif.
Transfer negatif yaitu transfer yang berakibat buruk terhadap kegiatan
belajar selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami anak didik bila ia belajar
dalam situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap
keterampilan/pengetahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi yang lain. Jadi,
transfer dikatakan negatif bila dalam penggunaan hasil belajar untuk
menghadapi situasi baru mengalami hambatan, kesulitan, kerusakan dan
sebagainya. Seorang anak yang memulai mempelajari bahasa inggris
misalnya, ia sudah mengetahui arti what, you dan like. Lalu ia membuat
pertanyaan “apakah yang kamu suka” dalam bahasa inggris. Ketiga kata
bahasa inggris diatas langsung ditulis dengan pola what you like? Disini anak
hanya mentransfer arti kata yang justru melakukan kesalahan, disebabkan
kerancuan struktur kognitif dalam memahami prinsip tata bahasa
Inggris.karena transfer negatif tak dapat dihindari.

3) Transfer Vertikal
Transfer vertikal adalah transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan
belajar dalam mempelajari pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau
rumit. Transfer vertikal (tegak lurus) ini dapat terjadi dalam diri seorang anak
bila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu anak
tersebut dalam menguasai pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau
rumit.

Misalnya anak didik sekolah dasar yang telah menguasai prinsip


penjumlahan dan pengurangan pada waktu menduduki kelas II akan mudah
mempelajari perkalian pada waktu dia menduduki kelas III. Dengan demikian,
penguasaan materi pelajaran kelas II merupakan prasyarat untk mempelajari
materi pelajaran kelas III.

5
4) Transfer Lateral
Transfer Lateral yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan
belajar pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer lateral (ke arah
samping) ini dapat terjadi dalam diri anak didik bila ia mampu menggunakan
materi yang telah dipelajarinya untuk materi yang sama kerumitannya dalam
situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak
mengurangi mutu hasil belajar anak tersebut.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Transfer Belajar


Sementara itu timbulnya transfer belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya transfer belajar adalah
sebagai berikut:

1) Taraf Intelegensi dan Sikap


Faktor ini berasal dari anak didik dan berkisar pada masalah
kapasitas (kemampuan dasar), sikap, minat anak didik dan lain sebagainya.
Kapasitas dasar atau kemampuan dasar adalah membantu timbulnya transfer
belajar. Anak yang pandai cenderung memiliki transfer yang tinggi dan
sebaliknya anak yang kurang pandai cenderung memiliki transfer yang rendah
(minim). Oleh karena tidak dapat mempertahankan sesuatu informasi yang
telah didapat dalam jumlah yang cukup banyak.Disamping itu, bahwa
timbulnya transfer tidak secara otomatis, melainkan timbul dengan
sengaja.oleh karena itu, sikap serta usaha yang disengaja ke arah ini akan
membantu timbulnya transfer. Ini berarti bahwa apa yang dipelajari oleh anak
didik, dapat dimanfaatkan dan dipraktekan sesuai dengan situasi dan kondisi,
dimana dia berada. Demikian juga sikap guru dan usaha anak didik untuk
melakukan perbuatan belajar juga mempengaruhi jumlah transfer.

6
2) Metode Guru dalam Mengajar
Faktor ini berasal dari guru dan berkisar antara lain pada penguasaan
persiapan, alat peraga, pemilihan bahan, dan sebagainya. Dengan bahan yang
sama akan menghasilkan hasil yang berbeda, disebabkan perbedaan dalam
pemakaian metode mengajar. Hasil belajar yang dihasilkan dengan
penggunaan metode diskusikan berlainan hasilnya bila guru menggunakan
metode ceramah.
Kadar kemampuan yang dihasilkan dengan penggunaan metode diskusi
tentu saja lebih tinggi daripada kadar kemampuan yang dihasilkan dengan
dengan penggunaan metode ceramah. Dalam metode diskusi anak didik lebih
aktif daripada guru.Sedangkan metode ceramah cenderung membuat anak
didik pasif, Selalu berada pada posisi menerima, tidak ada saling memberi dan
menerima dikalangan anak didik.Dengan metode ceramah jalan pembelajaran
cenderung membosankan anak didik sehingga informasi yang disampaikan
tidak dapat diserap dengan baik.Disebabkan daya konsentrasi anak didik yang
semakin menurun.
Pemakaian metode tanya jawab atau brain storming (metode sumbang
saran) diakui keampuhannya dapat meningkatkan kreativitas anak didik.
Inisiatif anak didik dapat dipicu dengan metode ini.Kesalahan pengertian
dihindari sehingga tidak terjadi kerancuan dalam struktur kognitif. Kerapian
pengorganisasian informasi dalam struktur kognitif dapat melicinkan jalan ke
arah timbulnya transfer belajar

3) Isi Mata Pelajarn


Hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang
lain menjadi penengah yang dapat menimbulkan transfer dalam belajar. Suatu
mata pelajaran yang dapat dikuasai bisa dijadikan landasan untuk menguasai
mata pelajaran lain yang relevan, baik kaidah maupun prinsip-prinsipnya.
Penguasaan kaidah mata pelajaran bahasa indonesia misalnya, dapat
digunakan untuk mempelajari mata pelajaran bahasa Inggris. Begitu pula
sebaliknya penguasaan keterampilan membuat surat tertentu dapat ditransfer

7
kepada keterampilan lain yang masih dalam ruang lingkup tulis menulis surat
dan sebagainya.

E. Strategi untuk Meningkatkan Transfer Belajar


1) Tingkatkan pengamatan yang disengaja atau kesadaran belajar dalam
berbagai konteks.
Siswa harus mampu mempraktekkan bahasa dalam berbagai konteks guna
menjembatani dan membantu secara aktif pengabstraksian konsep-konsep
yang telah dipelajari (Bransford, et al. 1990). Ini akan membantu siswa
mengetahui relevansi dan kemampuan ditransfernya berbagai ketrampilan
belajar atau pengetahuan.
2) Tingkatkan keotentikan tugas dan tujuan belajar.
Siswa perlu mengenali adanya kebutuhan riil untuk mencapai tujuan
belajar yang relevan dan holistik (bukan yang khusus untuk tugas tertentu).
Ini akan menyiapkan mereka untuk menghadapi kompleksitas tugas di dunia
nyata yang mengharuskan mereka menggunakan ketrampilan dan
pengetahuan bahasa yang harus ditransfer secara terus menerus.

Kecemasan siswa (Horwitz, 1986) dan perasaan negatif yang lain dapat
menjadi penghalang bagi siswa untuk menyadari adanya peluang belajar dan
transfer. Dengan demikian, memotivasi siswa untuk belajar adalah salah
satu langkah terbaik yang dapat kita lakukan untuk membantu keberhasilan
belajar. Hal ini dinyatakan dengan baik oleh Bruner (1960, hal.31): "Cara
terbaik untuk membangkitkan minat terhadap suatu pelajaran adalah dengan
membuatnya berharga untuk diketahui, yang berarti membuat pengetahuan
yang akan diperolehnya itu dapat digunakan dalam cara berfikir seseorang
di luar situasi tempat pelajaran itu terjadi."

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transfer belajar adalah kemampuan menerapkan apa yang telah dipelajari
ke dalam situasi yang baru, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan
kata lain transfer dalam belajar berarti pemindahan hasil belajar dari mata
pelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain, atau ke kehidupan di luar
lingkungan sekolah.
Transfer belajar terdiri dari 4 macam menurut gagne yaitu transfer
positif,tranfer negatif,transfer vertikal dan transfer lateral.Transfer belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu intelegensi,sikap,metode guru dalam
mengajar dan isi materi pelajaran.Untuk meningkatkan transfer belajar
diperlukan beberapa strategi seperti meningkatkan pengamatan yang disengaja
atau kesadaran belajar dalam berbagai konteks.

B. Saran
Begitu pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses pembelajaran harus
membekali si belajar dengan kemampuan-kemampuan yang nantinya akan
bermanfaat ke bidang studi lainnya atau dalam kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah,Syaifuk Bahri. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta


Mustaqim,2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Syah,Muhibin.2010. Psikologi Pendidikan. PT.Remaja Rosdakarya
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta :
Rineka Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai