Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

ANGGARAN PIUTANG DAN KAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Budgeting

Dosen Pengampu:
Yulia Maris Herdianti, SE., ME

Disusun Oleh Kelompok 8 Kelas ES VI K

1. Maining (12402173379)
2. Achmad Adil Amrulloh (12402173484)
3. Langgeng Tri Wibowo (12402173496)
4. Siti Mustaqimah (12402173502)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
Februari 2020
A. Anggaran Piutang
1. Pengertian Anggara piutang

Yang dimaksud dengan Anggaran Piutang (Budget Piutang)


adalah anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih
terperenci tentang jumlah piutang beserta perubahannya dari waktu
1
kewaktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang.
atau bisa dikatakan salah satu bentuk investasi, yang tidak berbeda
dengan investasi lain seperti investasi yang berwujud kas/bank.,
persediaan (bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi) dan
sebagainya. Sebagai salah satu bentuk investasi maka piutang (1)
menyerap sejumlah dana modal Kerja (2) mempunyai usia tertentu
sesuai dengan waktu keterikatannya (3) mempengaruhi tingkat resiko
perusahaan secara keseluruhan (4) perlu monitor tingkat efisiensi
pengelolaannya dari waktu ke waktu. 2

Dapat diketahui dari pengertian diatas bahwa anggaran piutang


selain menunjukkan jumlah piutang perusahaan pada suatu saat
tertentu, juga menunjukkan perubahannya (mutasinya), baik berupa
tambahan piutang baru, maupun pengurangan piutang sebagai akibat
adanya pelunasan oleh pihak debitur. Atau sebagai salah satu bentuk
kekayaan perusahaan, piutang termasuk salah satu unsur aktiva lancar,
karena piutang diangap memiliki waktu perputaran yang cepat yang
kurang dari satu tahun, dan juga merupakan investasi yang akan
memberikan manfaat tertentu bagi perusahaan, sekaligus menimbilkan
berbagai beban biaya. Pada umumnya piutang perusahaan timbul dari
terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang-barang yang
dihasilkan oleh perusahaan penjualan secara kredit ini dilakukan dalam
rangka meningkatkan jumlah penjualan, mengingat keadaan
persaingan yang pada umumnya semakin ketat. Biasany penjualan

1
Gunawan Adisaputro, Anggaran Bisnis,(Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2017), hlm, 228
2
Gunawan Adisaputro, Anggaran Bisnis,(Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2017), hlm,288
kredit semacam ini dilakukan dengan para pedagang penyalur yang
membeli dalam jumlah banyak.3

2. Manfaat Penjualan Kredit


a. Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan
b. Dengan meningkatkan volume penjualan maka keuntungan pun
diharapkan akan meningkat
c. Dengan adanya hubungan utang piutang maka hubungan dagang
antara perusahaan dengan para pembelinya menjadi lebih erat.
d. Keuntungan dari selisih bunga modal

3. Kegunaan Budget Piutang

Secara umum Anggaran Piutang mempunyai tiga kegunaan


pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk
menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen untuk
melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus
Anggaran Piutang berguna sebagai dasar untuk menyusun Anggaran
Kas, karena hasil penagihan Piutang tersebut akan merupakan
pemasukan yang menambah kas.4

4. Berbagai Beban yang Timbul Sebagai Akibat Pemberian Kredit


a. Beban biaya modal : piutang sebagai salah satu bentuk investasi
akan menyerap sebagian dari modal perusahaan yang tersedia.
b. Biaya administrasi piutang : piutang juga menimbulkan biaya lain
yaitu biaya administrasi piutang yang terdiri dari (a) biaya
organisasi atau unit kerja yang diserahi tugas mengelola piutang
seperti gaji dan jaminan sosial (b) biaya penagihan hutang, seperti
penagihan telephone, surat menyurat dll.
c. Piutang yang tak tertagih
5. Kebijaksanaan piutang

3
M. Munandar, Bugeting, (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2015), hlm, 249
4
M. Munandar, Bugeting, (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2015), hlm,249.
Karena pitang dapat memberikan tambahan keuntungan namun
juga mengakibatkan timbulnya kerugian, maka perusahaan perlu
membuat suatu kebijakan yang jelas yang mengaturnmasalah tersebut,
Berbagai langkah yang harus dipersiapkan antara lain:

a. Membentuk unit kerja yang khusus ditugaskan untuk mengurusi


piutang
b. Menentukan kebijakan piutang yang jelas
c. Menentukan kriteria untuk mengukur efisiensi pengelolaan piutang
yang mencakup tingkat perputaran piutang, presentase piutang tak
tertagih yang sebenarnya, dan usia piutang rata-rata.5

6. Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Arus Kas

Penjulan tunai berakibat arus kas masuk terjadi bersamaan


dengan terjadinya Transaksi penjulan, Tidak demikian Halnya dengan
penjulan Kredit.

Arus kas masuk dari Penjualan Kredit akan sangat tergantung kepada:

a. Jangka waktu Kredit


b. Keaktifan para petugas penagih piutang
c. Mutu/ bonafiditas para kreditur
d. Situasi usaha pada umumnya

7. Manfaat Anggaran Piutang

Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melakukan


penyususnan piutang antara lain:6

a. Dapat diperkirakan posisi piutang pada berbagai waktu


b. Dapat diketahui jumlah piutang yang mudah jatuh tempo
c. Dapat diperkirakan arus kas masuk berasal dari penjulan kredit.
B. Anggaran kas
5
Gunawan Adisaputro, Anggaran Bisnis,(Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2017), hlm,289.
6
Gunawan Adisaputro, Anggaran Bisnis,(Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2017), hlm, 293.
Kas memiliki peranan penting dalam usaha menjaga kelancaran
operasi perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi
kelancaran usaha sehari-hari maupun keperluan menunjang pelaksanaan
keputusan-keputusan jangka panjang, seperti usaha penelitian dan
pengembangan, usaha perluasan kapasitas, dan sebagainya. Jumlah uang
kas yang berlebihan ataupun kurang memiliki akibat negatif bagi
perusahaan.7
C. Tujuan perencanaan dan pengendalian anggaran kas
Dengan menyusun anggaran kas, perusahaan akan mampu untuk mencapai
hal-hal sebagai berikut:
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan
membandingkan uang kas masuk dan uang kas keluar.
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek atau
jangka panjang.
4. Sebagai dasar kebijksanaan pemberian kredit bagi pelanggan.
5. Sebagai dasar otoritas dana anggaran yang disediakan.
6. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas aktual.
D. Pendekatan dalam penyusunan anggaran kas8
Ada 2 macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yakni
anggaran kas jangka pendek/tahunan dan anggaran kas jangka panjang.
1. Anggaran kas jangka pendek/tahunan
Merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari.
Anggaran kas seperti ini terutama berfungsi sebagai alat pemberian
otoritas ke luar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus
kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
2. Anggaran jangka panjang.
Meliputi jangka waktu 5-10 tahun. Mamfaat utamanya adalah
untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari

7
Justine T. Sirait, Anggaran Sebagai Alat Bantu Bagi Manajemen, (Jakarta: PT. Grasindo, 2006),
hlm. 194
8
Ibid., hlm. 195
sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas
pada setiap akhir tahun anggaran.

Anggaran kas tahunan/jangka pendek disusun dengan cara


menelusuri jejak berbagai kegiatan yang mengakibatkan terjadinya arus
fisik masuk dan arus fisik ke luar. Arus balik dari jejak berbagai arus fisik
masuk akan mengakibatkan terjadinya arus kas ke luar. Sebaliknya arus
balik dari jejak berbagai arus fisik ke luar akan mengakibatkan terjadinya
arus kas masuk.

Arus fisik masuk terjadi pada saat perusahaan membeli berbagai


faktor produksi yang diburuhkannya, dan sebagai gantinya terjadi arus kas
ke luar pada saat perusahaan membayar faktor produksi yang telah
digunakannya dalam proses produksi.

Arus fisik ke luar terjadi pada saat perusahaan menjual produknya


ada konsumen dan sebagai gantinya terjadi arus kas masuk pada saat
konsumen membayar produk yang dibelinya. Hasil perekaman arus kas
masuk dan arus kas ke luar disebut anggaran kas.9

Sumber kas masuk yang utama, yakni sebagai berikut:

1. Hasil penjualan tunai produk.


2. Hasil penagihan piutang dagang.
3. Pendapatan lain, seperti bunga bank, jasa giro, deviden, dan lain-
lain.
4. Adanya pengurangan aktiva tetap seperti menjual aktiva tetap.
5. Adanya penerimaan yang bukan merupakan penghasilan seperti
kredit bank, penjualan obligasi, hutang jangka pendek, dan lain-
lain.
6. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.

Penggunaan kas ke luar yang utama, yakni sebagai berikut:

9
Ibid., hlm. 196
1. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasi perusahaan sehari-
hari seperti membayar gaji, pembelian bahan baku, pengeluaran
biaya overhead pabrik, biaya penjualan dan administrasi.
2. Pembayaran pada kreditur, baik berupa bunga maupun angsuran
pokok pinjaman.
3. Pembayaran pada aktiva tetap, seperti pembelian aktiva tetap.
4. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran deviden atau
pengembalian modal.
5. Pembayaran pada pemerintahan, seperti membayar pajak, restitusi,
dan lain-lain.

Saldo kas akhir periode = saldo kas awal + seluruh penerimaan


kas – seluruh pengeluaran kas yang
terjadi pada periode yang bersangkutan.

Metode anggaran kas yang memperkirakan seluruh penerimaan


dan pengeluaran kas yang terjadi suatu periode disebut metode penerimaan
dan pengeluaran kas (cash receipts and disbursements method).

E. Berbagai Transaksi Yang Menyebabkan Meningkatnya Atau


Menurunnya Jumlah Kas Dapat Dipolakan Sebagai Berikut:

Sumber Kas (Penambahan) Penggunaan Kas (Pengurangan)


TR>TC=Laba TR<TC=Rugi
Akumulasi penyusutan Pembelian aktiva gtetap baru
Penambahan Berkurangnya
a. Utang jangka pendek a. Utang jangka pendek
b. Utang jangka panjang b. Utang jangka panjang
Bertambahnya modal Berkurangnya
a. Modal disetor a. Modal disetor
b. Cadangan b. Cadangan
c. Laba ditahan c. Laba ditahan
10

10
Adi Saputro, Gunawan dan Yunita Anggarini, Anggaran Bisnis Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian Laba, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017), hlm. 302
F. PENGENDALIAN POSISI KAS
Dalam aspek pengendalian, kas berfungsi untuk menentukan posisi
kas pada berbagai dimensi waktu. Bagian keuangan yang bertanggung
jawab atas pengendalian posisi kas. Untuk menemukan posisi kas
dilakukan dengan cara membandingkan antara aliran kas masuk dengan
kas keluar. Dengan perbandingan ini ditambah saldo kas awal tahun dapat
diketahui besarnya saldo kas akhir tahun.
Umumhya realisasi penerimaan dan pengeluaran kas berbeda
dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rencana laba. Perbedaan ini
dapat disebabkan oleh (1) perubahan variabel –variabell yang
memengaruhi kas, misalnya perubahan tingkat pajak (2) kejadian –
kejadian mendadak dan tidak diharapkan yang mempengaruhi operasi
perusahann, atau (3) kurangnya pengendalian kas.11
Sistem pengendalian kas yang efektif sangatlah penting mengingat
akibat potensial yang mungkin terjadi jika perusahaan menghadapi situasi
yang bisa menyebabkan kesulitan kas, maka manajemen dapat
menghindari atau mengurangi situasi terburuk dengan cara (1)
meningkatkan usaha pengumpulan piutang, (2) mengurangi biaya-biaya
kas, (3) menunda pengeluaran modal, (4) menunda pembayaran utang, (5)
mengurangi persediaan, dan (6) mengubah waktu operasi yang
memengaruhi kas.
Dengan asumsi bahwa perencanaan telah dilaksanakan dengan
efektif, maka selanjutnya pengendalian kas sebaiknya dilakukan dengan
dua prosedur sebagai berikut :
1. Evaluasi secara terus menerus (continuous evalution)
Evaluasi dilakukan secara terus menerus dan memperhitungkan
kemungkinan posisi kas di masa yang akan datang. Hal ini meliputi
evaluasi periodik dan laporan rutin, biasanya bulanan, dan estimasi
posisi kas yang akan datang (periode sisa).
2. Pengendalian kas dengan catatan data harian atau mingguan

11
Gunawan Adisaputro, Anggaran Bisnis,(Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2017), hlm, 304.
Pada dasarnya tujuan pencatatan harian atau mingguan adalah
untuk meminimalkan biaya bunga serta memepertahankan jumlah
kas yang cukup. Biasanya, cara ini digunakan oleh perusahaan
yang memiliki permintaan kas yang berfluktuasi (tidak teratur) atau
perusahaan yang memiliki banyak cabang dengan aliran kas yang
besar. Dengan laporan harian, perusahaan yang memiliki banyak
cabang dapat memindahkan saldo kas dari cabang satu ke cabang
yang lain yang memerluakan kas tanpa harus mengeluarkan biaya
bunga. 12

12
Gunawan Adisaputro, Anggaran Bisnis,(Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2017), hlm, 305.

Anda mungkin juga menyukai