Anda di halaman 1dari 13

Statistik pada

Pengujian Instrumen Penelitian

Disusun oleh:
• Laila Miftakhul Atikah (212180059)
• Chisa Amanda Putri (212180064)
1) Pengertian Validitas
2) Validitas Instrumen
3) Reliabilitas Instrumen
1. Pengertian
Validitas validitas instrumen pada dasarnya
berkaitan dengan ketepatan dan
kesesuaian antara instrumen sebagai
Validitas (validity) berasal dari kata valid artinya
alat ukur dengan objek yang diukur.
sah atau tepat.

Validitas atau kesahihan berarti sejauh mana  Mengukur berat badan tentu tidak valid
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menggunakan meteran.
melakukan fungsi ukurnya (Djaali & Muljono,  Di kilang padi, ada timbangan yang valid
2004) Jadi suatu instrumen yang valid berarti
untuk mengukur berat beras, akan tetapi
instrumen tersebut merupakan alat ukur yang
timbangan ini tidak valid untuk mengukur
tepat untuk mengukur suatu objek.
berat emas dengan bentuk cincin.
Beberapa bentuk pengujian
validitas instrumen
a) Validitas konstruksi (construct validity)

Þ Validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh


item-tem instrumen mampu mengukur apa yang
a) Validitas konstruksi benar-benar dimaksudkan yang hendak diukur
b) Validitas isi sesuai dengan konsep khusus atau definisi
konseptual yang telah ditetapkan.
c) Validitas empirik
Þ Untuk menentukan validitas konstruk suatu
instrumen harus dilakukan proses penelaahan
teoritis terhadap suatu konsep dari variabel yang
hendak diukur, mulai dari perumusan konstruk,
penentuan dimensi dan indikator sampai kepada
penjabaran dan penulisan item-item instrumen.
b) Validitas isi (content validity)

Þ Validitas isi suatu instrumen mempermasalahkan seberapa


jauh suatu instrumen mengukur tingkat penguasaan
terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya
dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran.

Þ Untuk mengetahui apakah instrumen itu valid atau tidak,


harus dilakukan melalui penelaahan kisi-kisi instrumen
untuk memastikan bahwa item-item tersebut sudah
mewakili atau mencerminkan keseluruhan konten atau
materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional
c) Validitas Empirik (empiric validity)

Þ Validitas empiris atau validitas kriteria suatu


instrument ditentukan berdasarkan data hasil ukur
instrumen baik melalui ujicoba maupun pengukuran
yang sesungguhnya.

Þ Validitas empiris diartikan sebagai validitas yang


ditentukan berdasarkan kriteria baik kriteria internal
maupun kriteria eksternal.

Þ Kriteria internal adalah instrumen itu sendiri yang


menjadi kriteria, sedangkan kriteria eksternal adalah
hasil ukur instrumen lain diluar instrumen itu yang
menjadi kriteria. Ukuran lain yang sudah dianggap
baku atau dapat dipercaya dapat pula dijadikan
sebagai kriteria eksternal.
 
2. Validitas
Instrumen
Pada garis besarnya, cara-cara menentukan
validitas instrumen berupa tes dibedakan kepada dua, Cara untuk menguji validitas tes secara
yaitu validitas rasional/ logis dan validitas empiris empiris:
atau validitas berdasarkan pengalaman.
a. Validitas eksternal
Validitas rasional dapat dicapai dengan menjawab Validitas eksternal dilakukan dengan cara
pertanyaan berikut ini: mengkorelasikan skor hasil uji coba instrumen
(1) apakah tes benar-benar mengukur kompetensi atau yang dibuat dengan instrumen yang sudah baku.
hasil belajar yang akan diukur?
(2) apakah bentuk tes sesuai digunakan untuk Misalnya seorang peneliti membuat tes yang
mengukur hasil belajar siswa ? Untuk menentukan dipergunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
validitas instrumen secara empiris, peneliti harus sebagai data penelitian. Untuk menguji validitas
melakukan uji coba (try out). Uji coba dilakukan eksternal tes yang dibuat, dapat dibandingkan
kepada sebagian siswa. Kemudian hasil uji coba dengan tes yang sudah baku, misalnya tes Toefl.
tersebut diuji validitasnya.
b. Validitas Internal
Dapat dilakukan dengan 2 cara :

1) Analisis Faktor 1) Analisis Butir

Þ Dilakukan dengan cara Þ Dilakukan dengan cara


mengkorelasikan skor mengkorelasikan skor-
faktor dengan skor skor item dengan skor
total. total.
3. Reliabilitas
Instrumen
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata
reliability yang mempunyai asal kata rely dan
ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi
disebut sebagai pengukuran yang reliabel.
Reliabilitas memiliki istilah atau nama lain
seperti keterpercayaan, keterhandalan, keajegan,
kestabilan, konsistensi (Azwar, 2011).
Berdasarkan arti kata tersebut, maka instrumen yang
reliable adalah instrumen yang hasil pengukurannya
dapat dipercaya.

Salah satu kriteria instrumen yang dapat dipercaya jika


instrumen tersebut digunakan secara berulang-ulang, hasil
pengukurannya tetap. Mistar dapat dipercaya sebagai alat ukur,
karena berdasarkan pengalaman jika mistar digunakan dua kali
atau lebih mengukur panjang sebuah benda, maka hasil
pengukuran pertama dan selanjutnya terbukti tidak berbeda.
2 cara menentukan
2. Reliabilitas Internal
reliabilitas instrumen, Pada reliabilitas internal, uji coba dilakukan
hanya satu kali dan menggunakan satu
1. Reliabilitas Eksternal instrumen. Kemudian hasil uji coba dianalisis
dengan menggunakan rumus reliabilitas
instrumen.
 Metode paralel • Reliabilitas Untuk Instrumen Yang
Berbentuk Dikotomi
 Metode tes ulang
Reliabilitas untuk instrumen yang berbentuk
 Metode belah dua dikotomi yaitu instrumen dengan pemberian
  skor 0 dan 1 maka pengujiannya dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder
Richardson 20 ( KR. 20) dan Kuder Richardson
21 (KR. 21).
 
• Reliabilitas Untuk Instrumen Yang
Berbentuk Kontinum

merupakan instrumen dengan pemberian


skor yang skornya merupakan rentangan 0 -
10, 0 - 100 atau berbentuk skala 1 - 3, 1 - 5
atau 1 - 10, maka pengujiannya dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha
Cronbach.
Terima Kasih
“Barang siapa menjadikan mudah
urusan orang lain, pasti Allah akan
memudahkan urusannya di dunia
dan akhirat“
(HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai