Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

A. Definisi

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu
sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa
oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Anemia dalam kehamilan merupakan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologik
dalam tubuh ibu. Perubahan fisiologik ibu hamil tersebut dapat menyebabkan ekspansi volume
plasma sehingga kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan produksi eritropenin.
Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke enam kehamilan dan mencapai maksimum pada
minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat sampai minggu ke 37. Pada titik puncaknya
volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil dibandingkan dengan perempuan yang tidak
hamil. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat. Namun, peningkatan
volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan
eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin.

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki kadar hemoglobin
kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada
trimester II.

B. Etiologi

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia kehamilan diantaranya gravida, umur,
paritas, tingkat pendidikan, status ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe (Krisnawati dkk,
2015). Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan menurut Prawirohardjo (2002), yaitu:

1. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah

2. Pertambahan eritrosit tidak seimbang dengan pertambahan plasma

3. Kekurangan zat besi, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, dan asam folfat

4. Gangguan pencernaan dan abortus

5. Perdarahan kronik Penyebab utama anemia pada wanita adalah kurang memadainya asupan
makanan sumber Fe, meningkatnya kebutuhan Fe saat hamil (perubahan fisiologis) dan kehilangan
banyak darah

Anda mungkin juga menyukai