LULUSAN
PROGRAM
PROFESI
PERAWAT LULUSAN
PROFESI PROGRAM
SPESIALIS
KEAHLIAN
JENIS PERAWAT KHUSUS NERS
SPESIALIS
1. Jenis Perawat
2. Perizinan Perawat
3. Penyelenggaraan Praktek Keperawatan
4. Praktek Mandiri Keperawatan
5. Kebutuhan akan kesehatan / keperawatan
dalam wilayan dan
6. Pembinaan dan Pengawasan
PRAKTIK KEPERAWATAN
ARKAN
DIKELU
STRP telah praktik atau surat keterangan dari
habis dan pimpinan Fasilitas Pelayanan
tidak Kesehatan tempat Perawat
diperpanjang; berpraktik;
TIDAK
BERLAKU SIPP PERSYARATAN e. pas foto terbaru dan berwarna
3. dicabut oleh
dengan ukuran 4x6 (empat kali enam)
pejabat yang
cm sebanyak 3 (tiga) lembar;
berwenang f. rekomendasi dari kepala dinas
memberikan Pimpinan Fasilitas Pelayanan
kesehatan kabupaten/kota setempat
izin; atau Kesehatan:
atau pejabat yang ditunjuk; dan
4. Perawat yang 1. dilarang mempekerjakan g. rekomendasi dari Organisasi Profesi
bersangkutan Perawat yang tidak memiliki
meninggal SIPP. Dalam hal SIPP dikeluarkan oleh dinas
dunia. 2. wajib melaporkan Perawat kesehatan kabupaten/kota, persyaratan
yang bekerja dan berhenti rekomendasi sebagaimana dimaksud pada
bekerja di Fasyankesnya huruf f tidak diperlukan
pada tiap triwulan kpd
dinkes kab/kota dg
tembusan OP
Tugas dan Wewenang
Penyelamatan
Tindakan Ditetapkan
nyawa, cegah
medis dan sesuai hasil
kecacatan lbh lanjut,
pemberian evaluasi
mengurangi rasa
Keadaan Darurat obat sesuai berdasarkan
sakit, dan
kompetensi keilmuan
menstabilkan
dan ketentuan Perawat
kondisi Klien
PERTOLONGAN
PERTAMA
Untuk
melaksanakan Delegatif
tindakan medis harus tertulis dan sesuai
dari dokter dan
evaluasi
dengan kompetensinya
Mandat
pelaksanaannya
Perilaku Manusia
Manusia pada hakekatnya tidak dapat hidup sendiri. Tidak setiap
hubungan antar manusia dengan yang lain tidak selalu terjadi
kesesuaian. sering muncul pertentangan akhirnya ada penilaian
,dan penilaian sbg ukuran untk menilai baik,benar atau
tdk.nilai akan menjd dasar bg norma.norma dimasyarakat dijaga
sbg kesepakatan bersma.
Norma atau kaidah merupakan pedoman untuk berprilaku .kaidah
kesusilaan hub mns pd ahlak . Kaidah sopan santun pd kebiasaan
atau kepantasan yg nyata. Kaidah hukum untuk berprilaku yg
boleh dan tdk.
Akal fungsi teoretis ( sophia,kearifan) dan praktis (
WILAYAH ETIKA
BERPIKIR
TIDAK ADA SANKSI ETIK
BERBUAT
BERPIKIR BERBUAT OBYEK ETIK
Struktur Prosedur
Kultur Nilai-Nilai
“PANDANGAN HUKUM”
• Nulla poena sine crimen tidak ada pidana tanpa perbuatan pidana
• Nullum crimen sine poena tidak ada perbuatan pidana menurut undang-
undang
A. Teori Kewenangan
-Dalam teori kewenangan, kewenangan (atau
sering pula disebut dengan istilah
wewenang), menyiapkan suatu tindakan hukum
yang diatur dan memberikan kepada suatu
jabatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang mengatur jabatan
yang bersangkutan (Habib Hadjie, Tafsir
sematik terhadap UU No 38 tahun 2009, Refika
Aditama Bandung 2008).
• UU No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan
• Pasal 1 (5) : Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh dan
atau Pejabat Pemerintahan atau Penyelenggara Negara
lainnya untuk mengambil keputusan dan atau Tindakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan
• Pasal 6 (1) : Pejabat Peemerintahan memiliki hak dalam
menggunakan kewenangannya dalam menggambil
keputusan dan/atau Tindakan.
(2) : Hak sebagaimana dimaksud ayat (1) maka,
(a)Melaksanakan kewenangan yang dimiliki
berdasarkan ketentuan peraturan dan AUPB
(b)Menyelenggarakanaktivitas pemerintahan
berdasarkan kewenangan yang dimiliki
(c)Mendelegasikan mandat serta ketentuan
(d)Memperoleh bantuan hukum dalam pelaksanaan
tugasnya
- Wewenang atau kewenangan (beroegdheid) pada
prinsipnya, merupakan kemampuan tindakan-
tindakan hukum tertentu.
-Syahrai Basah mengemukakan bahwa kewenangan
seseorang atau badan hukum pemerintah dapat
diperoleh daru peraturan perundang-undangan
baik secara langsung (atribusi) ataupun
pelimpahan (delegasi dan sub delegasi) serta
atas dasar mandat.
- Wewenang adalah hak untuk
melakukan suatu hak dan
kekuasaan yang sah
- Wewenang adalah suatu
kemampuan untuk menimbulkan
akibat-akibat hukum dan juga
untuk berbuat atau melakukan
sesuatu
Ho Van Wijk dan Wilem Konsjnenbelt
Ada 3 cara memperoleh kewenangan antara lain:
1. Atribusi adalah pemberian wewenang pemerintah oleh
pembuat undang-undang kepada organ pemerintah.
2. Delegasi adalah pelimpahan wewenang pemerintah dari
satu organ pemerintah kepada organ pemerintah lainnya.
3. Mandat terjadi ketika organ pemerintah mengijinkan
kewenangan dijalankan oleh organ lain atas namanya.
Jenis Mandat
• Imperative Dokter / Perawat
• Bebas PPNI
• Representative DPRRI
KEWENANGAN PERAWAT
1. Kewenangan Atributif
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan Asuhan keperawatan
merupakan kewenangan atributif perawat secara mandiri, karena
asuhan keperawatan menjadi tanggung jawab perawat. Asuhan
Pre Anastesi dan Post Anastesi merupakan bentuk aturan
keperawatan yang atributif.
2. Kewenangan Delegatif
Kewenangan Delegatif perawat anastesi itu saat memasang infus,
proses menyuntik dll.
3. Kewenangan Mandat
Kewenangan dalam asuhan medis anastesi di kamar operasi,
kamar tindakan
J.B JM. Den Berge : syarat pelimpahan, definitif tidak
herarki, disertai penjelasan, dan petunjuk serta menurut
perundang-undangan.
Atribusi Delegasi Mandat
Cara Perundang- Pelimpahan Pelimpahan
Perolehan undangan
Kekuatan Tetap melekat Dapat dicabut Dapat
mengikatnya: sebelum atau ditarik ditarik atau
perubahan kembali apabila digunakan
peraturan ada sewaktu-
perundang- pertentangan waktu oleh
undangan atau pemberi
penyimpangan wewenang
(contrarzus (mandans)
actual)
DASAR HUKUM PERCEPATAN COVID-19