Anda di halaman 1dari 26

PENGUATAN KOORDINASI DAN PEMBINAAN BAGI

TENAGA KESEHATAN
JEJARING PUSKESMAS BANJARAN KOTA
1
UU No 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(pasal 11)
KELOMPOK
TENAGA KESEHATAN
TENAGA MEDIS dokter, dokter gigi,
dokter spesialis, dan
dokter gigi spesialis

TENAGA
PSIKOLOGI psikologi klinis
KLINIS

KEPERAWATAN Berbagai jenis perawat


 perawat kesehatan
masyarakat, perawat
kesehatan anak, perawat
maternitas, perawat
medikal bedah, perawat
geriatri, dan perawat
kesehatan jiwa

4
TENAGA Bidan
KEBIDANAN
TENAGA apoteker dan tenaga teknis
KEFARMASIAN kefarmasian yaitu sarjana
farmasi, ahli madya farmasi,
dan analis farmasi.
TENAGA epidemiolog kesehatan,
KESEHATAN tenaga promosi kesehatan
MASYARAKAT dan ilmu perilaku,
pembimbing kesehatan kerja,
tenaga administrasi dan
kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik dan
kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan
keluarga
TENAGA sanitasi lingkungan,
KESEHATAN entomolog kesehatan, dan
LINGKUNGAN mikrobiolog kesehatan

TENAGA GIZI nutrisionis dan dietisien

KETERAPIAN fisioterapis, okupasi terapis,


FISIK terapis wicara, dan
akupunktur

TENAGA perekam medis dan


KETEKNISIAN informasi kesehatan, teknik
MEDIS kardiovaskuler, teknisi
pelayanan darah,
refraksionis optisien/
optometris, teknisi gigi,
penata anestesi, terapis gigi
dan mulut, dan audiologis

6
TENAGA radiografer, elektromedis,
TEKNIK ahli teknologi laboratorium
BIOMEDIKA medis, fisikawan medis,
radioterapis, dan ortotis
prostetis

TENAGA tenaga kesehatan tradisional


KESEHATAN ramuan dan tenaga
TRADISIONAL kesehatan tradisional
keterampilan

TENAGA ditetapkan oleh Menteri


KESEHATAN
LAIN

7
UU NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
(PSL 23)

Nakes Kewenangan Dalam


Ketentuan
berwenang menyelengga- menyelengga-
rakan yankes rakan yankes,
mengenai
menyeleng sesuai bidang Nakes wajib perizinan
garakan keahlian yang memiliki izin diatur dalam
yankes dimiliki pemerintah Permenkes

Kewenangan yang dimaksud adalah kewenangan


yang diberikan berdasarkan pendidikannya
setelah melalui proses registrasi dan pemberian
izin dari pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
UU 36/2014: Tenaga Kesehatan
Pasal 44:
1. Setiap nakes yg menjalankan praktik wajib memiliki STR.
2. STR sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diberikan oleh konsil
masing2 nakes setelah memenuhi persyaratan.
3. Persyaratan dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji profesi; dan
e. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
UU 36/2014: Tenaga Kesehatan
4. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang
setelah memenuhi persyaratan.
5. Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) meliputi:
a. memiliki STR lama;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di
bidangnya; dan
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan kegiatan ilmiah lainnya.
Ayat 1
Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR

Ayat 2
STR sebagaimana yg dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Konsil
masing-masing Tenaga Kesehatan setelah memenuhi persyaratan

Ayat 4
STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah
memenuhi persyaratan

11
Ayat 1
Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan
kesehatan wajib memiliki izin

Ayat 2
Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan dalam bentuk SIP

Ayat 3
SIP sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diberikan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang
berwenang di kabupaten/kota tempat tenaga kesehatan menjalankan
praktiknya
12
Sertifikasi,Registrasi dan Lisensi
TENAGA KESEHATAN

INSTITUSI
PENDIDIKAN

SERTIFIKASI KTKI
KAB/KOTA
Uji Kompetensi REGISTRASI
LISENSI
Lulus Pendidikan
(Sertifikat
Kompetensi + ijazah) STR  SIP
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(UU no.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
pasal 80 – 81

Pemerintah 1. Peningkatan
+ Mutu Pelayanan
Pemerintah 2. Melindungi
Daerah Penerima
BINWAS
+ Pelayanan
3. Memberikan
Konsil
Kepastian
+ Hukum
Organisasi Profesi
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH (ps 4 UU Nakes)

Pemerintah dan Pemerintah Daerah Bertanggung


jawab terhadap:

Pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan


peningkatan mutu Tenaga Kesehatan

Perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan


Tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan, dan

Perlindungan kepada Tenaga Kesehatan dalam


menjalankan praktik
KEWENANGAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM BINWAS DAN PENINGKATAN MUTU NAKES
(ps 5 – 7 UU Nakes)

Membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu Tenaga


Kesehatan melalui :

Pelaksanaan kegiatan sertifikasi Kompetensi dan


Pusat pelaksanaan Registrasi Tenaga Kesehatan

Provinsi
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan praktikTenaga
Kab/ Kesehatan
Kota

Pelaksanaan kegiatan perizinan Tenaga Kesehatan


Output Kegiatan

SeluruhTenaga Kesehatan WAJIB


memiliki

STR

SIP
PERIZINAN TENAGA KESEHATAN

Sertifikasi Prosespengakuankompetensiatasprestasilulusanyangsesuaidengankeahliand
alamcabangilmunyadan/ataumemilikiprestasidiluarprogramstudinya

Registrasi PencatatanresmiterhadapTenagaKesehatanyangtelahmemilikiSertifikatKomp
etensidantelahmempunyaikualifikasitertentulainnyasertadiakuisecarahukum
untukmenjalankanpraktikdan/ataupekerjaankeprofesiannya

Lisensi Bentukpemberiankewenanganmelakukanpraktik/
pekerjaanprofesipadatempattertentudalamrangka memperoleh penghasilan
secara mandiri dari profesinyasesuaidenganketentuanperaturanperundang-
undanganyangberlaku
UU No.36 tahun 2014
Sanksi ttg Tenaga
Kesehatan Pasal 82

a• Setiap Tenaga Kesehatan yang tidak melaksanakan


ketentuan Pasal 47, Pasal 52 ayat (1), Pasal 54 a. teguran
ayat(1), Pasal 58 ayat (1), Pasal 59 ayat (1), Pasal lisan;
62 ayat (1), Pasal 66 ayat (1), Pasal 68 ayat (1),
Pasal 70ayat (1), Pasal 70 ayat (2), Pasal 70 ayat b. peringatan
(3) dan Pasal 73 ayat (1) dikenai sanksi tertulis;
administratif.
c. denda
b• Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang tidak administratif;
melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2), Pasal
53 ayat (1), Pasal 70 ayat (4), dan Pasal 74 dikenai
dan/atau
sanksi administratif. d. pencabutan
c• Pemerintah, pemda provinsi, kabupaten/kota izin.
sesuai dengan kewenangannya memberikan
sanksi administratif kepada Tenaga Kesehatan dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan .
UU No.36 tahun 2014
20. Pidana ttg Tenaga
Kesehatan

Pasal 83 Setiap orang yang bukan Tenaga Kesehatan pidana penjara paling lama 5
melakukan praktik seolah-olah sebagai Tenaga (lima)Tahun.
Kesehatan yang telah memiliki izin
 Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan pidana penjara paling lama 3
Pasal 84 (tiga)Tahun.
kelalaian berat yang mengakibatkan Penerima
Pelayanan Kesehatan luka berat

 Jika kelalaian berat) mengakibatkan kematian pidana penjara paling lama 5


(lima)Tahun.
Pasal 85  Setiap Tenaga Kesehatan yang dengan sengaja pidana denda paling banyak
menjalankan praktik tanpa memiliki STR Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
 Setiap TK-WNA yang dengan sengaja pidana denda paling banyak
memberikan pelayanan kesehatan tanpa Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
memiliki STR Sementara

Pasal 86  Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan pidana denda paling banyak
praktik tanpa memiliki izin Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).

 Setiap TK-WNA yang dengan sengaja pidana denda paling banyak


memberikan pelayanan kesehatan tanpa Rp100.000.000,00 (seratus juta
memiliki SIP rupiah).
KESEPAKATAN
RAPAT KOORDINASI PENGELOLAANPERIZINAN BIDANG
KESEHATAN
Dalam pemberian surat rekomendasi, harus melampirkan:
1. Puskesmas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan klinik,
praktek mandiri yang ada di unit kerjanya
2. Dalam mengeluarkan rekomendasi puskesmas untuk klinik atau
sarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya harus
melakukan visitasi dan membuat berita acara sesuai peraturan yang
berlaku
3. Setiap klinik atau praktik mandiri berkewajiban memberikan data
penyakit di wilayah kerja puskesmas → untuk membuat format
laporan
…lanjutan
4. Puskesmas untuk mendata, mengolah dan menganalisis data
laporan dari klinik atau praktik mandiri
5. Pernyataan kesediaan membantu program pelayanan yang ada di
puskesmas
6. Pernyataan kesediaan menyampaikan laporan secara rutin setiap
bulannya
7. Pernyataan kesediaan membina 2 posyandu dan UKS
8. Pernyataan kesediaan pengelolaan limbah secara benar menurut
aturan perundang – undangan
9. Pemberian rekomendasi PMB, praktek mandiri dan klinik
berdasarkan peraturan perudangan yang berlaku
…lanjutan
11. Puskesmas untuk melakukan pendataan dan mengevaluasi
terhadap klinik dan SDM (Nakes : STR/SIP) di dalamnya serta
praktek mandiri di wilayah kerjanya
12. Puskesmas untuk melakukan visitasi pembinaan dan pengawasan
pada klinik dan praktik di wilayah kerjanya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai