Anda di halaman 1dari 18

FORM RTL

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN PJ SUMBER


DANA
1
2
3
4
5

FORM PENGAMATAN STANDAR GMP LAB. MSPMI


(MENURUT KEPMENKES NO.23 TAHUN 1978)
NO RUANG LINGKUP STANDAR PERSYARATAN INDIKATOR MEMENUHI STANDAR HASIL PENGAMATAN
PERSYARATAN
1. Lokasi dan lingkungan ruang
produksi
a. Lokasi ruang produksi Bebas dari pencemaran Berada di wilayah/tempat yang baik,
tidak berdekatan dengan sumber
pencemaran seperti tempat sampah,
rawa, persawahan, dsb
b. Lingkungan ruang produksi Selalu dalam keadaan bersih Tidak ada kotoran/tumpukan sampah,
tidak bau, tidak berdebu, tersedia tempat
sampah tertutup
2. Bangunan ruang produksi
a. Desain/tata letak Bangunan terdiri atas ruangan Bangunan terdiri dari beberapa sekat
pokok dan ruangan pelengkap yang sengaja dibuat untuk rancangan
yang terpisah sedemikian rupa, produksi sesuai dengan ketentuan yang
sehingga tidak menimbulkan sudah ditentukan

1
pencemaran terhadap makanan
yang diproduksi
b. Kontruksi bangunan Kokoh, tidak membahayakan Terbuat dari bahan berkualitas yang
pekerja ataupun konsumen tahan lama sehingga tidak mudah
runtuh, terdiri dari jumlah penyangga
yang tepat, tahan angin dan gempa
c. Lantai  Tidak licin Tidak ada cairan yang menggenang,
 Bersih tidak berdebu, tidak ada kotoran/sampah
 rapat air yang berserakan, tidak menyerap cairan
 tahan terhadap air yang tumpah, tidak ada retakan
permukaannya datar, rata
serta halus, tetap tidak licin
dan mudah dibersihkan
 ruangan untuk mandi, cuci
dan sarana toilet harus
mempunyai kelandaian
secukupnya ke arah saluran
pembuangan
 tahan terhadap garam, basa,
asam dan atau bahan kimia
lainnya;
 permukaan rata serta halus,
tetapi tidak licin dan mudah
dibersihkanuntuk ruangan
pengolahan yang memerlukan
pembilasan air, mempunyai
kelandaian secukupnya
kearah saluran pembuangan
dan mempunyai saluran
tempat air mengalir atau
lubang pembuangan yang
dilengkapi dengan penahan
bau
 pertemuan antara lantai

2
dengan dinding tidak boleh
membentuk sudut mati dan
harus melengkung serta rapat
air
d. Dinding  Mudah dibersihkan Tidak berjamur, tidak berdebu, tidak ada
 Bersih kotoran (seperti percikan saus, minyak
 permukaan bagian dalam atau lainnya), tidak mengelupas, 2 m dari
harus halus, rata, berwarna permukaan tanah dilapisi keramik, tahan
terang, tahan lama, tidak angin dan gempa, dicat dengan cat anti
mudah mongelupas, mudah air
dibersihkan dan sekurang-
kurangnya setinggi 2 m dari
lantai harus rapat air, tahan
terhadap air, garam, basa,
asam atau bahan kimia
lainnya
 pertemuan antara dinding
dengan dinding dan antara
dinding dengan lantai tidak
boleh membentuk sudut mati
dari harus melengkung serta
rapat air
e. Langit-langit  Atap terbuat dari bahan tahan Tidak bocor atau berlubang, tidak
lama dibuat dari bahan yang terdapat sarang laba-laba atau hewan
tidak mudah melepaskan lain, tidak berjamur, tidak mengelupas
bagian-bagiannya
 tidak terdapat lubang dan
tidak retak
 bersih, tahan lama dan
mudah dibersihkan
 tinggi dari lantai sekurang-
kurangnya 3 m
 permukaan dalam harus rata
dan berwarna terang

3
f. Pintu ruang  Terbuka ke luar/samping  Tidak menghalangi proses produksi
 Tidak sempit ketika terbuka maupun tertutup
 dibuat dari bahan tahan lama  Terlihat jelas
 permukaannya rata, halus,  Tidak ada bagian yang menonjol
berwarna terang dan mudah (rata)
dibersihkan  Tidak sulit untuk dibuka maupun
 dapat ditutup dengan baik. ditutup
 Cukup luas untuk dilewati kereta
bumbu/ kereta makanan
g. Jendela  Dibuat dari bahan tahan lama  Tidak berdebu, tidak bersarang laba-
 Permukaan rata, halus, laba, kaca bebas dari kotoran
berwarna terang,  Tidak sulit untuk dibuka atau ditutup
bersihdanmudah dibersihkan
 Sekurang-kurangnya setinggi
1m dari lantai
 Luasnya sesuai dengan besar
bangunan
 Terbuka keluaratausamping
h. Ventilasi  Cukup menjamin peredaran Tidak berdebu, tidak menjadi sarang
udara dengan baik dan dapat serangga, terdapat kawat penghalang
menghilangkan uap, gas, serangga, lubang ventilasi tidak terlalu
asap, bau, debu dan panas besar, tidak menghadap ke arah sumber
yang dapt merugikan kontaminan (seperti tempat
kesehatan pembuangan sampah, tempat
 Dapat mengatur suhu yang pembakaran sampah dan lainnya)
diperlukan
 Tidak boleh mencemari hasil
produksi melalui udara yang
dialirkan
 lubang ventilasi harus
dilengkapi dengan alat yang
dapat mencegah masuknya
serangga
 dan mengurangi masuknya

4
kotoran ke dalam ruangan
serta sudah dibersihkan.
i. Penerangan Permukaan kerja dalam ruangan Tidak terlalu terang, tidak terlalu gelap,
pokok dan ruangan pelengkap pencahayaan berwarna putih
harus terang sesuai dengan
keperluan dan persyaratan
kesehatan
3. Fasilitas sanitasi
a. Sarana penyediaan air Sumber air bersih, aman, jumlah a. Air bersih harus tersedia cukup untuk
cukup, sesuai standar air minum seluruh kegiatan penyelenggaraan
Permenkes No. b. jasaboga.
492/Menkes/PER/IV/2010 : E. c. Kualitas air bersih harus memenuhi
Coli jumlah per 100 ml sampe =0 persyaratan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
d. Pemeriksaan berkala min 6 bulan
sekali dari Lab di luar RS terakreditasi
b. Sarana pembuangan Tersedia tempat sampah yang a. Tempat sampah harus terpisah
cukup, bertutup, anti lalat, antara sampah basah (organik) dan
kecoa, tikus dan dilapisi sampah kering (an organik).
kantong plastik yang selalu b. Tempat sampah harus bertutup,
diangkat setiap kali penuh. tersedia dalam jumlah yang cukup
dan
c. diletakkan sedekat mungkin dengan
sumber produksi sampah, namun
dapat
d. menghindari kemungkinan
tercemarnya makanan oleh sampah.
c. Sarana toilet Jumlah cukup, tersedia a. Jasaboga harus mempunyai jamban
sabun, nyaman dipakai dan dan peturasan yang memenuhi syarat
mudah dibersihkan. b. higiene sanitasi.
c. Jumlah jamban harus cukup, dengan
perbandingan sebagai berikut :
1) Jumlah karyawan : 1 - 10 orang : 1
buah
d. 11 - 25 orang : 2 buah

5
e. 26 - 50 orang : 3 buah
f. Setiap ada penambahan karyawan
sampai dengan 25 orang, ada
g. penambahan 1 (satu) buah jamban.
h. 2) Jumlah peturasan harus cukup,
dengan perbandingan sebagai berikut
:
i. Jumlah karyawan : 1 - 30 orang : 1
buah
j. 31 - 60 orang : 2 buah
k. Setiap ada penambahan karyawan
sampai dengan 30 orang, ada
l. penambahan 1 (satu) buah
peturasan.
d. Letak Bersih,bebas dari pencemaran Halaman bersih, rapi, tidak becek, dan
berjarak sedikitnya 500 meter dari
sarang lalat / tempat pembuangan
sampah, serta tidak tercium bau busuk
atau tidak sedap yang berasal dari
sumber pencemaran.
e. Kelengkapan Tersedia wastafel, alat Jumlah westafel disesuaikan dengan
kebersihan jumlah konsumen,pegawai.
f. Instruksi tertulis terdapat SOP terdapat keterangan fasilitas sanitasi
seperti toilet berdasarkan gender,
peletakan alat sanitasi,dll
g. Jumlah Sesuai ketetapan insttitusi Jumlah disesuaikan dengan jumlah
konsumen,karyawan,jenis
penyelenggaraan makanan.
h. Sarana cuci tangan
1) Letak Tidak mengganggu proses Berjauhan dengan tempat distribusi
penyelenggaraan makanan makanan, berfungsi dengan baik/saluran
berjalan lancar tidak mampet
2) Kelengkapan Sabun,tisu pengering,hand dryer, Sabun khusus cuci tangan,tisu dalam
tersedianya tempat sampah jumlah banyak,hand dryer berfungsi
dengan baik,tempat sampah tertutup

6
dilengkapi trashbag
3) Jumlah Sesuai jumlah konsumen Jumlahnya adalah sesuai dengan
standar GMP
4. Alat produksi
a. Perencanaan alat Alat dan perlengkapan yang  Menyediakan alat-alat produksi
dipergunakan untuk memproduksi makanan yang berbahan sesuai
makanan harus dibuat dengan kebutuhan produksi (stainless
berdasarkan perencanaan yang steel ; baskom, wajan, serving dish,
memenuhi sutil, meja, panci, laddle soup, cutting
persyaratan teknik dan higiene board plastik)
 Memakai alat-alat produksi yang
memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI)
 Melakukan pembersihan dan
pemeliharaan alat-alat secara berkala

b. Kondisi alat a. sesuai dengan jenis produksi;  Menyediakan alat-alat sesuai dengan
b. permukaan yang berhubungan menu yang akan disajikan
dengan makanan harus haIus,  Menggunakan alat produksi berbahan
tidak berlubang atau bercelah, stainless steel
tidak mengelupas, tidak  Tidak menggunakan alat-alat yang
menyerap air dan tidak berkarat; telah rusak (terkelupas atau berkarat),
c. tidak mencemari hasil produksi atau mengganti peralatan produksi
dengan jasad renik, dengan yang baru agar tetap aman
unsur atau fragmen logam yang  Selalu menyimpan alat produksi di
lepas, minyak pelumas, tempat yang bebas dari jangkauan
bahan bakar, dll; hama
d. mudah dibersihkan.  Melakukan pencucian alat produksi
dengan desinfektan

5. Bahan
a. Penetapan spesifikasi Bahan yang digunakan dalam  Bahan yang dimaksud mencakup
bahan proses produksi harus bahan baku, bahan tambahan, bahan
memenuhi persyaratan mutu dan penolong termasuk air dan bahan

7
keamanan pangan tambahan pangan (BTP)
 Menerima dan menggunakan bahan
yang tidak
rusak, tidak busuk, tidak mengandung
bahan-bahan
berbahaya, tidak merugikan atau
membahayakan
kesehatan dan memenuhi standar mutu
ataupersyaratan
yang ditetapkan
 Terdapat jenis, jumlah dan spesifikasi
bahan
untuk memproduksi pangan yang akan
dihasilkan.
 Tidak menerima dan menggunakan
bahan pangan yang rusak.
 Menggunakan BTP yang diizinkan
sesuai batas maksimum
penggunaannya.
 Penggunaan BTP yang standar mutu
dan persyaratannya belum ditetapkan
memiliki izin dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik
Indonesia (Badan POM RI)
 Bahan yang digunakan dituangkan
dalam bentuk formula dasar yang
menyebutkan jenis dan
persyaratan mutu bahan
 Tidak menggunakan Bahan
Berbahaya yang dilarang untuk
pangan
b. Penetapan suplier Supplier dapat memenuhi  Spesifikasi sesuai dengan permintaan
persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan jasa akhir yang
diharapkan

8
 Harga memenuhi anggaran
 Waktu yang dijanjikan sesuai dengan
permintaan
 Waktu pembayaran sesuai dengan
keinginan organisasi
 Menenuhi peraturan K3L
c. Penetapan komposisi dan Komposisi bahan baku dan  Terdapat komposisi bahan yang
formulasi bahan formulasi setiap produk digunakan dan formula untuk
ditetapkan memproduksi jenis pangan yang akan
dan dilaksanakan secara dihasilkan.
konsisten  Mencatat dan menggunakan
komposisi yang telah ditentukan
secara baku setiap saat secara
konsisten.
 Bahan Tambahan Pangan (BTP)
yang digunakan diukur atau ditimbang
dengan alat ukur atau alat timbang
yang akurat.
6. Proses pengolahan produk
a. Formula dasar (untuk setiap
jenis produk)
1) Jenis bahan Memenuhi persyaratan mutu Bahan baku, bahan tambahan, maupun
bahan penolong memiliki persyaratan
mutu sesuai bahan pangannya
2) Jumlah bahan Untuk 1 kali pengolahan Jumlah disesuaikan dengan proses
produksi yang dihasilkan dalam satu hari
bahan
3) Tahap proses Memiliki standar resep Memiliki dan memahami tahap-tahap dari
pengolahan proses pengolahan
4) Langkah proses Tidak mengakibatkan peruraian, Pengolahan memperhatikan faktor
pengolahan yang perlu pembusukan, kerusakan dan waktu, suhu, kelembaban, tekanan
diperhatikan (alat, pencemaran pada produk akhir
waktu, suhu, tekanan,
dsb)

9
5) Jumlah produk akhir Untuk 1 kali pengolahan Tidak memiliki produk akhir sisa yang
yag diperoleh terbuang dalam 1 kali pengolahan
b. Protokol pembuatan Terdapat : Untuk setiap satuan pengolahan harus
a. Nama Makanan ada instruksi tertulis dalam bentuk
b. Tanggal Pembuatan dan protokol pembuatan seperti
Nomer Kode
c. Jenis dan Jumlah bahan yang
digunakan
d. Tahap-tahap pengolahan yang
perlu diperhatikan selama
proses pengolahan
e. e. Jumlah hasil pengolahan
7 Produk akhir
a. Penetapan standar mutu Standar mutu ditentukan pada 1. Tidak merugikan/membahayakan
awal perencanaan menu dan kesehatan
resep yang digunakan 2. Konsistensi dan teknik memasak
setiap makanan berbeda
Pada tahap penyajian : 3. 80% makanan yang disajikan
Makanan pokok : 150 gram/porsi mencapai standar yang sudah
Lauk hewani : 40 gram/porsi ditentukan
Lauk nabati : 50 gram/porsi Contoh : Suhu kematangan daging
Sayuran : 75 gram/porsi adalah di atas 70oC
Buah : 50 gram/porsi Contoh : Sayuran yang disajikan
tidak overcooked
Makanan yang disajikan suhunya Contoh : Buah yang disajikan
sesuai matang dan manis

Tingkat kematangan sesuai

b. Pemeriksaan organoleptik, Dilakukanpemeriksaanberkala: 1. 100% makanan yang disajikan


fisika, kimia, mikrobiologi sesuai dengan hasil pemeriksaan
Organoleptikmeliputiwarna, organoleptik, fisik, kimia, dan
aroma, rasa, dantekstur mikrobiologi
2. Pemeriksaan organoleptik dilakukan
Fisikmeliputiwarna, tekstur, setiap hari dari kuisioner yang diisi

10
volume, konsistensi, keempukan konsumen
3. Pemeriksaan mikrobiologi pada saat
Kimia meliputi mutu KH, mutu praktikum mata kuliah pengawasan
protein, mutu lemak, mutu vitamin mutu pangan (PMP) dan
dan mineral Mikrobiologi Pangan
4. Pada pemeriksaan fisik dan kimia
Mikrobiologi meliputi analisa TPC tidak dilakukan karena keterbatasan
dan coliform alat dan prosedur pelaksanaannya
sulit untuk dilaksanakan
8. Laboratorium
a. Ketersediaan laboratorium Ada laboratorium MSPMI Ketersediaan tempat, peralatan , berada
di tempat sesuai (jauh dari TPS,
persawahan)
b. Protokol pemeriksaan 3 bulan sekali dari DINKES Dilakukan pemeriksaan peralatan secara
berkala
9. Karyawan
a. Kondisi fisik Sehat jasmani Tidak ada cacat fisik
b. Keadaan luka/penyakit kulit Tidak ada luka Dilakukan pemeriksaan berkala, jika
mengalami kesakitan diberikan libur dan
pengobatan sampai sembuh.
c. Pemeriksaan kesehatan Sehat jasmani Dilakukan tes MCU (medical check up)
ketika mendaftar menjadi pegawai
dilakukan tes usap dubur secara berkala
6 bulan sekali, dan tes thorax secara
berkala 3 bulan sekali.
d. Pakaian kerja dan Menggunakan atribut masak Menggunakan penutup kepala,
kelengkapannya menggunakan baju masak,
menggunakan celemek , sepatu tertutup
dan menggunakan sarung tangan. Serta
pakaian dipake 2 kalo sehari untuk
menjaga kebersihan.
e. Mencuci tangan Menggunakan sabun Sebelum memulai pekerjaan dan masuk
dapur mencuci tangan dengan 7 langkah
dengan sabun dan air mengalir. Sebelum
dan setelah memegang bahan makanan

11
mencuci tangan. Sebelum dan sesudah
memasak an memegang alat masak.
f. Perilaku karyawan selama Berperilaku sesuai tata tertib Tidak berbicara saat mengolah
proses pengolahan makanan. Tidak bercanda selama
memasak.
10. Wadah dan pembungkus KEPMENKES NO 23 TAHUN
1978 PEDOMAN CARA
PRODUKSI YANG BAIK UNTUK
MAKANAN
a. Persyaratan wadah dan a. Dapat melindungi dan a. Pembungkus terbuat dari plastik
pembungkus mempertahankan mutu isinya bening. Plastik dalam kondisi
terhadap pengaruh dari luar; baru,bersih,terbungkus rapi dan
bebas dari debu. Plastik yang
b. Tidak berpengaruh terhadap digunakan merupakan plastik untuk
isi; bahan pengemas makanan yang
tahan bocor. Sehingga dapat
c. Dibuat dari bahan yang tidak meempertahankan isi mutu makanan
melepaskan bagian atau unsur tersebut
yang dapat mengganggu b. Plastik kemasan yang di gunakan
d. kesehatan atau bukan merupakan plastik daur ulang
mempengaruhi mutu atau plastik bekas.
makanan. c. Wadah yang digunakan dalam
penyajian makanan,piring terbuat dari
e. Menjamin keutuhan dan beling dan gelas dari kaca yang tidak
keaslian isinya: mudah terkelupas dan tahan terhadap
panas . Sedangkan dalam penyajian
f. Tahan terhadap perlakuan dalam jumlah besar digunakan wadah
selama pengolahan, stainless steel anti karat dan tidak
pengangkutan dan peredaran; terkelupas.

g. Tidak boleh merugikan atau


membahayakan konsumen. d. Dalam proses pengolahan tidak
menggunakan plastik pembungkus
melainkan menggunakan peralatan
produksi

12
e. Sedangkan proses pengangkutan dan
peredaran menggunakan wadah
stainless

f. Bahan yang digunakan tidak


merugikan dan membahyakan /dalam
keadaan aman
b. Kondisi wadah sebelum a. dibersihkan dan dikenakan a. Plastik pembungkus merupakan
digunakan tindak sanitasi; plastik baru. Wadah penyajian , piring
dan gelas dalam keadaan bersih yang
b. b. steril bagi jenis produk yang sebelumnya dicuci terlebih dahulu
akan diisi secara aseptik. dan dsediakan lap untuk mengelap
piring yang basah
b. b. Setelah proses pencucian,disimpan
di rak yang bersih dan wadah besar
untuk proses pengeringan.
Selanjutnya di lap menggunakan lap
bersih.
11. Label
a. Ketentuan label Menggunakan huruf latin, Ditulis Tidak terdapat label pada produksi kantin
lengkap, mudah dibaca, Pada jurusan gizi.
label tidak boleh dicantumkan Pada label pusat terdapat :
gambar atau apapun yang dapat a. tanggal kadaluarsa
mengakibatkan salah penafsiran b. tanggal datang dan keluarnya barang
pada produk itu sendiri. dilarang
mencantumkan referensi atau
apapun yang bertujuan untuk
dapat meningkatkan penjualan.
b. Penetapan spesifikasi label Terdapat : Label sudah ditentukan dari ISO (label
1. nama produk pusat).
2. Komposisi atau Daftar
Ingridient.
3. Isi Netto/Berat Bersih.

13
Dalam Label selain nama produk,
boleh dicantumkan nama dagang
bila ada. Nama produk tersebut
harus menggunakan bahasa
Indonesia bila diperdagangkan di
Indonesia. Harus dicantumkan
daftar lengkap Ingridient jumlah
bahan utama penyusunan
makanan dan termasuk bahan
tambahan yang digunakan
dengan urutan mulai dari bagian
yang terbanyak. Prosentase berat
bahan utama produk tertentu juga
harus dicantumkan. Untuk bahan
tambahan makanan, Seperti
pewarna, dapat dicantumkan
nama golongan disertai Nomor
Indeks khusus untuk pewarna
tersebut. Isi netto dalam berat
atau volume harus dinyatakan
dalam satuan Kg, gr, cc atau Lt.
Untuk makanan yang dikemas
dalam cairan, yang dicantumkan
adalah bobot makanan tersebut.
12. Penyimpanan
a. Bahan dan hasil produksi Berada di tempat yang bersih dan Bahan makanan serta hasil produksi
bebas kontaminasi harus disimpan terpisah dalam masing-
masing ruangan yang bersih bebas
serangga, binatang pengerat dan atau
binatang lain, cukup penerangan,
terjamin sirkulasi udara dan pada suhu
yang sesuai
b. Bahan berbahaya Berada ditempat yang terpisah Bahan berbahaya seperti insektisida,
dari bahan makanan rodentisida, disinfektan, bahan yang
mudah meledak dll harus disimpan

14
dalam ruangan tersendiri dan diawasi
sedemikian rupa, sehingga tidak
membahayakan atau mencemari bahan
makanan dan produk akhir.
c. Wadah Selalu dalam keadaan rapi dan Wadah dan pembungkus harus disimpan
bersih secara rapi di tempat yang bersih dan
terlindung dari pencemaran.
d. Label Disimpan dan diatur dengan baik Label harus diatur dan disimpan
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam penggunaan. Untuk
menghindari kesalahan dalam
pemakaian bahan makanan maka label
yang digunakan untuk setiap jenis bahan
makanan dibuat berbeda, baik dari segi
warna maupun bentuk.
e. Alat dan perlengkapan Selalu dalam keadaan rapi dan Alat dan perlengkapan produksi yang
produksi bersih telah dibersihkan dan dilakukan tindakan
sanitasi yang belum digunakan harus
disimpan dengan rapi, sehingga
terlindung dari debu atau pencemaran
lain.
13. Pemeliharaan
a. Bangunan Bangunan dan bagian-bagiannya  Luas ruang produksi sesuai dengan
harus dipelihara dan dikenakan jenis danukuran alat, serta jumlah
tindak sanitasi secara teratur karyawan
dan berkala, hingga selalu dalam  Pengaturan ruang rapi dan satu arah
keadaan bersih dan berfungsi  Lantai kedap air, kuat, halus, tidak
dengan baik licin danmiring
 Dinding kedap air, kuat, rata, halus,
berwarna terang
 Sudut conus
 Cahaya terang
 Plafon kuat, rata, Jarak lantai –
plafon ≥ 3 m

15
 Pintu yang keluar membuka ke arah
luar
 Cukup ventilasi
 Penyimpanan bahan makanan dan
non terpisah
 Penyimpanan bahan makanan dan
makanan jadi terpisah
 Tersedia perlengkapan P3K
 Tersedia fasilitas cuci tangan dan
toilet
b. Pencegahan masuknya Harus dilakukan usaha Jaga kebersihan umum
binatang pencegahan masuknya serangga,  Hindari bau yang disukai lalat (busuk,
binatang pengerat, unggas dan amis, dll)
binatang lain ke dalam bangunan, Tindakan khusus
 Pasang blower pada pintu masuk
 Disain pintu 2 lapis (satu penahan
lalat)
 Pintu yang berhubungan keluar,
membuka ke arah luar
 Pasang insect killer, fly trap
 Buat lingkungan tidak disukai tikus
 Pintu masuk rapat, dan menutup
sendiri
 Penanganan sampah yang baik
 Hindari tempat persembunyian /
sarang
c. Pembasmian jasad renik, Bebas dari jasad renik, serangga, Pembasmian jasad renik, serangga
serangga dan binatang dan binatang pengerat dan binatang pengerat dengan
pengerat menggunakan desinfektan, insektisida,
atau rodentisida harus
dilakukan dengan hati-hali dan harus
dijaga serta dibatasi sedemikian rupa,
hingga tidak
menyebabkan gangguan terhadap

16
kesehatan manusia dan tidak
menimbulkan pencemaran
terhadap bahan baku, bahan tambahan
dan bahan penolong serta produk akhir.
d. Buangan Harus terdapat: Sarana pembuangan harus dapat
a. saluran dan tempat mengolah dan membuang buangan
pembuangan buangan; padat, cair dan/
b. tempat buangan padat; atau gas yang dapat menimbulkan
c . sarana pengolahan buangan; pencemaran lingkungan.
d. saluran pembuangan buangan  Buangan padat harus dikumpulkan
terolah; untuk dikubur, dibakar atau diolah,
sehingga aman.
 Buangan air harus diolah dahulu
sebelum dialirkan keluar,
 Buangan gas harus diatur atau diolah
sedemikian rupa hingga tidak
mengganggu
 kesehatan karyawan dan tidak
menimbulkan pencemaran
lingkungan.
e. Alat dan perlengkapan Selalu dalam keadaan bersih  Mudah dibongkar pasang
 Mudah dicuci
 Tidak mudah berkarat
 Terbuat dari bahan yang kuat, tidak
menyerap
 Tata letak sesuai urutan proses
produksi
 Pengecekan fungsi secara periodik
 Tidak mencemari hasil produksi
 Sesuai dengan jenis produksi
 Permukaan yang berhubungan
langsung dengan maknan harus tidak
berlubang, mengelupas

17
TIM PENYUSUN:

1.
2.
3.
4.

18

Anda mungkin juga menyukai