Anda di halaman 1dari 21

PETUNJUK PRAKTEK PENGAMATAN GMP

1. PESERTA DIBAGI MEJADI 10 KELOMPOK


2. SETIAP PESERTA MENDAPAT SOAL LATIHAN PENGAMATAN GMP
3. MENGISI PENGAMATAN GMP ASPEK 1 s.d 13 (SESUAI STANDAR (S) /
TIDAK SESUAI (T), BERAPA JUMLAH YG ADA, BERAPA YG KURANG)
4. BUAT RTL (RENCANA TINDAK LANJUT) UNTUK ASPEK YANG BELUM
SESUAI STANDAR
5. MAHASISWA MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP 1 INSTITUSI
PENYELENGGARAAN MAKANAN MENGGUNKAN FORM GMP
6. HASIL DIPRESENTASIKAN TGL ...... 2018 PADA PRAKTEK PMP
CONTOH FORM RENCANA TINDAK LANJUT PENGAMATAN GMP
NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN PJ SUMBER
DANA
1
2 dst........

1
LATIHAN PENGAMATAN STANDAR GMP
N RUANG LINGKUP STANDAR PERSYARATAN INDIKATOR MEMENUHI STANDAR HASIL PENGAMATAN
O PERSYARATAN
1. Lokasi dan lingkungan ruang
produksi
a. Lokasi ruang produksi Bebas dari pencemaran Berada di wilayah/tempat yang baik, S
tidak berdekatan dengan sumber
pencemaran seperti tempat sampah,
rawa, persawahan, dsb
b. Lingkungan ruang Selalu dalam keadaan bersih Tidak ada kotoran/tumpukan sampah, T
produksi tidak bau, tidak berdebu, tersedia
tempat sampah tertutup
2. Bangunan ruang produksi
a. Desain/tata letak Bangunan terdiri atas ruangan Bangunan terdiri dari beberapa sekat
pokok dan ruangan pelengkap yang sengaja dibuat untuk rancangan
yang terpisah sedemikian produksi sesuai dengan ketentuan
rupa, sehingga tidak yang sudah ditentukan
menimbulkan pencemaran
terhadap makanan yang
diproduksi
b. Kontruksi bangunan Kokoh, tidak membahayakan Terbuat dari bahan berkualitas yang
pekerja ataupun konsumen tahan lama sehingga tidak mudah
runtuh, terdiri dari jumlah penyangga
yang tepat, tahan angin dan gempa
c. Lantai  Tidak licin Tidak ada cairan yang menggenang,

2
 Bersih tidak berdebu, tidak ada
 rapat air kotoran/sampah yang berserakan,
 tahan terhadap air tidak menyerap cairan yang tumpah,
permukaannya datar, rata tidak ada retakan
serta halus, tetap tidak licin
dan mudah dibersihkan
 ruangan untuk mandi, cuci
dan sarana toilet harus
mempunyai kelandaian
secukupnya ke arah
saluran pembuangan
 tahan terhadap garam,
basa, asam dan atau
bahan kimia lainnya;
 permukaan rata serta
halus, tetapi tidak licin dan
mudah dibersihkanuntuk
ruangan pengolahan yang
memerlukan pembilasan
air, mempunyai kelandaian
secukupnya kearah saluran
pembuangan dan
mempunyai saluran tempat
air mengalir atau lubang
pembuangan yang
dilengkapi dengan penahan
bau
 pertemuan antara lantai
dengan dinding tidak boleh
membentuk sudut mati dan
harus melengkung serta
rapat air

3
d. Dinding  Mudah dibersihkan Tidak berjamur, tidak berdebu, tidak
 Bersih ada kotoran (seperti percikan saus,
 permukaan bagian dalam minyak atau lainnya), tidak
harus halus, rata, berwarna mengelupas, 2 m dari permukaan
terang, tahan lama, tidak tanah dilapisi keramik, tahan angin
mudah mongelupas, dan gempa, dicat dengan cat anti air
mudah dibersihkan dan
sekurang-kurangnya
setinggi 2 m dari lantai
harus rapat air, tahan
terhadap air, garam, basa,
asam atau bahan kimia
lainnya
 pertemuan antara dinding
dengan dinding dan antara
dinding dengan lantai tidak
boleh membentuk sudut
mati dari harus melengkung
serta rapat air
e. Langit-langit  Atap terbuat dari bahan Tidak bocor atau berlubang, tidak
tahan lama dibuat dari terdapat sarang laba-laba atau
bahan yang tidak mudah hewan lain, tidak berjamur, tidak
melepaskan bagian- mengelupas
bagiannya
 tidak terdapat lubang dan
tidak retak
 bersih, tahan lama dan
mudah dibersihkan
 tinggi dari lantai sekurang-
kurangnya 3 m
 permukaan dalam harus
rata dan berwarna terang
4
f. Pintu ruang  Terbuka ke luar/samping  Tidak menghalangi proses
 Tidak sempit produksi ketika terbuka maupun
 dibuat dari bahan tahan tertutup
lama  Terlihat jelas
 permukaannya rata, halus,  Tidak ada bagian yang menonjol
berwarna terang dan (rata)
mudah dibersihkan  Tidak sulit untuk dibuka maupun
 dapat ditutup dengan baik. ditutup
 Cukup luas untuk dilewati kereta
bumbu/ kereta makanan
g. Jendela  Dibuat dari bahan tahan  Tidak berdebu, tidak bersarang
lama laba-laba, kaca bebas dari kotoran
 Permukaan rata, halus,  Tidak sulit untuk dibuka atau
berwarna terang, ditutup
bersihdanmudah
dibersihkan
 Sekurang-kurangnya
setinggi 1m dari lantai
 Luasnya sesuai dengan
besar bangunan
 Terbuka keluaratausamping
h. Ventilasi  Cukup menjamin peredaran Tidak berdebu, tidak menjadi sarang
udara dengan baik dan serangga, terdapat kawat
dapat menghilangkan uap, penghalang serangga, lubang
gas, asap, bau, debu dan ventilasi tidak terlalu besar, tidak
panas yang dapt merugikan menghadap ke arah sumber
kesehatan kontaminan (seperti tempat
 Dapat mengatur suhu yang pembuangan sampah, tempat
diperlukan pembakaran sampah dan lainnya)
 Tidak boleh mencemari
hasil produksi melalui udara

5
yang dialirkan
 lubang ventilasi harus
dilengkapi dengan alat yang
dapat mencegah masuknya
serangga
 dan mengurangi masuknya
kotoran ke dalam ruangan
serta sudah dibersihkan.
i. Penerangan Permukaan kerja dalam Tidak terlalu terang, tidak terlalu
ruangan pokok dan ruangan gelap, pencahayaan berwarna putih
pelengkap harus terang sesuai
dengan keperluan dan
persyaratan kesehatan
3. Fasilitas sanitasi
a. Sarana penyediaan air Sumber air bersih, aman, a. Air bersih harus tersedia cukup
jumlah cukup, sesuai standar untuk seluruh kegiatan
air minum Permenkes No. penyelenggaraan
492/Menkes/PER/IV/2010 : E. b. jasaboga.
Coli jumlah per 100 ml sampe c. Kualitas air bersih harus
=0 memenuhi persyaratan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
d. Pemeriksaan berkala min 6 bulan
sekali dari Lab di luar RS
terakreditasi
b. Sarana pembuangan Tersedia tempat sampah yang a. Tempat sampah harus terpisah
cukup, bertutup, anti lalat, antara sampah basah (organik)
kecoa, tikus dan dilapisi dan sampah kering (an organik).
kantong plastik yang selalu b. Tempat sampah harus bertutup,
diangkat setiap kali penuh. tersedia dalam jumlah yang cukup
dan
c. diletakkan sedekat mungkin
dengan sumber produksi sampah,

6
namun dapat
d. menghindari kemungkinan
tercemarnya makanan oleh
sampah.
c. Sarana toilet Jumlah cukup, tersedia a. Jasaboga harus mempunyai
sabun, nyaman dipakai dan jamban dan peturasan yang
mudah dibersihkan. memenuhi syarat
b. higiene sanitasi.
c. Jumlah jamban harus cukup,
dengan perbandingan sebagai
berikut :
1) Jumlah karyawan : 1 - 10 orang : 1
buah
d. 11 - 25 orang : 2 buah
e. 26 - 50 orang : 3 buah
f. Setiap ada penambahan karyawan
sampai dengan 25 orang, ada
g. penambahan 1 (satu) buah
jamban.
h. 2) Jumlah peturasan harus cukup,
dengan perbandingan sebagai
berikut :
i. Jumlah karyawan : 1 - 30 orang : 1
buah
j. 31 - 60 orang : 2 buah
k. Setiap ada penambahan karyawan
sampai dengan 30 orang, ada
l. penambahan 1 (satu) buah
peturasan.
d. Letak Bersih,bebas dari pencemaran Halaman bersih, rapi, tidak becek,
dan berjarak sedikitnya 500 meter
dari sarang lalat / tempat

7
pembuangan sampah, serta tidak
tercium bau busuk atau tidak sedap
yang berasal dari sumber
pencemaran.
e. Kelengkapan Tersedia wastafel, alat Jumlah westafel disesuaikan dengan
kebersihan jumlah konsumen,pegawai.
f. Instruksi tertulis terdapat SOP terdapat keterangan fasilitas sanitasi
seperti toilet berdasarkan gender,
peletakan alat sanitasi,dll
g. Jumlah Sesuai ketetapan insttitusi Jumlah disesuaikan dengan jumlah
konsumen,karyawan,jenis
penyelenggaraan makanan.
h. Sarana cuci tangan
1) Letak Tidak mengganggu proses Berjauhan dengan tempat distribusi
penyelenggaraan makanan makanan, berfungsi dengan
baik/saluran berjalan lancar tidak
mampet
2) Kelengkapan Sabun,tisu pengering,hand Sabun khusus cuci tangan,tisu dalam
dryer, tersedianya tempat jumlah banyak,hand dryer berfungsi
sampah dengan baik,tempat sampah tertutup
dilengkapi trashbag
3) Jumlah Sesuai jumlah konsumen Jumlahnya adalah sesuai dengan
standar GMP
4. Alat produksi
a. Perencanaan alat Alat dan perlengkapan yang  Menyediakan alat-alat produksi
dipergunakan untuk makanan yang berbahan sesuai
memproduksi dengan kebutuhan produksi
makanan harus dibuat (stainless steel ; baskom, wajan,
berdasarkan perencanaan serving dish, sutil, meja, panci,
yang memenuhi laddle soup, cutting board plastik)
persyaratan teknik dan higiene  Memakai alat-alat produksi yang
memenuhi Standar Nasional

8
Indonesia (SNI)
 Melakukan pembersihan dan
pemeliharaan alat-alat secara
berkala

b. Kondisi alat a. sesuai dengan jenis  Menyediakan alat-alat sesuai


produksi; dengan menu yang akan disajikan
b. permukaan yang  Menggunakan alat produksi
berhubungan dengan berbahan stainless steel
makanan harus haIus,  Tidak menggunakan alat-alat yang
tidak berlubang atau bercelah, telah rusak (terkelupas atau
tidak mengelupas, tidak berkarat), atau mengganti
menyerap air dan tidak peralatan produksi dengan yang
berkarat; baru agar tetap aman
c. tidak mencemari hasil  Selalu menyimpan alat produksi di
produksi dengan jasad renik, tempat yang bebas dari jangkauan
unsur atau fragmen logam hama
yang lepas, minyak pelumas,  Melakukan pencucian alat
bahan bakar, dan l a i n - l a i n produksi dengan desinfektan
;
d. mudah dibersihkan.
5. Bahan
a. Penetapan spesifikasi Bahan yang digunakan dalam  Bahan yang dimaksud mencakup
bahan proses produksi harus bahan baku, bahan tambahan,
memenuhi persyaratan mutu bahan penolong termasuk air dan
dan keamanan pangan bahan tambahan pangan (BTP)
 Menerima dan menggunakan
bahan yang tidak
rusak, tidak busuk, tidak
mengandung bahan-bahan
berbahaya, tidak merugikan atau
membahayakan

9
kesehatan dan memenuhi standar
mutu ataupersyaratan
yang ditetapkan
 Terdapat jenis, jumlah dan
spesifikasi bahan
untuk memproduksi pangan yang
akan dihasilkan.
 Tidak menerima dan
menggunakan bahan pangan yang
rusak.
 Menggunakan BTP yang diizinkan
sesuai batas maksimum
penggunaannya.
 Penggunaan BTP yang standar
mutu dan persyaratannya belum
ditetapkan memiliki izin dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia (Badan POM
RI)
 Bahan yang digunakan dituangkan
dalam bentuk formula dasar yang
menyebutkan jenis dan
persyaratan mutu bahan
 Tidak menggunakan Bahan
Berbahaya yang dilarang untuk
pangan
b. Penetapan suplier Supplier dapat memenuhi  Spesifikasi sesuai dengan
persyaratan yang telah permintaan untuk menghasilkan
ditentukan jasa akhir yang diharapkan
 Harga memenuhi anggaran
 Waktu yang dijanjikan sesuai
dengan permintaan
10
 Waktu pembayaran sesuai dengan
keinginan organisasi
 Menenuhi peraturan K3L
c. Penetapan komposisi Komposisi bahan baku dan  Terdapat komposisi bahan yang
dan formulasi bahan formulasi setiap produk digunakan dan formula untuk
ditetapkan memproduksi jenis pangan yang
dan dilaksanakan secara akan dihasilkan.
konsisten  Mencatat dan menggunakan
komposisi yang telah ditentukan
secara baku setiap saat secara
konsisten.
 Bahan Tambahan Pangan (BTP)
yang digunakan diukur atau
ditimbang dengan alat ukur atau
alat timbang yang akurat.
6. Proses pengolahan produk
a. Formula dasar (untuk
setiap jenis produk)
1) Jenis bahan Memenuhi persyaratan mutu Bahan baku, bahan tambahan,
maupun bahan penolong memiliki
persyaratan mutu sesuai bahan
pangannya
2) Jumlah bahan Untuk 1 kali pengolahan Jumlah disesuaikan dengan proses
produksi yang dihasilkan dalam satu
hari bahan
3) Tahap proses Memiliki standar resep Memiliki dan memahami tahap-tahap
pengolahan dari proses pengolahan
4) Langkah proses Tidak mengakibatkan Pengolahan memperhatikan faktor
pengolahan yang peruraian, pembusukan, waktu, suhu, kelembaban, tekanan
perlu diperhatikan kerusakan dan pencemaran
(alat, waktu, suhu, pada produk akhir
tekanan, dsb)

11
5) Jumlah produk akhir Untuk 1 kali pengolahan Tidak memiliki produk akhir sisa yang
yag diperoleh terbuang dalam 1 kali pengolahan
b. Protokol pembuatan Terdapat : Untuk setiap satuan pengolahan
a. Nama Makanan harus ada instruksi tertulis dalam
b. Tanggal Pembuatan dan bentuk protokol pembuatan seperti
Nomer Kode
c. Jenis dan Jumlah bahan
yang digunakan
d. Tahap-tahap pengolahan
yang perlu diperhatikan
selama proses pengolahan
e. e. Jumlah hasil pengolahan
7 Produk akhir
a. Penetapan standar mutu Standar mutu ditentukan pada 1. Tidak merugikan/membahayakan
awal perencanaan menu dan kesehatan
resep yang digunakan 2. Konsistensi dan teknik memasak
setiap makanan berbeda
Pada tahap penyajian : 3. 80% makanan yang disajikan
Makanan pokok : 150 mencapai standar yang sudah
gram/porsi ditentukan
Lauk hewani : 40 gram/porsi Contoh : Suhu kematangan
Lauk nabati : 50 gram/porsi daging adalah di atas 70oC
Sayuran : 75 gram/porsi Contoh : Sayuran yang disajikan
Buah : 50 gram/porsi tidak overcooked
Contoh : Buah yang disajikan
Makanan yang disajikan matang dan manis
suhunya sesuai

Tingkat kematangan sesuai

b. Pemeriksaan organoleptik, Dilakukanpemeriksaanberkala: 1. 100% makanan yang disajikan


fisika, kimia, mikrobiologi sesuai dengan hasil pemeriksaan

12
Organoleptikmeliputiwarna, organoleptik, fisik, kimia, dan
aroma, rasa, dantekstur mikrobiologi
2. Pemeriksaan organoleptik
Fisikmeliputiwarna, tekstur, dilakukan setiap hari dari
volume, konsistensi, kuisioner yang diisi konsumen
keempukan 3. Pemeriksaan mikrobiologi pada
saat praktikum mata kuliah
Kimia meliputi mutu KH, mutu pengawasan mutu pangan (PMP)
protein, mutu lemak, mutu dan Mikrobiologi Pangan
vitamin dan mineral 4. Pada pemeriksaan fisik dan kimia
tidak dilakukan karena
Mikrobiologi meliputi analisa keterbatasan alat dan prosedur
TPC dan coliform pelaksanaannya sulit untuk
dilaksanakan
8. Laboratorium
a. Ketersediaan Ada laboratorium MSPMI Ketersediaan tempat, peralatan ,
laboratorium berada di tempat sesuai (jauh dari
TPS, persawahan)
b. Protokol pemeriksaan 3 bulan sekali dari DINKES Dilakukan pemeriksaan peralatan
secara berkala
9. Karyawan
a. Kondisi fisik Sehat jasmani Tidak ada cacat fisik
b. Keadaan luka/penyakit Tidak ada luka Dilakukan pemeriksaan berkala, jika
kulit mengalami kesakitan diberikan libur
dan pengobatan sampai sembuh.
c. Pemeriksaan kesehatan Sehat jasmani Dilakukan tes MCU (medical check
up) ketika mendaftar menjadi
pegawai dilakukan tes usap dubur
secara berkala 6 bulan sekali, dan tes
thorax secara berkala 3 bulan sekali.
d. Pakaian kerja dan Menggunakan atribut masak Menggunakan penutup kepala,
kelengkapannya menggunakan baju masak,

13
menggunakan celemek , sepatu
tertutup dan menggunakan sarung
tangan. Serta pakaian dipake 2 kalo
sehari untuk menjaga kebersihan.
e. Mencuci tangan Menggunakan sabun Sebelum memulai pekerjaan dan
masuk dapur mencuci tangan dengan
7 langkah dengan sabun dan air
mengalir. Sebelum dan setelah
memegang bahan makanan mencuci
tangan. Sebelum dan sesudah
memasak an memegang alat masak.
f. Perilaku karyawan Berperilaku sesuai tata tertib Tidak berbicara saat mengolah
selama proses makanan. Tidak bercanda selama
pengolahan memasak.
10. Wadah dan pembungkus KEPMENKES NO 23 TAHUN
1978 PEDOMAN CARA
PRODUKSI YANG BAIK
UNTUK MAKANAN
a. Persyaratan wadah dan a. Dapat melindungi dan a. Pembungkus terbuat dari plastik
pembungkus mempertahankan mutu bening. Plastik dalam kondisi
isinya terhadap pengaruh baru,bersih,terbungkus rapi dan
dari luar; bebas dari debu. Plastik yang
digunakan merupakan plastik
b. Tidak berpengaruh untuk bahan pengemas makanan
terhadap isi; yang tahan bocor. Sehingga dapat
meempertahankan isi mutu
c. Dibuat dari bahan yang makanan tersebut
tidak melepaskan bagian b. Plastik kemasan yang di gunakan
atau unsur yang dapat bukan merupakan plastik daur
mengganggu ulang atau plastik bekas.
d. kesehatan atau c. Wadah yang digunakan dalam
mempengaruhi mutu penyajian makanan,piring terbuat

14
makanan. dari beling dan gelas dari kaca
yang tidak mudah terkelupas dan
e. Menjamin keutuhan dan tahan terhadap panas .
keaslian isinya: Sedangkan dalam penyajian
dalam jumlah besar digunakan
f. Tahan terhadap perlakuan wadah stainless steel anti karat
selama pengolahan, dan tidak terkelupas.
pengangkutan dan
peredaran;
d. Dalam proses pengolahan tidak
g. Tidak boleh merugikan atau menggunakan plastik pembungkus
membahayakan konsumen. melainkan menggunakan
peralatan produksi

e. Sedangkan proses pengangkutan


dan peredaran menggunakan
wadah stainless

f. Bahan yang digunakan tidak


merugikan dan membahyakan
/dalam keadaan aman
b. Kondisi wadah sebelum a. dibersihkan dan dikenakan a. Plastik pembungkus merupakan
digunakan tindak sanitasi; plastik baru. Wadah penyajian ,
piring dan gelas dalam keadaan
b. b. steril bagi jenis produk bersih yang sebelumnya dicuci
yang akan diisi secara terlebih dahulu dan dsediakan lap
aseptik. untuk mengelap piring yang basah
b. b. Setelah proses
pencucian,disimpan di rak yang
bersih dan wadah besar untuk
proses pengeringan. Selanjutnya

15
di lap menggunakan lap bersih.
11. Label
a. Ketentuan label Menggunakan huruf latin, Tidak terdapat label pada produksi
Ditulis lengkap, mudah dibaca, kantin jurusan gizi.
Pada label tidak boleh Pada label pusat terdapat :
dicantumkan gambar atau a. tanggal kadaluarsa
apapun yang dapat b. tanggal datang dan keluarnya
mengakibatkan salah barang
penafsiran pada produk itu
sendiri. dilarang
mencantumkan referensi atau
apapun yang bertujuan untuk
dapat meningkatkan
penjualan.
b. Penetapan spesifikasi Terdapat : Label sudah ditentukan dari ISO
label 1. nama produk (label pusat).
2. Komposisi atau Daftar
Ingridient.
3. Isi Netto/Berat Bersih.
Dalam Label selain nama
produk, boleh dicantumkan
nama dagang bila ada. Nama
produk tersebut harus
menggunakan bahasa
Indonesia bila diperdagangkan
di Indonesia. Harus
dicantumkan daftar lengkap
Ingridient jumlah bahan utama
penyusunan makanan dan
termasuk bahan tambahan
yang digunakan dengan urutan
mulai dari bagian yang

16
terbanyak. Prosentase berat
bahan utama produk tertentu
juga harus dicantumkan. Untuk
bahan tambahan makanan,
Seperti pewarna, dapat
dicantumkan nama golongan
disertai Nomor Indeks khusus
untuk pewarna tersebut. Isi
netto dalam berat atau volume
harus dinyatakan dalam
satuan Kg, gr, cc atau Lt.
Untuk makanan yang dikemas
dalam cairan, yang
dicantumkan adalah bobot
makanan tersebut.
12. Penyimpanan
a. Bahan dan hasil produksi Berada di tempat yang bersih Bahan makanan serta hasil produksi
dan bebas kontaminasi harus disimpan terpisah dalam
masing-masing ruangan yang bersih
bebas serangga, binatang pengerat
dan atau binatang lain, cukup
penerangan, terjamin sirkulasi udara
dan pada suhu yang sesuai
b. Bahan berbahaya Berada ditempat yang terpisah Bahan berbahaya seperti insektisida,
dari bahan makanan rodentisida, disinfektan, bahan yang
mudah meledak dll harus disimpan
dalam ruangan tersendiri dan diawasi
sedemikian rupa, sehingga tidak
membahayakan atau mencemari
bahan makanan dan produk akhir.
c. Wadah Selalu dalam keadaan rapi dan Wadah dan pembungkus harus
bersih disimpan secara rapi di tempat yang

17
bersih dan terlindung dari
pencemaran.
d. Label Disimpan dan diatur dengan Label harus diatur dan disimpan
baik sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaan.
Untuk menghindari kesalahan dalam
pemakaian bahan makanan maka
label yang digunakan untuk setiap
jenis bahan makanan dibuat berbeda,
baik dari segi warna maupun bentuk.
e. Alat dan perlengkapan Selalu dalam keadaan rapi dan Alat dan perlengkapan produksi yang
produksi bersih telah dibersihkan dan dilakukan
tindakan sanitasi yang belum
digunakan harus disimpan dengan
rapi, sehingga terlindung dari debu
atau pencemaran lain.
13. Pemeliharaan
a. Bangunan Bangunan dan bagian-  Luas ruang produksi sesuai
bagiannya harus dipelihara dengan jenis dan ukuran alat,
dan dikenakan tindak sanitasi serta jumlah karyawan
secara teratur  Pengaturan ruang rapi dan satu
dan berkala, hingga selalu arah
dalam keadaan bersih dan  Lantai kedap air, kuat, halus, tidak
berfungsi dengan baik licin danmiring
 Dinding kedap air, kuat, rata,
halus, berwarna terang
 Sudut conus
 Cahaya terang
 Plafon kuat, rata, Jarak lantai –
plafon ≥ 3 m
 Pintu yang keluar membuka ke

18
arah luar
 Cukup ventilasi
 Penyimpanan bahan makanan
dan non terpisah
 Penyimpanan bahan makanan
dan makanan jadi terpisah
 Tersedia perlengkapan P3K
 Tersedia fasilitas cuci tangan dan
toilet
b. Pencegahan masuknya Harus dilakukan usaha Jaga kebersihan umum
binatang pencegahan masuknya  Hindari bau yang disukai lalat
serangga, binatang pengerat, (busuk, amis, dll)
unggas dan Tindakan khusus
binatang lain ke dalam  Pasang blower pada pintu masuk
bangunan,  Disain pintu 2 lapis (satu penahan
lalat)
 Pintu yang berhubungan keluar,
membuka ke arah luar
 Pasang insect killer, fly trap
 Buat lingkungan tidak disukai tikus
 Pintu masuk rapat, dan menutup
sendiri
 Penanganan sampah yang baik
 Hindari tempat persembunyian /
sarang
c. Pembasmian jasad renik, Bebas dari jasad renik, Pembasmian jasad renik, serangga
serangga dan binatang serangga, dan binatang dan binatang pengerat dengan
pengerat pengerat menggunakan desinfektan,
insektisida, atau rodentisida harus
dilakukan dengan hati-hali dan harus
dijaga serta dibatasi sedemikian rupa,

19
hingga tidak
menyebabkan gangguan terhadap
kesehatan manusia dan tidak
menimbulkan pencemaran
terhadap bahan baku, bahan
tambahan dan bahan penolong serta
produk akhir.
d. Buangan Harus terdapat: Sarana pembuangan harus dapat
a. saluran dan tempat mengolah dan membuang buangan
pembuangan buangan; padat, cair dan/
b. tempat buangan padat; atau gas yang dapat menimbulkan
c . sarana pengolahan pencemaran lingkungan.
buangan;  Buangan padat harus dikumpulkan
d. saluran pembuangan untuk dikubur, dibakar atau diolah,
buangan terolah; sehingga aman.
 Buangan air harus diolah dahulu
sebelum dialirkan keluar,
 Buangan gas harus diatur atau
diolah sedemikian rupa hingga
tidak mengganggu
 kesehatan karyawan dan tidak
menimbulkan pencemaran
lingkungan.
e. Alat dan perlengkapan Selalu dalam keadaan bersih  Mudah dibongkar pasang
 Mudah dicuci
 Tidak mudah berkarat
 Terbuat dari bahan yang kuat,
tidak menyerap
 Tata letak sesuai urutan proses
produksi
 Pengecekan fungsi secara

20
periodik
 Tidak mencemari hasil produksi
 Sesuai dengan jenis produksi
 Permukaan yang berhubungan
langsung dengan maknan harus
tidak berlubang, mengelupas

TIM KELOMPOK PENYUSUN:

1.
2.
3.
4.

21

Anda mungkin juga menyukai