Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) BALITA GIZI BURUK


(SANGAT KURUS) DAN GIZI KURUS (KURUS)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARAN KOTA TAHUN 2017

LATAR BELAKANG

Menurut Almatsier (2009), status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang,
baik, dan lebih. Status gizi baik atau optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat
gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi
mungkin, jika keadaan sebaliknya terjadi gizi kurang.

Akibat gizi buruk pada balita dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Pada tingkat kecerdasan karena tumbuh kembang otak 80% terjadi pada
masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Pada anak yang pendek (stunted) mempunyai
rata-rata score Intelligence Quotient (IQ) 11 poin (UNICEF, 1998), kemudian diperkirakan
Indonesia kehilangan 220 juta IQ poin dan menurunkan produktivitas 20-30%.

Menurut Almatsier (2009), masalah gizi umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya
ketersediaan pangan, kurang baiknya sanitasi, kurangnya pengetahuan gizi, menu
seimbang, dan kesehatan. Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa faktor sosio-
budaya sangat berperan dalam proses konsumsi pangan dan terjadinya masalah gizi.
Kebiasaan makan keluarga dan susunan hidangannya merupakan salah satu manifestasi
kebudayaan keluarga yang disebut gaya hidup. Unsur-unsur budaya mampu menciptakan
suatu kebiasaan makan yang kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi.

Salah satu upaya penanggulangan yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam peningkatan
akses dan mutu pelayanan gizi yaitu melalui Program Pemberian Makanan Tambahan
(PMT-P).

Pemberian Makanan Tambahan (PMT-P) adalah program intervensi bagi balita yang
menderita kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi anak serta
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang
baik sesuai dengan umur anak tersebut. Sedangkan pengertian makanan pemulihan adalah
makanan padat energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral, diberikan kepada balita
gizi buruk selama masa pemulihan (Kemenkes RI, 2011).

Dalam rangka mendukung upaya-upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung


menyediakan anggaran untuk Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) baik
untuk balita gizi buruk (sangat kurus) dan kurus (kurus).

TUJUAN UMUM
Memulihkan kondisi status gizi balita 6-59 bln dari keluarga miskin sampai kondisi membaik.

Kerangka Acuan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2017


1|Page
TUJUAN KHUSUS

a. Tersedianya data balita dengan status gizi kurus, sangat kurus, dari keluarga miskin yang
telah diverifikasi dan divalidasi oleh petugas di Puskesmas Banjaran Kota tahun 2017.
b. Dimanfaatkannya anggaran DAU 2017 balita dengan status gizi kurang (kurus) dan gizi
buruk (gizi buruk) dari keluarga miskin tepat waktu, sasaran dan mencapai target SPM.
c. Balita gizi kurang (kurus) dan gizi buruk (sangat kurus) menurut Standar BB/TB dari keluarga
miskin mendapat PMT- Pemulihan selama 90 HMA secara terus menerus tidak terputus.
d. Sasaran yang mendapat PMT-Pemulihan pada balita naik berat badannya minimal 400
gram/bulan.

PENGERTIAN

 PMT- Pemulihan Balita Kurus (Gizi Kurang) adalah pemberian makanan tambahan yang
diberikan kepada balita dari keluarga miskin atau kurang mampu selama 90 hari berturut-
turut, dengan prioritas sasaran gizi kurang (kurus) berdasarkan BB/TB >-3 s.d -2 SD.
 Pemberian PMT-P Pemulihan Balita Sangat Kurus (Gizi Buruk) adalah pemberian makanan
padat energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. Diberikan kepada balita gizi buruk
dengan atau tanpa penyakit penyerta, dengan prioritas sasaran gizi kurang (kurus)
berdasarkan BB/TB >-3 s.d -2 SD. PMT-P diberikan selama selama 90 hari berturut-turut.
 Makanan Formula berupa:
1. Formula WHO/Pengganti + suplemen zat gizi.
2. Makanan Formula + suplemen zat gizi.
3. Prioritas pertama kepada anak balita gizi buruk (- 3 SD) berdasarkan BB/TB.
Makanan Lokal: makanan yang mengandung zat gizi lengkap diberikan sesuai berat badan
dan kecukupan gizi, anjuran pemberian dan bentuk makanan yang diberikan dalam sehari.
 Makanan Pabrikan : makanan jadi hasil olahan pabrik dapat berupa susu, bubur susu,
biskuit.

PENENTUAN SASARAN

Berdasarkan PERBUP (Peraturan Bupati) No. 39 Tahun 2011, sasaran penerima PMT-P Balita
Gizi Buruk (Sangat Kurus) dan Gizi Kurang (Kurus) dengan prioritas kriteria sebagai berikut:
1. Balita Gizi Buruk adalah keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu atau lebih sebagai
berikut; sangat kurus, edema (minimal pada kedua punggung kaki), Berat Badan menurut
Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) < -3 SD, Lingkar
Lengan Atas (LILA) < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan).
2. Balita Gizi Kurang adalah keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu atau lebih tanda
sebagai berikut; Kurus, Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan
menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai >-3 sampai dengan -2 SD, Lingkar Lengan
Atas (LILA) 11,5 – 12,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan).

Kerangka Acuan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2017


2|Page
PELAKSANAAN PMT-P BALITA GIZI BURUK (SANGAT KURUS) DAN GIZI KURANG
(KURUS)

Kegiatan PMT-Pemulihan diberikan sesuai dengan keadaan setempat yaitu:


1. Bila dalam satu posyandu ditemukan balita kurus dan sangat kurus ≥ 5 anak, maka PMT-P
yang diberikan adalah makanan lokal dan /makanan Formula.
2. Bila dalam satu posyandu ditemukan balita kurus dan sangat kurus < 5 anak dengan
wilayah kerja jauh dan sulit, maka PMT-P yang diberikan berupa makanan pabrikan dan
makanan lokal dengan cara 2 kl / minggu balita diberi PMT-P makanan lokal dan/makanan
formula, hari lainnya diberi makanan pabrikan (sesuai kesepakatan setempat).
3. Untuk makanan lokal, PMT-P yang diberikan berupa makanan lengkap, dan atau makanan
Formula atau pabrikan, snack menu seimbang yang dibuat dengan bahan makanan lokal
yang tersedia di daerah dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.
4. Pembelian bahan makanan lokal atau pabrikan harus di wilayah kecamatan setempat.
5. Adanya komitmen antara petugas, kader dan ibu balita sebelum Pelaksanaan PMT dengan
tujuan diperolehnya kesiapan sasaran dalam menerima PMT-Pemulihan.
6. Siklus menu yang digunakan adalah 10 hari, disusun berdasarkan kesepakatan TPG dan
kader.
7. TPG menghitung kebutuhan kalori dan protein sasaran.
8. Kader/petugas kesehatan membeli bahan makanan untuk dimasak/diolah setiap hari atau
menyiapkan makanan pabrikan sesuai jumlah sasaran.
9. Mekanisme distribusi PMT-P sebaiknya disepakati dulu, waktu, tempat pemberian, dan
cara distribusinya, mengambil atau diantar ke rumah sasaran.
10. TPG, Pembina Desa dan kader menentukan lokasi Pusat Pemulihan Gizi (PPG).
11. Pengolahan bahan makanan dilakukan ditempat yang telah disepakati bersama antara
TPG dan Kader.
12. Sasaran setiap hari datang ke PPG untuk makan bersama, dan membawa makanan lokal
untuk dimakan di rumah (untuk sore dan malam).
13. Bila sasaran < 5 anak, maka kader mengantar paket PMT-P ke sasaran/paket PMT-P
dibagikan pada saat berkumpul setiap 2 kl/minggu saat pemberian makanan lokal dan atau
makanan formula.
14. Bila balita tidak datang maka kader mengantar paket PMT-P.
15. Kader mengelola pencatatan harian termasuk bukti penerimaan makanan oleh sasaran.
16. Setiap 30 hari pemberian makanan, TPG memantau berat badan anak yang diberi PMT-P
17. Lama PMT Pemulihan untuk Balita Kurus dan Balita Sangat Kurus dilaksanakan selama 90
hari secara terus menerus, Formulir hasil pemantauan dan bukti penerimaan PMT-P
diserahkan ke Seksi Gizi Bidang Binkesmas Dinkes Puskesmas Banjaran Kota oleh TPG
setiap bulan, paling lambat 1 minggu setelah 30 hari pemberian makanan.

WAKTU DAN TEMPAT

Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang (kurus) dan balita gizi buruk (sangat
kurus) berdasarkan temuan kasus yang tersebar di wilayah Puskesmas Banjaran Kota yang
dilaksanakan pada Tahun 2017, dengan lama pemberian selama 90 hari secara terus menerus.

Kerangka Acuan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2017


3|Page
PEMBIAYAAN

Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT-Pemulihan ) Balita Gizi Buruk (Sangat Kurus)
dan Gizi Kurang (Kurus) bersumber dari DAU tahun 2017 dan BOK tahun 2017.

Kerangka Acuan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2017


4|Page

Anda mungkin juga menyukai