Anda di halaman 1dari 52

Oleh :

Diah Fatoni
Prodi S1 Ilmu Gizi
Gagal ginjal merupakan salah satu penyebab kematian dan
kecacatan.

Gagal ginjal kronik, sindroma klinik akibat penurunan fungsi


ginjal menahun ditandai penurunan GFR progresif dan
irreversibel, adanya retensi sisa metabolisme protein dan
asam amino, serta adanya gangguan homeostasis. .
Etiologi

05/17/22
3
Gangguan metabolisme

4
Terapi gizi penderita gagal ginjal kronik dibagi menjadi
dua bagian yaitu :

1. Gagal ginjal kronik belum hemodialisis


2. Gagal ginjal kronik telah hemodialisis
Identitas Pasien :

¤ Nama : Ny. G
¤ Tanggal lahir : 30 Agustus 1946
¤ Umur : 67 tahun
¤ Jenis Kelamin : Perempuan
¤ Agama : Islam
¤ Alamat : Subang
¤ No. Rekam Medis : 334 76 23
CKD pre HD
Hipertensi
Dislipidemia
Asupan Makanan : Cara mendapatkan data :

Melakukan wawancara dengan


 Komposisi dan metoda
kecukupan gizi  Recall 1 x 24 jam
Bandingkan antara Asupan
 Pola makan termasuk dan Kebutuhan gizi
makan selingan
 Food Frequency
Questionaire
Frekuensi makan makanan
sumber protein?
Zat Gizi Asupan Kebutuhan Persentase
(%)
Energi 1394 1620 86.05
(Kalori)
Protein 43,3 30 144.3
(gr)
Lemak 84,1 54 155.7
(gr)
Karbohidrat 99,8 243 41.07
(gr)
3 - 6 x seminggu

1 - 2 x seminggu

3 - 6 x seminggu

1 - 2 x seminggu
Lebih 1 x sehari

Lebih 1 x sehari
Tidak pernah

Tidak pernah
Kurang 1 x

Kurang 1 x
1 x sehari

1 x sehari
seminggu

seminggu
SKOR

SKOR
Bahan
 Bahan Makanan
Makanan 

Tomat/Wortel/
Beras  x             Bayam        x      
Jagung               Sayuran lain              
Mie        x       Pisang    x          
Roti      x         Pepaya      x        
Biskuit/Kue          x     Jeruk         x     
Kentang               Buah segar lain              
Singkong               Biah diawet              
Ubi rambat               Susu segar              
Tempe      x         Susu kental manis              
Susu kental tak
Tahu        x       manis              
Hasil :
Asupan makanan beraneka ragam, senang makanan
yang gurih dan asin
Kesadaran Terhadap Gizi & Cara mendapatkan informasi :
Kesehatan Melakukan wawancara tentang
gizi dan kesehatan (Tanyakan) :
Pengetahuan & kepercayaan  kepercayaan terhadap mitos
thd rekomendasi diet makanan?
Kemandirian melaksanakan  Bagaimana penerapan pola
diet makan sesuai diet yang
Edukasi & konseling yg sudah dianjurkan?
didapat pada masa lalu Apakah sudah pernah

mendapat konseling gizi?


Os suka mengkonsumsi makanan gurih dan asin,
sementara Os mempunyai masalah hipertensi.
Nafsu makan menurun

Belum pernah mendapat konseling gizi


Aktifitas Fisik Cara mendapatkan
informasi :
 Pola kegiatan sehari- Wawancara :
hari Kegiatan sehari-hari
 Waktu yang dihabiskan di rumah (aktivitas
sedang) sebagai Ibu
Rumah Tangga
Ketersediaan Makanan Cara mendapatkan
informasi :
 Daya beli Wawancara
 Kemampuan merencanakan • Daya beli tinggi

menu •Kemampuan merencanakan


 Pemilihan makanan, sanitasi menu kurang
dan higiene makanan •Pemilihan makanan :

bervariasi tetapi lebih


memilih makanan yang
gurih dan asin
¤ Berat badan saat ini : 50 kg
¤ Tinggi badan : 160 cm
¤ Berat badan ideal : 54 kg
¤ IMT : 19,53 kg/m²
3.DATA BIOKIMIA
Hasil Laboratorium 23-10-’10 Nilai Rujukan

Hemoglobin 11,5 12,0 – 14,0 g/dl


Hematokrit 20,9 37,0 – 43,0 %
Eritrosit - 4,0 – 5,0 10^6/uL
Trombosit 157 150 -400 10^3/uL
Eosinofil - 1 – 3%

Ureum 160 85 <71 mg/dL


Creatinin 9.3 5.4 0,6 – 1,2 mg/dL
CCT hitung ≤ 15
Laju Endap Darah - 0 – 20 mm
Protein Total - 6,4 – 8,7 g/dL
Albumin 3,74 3,4 – 4,8 g/dL
Kalsium 8,8 8,8 – 10,2 mg/dL
Fosfat Inorganik 3,2 2,7 – 4,5 mg/dL
3.DATA BIOKIMIA

Hemoglobin & hematokrit rendah


- Data Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tidak ada udema atau asites


 Os jarang berolahraga
 Riwayat hipertensi sudah sejak 3 tahun yang lalu
 Asupan Energi tidak adekuat (NI.1.4)
 Perubahan nilai laboratorium sehubungan dengan
fungsi ekresi metabolisme protein tidak optimal
(NC.2.2)
 Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi
(NB.1.1)
 Pemilihan makanan yang salah (NB.1.7)
DIAGNOSA/ ETIOLOGI SIGN &
PROBLEM SYMPTOMPS

Asupan Energi Berkaitan kurangnya Ditandai asupan energi 86,05% dari


tidak adekuat dengan pengetahuan dengan kebutuhan
(NI.1.4) pola makan
DIAGNOSA/ ETIOLOGI SIGN &
PROBLEM SYMPTOMPS
Perubahan nilai Berkaitan dengan penurunan Ditandai nilai biokimia
laboratorium fungsi ginjal dengan Kreatinin 6,3
sehubungan mg/dl dan
dengan fungsi Ureum 150
ekresi mg/dl
metabolisme
protein tidak
optimal (NC-
2.2)
DIAGNOSA/ ETIOLOGI SIGN &
PROBLEM SYMPTOMPS
Kurangnya Berkaitan Belum pernah Ditandai Asupan
pengetahuan dengan mendapat dengan makanan yang
tentang edukasi gizi kurang dari
makanan dan kebutuhan
gizi gizinya
(NB.1.1)
Pemilihan Berkaitan Kurangnya Ditandai Pola makan
makanan yang dengan pengetahuan dengan yang sering
salah (NB.1.7) tentang gizi mengkonsums
i makanan
yang asin dan
gurih
Asupan energi yang tidak adekuat (NI.1.4) berkaitan
dengan kurangnya pengetahuan pola makan ditandai
dengan asupan energi 83,04% dari kebutuhan
Perubahan nilai laboratorium sehubungan dengan
fungsi ekresi metabolisme protein tidak optimal (NC-
2.2) berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal ditandai
nilai biokimia Kreatinin 6,3 mg/dl dan Ureum 150 mg/dl
 Kurangnya pengetahuan tentang gizi berkaitan
dengan belum pernah mendapatkan edukasi gizi
ditandai dengan asupan makanan yang kurang dan
tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya (NB.1.1)

 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan


kurangnya pengetahuan tentang gizi ditandai
dengan Pola makan yang sering mengkonsumsi
makanan yang asin dan gurih (NB.1.7)
Tujuan
 Menghambat kerusakan ginjal,

 Mempertahankan status gizi

 Mencegah dan mengurangi uremia

 Mencegah dan mengurangi gangguan metabolisme.


1. Energi cukup, 30 kkal/kg BBI/hari (umur diatas 60 tahun)
2. Protein 0,55-0,60 gr/kg BBI/hari, 2/3 protein biologi
tinggi, yaitu protein hewani, 1/3 protein nabati
3. Lemak diberikan tdk lebih 30% total kalori

4. Lemak jenuh kurang 10%.

5. Kolesterol tdk lbh 300 mg/hari Karbohidrat cukup

6. Karbohidrat 55-60% dari total Energi

7. Pemberian fosfor = 8 - 10 mg/kg bb/hr


8. Kalsium perlu lebih lebih banyak, krn def. Vit. D dan
gangguan paratiroid hormon.
Kalsium 1400 - 1600 mg/hari
9. Pemberian magnesium100 - 300 mg/hr
10. Pemberian cairan dan sodium
Pemasukan cairan lebih kurang 1500 ml.
11. Pemberian sodium : 1000 mg - 3000 mg (40 meq -
130 meq).
12. Pemberian potassium tdk lbh 70 meq/hr, Makanan
tinggi K harus dihindari
 Perhitungan Kebutuhan :
- Energi : 30 Kal x 54 Kg = 1620 Kalori
- Protein : 0,55 gr x 54 Kg=29,7 gr=30 gr
20 gram protein hewani
10 gram protein nabati
- Lemak : 30% x 1620 Kal/9 = 54 gr
- KH : 60% x 1620 Kal/4 = 243 gr
Diberikan Diet 1620 Kalori, protein 30 gr dalam
bentuk makanan biasa dengan pembagian porsi :
 - Makan Pagi : 320 Kalori
 - Selingan : 200 Kalori
 - Makan Siang : 500 Kalori
 - Selingan : 200 Kalori
 - Makan malam : 400 Kalori
Bahan Makanan Penuk Energi Protein Lemak Karbohidrat
ar (kkal) (gram) (gram) (gram)
Nasi /tepung 4 700 16 0 160
Ikan/ayam 2 300 14 26 0
Tahu/tempe 0 0 0 0 0
Sayuran 2 50 2  0 10
Buah-buahan 3 150 0   0 36
Gula 3 150  0 0  36
Minyak 4 200  0 20 0 
Susu 0 0 0 0 0
Jumlah   1550 32 46 242
Bahan Makanan Penukar 07.00 10.00 12.00 16.00 18.00
Nasi /tepung 4 1.5 1 0.5 1
Ikan/ayam/telur 2 0.5   1   0.5
Tahu/tempe 0 0   0   0
Sayuran 2 0.5   1   0.5
Buah-buahan 3   1 1 1  
Gula 3    1 2  
Minyak 4 1   2   1
1. Pemberian makanan dan atau zat gizi (ND)
• Makanan utama dan selingan (ND.1)
Diet makanan biasa (ND.1.1)
Waktu Menu Jumlah URT
07.00 Nasi 150 gram 1 piring sedang
  Fu yung Hai 50 gram 1 ptg sedang
10.00 Jeruk 100 gram 1 mangkuk
 12.00 Nasi 100 gram 1 piring sedang
  Ayam serundeng 50 gram 1 ptg sedang
  Sayur asem 100 gram 1 mangkuk
  Pepaya 100 gram 1 ptg besar
 15.00 Pancake strawbery 100 gram 2 bh
 18.00 Nasi 100 gram 1 piring sedang
Soto bandung 50 gram 1 mangkuk
2. Edukasi Gizi (NE)
1. Edukasi awal/singkat (NE.1)
Tujuan edukasi gizi : menambah pengetahuan
tentang gizi dan makanan

Prioritas perubahan :
Os Dapat menerima makanan yang disediakan dari
Rumah Sakit
2. Edukasi gizi mendalam (NE.2)
 Tujuan edukasi : meningkatkan pengetahuan Os
agar mengetahui kebutuhan gizinya sehingga dapat
mengaplikasikannya setelah tidak dirawat di RS
 Anjuran perubahan :
Penggunaan bahan makanan yang bervariasi, bergizi
dan berimbang, mengurangi makanan yang asin dan
gurih serta yang digoreng
3. Konseling Gizi (NC)
▫ Menginformasikan status gizi, asupan gizi, dan
kebutuhan gizi Os dengan cara yang sederhana
(NC.1.1)
▫ Os dapat merubah prilaku ke arah yang lebih
baik misalnya dengan merubah pola makannya
menjadi lebih sehat dan berimbang (NC.1.2)
▫ Melalui wawancara dan memotivasi Os agar
dapat merubah pola makannya (NC.2.1)
▫ Penetapan tujuan pelaksanaan diet, diskusikan
perubahan pola makan yang disusun
berdasarkan kebutuhan energi dan zat gizi
(NC.2.2)
◦ Monitoring mandiri dengan cara menimbang
berat badan sendiri untuk melihat
perkembangan status kesehatannya (NC.2.3)
4. Koordinasi Asuhan
◦ Kolaburasi rujukan ke tenaga kesehatan lain
(Dokter) (RC.1.3)
Hasil yang diharapkan pada kunjungan selanjutnya:

1. Perubahan asupan energi dan protein


2. Perubahan pola makan
3. Os dapat menjelaskan kembali hasil edukasi dan
konseling.

Anda mungkin juga menyukai