Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU GIZI

FOOD FREQUENCY QUESTIONARY (FFQ)

OLEH :
NAMA : Galih Praja Islamuddin
NIM : J410210050
SHIFT :B

PENGAMPU
Windi Wulandari, S.KM, M.PH.

ASISTEN
Chattrin Fahrezi, SKM.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
A. JUDUL
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU GIZI FOOD FREQUENCY QUESTIONARY
(FFQ)

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara penggunaan metode Food Frequency Questionary (FFQ)
2. Untuk mengetahui frekuensi rata-rata konsumsi makanan per hari

C. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia namun karena
terdapatnya dampak globalisasi banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan.
Salah satu contoh perubahan tersebut adalah perubahan tentang kebiasaan makan
seseorang. Kebiasaan dalam memilih makanan serta frekuensi pola makan yang tidak
sehat tentunya sangat berdampak pada status gizi seseorang sehingga mengakibatkan
terjadinya berbagai macam gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat
berupa stunting, wasting dan overweight. Seseorang yang mempunyai gizi seimbang
atau gizi yang cukup akan jarang mengalami gangguan kesehatan seperti penyakit
kekurangan gizi seperti anemia dan penyakit kelebihan gizi seperti obesitas.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai angka permasalahan gizi
tinggi di dunia. Berdasarkan Global Nutrition Report pada tahun 2014, Indonesia
menempati urutan ke-17 dari 117 negara yang memiliki permasalahan gizi kompleks
stunting, wasting dan overweight. Hal ini terbukti dengan masih tingginya prevalensi
masalah gizi kurang (19,6%), stunting (37,2%) dan meningkatnya masalah
kegemukan pada balita (11,8%) (Rosha.C.B, Sari.K, Yunita.I, Amaliah. N, Utami. N.
H, 2016). Masalah gizi lebih atau obesitas merupakan masalah utama bagi negara
maju dan juga negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia sendiri masalah
obesitas mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Dara Riset Kesehatan Dasar,
pada tahun 2007 sebesar 10,5%, tahun 2013 presentasi menjadi 14,8% dan tahun
2018 presentase bertambah menjadi 21,8%. Khususnya obesitas pada usia >12 tahun
terdapat 18,8% pada tahun 2007, sebesar 26,6% tahun 2013 dan 31,0% pada tahun
2018. Kondisi ini dialami oleh setiap golongan usia baik laki-laki maupun perempuan
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan ekonimi telah menciptakan lingkungan dengan gaya hidup yang
cenderung sendetary atau kurang gerak dan kebiasaan makan dengan makanan yang
enak dan tinggi akan kalori serta lemak. Kasus obesitas banyak terjadi pada
responden dengan kebiasaan berjalan kaki yang rendah yakni 96,93% dan kasus
obesitas juga banyak terjadi kepada orang yang mempunyai kebiasaan duduk yang
tinggi yakni sebesar 87,3% (Miko. A, & Pratiwi. M, 2017). Masalah obesitas sendiri
dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti stroke, jantung, dan diabetes melistus
tipe 2 (Marbun. R, Sugiyanto, Dea. V, 2021).
Oleh karena itu dilakukan upaya untuk meminimalisir masalah kesehatan gizi
salah satunya adalah dengan melakukan survei konsumsi pangan. Survey konsumsi
pangan adalah serangkaian kegiatan pengukuran konsumsi makanan pada individu,
keluarga dan kelompok masyarakat dengan menggunakan metode pengukuran yang
sistematis, menilai asupan zat gizi dan mengevaluasi asupan zat gizi sebagai cara
penilaian status gizi tidak langsung. Survey konsumsi pangan menjadi alasan penting
untuk menelaah dinamika konsumsi pangan serta dampak penyerta bagi gizi dan
kesehatan. Survei konsumsi pangan juga berfungsi untuk memberikan penilaian status
gizi secara tidak langsung yang bertujuan untuk memberikan informasi awal tentang
kondisi asupan zat gizi individu, keluarga dan kelompok masyarakat saat ini dan
masa lalu. Konsumsi hari ini akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan dan gizi
di masa yang akan datang. Status asupan gizi saat ini diketahui dari kuantitas dan
kualitas makanan yang ada pada meja makan, dan bermanfaat untuk mendeskripsikan
status gizi di masa yang akan datang (Sirajuddin, Surmita, Astuti. T, 2018).
Metode survey yang digunakan dalam praktikum dasar gizi pertemuan kali ini
adalah Food Frequency Questionnaire (FFQ). Food Frequency Questionnaire (FFQ)
adalah kuisioner yang memberikan gambaran konsumsi energi dan zat gizi lainnya
dalam bentuk frekuensi konsumsi seseorang. Frekuensi tersebut antara lain harian,
mingguan, bulanan, dan tahunan yang kemuadian dikonversikan menjadi konsumsi
per hari. FFQ memberikan gambaran pola atau kebiasaan makan individu terhadap
zat gizi. Langkah dalam pelaksanaan metode Food Frequency Questionnaire (FFQ)
yang pertama adalah melakukan informed consent atau meminta persetujuan
responden untuk diwawancarai. Kemudian menanyakan kepada responden tentang
makanan pokok yang dikonsumsi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau
bahkan sampai satu tahun. Lalu mengisi kolom perhari dengan frekuensi makanan
yang dikonsumsi dalam satu hari. Metode Food Frequency Questionnaire (FFQ) ini
sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi karena metode ini dapat
memperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena
periode pengamatannya lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan
ranking tingkat konsumsi zat gizi. Metode ini memiliki kelebihan diantaranya adalah
relative murah dan sederhana, dapat dilakukan sendiri oleh responden, tidak
membutuhkan latihan khusus, dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara
penyakit dan kebiasaan makan.
Namun metode ini juga memiliki kekurangan diantaranya adalah sulit
mengembangkan kuisioner pengumpulan data, cukup menjemukan bagi
pewawancara, perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan
makanan yang akan masuk dalam daftar kuisioner, tidak disanrankan menggunakan
metode ini bagi lansia atau anak dibawah umur (Utami. A. W. N, 2016).

D. HASIL
FORM FOOD FREQUENCY QUESTIONAIRE
Nama Responden :Devira Novi Aprillia
Hari/Tanggal Wawancara :Sabtu, 26 Maret 2022
Alamat :Klegen, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar

Rata-rata g/hari
11/2 atau lebih

Rata-rata/hari
Tidak pernah

2-4x/minggu

5-6x/minggu
Standar

1/2 atau krg


1x/minggu
1-3x/bulan

Ukuran

2-3x/hari

4-5x/hari
Penyajian

1x/hari

6x/hari
SUMBER
KARBOHIDRAT
A. B. Bahan makanan mentah
2 0,4 16,8
Roti tawar 3x 4 iris (80g) iris 2 g
1 bj sdg
Ubi jalar (135g)
Bihun ¾ gls (100g)
2 bh sdg
Kentang (210g)
1 porsi 1 3 900
Nasi 3x (300g) porsi g
3 bj sdg
Jagung kuning (125g)
1 1/2 ptg
Singkong (120g)
Makaroni 1/2 gls (50g)
Tepung terigu 5 sdm (50g)
Mie kering 1 gls (50g)
Mie basah 2 gls (200g)
Tepung beras 8 sdm (50g)
C. D. Bahan makanan olahan
Indomie rebus soto 1 bks (70 g)
Indomie ayam 1 bks (70 g)
bawang
Indomie ayam 1 bks (68 g)
spesial
Indomie goreng 1 bks (85 g) 0,2 23,8
2x 1 bks 8 g
Sedaap rebus 1 bks (77 g)
bakso
Sarimi bakso sapi 1 bks (77 g)
Sedaap rebus soto 1 bks (75 g)
Super bubur abon 1 bks (49 g)
sapi
Sedaap ayam 1 bks (72 g)
spesial
Sedaap goreng 1 bks (88 g)
Sedaap ayam 1 bks (70 g)
bawang
Sarimi ayam 1 bks (75 g)
bawang
Sarimi goreng 1 bks (78 g)
ayam
Super bubur soto 1 bks (48 g)
ayam
Super bubur kari 1 bks (45 g)
ayam
Super bubur ayam 1 bks (45 g)
Kimbo bubur ayam 1 bks (23 g)
Risotto bubur 1 bks (39,5
instan g)
Sari roti tawar 4 lbr (80 g)
kupas
Sari roti isi keju 1 bks (70 g)
Sari roti tawar 2 lbr (73 g)
gandum
Roti isi coklat 1 bks (50 g) 0,1
1x 1 bks 4 7g
Sari roti sobek 2 ptg (113 g)
coklat
Mie gelas 1 bks (20 g)
Nissin crackers 8 keping (30
g)
Nissin vegetable 5 keping (30
crackers g)
Malkist roma 3 keping (27
cream crackers g)
Malkist roma 3 keping (27
crackers g)
Sari gandum 4 sandwich
sandwich kacang (39 g)
Sari roti isi coklat 1 bks (72 g)
Malkist roma coklat 2 keping (24
g)
Sari gandum 4 sandwich
sandwich coklat (39 g)
Energen coklat 1 sachet (29
g)
Roti sisir 1 bks (35 g)
Malkist roma abon 3 keping (27
g)
Oreo soft cake 1 bks (15 g)
Wafer tango 4 keping (19
strawbery g)
Kraft keju 1 bks (16 g)
Energen jahe 1 sachet (29
g)
Hatari 2 keping (25
g)
Wafer richeese 2 keping (16
coklat g)
Biskuit roma 4 keping (22
kelapa g)
Energen kacang 1 sachet (30
hijau g)
Energen vanilla 1 sachet (29 1 0,4
g) sache 2 12,1
3x t 8g
Sari gandum 3 keping
biskuit (19,5 g)
Wafer tango vanila 4 keping (19
g)
Wafer tango coklat 4 keping (19
g)
Wafer richeese 2 keping
(10g)
Ceremix coklat 1 sachet (30
mg)
Ceremix vanilla 1 sachet (30
g)
Kue pia kacang ijo 1 bks (50 g)
Lainnya...
SUMBER HEWANI
A. B. Bahan makanan mentah
Ikan teri kering 1sdm (20g)
1 ptg sdg
ikan asin (15g)
Ikan tongkol ½ ekor sdg
pindang (25g)
Sosis 1/2 ptg (50g)
Kerang ½ gls (90g)
1 ptg sdg
Daging bebek (45g)
Telur bebek 1 btr (55g)
5 ekr sdg
Udang (35g)
0,4 23,1
Telur ayam 3x 1 btr (55g) 1 btr 2 g
Telur puyuh 5 btr (55g)
Telur asin 1 btr (55g)
1 ptg sdg
Hati sapi (35g)
1 ptg sdg 1 ptg 0,4 16,8
Daging ayam 3x (40g) sdg 2 g
1 ptg sdg
Daging sapi (35g)
1 ptg bsr
Babat (40g)
½ ekor sdg
Ikan lele (40g)
1/3 ekor bsr
Ikan kakap (35g)
Ikan bandeng
Abon 2 sdm (10g)
Lainnya...
C. D. Bahan makanan olahan
Nugget Fiesta 15 bh (100 g)
Nugget so nice 12 bh (100 g)
Sosis so good 3 pcs (50 g)
ayam
Sosis so good sapi 3 pcs (75 g)
Sarden ABC 2 bh (70 g)
Corned pronas 50 g
Bakso fiesta 3 bh (90 g)
Bakso vida 5 bh (75 g)
Sarden Gaga 2 bh (78 g)
Chicken nugget so 8 bh (50 g)
good
Sarden pronas 6 bh (70 g)
Sosis farmhouse 3 pcs (90 g)
Sosis champ 3 pcs (90 g)
Lainnya....
SUMBER NABATI
A. B. Bahan makanan mentah
2 1/2 sdm
Kacang kedelai (25g)
Kacang merah 2 sdm (20g)
Kacang hijau 2 sdm (20g)
Kacang tanah 2sdm (15g)
1 1/2 sdm
Kacang mete (15)
Tahu 1 bj bsr (110)
2 ptg sdg
Tempe (50g)
Lainnya...
C. D. Bahan makanan olahan
Sari kacang hijau 1 kotak (200
ABC ml)
Sari kacang hijau 1 kotak (250
ultrajaya ml)
Sari kedelai ABC 1 kotak (200
ml)
Lainnya...

SAYURAN
Daun pepaya
muda 1 gls (100g)
1 0,1
Bayam 1x 1 gls (100g) gls 4 14 g
Kapri 1 gls (100g)
Sawi 1 gls (100g)
kembang kol 1 gls (100g)
Brokoli 1 gls (100g)
Buncis 1 gls (100g)
Terong 1 gls (100g)
Wortel 1 gls (100g)
Kol 1 gls (100g)
Kacang panjang 1 gls (100g)
Labu siam 1 gls (100g)
Rebung 1 gls (100g)
Oyong/gambas 1 gls (100g)
Ketimun 1 gls (100g)
Kangkung 1 gls (100g)
Tauge 1 gls (100g)
Lainnya...

BUAH-BUAHAN
A. B. Bahan makanan mentah
2 ptg sdg
Semangka (180g)
Pisang kepok 1 bh (45g)
1 bh kcl
Pisang ambon (50g)
Pisang raja 2 bh kcl
(40g)
1 bh bsr
Jambu biji (100g)
1/2 bh bsr 1 bh 0,2 33,6
Alpukat 2x (60g) bsr 8 g
1 ptg bsr
Pepaya (190g)
1 bh kcl
Apel merah (85g)
2 bh sdg
Jeruk manis (110g)
1 bh bsr
Belimbing (140g)
1 bh sdg
Apel malang (75g)
¼ bh sdg
Nanas (95g)
1 ptg bsr
Melon (190g)
20 bh sdg
Anggur (165g)
2 bh kcl
Pisang susu (40g)
Lainnya...
C. D. Bahan makanan olahan
Buavita sirsak 1 kotak (250
ml)
Buavita apel 1 kotak (250
ml)
Buavita jambu 1 kotak (250
ml)
Pronas lychee 1 cup (130 g)
ABC sirsak 1 kotak (250
ml)
ABC jeruk 1 kotak (250
ml)
ABC lychee 1 kotak (250
ml)
Buavita lychee 1 kotak (250
ml)
Buavita mangga 1 kotak (250
ml)
ABC apel 1 kotak (250
ml)
ABC mangga 1 kotak (250
ml)
Buavita jeruk 1 kotak (250
ml)
ABC jambu 1 kotak (250
ml)
SW fruit cocktail 1 cup (126 g)
Delmonte fruit 1 cup (127 g)
cocktail
Lainnya...
SUSU DAN LEMAK
A. B. Bahan makanan mentah
2 0,2
pt 8
1 ptg kcil g 19,6
Keju 2x (35g) kcl g
Susu kental manis ½ gls (100 g)
0,2
Susu sapi 2x 1 gls (200g) 1 gls 8 28 g
Yoghurt 1 gls (200g)
Santan dengan air 1/4 sdm (5g)
Lainnya...
C. D. Bahan makanan olahan
Margarin forvita 14 g
Margarin blue 15 g
band
Margarin simas 9g
palmia
Margarin filma 8g
Margarin amanda 9g
Anlene Gold 4 sdm (30 g)
Indomilk Susu 1 sachet (42
kental manis g)
(coklat)
Indomilk susu 1 sachet (40
kental manis g)
(putih)
Frisian Flag susu 1 sachet (40
kental manis g)
(coklat)
Frisian flag susu 1 sachet (40
kental manis g)
(putih)
Lainnya...
LAIN-LAIN
Garam 1x 1 sdm (10g) 1 sdm 1 10 g
Kecap
Penyedap rasa
(royco) 2g
Madu
Teh
Pocari sweat 1 btl (250 ml)
Mizone 1 btl (250 ml)
Sprite 1 btl (425 ml)
Teh botol sosro 1 btl (250 ml)
Frestea 1 btl (250 ml)
Teh ichi ocha 1 btl (350 ml)
Fanta 1 btl (250 ml)
Coca cola 1 btl (425 ml)
Teh pucuk harum 1 btl (240 ml) 0,4 100,
3x 1 btl 2 8g
Teh gelas 1 btl (200 ml)
Lainnya....

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan form Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang telah diisi oleh responden
didapatkan hasil masing-masing zat gizi yaitu:
1. Bahan makanan mentah
a) Roti Tawar:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 3/7
= 0,42
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,42 x 40
= 16,8 g
b) Nasi:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 3/1
=3
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 3 x 300
= 900 g
2. Bahan makanan olahan:
a) Indomie goreng:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 2/7
= 0,28
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,28 x 85 g
= 23,8 g
b) Roti isi coklat:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 1/7
= 0,14
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,14 x 50
=7g
c) Energen vanilla:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 3/7
= 0,42
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,42 x 29
= 12,18 g
3. Bahan makanan mentah (hewani)
a) Telur ayam:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 3/7
= 0,42
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,42 x 55
= 23,1 g
b) Daging ayam:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 3/7
= 0,42
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,42 x 40
= 16,8 g
4. Sayuran
a) Bayam:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 1/7
= 0,14
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,14 x 100
= 14 g
5. Bahan makanan mentah (buah-buahan)
a) Alpukat:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 2/7
= 0,28
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,28 x 120
= 33,6 g
6. Bahan makanan mentah (susu dan lemak)
a) Keju:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 2/7
= 0,28
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,28 x 70
= 19,6 g
b) Susu sapi:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 2/7
= 0,28
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,28 x 200
= 28 g
7. Lain-lain
a) Garam:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 1/1
=1
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 1 x 10
= 10 g
b) Teh pucuk harum:
- Rata-rata per hari = Frekuensi konsumsi / jumlah hari, minggu, bulan, tahun
= 3/7
= 0,42
- Rata-rata gram per hari = Rata-rata per hari x berat yang dikonsumsi
= 0,42 x 240
= 100,8 g

F. KESIMPULAN
Kebiasaan dalam memilih makanan serta frekuensi pola makan yang tidak sehat
tentunya sangat berdampak pada status gizi seseorang sehingga mengakibatkan terjadinya
berbagai macam gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa
stunting, wasting dan overweight. Seseorang yang mempunyai gizi seimbang atau gizi
yang cukup akan jarang mengalami gangguan kesehatan seperti penyakit kekurangan gizi
seperti anemia dan penyakit kelebihan gizi seperti obesitas. Oleh karena itu dilakukan
upaya untuk meminimalisir masalah kesehatan gizi salah satunya adalah dengan
melakukan survei konsumsi pangan. Metode survey yang digunakan dalam praktikum
dasar gizi pertemuan kali ini adalah Food Frequency Questionnaire (FFQ). Food
Frequency Questionnaire (FFQ) adalah kuisioner yang memberikan gambaran konsumsi
energi dan zat gizi lainnya dalam bentuk frekuensi (harian, mingguan atau tahunan)
konsumsi seseorang.
Langkah dalam pelaksanaan metode Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang
pertama adalah melakukan informed consent atau meminta persetujuan responden
untuk diwawancarai. Kemudian menanyakan kepada responden tentang makanan
pokok yang dikonsumsi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau bahkan sampai
satu tahun. Lalu mengisi kolom perhari dengan frekuensi makanan yang dikonsumsi
dalam satu hari. Metode Food Frequency Questionnaire (FFQ) ini sering digunakan
dalam penelitian epidemiologi gizi karena metode ini dapat memperoleh gambaran
pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya
lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat
gizi. Metode ini memiliki kelebihan diantaranya adalah relative murah dan sederhana,
dapat dilakukan sendiri oleh responden, tidak membutuhkan latihan khusus, dapat
membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan.
Namun metode ini juga memiliki kekurangan diantaranya adalah sulit
mengembangkan kuisioner pengumpulan data, cukup menjemukan bagi
pewawancara, perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan
makanan yang akan masuk dalam daftar kuisioner, tidak disanrankan menggunakan
metode ini bagi lansia atau anak dibawah umur (Utami. A. W. N, 2016).

Berdasarkan hasil yang didapat dari Formulir Food Frequency Questionnaire


(FFQ) didapatkan hasil dengan total rata-rata gram per hari sumber karbohidrat untuk
bahan makanan mentah yaitu roti tawar (16,8 g) dan nasi (900 g) adalah 916,8 g.
Kemudian untuk total rata-rata gram per hari bahan makanan olahan yaitu Indomie
goreng (23,8 g), Roti isi coklat (7 g) dan energen vanilla (12,18 g) adalah 42,98 g.
Total rata-rata gram per hari pada sumber makanan mentah hewani yaitu telur ayam
(23,1 g) dan daging ayam (16,8 g) adalah 39,9 g. Total rata-rata gram per hari pada
sayuran yaitu bayam adalah 14 g. Total rata-rata gram per hari pada bahan maknan
mentah buah-buahan yaitu alpukat adalah 33,6 g. Total rata-rata gram per hari pada
bahan makanan mentah susu dan lemak yaitu keju (19,6 g) dan susu sapi (28 g)
adalah 47,6 g. Kemudian total rata-rata gram per hari pada lain-lain yaitu garam (10
g) dan teh pucuk harum (100,8 g) adalah 110,8 g.

G. DAFTAR PUSTAKA
Rosha.C.B, Sari.K, Yunita.I, Amaliah. N, Utami. N. H, 2016. Peran InteSensitif dalam
Perbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor. Jurnal Penelitian Kesehatan. 2(44):
127-138.
Kementerian Kesehatan RI, 2018. Laporan Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riskesdas
2018 (Vol. 53). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB).
Miko. A, & Pratiwi. M, 2017. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan
Kejadian Obesitas Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh. AcTion
Journal. 1(2): 1-5.
Marbun. R, Sugiyanto, Dea. V, 2021. Edukasi Kesehatan Pada Remaja Dalam Pentingnya
Gizi Seimbang Dan Aktivitas Fisik Di Era Pandemi COVID-19. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. 3(4): 508-512.
Sirajuddin, Surmita, Astuti. T, 2018. Survey Konsumsi Pangan. Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan. Jakarta Selatan.
Utami. A. W. N, 2016. Survei Konsumsi Makanan 2016. Modul Survei Konsumsi
Pangan. Denpasar: Universitas Udayana.
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Galih Praja Islamuddin

Alamat : Tangkil, Karangtengah, Sragen

No. Tlp / Hp : 0891830727

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden untuk mengisi formulir tentang Food

Frequency Questionaire (FFQ) dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi makanan apa saja

yang telah saya konsumsi dalam jangka periode satu bulan terakhir.

Demikian Pernyataan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Peneliti Responden

(Galih Praja Islamuddin) (Alvito Aldi S)

Anda mungkin juga menyukai