Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
PASKALIS ARWIN
NIM 20142110570

Dibawah bimbingan:
Sopiyandi, S.Gz, MPH
Endah Mayang Sari, S.Gz, MPH
Latar Belakang

 Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada


keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya yang
berkualitas, sehat, cerdas dan produktif.

 Anak berperan penting dalam pembangunan suatu bangsa.Anak yang


mempunyai gizi yang baik berpengaruh terhadap kualitas suatu bangsa itu
sendiri.

 Anak merupakan kelompok yang rentan terhadap perubahan-perubahan yang


ada di lingkungan sekitarnya, khususnya pengaruh pada masalah konsumsi
makanan.

 kebiasaan anak terhadap makanan sangat beragam seperti bersifat acuh


terhadap makanan, lupa waktu makan karena padatnya aktivitas, makan
berlebih, mengikuti trend dengan makan fast food dan sebagainya.
 status gizi merupakan suatu ukuran keseimbangan antara kebutuhan dan
masukan nutrisi yang diindikasikan oleh variabel tertentu.

 faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang ada dua faktor yaitu
faktor eksternal dan faktor internal.

 Pola makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan dengan
konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan:makanan pokok,
sumber protein, sayur, buah, dan berdasarkan frekuensi:harian, mingguan,
pernah, dan tidak pernah sama sekali.

 prevalensi overweight dan obesitas masih sangat tinggi di Indonesia umur 5-12
tahun dengan indikator IMT/U 18,8%. Overweight 10,8% dan obesitas 8,0%,
sedangkan provinsi Kalimantan Barat dengan indikator IMT/U overweight
12,5% dan obesitas 9,0%.

 lapas anak kelas II B Pontianak memiliki kurang lebih dari 47 narapidana


anak.Masalah yang terjadi di lapas anak salah satunya adalah terkait pola
makan yang salah dan status gizi kurang.
Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran pola makan dan status gizi pada narapidana


anak di lapas anak kelas II B Pontianak?
Tujuan Penelitian

• Mengetahui status gizi pada narapidana anak di lapas anak


1 kelas II B Pontianak.

• Mengetahui frekuensi makan pada narapidana anak di lapas


2 anak kelas II B Pontianak.

• Mengetahui jenis makanan pada narapidana anak dilapas anak


3 kelas II B Pontianak.

• Mengetahui jumlah makanan pada narapidana anak dilapas


4 anak kelas II B Pontianak.
Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi :

• untuk mendapatkan pengalaman dan memperluas


Peneliti wawasan dalam melakukan penelitian terutama
mengenai pola makan dan status gizi pada anak di
lapas anak.

• sebagai petunjuk guna mengetahui status gizi


Pihak lapas narapidana anak dan membantu narapidana anak
untuk memperbaiki status gizi.

Narapidana • agar dapat mengetahui status gizi mereka dan


anak mendapatkan pengetahuan tentang gizi.
Tinjauan Pustaka

Pola Makan

Lapas Anak

Narapidana Anak

Status Gizi
Kerangka Konsep

Pola Makan Status Gizi


Pertanyaan Penelitian

• Bagaimana gambaran pola makan


1 narapidana anak di lapas anak kelas II B
pontianak.

• Bagaimana gambaran status gizi


2 narapidana anak di lapas anak kelas II B
pontianak.
Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Kategori

Status Gizi Status gizi adalah keadaan Sangat kurus : < -3 SD


tubuh sebagai reaksi antara Kurus : > -3 SD s/d < -2 SD
konsumsi makanan dan zat- Normal : > -2 SD s/d ≤1 SD
zat gizi. Pengukuran Gemuk : > 1 SD s/d ≤ 2 SD
menggunakan metode Obesitas : > 2 SD
antropometri dengan
menggunakan Indikator Skala : nominal
IMT/U.
Pola Makan Pola makan adalah cara atau Baik jika memenuhi 3 kriteria.
perilaku yang ditempuh Tidak Baik jika tidak
seseorang atau sekelompok memenuhi 3 kriteria.
untuk memilih dan
menggunakan bahan Skala : Ordinal
makanan dalam konsumsi
pangan setiap hari yang
meliputi Frekuensi makan,
Jenis makan, jumlah makan.
Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Kategori

Frekuensi makan Frekuensi makan adalah seringnya Baik jika 3 kali makanan
seseorang melakukan kegiatan utama 2 kali selingan.
makan dalam sehari baik makanan Tidak baik jika kurang 3 kali
utama maupun makanan selingan. makanan utama dan 2 kali
selingan atau lebih 3 kali
makanan utama dan 2 kali
selingan.

Skala : ordinal
Jenis makanan Jenis makanan adalah keragaman Baik jika ≥ 4 jenis yang terdiri
makanan yang dikonsumsi setiap kali dari : makanan pokok, lauk
makan yang meliputi makanan pokok, hewani, lauk nabati, sayuran,
lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah-buahan.
buah-buahan. Tidak baik jika < 4 jenis yang
terdiri dari : makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati
sayuran, buah-buahan.

Skala : ordinal
Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Kategori

Jumlah makan Jumlah merupakan suatu ukuran Baik jika 80-120% AKG.
maupun takaran makanan yang Tidak baik jika < 80% AKG
dikonsumsi pada tiap kali makan.Untuk atau > 120% AKG.
melihat jumlah energi dari makanan
yang dikonsumsi diperoleh dengan
Semi-Quantitatif Food Frequensi
Questionnare (SQ-FFQ) kemudian
dirata-ratakan.
Skala : ordinal
Jenis, Tempat dan Waktu penelitian

• Penelitian ini menggunakan jenis


Jenis Penelitian penelitian deskriptif dengan
menggunakan desain cross sectional.

Tempat Penelitian • Lapas Anak Kelas II B Pontianak

Waktu Penelitian • Desember 2017


Sampel Penelitian

Jumlah Sampel Sampel berjumlah 32 narapidana anak


(Notoatmodjo, 2005).

Jumlah Sampel yang digunakan Sampel yang digunakan adalah


semua populasi yaitu 47 narapidana
anak.
Jenis, Teknik dan Instrumen
pengumpulan data
Jenis data Primer dan sekunder

teknik Instrumen

• Wawancara. • Formulir Semi-


• Pengukuran Quantitatif Food
antropometri. Frequensi
Questionnare (SQ-
FFQ).
• Microtoise &
Timbangan digital.
Pengolahan dan Analisis data

Pengolahan
Data Editing Coding Entry data Tabulating

Analisis Data Univariat

Anda mungkin juga menyukai