Anda di halaman 1dari 32

ASPEK LEGAL DALAM

PERLINDUNGAN HUKUM
LAYANAN PPI DALAM
PENDELEGASIAN
KEWENANGAN PROFESI
OLEH :
DR.H. SUTRISNO, SKM.MH.Kes
CURIKULUM VITAE

Nama : DR.H. SUTRISNO, SKM.MH.Kes


Tempat tanggal lahir : Brebes , 28 Februari 1968
Alamat Rumah : Ngaglik Lama 100 B Kelurahan Bendungan
Kecamatan Gajah Mungkur
Kota Semarang
Alamat Kantor : Jl. Ki Mangunsarkoro 21, Karangkidul
Semarang Tengah Kota Semarang
Jabatan : KEPALA DINAS
DINAS TENAGA KERJA
KOTA SEMARANG
Mulai 11 Desember 2020 Kepala Dinas
Dinas Tenaga Kerja
Kota Semarang
NO. HP : 082137455800

MOTTO ”DADIO WONG SING ISO NGERTI WONG LAN ISO


NGEWONGKE WONG “
Riwayat Pendidikan Formal :

1.Akper Karya Husada Semarang

2.FKM UNDIP Semarang 1994

3.S2 Hukum Kesehatan UNIKA Semarang 2006

4.S3 Hukum Kesehatan UMS Surakarta 2012 -2017

Pendidikan Non Formal :

1.Pendidikan Dasar Militer di Pusat Latihan Tempur Klaten

1987

2.Pendidikan Staf Batalyon di Banteng Raider1988

3.Pendidikan Batalyon di RINIFPAM IV Diponegoro1989

4.SUSKAPIN di Cimahi Jawa Barat 1989-1990

5.Pendidikan manajer Keperawatan

6.DikLat Pim III th 2012

7.Pendidikan Mediator Hukum Non Jaksa 2007


Riwayat Jabatan :
1.Perawat Pelaksana
2.Perawat Kepala Ruang
3.Kasubsi Keperawatan
4.Kasie Keperawatan
5.Kepala Bidang Keperawatan
6.Kepala Bidang PMRS Disospora Kota Semarang
7.Plt Kadin Olahraga
8.Pelaksana Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga
9.Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kota Semarang
10.Wakil Direktur Umum Dan Keuangan RSUD Kota Semarang
11.Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang

RIWAYAT PEKERJAAN :
1.RS Swasta Jakarta
2.RSUD Kab. Brebes
3.RS Roemani PKU Mhm SMG
4.PD III Aper Asih Husada SMG
5.Karyawan RSUD Kota Semarang
6.Dosen Stikes Karya Husada SMG mpe sekarang
7.Dosen S2 Keperawatan UNDIP mpe sekarang
8.Dosen POLTEKES SMG mpe sekarang
9.Dosen Universitas Swasta
10.Mediator Pengadilan Negeri Non Hakim Semarang
RIWAYAT ORGANISASI

•Ketua PPNI Kota SMG 2000 -2010


•Ketua Bidang Etika Hukum PERSAGMI Pusat mpe sekarang
•Ketua HPMI (Himpunan Perawat Manager Indonesia) Jateng
•Ketua MKEK Provinsi Jawa Tengah 2010 -2015
•PKK Kota SMG 2000 -2010
•Wakil Paguyuban RT/RW Se Kota SMG mpe sekarang
•Paguyuban Tokoh Agama dan Masyarakat
•Sekt FIM Kota SMG mpe sekarang
•Pengurus Dewan Masjid Indonesia kota SMG
•Ikatan Mediator non hakim
•Ketua Bid Hukum dan Politik DPP PPNI pusat mpe sekarang
•Ketua Bidang non Litigasi Bantuan Hukum Perawat DPP PPNI pusat
- Setiap orang berhak memperoleh layanan kesehatan (Deklarasi
Ham Articel 25 : 1 dan Pasal 28H ayat (1) UUDNRI 1945)
- Negara bertanggung jawab atas fasilitas layanan kesehatan Pasal 34
UUDNRI 1945
- Setiap mempunyai hak yang sama memperoleh layanan kesehatan
yang bermutu terjaga pasien ayat 1 jd 3 UURI 36 tahun 2009
tentang kesehatan

Layanan kesehatan dilakukan oleh Tenaga kesehatan (Dokter,


perawat, bidan, farmasi dan tenaga kesehatan laju)

Kewenangan - Atributif
Kewenangan - Delegate
Kewenangan - Mandat

Perlindungan hukum pasien dan tenaga profesional dlm


pendelegasian tindak melalui layanan PPI
PENGATURAN LAYANAN PPI BERTUJUAN

Prinsip kewaspadaan standart dan berdasarkan


transmisi
Penggunaana antimikroba secara bijak dan
blundles ( merupakan sekumpulan praktek
berbasis bukti sahih yg menghasilkan perbaikan
keluaran proses pelayanan keshtan bila dilakukan
sec kolektif dan konsisten)
Meningkatkan mutu dan safty layanan kesehatan
Memberi perlindungan dan kepastian hukum
kepada petugas dan klien;
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
 Dlm pelaksn PPI hrs dg Survelens & Diklat PPI
PRAKTIK LAYANAN PPI

STR ,SIP dan STR,K SIP


kopetensi

1 Persyaratan memliki 1 Berlaku 1 Fasyankes


STRP: serkom/
Berlaku selama serprof dan
1 tahun dan persyaratan lain
hanya dapat sesuai ketentuan 2 Berlaku sepanjang
STRP masih berlaku
diperpanjang 1
tahun
2 Berlaku selama 5
3 Dapat diperpanjang
tahun selama memenuhi
persyaratan
Dapat
3 diperpanjang
selama memenuhi Kepemilikan paling
persyaratan
4 banyak 2 SIPP
TEMPAT PRAKTIK 1 PALING RENDAH
MANDIRI
PERAWAT
PROFESI NERS

2 MEMASANG PAPAN
KLINIK
NAMA PRAKTIK
FASYANKES
PUSKESMAS
TAKKAN PADA
RS 1 BAG/RUANG YG MUDAH
TERBACA

NAMA PERAWAT, NO. STRP, NO.


Tempat RUMAH KLIEN 2 SIPP, DAN KET “MEMBERIKAN
ASUHAN KEPERAWATAN"
Praktik RUMAH
JOMPO
tidak memerlukan SIPP sepanjang
PANTI ASUHAN telah memiliki SIPP di tempat
praktik mandiri Perawat, klinik, atau
TEMPAT LAIN Puskesmas pada wilayah kerja yang
SESUAI PANTI SOSIAL sama
DENGAN
KLIEN
SASARANNYA dilaksanakan berdasarkan
SEKOLAH
penugasan dari Fasyankes
tempat Perawat bekerja
PERUSAHAAN
TUGAS DAN WEWENANG

Pemberi asuhan Pengelola


Penyuluh dan konselor
kesehatan pelayanan
bagi klien
kesehatan
Pengaturannya
disesuaikan
dengan jenis
yan kesht

Pelaksana tugas Pelaksana tugas


berdasarkan dalam keadaan
Peneliti
pelimpahan keterbatasan
kesehatan
wewenang tertentu
PELAKSANAAN TUGAS DALAM KEADAAN
KETERBATASAN TERTENTU
Keadaan tidak ada
tenaga medis dan/atau
tenaga kefarmasian
Perawat yang berkompeten dan
lulus orientasi dan/atau
pelatihan oleh kadinkes Pemda
kab/kota Dalam hal daerah telah
terdapat tenaga medis
Wewenang:
dan/atau tenaga
1. Pengobatan untuk
kefarmasian,
Pelaksana tugas
penyakit umum bila tdk
wewenang tidak berlaku
dalam keadaan tdapat tenaga medis;
keterbatasan 2. Merujuk klien sesuai
tertentu ketentuan sistem rujukan;
dan
3. Pelayanan kefaramasian
scr terbatas bila tdk tdpt
tenaga kefarmasian
PELIMPAHAN WEWENANG

Disertai pelimpahan Hanya kpd perawat


tanggung jawab profesi atau perawat
vokasi terlatih

Untuk
melaksanakan Delegatif
tindakan medis harus tertulis dan sesuai
dari dokter dan
evaluasi Mandat dengan kompetensinya
pelaksanaannya

Di bawah pengawasan tenaga


medis yang melimpahkan
Pelaksana tugas
berdasarkan Perawat lulus pelatihan atau orientasi
pelimpahan yang diselenggarakan Pem atau
wewenang Pelaksanaan Pemda
program
pemerintah Dilakukan sesuai dengan
ketentuan
HUKUM

• UU RI 29 Tahun 2009 → Kesehatan


• UU RI 36 Tahun 2009 → Kesehatan
• UU RI 36 Tahun 2014 → Tentang Kesehatan → Hak = Kewajiban
• UU RI 38 Tahun 2009 → Keparawatan
• Permenkes No 26 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan
• UU No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
• UU no 44 th 2009 tt Rumah Sakit
• UU 38 th 2014 tt Tenaga Kesehatan
• PerMenkes 27 th 2017 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Merupakan kumpulan hukum tertulis
• RS Bertanggung jawab hukum
Misal : • Persyaratan pendirian RS - Pedoman
• Perawat adalah - Ukuran
• Jenis-jenis Tenaga Kesehatan - Pegangan
• Hak + kewajiban Tenaga
Kesehatan - kaidah
- norma
- norma
- norma
PANDANGAN HUKUM

Hukum Hukum sebagai Hukum sebagai


sebagai nilai norma/kaidah perilaku
Hub manusia dengan
Kepastian Tuhan
Kristalisasi Hub manusia dengan
pedoman- Kemanfaatan manusia
Hub manusia dengan
pedoman Keadilan Negara/Alam
Hub manusia dengan
manusia bila ada
perbedaan
Hub sosial sebagai
fungsi manusia
B. Kepastian Hukum
- KUHPidana
- Pasal 51 (1) Barang siapa melakukan
perbuatan untuk melaksanakan perintah
jabatan yg diberikan penguasa yg yg
berwenang tidak di pidana
- (2) Perintah jabatan tanpa wewenang tdk
menyebabkan hapusnya pidana kecuali jika
yg diperintah dg itikad baik mengira bahwa
perintah diberikan dg wewenang dan
pelaksanaanya termasuk dlm lingkup
pekerjaannya
KUHPidana
Pasal 359 Barang siapa karena kealpaanya
menyebabkan matinya orang lain diancam
dg pidana penjara paling lama lima tahun
atau kurungan satu tahun.
Pasal 360 Barang siapa karena kealpaanya
menyebabkan orang lain mendapat luka –
luka berat diancam pidana paling lama lima
tahun atau kurungan satu tahun
KUHP Perdata
Pasal 1366
Setiap orang bertanggung jawab tidk saja untuk
kerugian yang disebabkan perbuatannya tetapi
juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian
atau kurang hati – hatinya

Pasal 1367
Seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk
kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri
tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan
perbuatan orang –orang yang menjadi
tanggungannya atau disebabkan oleh barang –
barang yang berada dibawah pengawasannya
UU no 44 th 2009 ttg RS pasal 29 (o) RS memeiliki
sistim pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana.
Pasal 32 (d) Pasien berhak memperoleh layanan
kesehatan yg bermutu sesuai dg standar profesi
dan standar prosedur operasional.
(e) pasien berhak memperoleh layanan yg
efesien dan efektif sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
Peraturan Menteri Kesehatan RI no 27 th 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI).
Dengan membntuk komite atau Tim PPI dg
pelaksanaan Perencanaan, Pelaksanaan,
Monitoring , Evaluasi dan Pembinaan
terhadap infeksi terkait pelayanan Hais dan
infeksi yg bersumber dari masyarakat.
Menurut pendapat Lili Rasjidi dan B. Arief
Sidharta tentang hukum yang memberi
perlindungan adalah bahwa hukum itu
ditumbuhkan dan dibutuhkan manusia justru
berdasarkan produk penilaian manusia untuk
menciptakan kondisi yang melindungi dan
memajukan martabat manusia serta untuk
memungkinkan manusia menjalani
kehidupan yang wajar sesuai dengan
martabatnya.
C. Perlindungan Hukum bagi pasien dan perawat

Perlindungan hukum bagi pasien


untuk mendapatkan layanan kesehatan
yang aman dan bermutu juga sejalan
dengan prinsip keadilan sebagai prinsip
hukum yang berlaku universal dan
sekaligus roh dari hukum di samping
kepastian dan kemanfaatan yang
menjadi standar mutlak dalam
pengkaidahan norma-norma hukum.
Dengan demikian perlindungan hukum
merupakan suatu hal yang melindungi subyek-
subyek hukum melalui peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dipaksakan
pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
Perlindungan hukum dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Perlindungan Hukum Preventif
Perlindungan yang diberikan oleh
pemerintah dengan tujuan untuk mencegah
sebelum terjadinya pelanggaran. Hal ini
terdapat dalam peraturan perundang-
undangan dengan maksud untuk mencegah
suatu pelanggaran serta memberikan rambu-
rambu atau batasan-batasan dalam
melakukan suatu kewajiban.
2. Perlindungan Hukum Represif
Perlindungan hukum represif
merupakan perlindungan akhir berupa
sanksi seperti denda, penjara dan
hukuman tambahan yang diberikan
apabila sudah terjadi sengketa atau telah
dilakukan suatu pelanggaran.
Cara memperoleh kewenangan
Secara teori terdapat tiga cara untuk
memperoleh wewenang yakni atribusi, Delegasi
dan mandat.
- Atribusi adalah pemberian wewenang
pemerintah oleh pembuat Undang-Undang
kepada organisasi pemerintah.
- Delegasi adalah pelimpahan wewenang
pemerintah dari satu organ kepada organ
pemerintah lainnya.
- Mandat adalah terjadi ketika organ pemerintah
mengijinkan kewenangannya dijalankan oleh
organ lain atas namanya.
Teori Perlindungan Hukum

Teori Hukum Kodrat (Grand Theory)


Hukum sejatinya adalah ungkapan Budi dan Nurani
manusia dalam bentuk nilai-nilai kebaikan/moral (Basir
hukum adalah prinsip-prinsip moral dan keadilan).
Dirumuskan oleh Aristoteles : Hidup terhormat tidak
menggangi orang lain dan memberikan pada tiap-tiap
orang apa yang menjadi haknya.
Teori Keadilan (Midle Theory)
Gustau Radbruch : Hukum mengemban nilai keadilan
sebagai makhota, disamping nilai kepastian dan
kemanfaatan.
Teori Perlindungan Hukum (Low Theory)
John Locke : Hukum dibuat untuk melindungi hak-hak
kodrat dari bahaya-bahaya yang mungkin mengancam
baik dari dalam maupun dari luar.
J.B JM. Den Berge : syarat pelimpahan, definitif
tidak herarki, disertai penjelasan, dan petunjuk
serta menurut perundang-undangan.
Atribusi Delegasi Mandat
Cara Perundang- Pelimpahan Pelimpahan
Perolehan undangan
Kekuatan Tetap melekat Dapat dicabut Dapat ditarik
mengikatnya sebelum atau ditarik atau
: perubahan kembali digunakan
peraturan apabila ada sewaktu-
perundang- pertentangan waktu oleh
undangan atau pemberi
penyimpangan wewenang
(contrarzus (mandans)
actual)
Jenis Pelimpahan Tindakan Medik Dokter Kepada Perawat

1. Pelimpahan Delegatif Tindakan Medik Dokter


kepada Perawat
- Hubungan dokter-perawat secara keperdataan
adalah hubungan subyek hukum yang dilakukan
oleh pihak-pihak yang berada dalam keadaan
kedudukan sederajat.
Pelimpahan delegatif tindakan medik dokter pada
perawat.
- Tindakan yang didapat melalui proses
pembelajaran.
- Tindakan merupakan tindakan integral
tenaga kesehatan.
- Tindakan delegatif merupakan tindakan
medik yang dilepas kewenangannya.
- Tindakan merupakan tindakan saling terkait
antara tindakan dan materi yang dilakukan
tindakan itu.
2. Pelimpahan Mandat Tindakan Medik
Dokter kepada Perawat
- Tindakan yang di dapat setelah lulus
pendidikan formal keperawatan dan atau
pada saat bekerja sebagai perawat.
Dikatakan sebagai standar mutlak karena
hukum sejatinya dibuat untuk mendistribusikan
keadilan (hukum sebagai instrumen keadilan),
misalnya dengan memberikan apa yang menjadi
hak orang lain (uniqum suum tribuere), yang
dalam bidang pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit adalah hak pasien untuk mendapatkan
layanan kesehatan yang aman dan bermutu.
Oleh karena itu, norma hukum delegasi
tindakan kedokteran kepada perawat, juga
membawa persoalan terdistribusinya keadilan,
bukan saja kepada pasien tetapi juga bagi
perawat. Hal ini tidak dapat diabaikan karena
unsur keadilan mesti menjadi nilai dasar
hukum, karena tanpa itu, aturan dalam bentuk
apapun tidak layak disebut hukum (lex esse
von vedatur, quae justa non fuerit).
Permasalahan yang muncul
- Hukum Malpraktek Perbuatan jahat bila si pelaku
Mens Rea berkemauan (memiliki niat) untuk
melakukan salah

Actus Rea Perbuatan jahat diikuti


perhatian  sengaja
Neg ligence (kelalaian)
Culpa Lata Ceroboh, tak hati-hati
Culpa Lewis Kelalaian biasa
Culpa Leviesma Kelalaian ringan
- Bentuk kelalaian
Mal Fea Sance Kompetensi (yang bukan
kewenangan dilakukan)
Mis Fea Sance Melakukan yang tidak benar
Kegagalan untuk melakukan yang
Non Fea Sance
seharusnya
Secara profesi dari oleh untuk profesi
Mal practice
Riminae Negli Gence Disengaja / digencar
PENUTUP

• Perlindungan hukum terdiri dari dua kata yaitu


perlindungan dan hukum
perlindungan berasal dari kata lindung yang
berarti “berada di balik sesuatu” dan hukum
adalah peraturan yang disepakati baik secara
tertulis maupun tidak tertulis yang mengikat
perilaku setiap individu tertentu
• Pelayanan Kesehatan harus memeiliki Komite
atau Tim PPI sebagi bentuk tanggunga jawab
hukum dalam menjaga mutu dan safty pasien
dan petugas profesional

Anda mungkin juga menyukai