Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 13-14 LEMBARAN KERJA II SKS : 4

Dosen : Dr. Yunis MATA KULIAH METODOLOGI Kode :


Hari/ Tanggal: 7 PENELITIAN Waktu : 20’
Oktober 2021 Prodi S1 PJKR Paraf Dosen
FIK – Unimed
Nama Mhs: Raimon s Lumban Gaol Nilai :

Materi: kerangka berpikir/konsep berpikir, pengajuan hipotesis penelitian, penelitian


yang relevan.

A. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan dengan Prestasi Renang 50 Meter

Gaya Bebas

Kondisi fisik yang baik merupakan suatu prasyarat yang sangat diperlukan dalam upaya peningkatan
prestasi seorang atlet dan bahkan merupakan suatu kebutuhan yang mendasar, begitu pula halnya
dengan kekuatan otot lengan yang sangat diperlukan dalam meraih prestasi. Kekuatan otot
merupakan daya penggerak dari setiap aktifitas setiap manusia. Dengan kekuatan otot lengan yang
kuat maka akan menghasilkan luncuran yang jauh.

2. Hubungan Antara Jumlah Kayuhan Lengan dengan Prestasi Renang 50

Meter Gaya kupu

Jumlah kayuhan lengan yang dicapai perenang bergantung pada waktu tempuh selama berenang.
Semakin sedikit jumlah kayuhan tangan dan seminim waktu tempuh yang dicapai, maka dibutuhkan
otot lengan yang kuat. Jika kekuatan otot lengan perenang kuat, maka waktu tempuh yang dicapai
oleh perenang semakin minim. Sehingga perenang dapat menyelesaikan renangannya dengan cepat.

3. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan dan Jumlah Kayuhan Lengan pada

Prestasi Renang 50 meter Gaya kupu-kupu

Kondisi fisik adalah kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan yang
artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik komponen itu harus pula dikembangkan,
walaupun ada sistem prioritas. Untuk mendapatkan hasil prestasi yang maksimal maka unsur
kekuatan otot lengan dan jumlah kayuhan lengan merupakan salah satu komponen-komponen yang
mendukung. Dengan kekuatan otot lengan yang kuat maka dapat menghasilkan luncuran yang jauh
dan cepat khususnya dalam renang gaya bebas. Jadi kekuatan otot lengan merupakan faktor yang
tidak bisa diabaikan dalam upaya mencapai prestasi atau keterampilan gerak yang optimal. Hal ini
termasuk dalam melakukan jumlah kayuhan renang gaya kupu-kupu. Untuk bisa berenang cepat
dengan waktu yang seminimal mungkin dibutuhkan kekuatan otot lengan yang kuat dengan jumlah
kayuhan lengan yang minim.

B. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir yang dikemukan di atas, maka dapat diajukan
perumusan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dengan jumah kayuhan lengan renang gaya

kupu-kupu pada Atlet Klub Renang Universitas Negeri Jakarta.

2. Terdapat hubungan antara jumlah kayuhan lengan dengan prestasi renang gaya bebas pada

Atlet Klub Renang Universitas Negeri Medan

3. Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan jumlah kayuhan lengan dengan

prestasi renang 50 meter gaya bebas pada Atlet Klub Renang Universitas Negeri Medan

C. Penelitian relevan
Berdasarkan hasil analisis olahan terhadap kualitas teknik renang gaya kupukupu atlet PR.
Tirta Kaluang Padang yang terdiri dari dari indikator: posisi tubuh, lengan, kakai, pernapasan
dan koordinasi, berdasarkan penilaian 3 orang Judgement terhadap 15 orang sampel. Dari
seluruh indikator didapatkan tingkat penguasaan teknik renang gaya kupu-kupu tergolong
kategori cukup yaitu penguasaan teknik sebesar 51,2% dan kesalahan teknik 48,8%. Artinya,
kualitas teknik renang gaya kupu-kupu atlet PR. Tirta Kaluang Padang secara keseluruhan
belum baik.

Hal ini di buktikan dari hasil penelitian masih ditemukan kesalahan-kesalahan teknik yang
terjadi, seperti; pada indikator posisi tubuh hanya menguasai teknik sebesar 58,67%. Artinya,
masih terdapat kesalahan sebesar 41,33%, yaitu badan yang tidak relax sehingga posisi tubuh
tidak hidro dinamis (streamline). Selanjutnya, indikator penguasaan teknik lengan hanya
sebesar 50,67%. Artinya, masih terdapat kesalahan sebesar 49,33%, yaitu pada fase tangan
masuk ke permukaan air, membuka dan menangkap atau menyapu keluar, menarik atau fase
menyapu ke dalam, mendorong (push phase) dan fase Istirahat belum baik. Kemudian, pada
penguasaan indikator teknik kaki hanya sebesar 50,67%. Artinya, masih terdapat kesalahan
sebesar 49,33%, yaitu pada fase kaki masuk ke permukaan air, mendorong dan istirahat
belum baik. Begituun penguasaan pada indikator pernapasan hanya sebesar 49,33%, Artinya,
masih terdapat kesalahan sebesar 50,67%, yaitu terlambatnya menghirup udara ke atas
setelah menghembuskannya di bawah air karena kepala tidak terangkat ke arah depan dan
dagu tidak keluar serta kesalahan timing penambilan napas yang mengakibatkan kepala
terlambat ke atas untuk mengihirup udara. Selanjutnya, penguasaan teknik koordinasi hanya
sebesar 49,33%, Artinya, masih terdapat kesalahan sebesar 50,67%, yaitu pada waktu kaki
melakukan pukulan yang kuat, kaki terlambat melakukan gerakan pull yang kuat sehingga
pada waktu pukulan kaki yang kedua pengambilan napas tidak dapat dilakukan dengan baik.

Berdasarkan hasil analisis dapat dikemukakan kesimpulan yaitu, dari penilaian tiga 3 orang
Judgement terhadap 15 orang sampel pada kualitas teknik renang gaya kupu-kupu atlet PR.
Tirta Kaluang Padang diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Kualitas teknik posisi tubuh renang gaya kupu-kupu atlet PR. Tirta Kaluang Padang
adalah 58,67% dikategorikan cukup.
2. Kualitas teknik lengan renang gaya kupu-kupu atlet PR. Tirta Kaluang Padang adalah
50,67% dikategorikan cukup.
3. Kualitas teknik kaki renang gaya kupu-kupu atlet PR. Tirta Kaluang Padang adalah
50,67% dikategorikan cukup.
4. Kualitas teknik pernapasan renang gaya kupu-kupu atlet PR. Tirta Kaluang Padang
adalah 49,33% dikategorikan cukup.
5. Kualitas teknik koordinasi renang gaya kupu-kupu atlet PR. Tirta Kaluang Padang
adalah 49,33% dikategorikan cukup.

Anda mungkin juga menyukai