Anda di halaman 1dari 2

Keseleo, Sprain dan Strain

Sprain = teregangnya atau robeknya ligamen (yaitu jaringan ikat yang menghubungkan dua atau lebih tulang dalam sebuah sendi). Sprain dapat disebabkan oleh jatuh, terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan tulang pada sendi bergeser sehingga menyebabkan ligamen teregang atau bahkan robek. Biasanya, sprain terjadi pada keadaan seperti saat orang terjatuh dengan bertumpu pada tangan, mendarat dengan bagian luar dari kaki, atau mendatar keras di tanah sehingga menyebabkan lutut terpelintir. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki. Strain = teregangnya otot dan tendon (jaringan ikat/penghubungan yg kuat yg menghubungkan otot dengan tulang). Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara mendadak, seperti pada pelari atau pelompat. Tipe cidera ini sering terlihat pada pelari yang mengalami strain pada hamstringnya. Beberapa kali cidera terjadi secara mendadak ketika pelari melangkah penuh. Tanda dan gejala deri keduanya hampir mirip yaitu: 1. nyeri 2. spasme otot 3. kehilangan kekuatan 4. keterbatasan lingkup gerak sendi 5. bengkak atau memar 6. tidak stabil dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi Semua tanda-tanda di atas akan mempengaruhi pada daerah yang cedera. terkilir atau keseleo paling sering terjadi pada bagian ankle/pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan ruas2 jari. Pertolongan pertama untuk keseleo adalah dengan RICE (Rest, Ice, Comppresin, dan Elevation): 1. REST ( Istirahat) Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan splint atau kayu belat. Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang. 2. ICES ( Es ) Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di

atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi. 3. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera) Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit. 4. ELEVATION ( Posisi ) Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera. Metode RICE sebaiknya diterapkan pada saat keselo itu terjadi selama 48 hingga 42 jam pascacedera. kita juga sebaiknya menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. memijat bagian yg cedera akan memperparah karena mencegah pembuluh darah yang robek yang harusnya secara normal akan menutup (sebagai respon alami tubuh), belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Baru setelah menjalani metode ini (RICE), kita boleh mendapat terapi lainnya seperti fisioterapi, terapi panas atau pemijatan. Jika kita langsung diurut atau dipijat justru menambah parah..Ingat ya, jangan di urut langsung.. Selama menjalani metode RICE, kita juga bisa diperbolehkan meminum obat-obatan penghilang rasa sakit. Namun sebaiknya konsumsi obat-obatan ini juga diawasi oleh dokter. karena di takutkan anda salah meminum obat atau salah memilih obat yang di jual bebas di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai