Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana berkat limpahan rahmat-Nya
kami selaku penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Produk Kreatif & Kewirausahaan” ini tepat
pada waktunya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga
bantuan dari pihak yang telah mendukung kami mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita sekalian.

Bandar Lampung, Oktober 2021


.

Ivan Tri Fajar


Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................................................. 1
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Kewirausahaan ................................................................................................................... 6
B. Tujuan Kewirausahaan.......................................................................................................................... 6
C. Manfaat Kewirausahaan ....................................................................................................................... 7
D. Ruang Lingkup Kewirausahaan ............................................................................................................. 8
E. Karakteristik Kewirausahaan ................................................................................................................. 8
F. Sebab-Sebab Kegagalan dalam Berwirausaha ...................................................................................... 9
BAB III KERANGKA YANG DIGUNAKAN DALAM RENCANA USAHA ............................................................... 9
A. Nama Pengusaha .................................................................................................................................. 9
B. Lokasi .................................................................................................................................................. 10
C. Komiditi Yang Akan Diusahakan ......................................................................................................... 10
D. Konsumen Yang Akan Dituju .............................................................................................................. 11
E. Pasar Yang Akan Dimasuki .................................................................................................................. 11
F. Patner Yang Akan Diajak Kerjasama.................................................................................................... 12
1. General Partnership ........................................................................................................................ 12
2. Limited Partnnership....................................................................................................................... 12
G. Personil Yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan................................................................. 12
H. Jumlah Modal Yang Diharapkan dan Yang Tersedia........................................................................... 12
I. Peralatan Perusahaan Yang Perlu Disediakan ..................................................................................... 13
1. Ekonomi .......................................................................................................................................... 13
3. Prestis .............................................................................................................................................. 13
J. Penyebaran Promosi ............................................................................................................................ 13
K. Jenis Usaha Yang Bisa Digeluti Oleh Siswa Untuk Jurusan RPL ........................................................... 14
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSAKA ......................................................................................................................................... 15
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana dan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah dengan berbagai upaya telah membangun sektor
pendidikan yang terarah, bertahap, dan terpadu dengan keseluruhan pembangunan kehidupan bangsa, baik
dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun ilmu pengetahuan dan teknologi

Tujuan pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
adalah sebagai berikut

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi pengangguran yakni dengan merubah
pola pikir masyarakat khususnya lulusan SMK dari mencari pekerjaan menjadi menciptakan lapangan
pekerjaan. Pembangunan akan lebih berhasil jika dapat ditunjang oleh para wirausahawan yang dapat
membuka lapangan pekerjaan karena kemampuan pemerintah dalam upaya menekan angka pengangguran
sangat terbatas. Menurut Soedjono dalam Suryana (2003:39) mengungkapkan bahwa “proses
kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor pemicu, salah satunya adalah
kemapuan efektif yang mencakup sikap, nilai-nilai aspirasi, perasaan dan emosi”. Suryana (2009:3) juga
mengatakan “proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian
kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan”.

Dengan demikian mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dapat meningkatkan kemampuan
dan sikap kewirausahaan pada diri peserta didik. Di berbagai sekolah menengah kejuruan di Indonesia,
pembelajaran kewirausahaan sangat ditekankan kepada para peserta didik dengan diadakannya praktik
kerja industri. Para siswa terjun langsung dalam melakukan kegiatan kewirausahaan sesuai dengan teori
yang sudah mereka dapatkan di kelas. Di lapangan ini nanti siswa akan merasakan sendiri dan memiliki
pengalaman dalam menjalankan usaha. Dengan praktik di lapangan siswa akan bertemu dan berkumpul
dengan lingkungan wirausaha yang mana akan membentuk sikap wirausaha mereka. Purnomo (2005:80)
mengatakan “untuk mewujudkan sikap kewirausahaan dapat dilakukan di lingkungan pergaulan, yaitu
adanya hubungan pergaulan sesama manusia”.

Dengan demikian mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dapat meningkatkan kemampuan
dan sikap kewirausahaan pada diri peserta didik. Di berbagai sekolah menengah kejuruan di Indonesia,
pembelajaran kewirausahaan sangat ditekankan kepada para peserta didik dengan diadakannya praktik
kerja industri. Para siswa terjun langsung dalam melakukan kegiatan kewirausahaan sesuai dengan teori
yang sudah mereka dapatkan di kelas. Di lapangan ini nanti siswa akan merasakan sendiri dan memiliki
pengalaman dalam menjalankan usaha. Dengan praktik di lapangan siswa akan bertemu dan berkumpul
dengan lingkungan wirausaha yang mana akan membentuk sikap wirausaha mereka. Purnomo (2005:80)
mengatakan “untuk mewujudkan sikap kewirausahaan dapat dilakukan di lingkungan pergaulan, yaitu
adanya hubungan pergaulan sesama manusia”.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merasa perlu mengadakan suatu penelitian yang
berjudul “KONTRIBUSI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MATA PELAJARAN PRAKARYA
DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS XI
JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK DI SMK NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN
AJARAN 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif Praktik kerja industri terhadap sikap kewirausahaan siswa kelas XI
Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak Smk Negeri 8 Bandar Lampung tahun ajaran 2020/2021?

2. Apakah ada pengaruh positif Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terhadap sikap
kewirausahaan siswa kelas XI Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak Smk Negeri 8 Bandar Lampung tahun
ajaran 2020/2021?

3. Apakah Praktik Kerja Industri dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sama-sama
berpengaruh positif terhadap sikap kewirausahaan siswa kelas XI Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak
Smk Negeri 8 Bandar Lampung tahun ajaran 2020/2021?

C. Tujuan

Tujuan penelitian sebagai acuan pokok terhadap masalah yang ingin diteliti, maka tujuan merupakan
bagian yang penting dalam suatu penelitian sehingga dengan tujuan penelitian akan dapat terarah dengan
baik dalam mencari data-data sampai pada pemecahan masalah. Berdasarkan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Sikap Kewirausahaan siswa kelas XI
Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak Smk Negeri 8 Bandar Lampung tahun ajaran 2020/2021.

2. Untuk mengetahui pengaruh Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terhadap Sikap
Kewirausahaan siswa kelas XI Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak Smk Negeri 8 Bandar Lampung tahun
ajaran 2020/2021.

3. Untuk mengetahui pengaruh Praktik Kerja Idustri dan Mata Pelajaran Kewirausahaan terhadap Sikap
Kewirausahaan siswa kelas XI Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak Smk Negeri 8 Bandar Lampung tahun
ajaran 2020/2021.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Tentunya kita sering mendengar istilah wirausaha atau entrepreneur. Istilah entrepreneur pertama
kali diperkenalkan pada awal abad ke 18 oleh seorang ekonom perancis yang bernama Richard Cantilon.
Entrepreneur adalah agent who buys means of producition at certain prices in order to combine them.

Etimologi kata wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Kata “wira” juga
digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan “usaha” berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”.
Jadi, secara etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan
untuk mencapai sebuah tujuan.

Wirausaha adalah seorang inovator yang melakukan berbagai perubahan di dalam pasar lewat
penggabungan beberapa hal atau sesuatu yang baru. Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam
bentuk:

 Ada produk baru yang dikenalkan


 Ada metode produk baru
 Dibukanya pasar yang baru
 Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru
 Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan

B. Tujuan Kewirausahaan

Wirausahawan adalah orang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi, serta berkemauan
dan berkemampuan untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan demikian, wirausahawan
mempunyai peran yang besar dalam kemajuan perekonomian.

Peran wirausahawan dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut:

1) Membuka Lapangan Kerja

2) Dengan jiwa wirausaha, faktor-faktor produksi dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasikan
produk baru. Dengan adanya produksi maka kesempatan kerja menjadi Iebih terbuka dan hal ini
memberikan peluang bagus untuk mengurangi tingkat penganguran.

3) Meningkatkan pendapatan nasional 4) Dengan munculnya produk-produk baru, baik berbentuk barang
maupun jasa, dapat memberikan sumbangan bagi naiknya pendapatan nasional melalui peningkatan
jumlah produksi barang dan jasa.
5) Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI |
Semester Ganjil | 13

6) Dengan munculnya banyak kesempatan berproduksi maka kesenjangan antara masyarakat yang
berpenghasilan tinggi dan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi.

7) Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur

8) Dengan makin banyaknya wirausahawan yang dapat mengolah kekayaan alam, berarti akan membuka
peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

9) Penghasilan berupa devis

10) Wirausaha yang bergerak dalarn produksi barang dan jasa yang diekspor akan memiliki peran dalam
menghasilkan devisa.. Dengan demikian, perkembangan ekonomi nasional dapat dipercepat.

11) Pengadaan Penanaman Modal (Investasi) Dalam Negeri

12) Dengan makin besarnya investasi dalam negeri, selain makin menambah produksi nasional juga akan
mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Semuanya mi akan membuat makin tangguhnya
perekonom ian nasional.

13) Penghasilan Berupa Pajak

14) Wirausaha yang memiliki usaha maju dan besar merupakan pembayar pajak yang besar pula. Pajak
yang dikumpulkan merupakan sumber penerimaan negara yang bermanfaat bagi usaha memajukan
perekonomian nasional.

C. Manfaat Kewirausahaan

Salah satu usaha yang paling menjanjikan di masa sekarang ini adalah menjadi seorang
wirausaha. Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat untuk mengenali produk baru, menentukan
cara dan proses produksi baru, menyusun operasi pengadaan produk yang baru, memasarkannya, serta
mengatur modal operasinya.

Berikut ini adalah manfaat menjadi seorang wirausaha :

1) Bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membantu orang lain. Dengan mendirikan sebuah
usaha seorang wirausahawan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan
kerja pada usaha yang diciptakannya.

2) Memiliki kebebasan mencapai tujuan usahanya Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas
XI | Semester Ganjil | 12 Dalam konteks wirausaha, kebebasan adalah bagaimana mengelola waktu,
sumber daya manusia, alat dan bahan serta tujuan yang ingin dicapai.
3) Tidak terikat waktu Menjadi seorang wirausaha tidak akan pernah terikat waktu, apa yang akan kita
lakukan dan kerjakan semua tergantung dari kita sendiri.

4) Memiliki kesempatan menunjukan kemampuan dan potensi diri. Dengan memiliki sebuah usaha,
wirausahawan dapat menyampaikan pikiran dan perilaku mereka sendiri.

5) Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal Menjadi wirausahawan memiliki kebebasan untuk
menentukan sendiri keuntungan atas investasi dalam usahanya.

D. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang Lingkup Kewirusahaan yaitu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan,
dari perilaku perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah
hasil dari suatu proses disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dari inovasi dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang di pasar.

Pada tahun 1980 hampir 500 sekolah di negara Amerika sudah memberikan pendidikan kewirausahaan,
sedangkan pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu. Sejalan dengan tuntutan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya keunggulan,
pemerataan dan persaingan, maka pemikiran pendidikan juga berubah. Menurut Soeharto
Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri harus diajarkan karena
:

1. Ilmu kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang nyata, dimana terdapat teori, konsep dan metode
ilmiah yang lengkap.

2. Dalam kewirausahaan terdapat dua konsep, yaitu posisi permulaan dan pendidikan manajemen umum
yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.

3. Dalam kewirausahaan terdapat disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

4. Kewirausahaan sebagai alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau kesejahteraan
rakyat yang adil dan makmur.

E. Karakteristik Kewirausahaan

Karakteristik wirausaha dapat didefinisikan sebagai hal yang berhubungan dengan ciri khas,
perilaku, watak, tabiat, sikap serta tindakan seseorang terhadap untuk mewujudkan gagasan inovatif ke
dalam dunia usaha.
Sikap dan tindakan tersebut biasanya mencakup sebagian besar sikap dan tindakan seorang
wirausahawan dalam kesehariannya. Karakteristik wirausaha dianggap berhasil setelah sikap keseharian,
berupa komitmen dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati.

F. Sebab-Sebab Kegagalan dalam Berwirausaha

Selain keberhasilan, seorang wirausaha juga dibayangi oleh potensi kegagalan yang akan
memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Keberhasilan atau kegagalan
berwirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15)
mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya,
yaitu:

1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha,
mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan mengintegrasikan perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang
paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat
operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi usaha yang kurang strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.

BAB III KERANGKA YANG DIGUNAKAN DALAM RENCANA USAHA

A. Nama Pengusaha

Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini
akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu, nama yang diberikan jangan hanya berorientasi kepada
faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa
depannya. Misalnya ada orang yang memberi nama perusahaannya “Ganefo” padahal Ganefo ini
merupakan kegiatan sesaat yang populer pada waktu itu. Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri merk
yang baik adalah:
1. Short-pendek
2. Simple-sederhana
3. Easy to spell-mudah dieja
4. Easy to remember-mudah diingat
5. Pleasing when read-enak dibaca
6. No disagreeble sound-tak ada nada sumbang
7. Does not go out of date-tak ketinggalan zaman

B. Lokasi

Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman

Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan yang berada
di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi. Antara tempat kedudukan dan
tempat kediaman ada beberapa perbedaan sebagai berikut:
1. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk perusahaan
2. Memilih tempat badan usaha lebih mudah daripada memilih tempat perusahaan
3. Suatu badan usaha yang mempunyaibeberapa perusahaan harus memilih tempat yang
berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-
tiap perusahaan itu tidak sama (ada pertimbangan yang berbeda).
4. Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang
diharapkan, seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya
bahan baku, transport tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan
badan usaha mementingkan segi hukumnya. Contohnya tempat kedudukan badan usaha
ada di Jakarta dan tempat kediaman perusahaannya ada di daerah Sukabumi, Bandung,
dan Cianjur.

C. Komiditi Yang Akan Diusahakan

Pemilik usaha tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari
lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut atau dia mempunyai relasi
khusus untuk mengusahakan komoditi tersebut. Misalnya seorang penulis akan menerbitkan bukunya dan
menemui kesulitan mencari penerbit yang bersedia menerbitkan bukunya. Penulis itu kemudian membuka
usaha penerbitan dan percetakan sendiri.
Jadi, kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa
barang maupun jasa
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang atau jasa tertentu
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam
mengembangkan bidang usaha yang sama.

D. Konsumen Yang Akan Dituju

Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang
dijalankan berbentuk industri, tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan
dengan usaha bentuk pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari
lingkungan toko.

E. Pasar Yang Akan Dimasuki

Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai
pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar(market follower),
atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk
sejjenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara
gencar. Pemimpin pasar harus berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada
dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan
memberikan servis yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran serangan
balik dari kelompok penantang pasar.
Perelung pasar berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar kecil
atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan
besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar.
F. Patner Yang Akan Diajak Kerjasama

Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu
usahamencari keuntungan. Persekutuan dilakukan dalam bidang usaha yang mencari laba maupun tidak.
Ada dua macam bentuk partnership:
1. General Partnership

General partnership. Semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis dan sama-sama
bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
2. Limited Partnnership

Limited partnership. Memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab
tidak terbatas dan anggota lain yang bertanggung jawab terbatas.

G. Personil Yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan

Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter,
kejujuran, dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit mencari orang jujur. Padahal kejujuran ini adalah
modal kehidupan yang utama.
Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili dekat sebagai
tangan kanan pemilik. Barabgkali perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam wirausaha,
maka tempatkan dia pada posisi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong bisnis. Bahkan anak-anak
dari pemilik pun harus selektif bila mau menempatkan mereka dalam kegiatan bisnis orang tuanya. Sebab
tidak semua anak-anak sama perangainya. Lain orang, lain perilakunya.

H. Jumlah Modal Yang Diharapkan dan Yang Tersedia

Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil.
Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu
megumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika
modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan
modalnya. Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus
tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha.
Ada tiga macam soliditas yaitu :
- Solidita snormal, artinya bagaimana moral pribadi pemilik perusahaan apakah ia seorang
pemabuk, penjudi, peminum, dsb.
- Soliditas komersial, yaitu kemampuan pribadi pemilik perusahaan untuk menepati janji-janji
dagang yang dibuatny. Misalnya ketepatan waktu membayar utang, tepat waktu mengirim
barang, tepat waktu dalam menepati janji pertemuan dsb.
- Soliditas finansial yaitu perusahaan yang berutang, apakh layak dipercaya bahwa uang yang
diinvestasikan dalam perusahaan tersebut tidak akan lenyap sempurna, karna besarnya unsur
resiko yang dihadapi.

I. Peralatan Perusahaan Yang Perlu Disediakan

Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepetingan usaha. Peralatan usaha
pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajiana dan industri. Untuk pertama kali membuka usaha,
pikirkan peralatn yang sangat diperluka n. Diluar itu, jangang dibeli, sebabb akan menganggu uang kas.
Ada dua hal yag perlu dipertimbankan dalam meyediakan peralatan :
1. Ekonomi

Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatian efiensi dalam membeli peralatan. Dia akan
membeli peralatan yang sangat diperlukan, rak-rak, meja, mesin hitung. dia bisa cari peralatan itu dipasar
barang ke Dia merasa belum perlu membeli cash register, cukup pakai mesin hitung yang murah saja.
Nanti jika usaha pada maju, baru beli yang serba mahal dan mewah, baru menonjolkan prestise.
3. Prestis

Wirausaha yang prestisius akan selalu mengambil peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Ini
pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akn dikembangkan serta
konsumen yang akan dilayani serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Misalnya, wirausaha ini
dibuka di loaksi pemukiman elit, harus terjamin kebersihan, dan keasriannya. Untuk itu perlu dipasang
AC, fan dan sebagainya. Jadi kebutuhan akan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang akna
dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.

J. Penyebaran Promosi

Sebagai usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyakarat. Oleh sebab itu harus direncanakan
apakah usaha ini perlu diperenalkan atau dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus
direncanakan bentuk promosi, tempat / media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan,
apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainnya.

Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:


1. Advertising , yaitu berupa iklan di berbagai media.
2. Personal selling , merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga)
ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
3. Sales promotion , yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah,
undian-undian kupon dan sebagainya.
4. Publik relation , artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik
menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat memiliki image
(citra) baik terhadap perusahaan.

Dengan promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha anda.
Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs dan want-nya, maka lain kali mereka akan datang kembali.
Juga mereka akan menyebarkan informasi kepeda relasi agar mereka mencoba produk usaha tersebut.
Lama kelamaan wirausaha anda akan semakin maju.

K. Jenis Usaha Yang Bisa Digeluti Oleh Siswa Untuk Jurusan RPL

Pelajar memang identik anak yang masih sekolah, usianya masih fokus belajar dan belum
memikirkan keuangan begitu dalam. Namun ada beberapa yang harus mulai berfikir bagaimana
menghasilkan uang walaupun posisi masih belajar di bangku sekolah atau perguruan tinggi. Ini beberapa
rekomendasi bisnis yang bisa dikerjakan pelajar.

Adapun jenis usaha yang cocok untuk siswa Jurusan RPL :

1. Frelance
2. Berjualan Online
3. Berjualan Pulsa

Dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan dengan keahlian yang dimiliki.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang didirikan.
Business Plan yang dibuat bertindak sebagai perangkat pemegang kendali perusahaan dan menjaga
agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan
semua unsur-unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk
memulai usaha baru. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran,
permodalan, manufaktur, dan sumber daya manusia.
Rencana usaha memuat nama perusahaan, lokasi, komoditi yang akan diusahakan, konsumen
yang dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang akan diajak kerjasama, personil yang dipercaya
untuk menjalankan perusahaan,jumlah modal yang diharapkan dan tersedia, peralatan perusahaan
yang perlu disediakan, penyebaran promosi.

B. Saran

Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam sebuah perencanaan harus mengetahui tujuan perencanaan dan perlu memperhatikan apa saja
yang menghambat suatu perencanaan.

DAFTAR PUSAKA

Ivan Tri Fajar.2021.Kewirausahaan, Untuk siswa kelas XI dan umu.Bandar Lampung:itfk

Anda mungkin juga menyukai