Anda di halaman 1dari 36

Biomekanik

Wrist_Hand_Finger
Wahyuddin
Wrist, Hand & Finger
• Tersusun dalam kesatuan fungsi yang
kompleks, merupakan terminal fungsi
sebagai organ komunikator, sensor maupun
motor dengan ROM luas dan bervariasi
serta mudah cidera

• Terdiri atas 28 tulang, 30 sendi, 19 otot


intrinsik dan 20 extrinsik

• Dalam aktifitas ditunjang stabilitas dan


dasar gerakan bahu dan siku
Sendi
Distal Radioulnar Joint
• Jenis sendi putar, dibentuk oleh distal
capitulum ulnae yang convex dengan
radius yg concave

• Sendi ini pada lengan bawah diperkuat


lig. interosseus radioulnaris

• Gerak pronasi dan supinasi dengan


ROM 800 harder end feel dan 950
elastic end feel
Distal Radioulnar Joint

• Gerak arthrokinematic translasi


radius terhadap ulna dengan arah
sama

• MLPP pada posisi antara pronasi dan


supinasi, CPP posisi pronasi penuh

• Capsular pattern : pronasi sama


terbatas dengan supinasi
Radiocarpal Joint
• Merupakan ovoid joint, os radius
(konkaf) menghadap ke distal
sedikit serong ke palmar 50
bersendi dengan carpus
(konveks)

• Os ulnae dengan carpus tetapi


melalui diskus
Osteokinematik & Arthrokinematik
• Gerakan: palmar dan dorsal flexion serta ulnar dan radial
deviation dgn end feel elastic ulnar deviasi elastic harder

• Yg gerak carpus dgn permukaan convex → gerak


arthrokinematic:

• traction ossa carpea selalu arah distal searah axis os


radii (serong 150 )

• translation selalu berlawanan arah: palmar flexion


(dorsal), dorsal flexion (palmar), ulnar deviation
(radial), radial deviation (ulna)
Osteokinematik & Arthrokinematik

• MLPP pada posisi sedikit palmar flexion (50) dan


ulnar deviation (50).

• CPP pada posisi dorsal flexion penuh

• Capsular pattern : dorsal flexion lebih terbatas


daripada palmar flexion
Intercarpal Joint
• Proksimal: scapoid, lunatum, triquetrum
& pisiform merupakan sendi datar yang
dihubungkan dengan lig. interosseum
(kurang kuat)

• Distal: trapezium, trapezoideum,


capitatum dan hamatum yang
dihubungkan oleh lig. interosseum (lebih
kuat)

• Antara kedua deretan ini membentuk


sendi mid carpal
Snuff Box

• Scapoid & trapezium —>


lantai “anatomical snuff
box”
Orientasi Palpasi Tulang

Os capitatum
Osteokinematik & Arthrokinematik

• Gerak fisiologis dalam klinis merupakan gerak geser


antar tulang intercarpal

• Pada mid carpal memiliki ROM yang besar, saat


gerak palmar dan dorsal flexion penuh terjadi gerak
300

• MLPP posisi netral dan CPP posisi dorsal flexion


Carpometacarpal (CMC) I
• Saddle joint dibentuk oleh trapeziometacarpal I

• Arthrokinematic & osteokinematic

• Gerakan flexion/extension = 45-5000/0 dan


abduction/adduction = 60-7000/300

• Traction selalu kearah distal

• Translation untuk flexion/extension searah dengan


gerakannya sedangkan abduction berlawanan arah
dengan gerakannya
Carpometacarpal (CMC) I

• MLPP pada posisi tengah dan CPP pada posisi


opposition

• Capsular pattern adalah abduction dan extension


sama terbatas
CMC II-V

• CMC II, III, dan IV sendi datar, CMC V merupakan


sendi saddle

• Arthrokinematic dan osteokinematic: CMC III paling


stabil dan CMC V paling mobile yaitu flexion 100,
extension 100 dg beberapa derajat abduction

• Dalam klinis membentuk arcus


Arcus Tangan
Metacarpophalangeal (MCP) Joint
I-V

• Merupakan sendi condylair dg caput metacarpal


biconvex

• Arthrokinematic dan osteokinematic

• flexion MCP I, II-V 500, 80-850 extension 00, 30-


350 dan abduction-adduction pada posisi netral (00)
MCP I, II-V sebesar 7000/300 20-3000/20-300
MCP Joint I-V
• Basis phalanx (concave), traction selalu kearah distal
sesuai axis longitudinal phalanx, translation
mengikuti gerak phalanx: flexion (palmar), extension
(dorsal)

• MLPP posisi semi flexion dan CPP posisi extension


penuh

• Capsular pattern flexion lebih terbatas dari extension


Proximal & Distal Interphalang
(PIP & DIP)
• Merupakan sendi hinge, ujung proximal (konveks)
dan distal (konkaf)

• Arthro- & osteokinematic: ROM flexion/extension


bervariasi

• Traction selalu kearah distal searah dg axis


longitudinal phalanx, translation searah geraknya

• MLPP pada posisi semiflexion dan CPP full


extension
Analisis Gerak
• Pronasi pasif

• os radius digerakkan mengelilingi ulna

• ROM 850 dg elastic harder end feel

• Supinasi pasif

• os radius digerakkan mengelilingi ulna

• ROM 950 dg elastic end feel


Analisis Gerak
• Palmar fleksi pasif

• ossa carpea digerakkan palmar flexion thd radius

• ROM total 850 dg elastic end feel

• Dorsal fleksi pasif

• ossa carpea digerakkan dorsal flexion thd radius.

• Ketika dorsal fleksi, scapoid dan lunatum bergerak 300,


os capitatum bergeser ke palmar

• Total ROM 850 dg elastic harder end feel


Analisis Gerak
• Ulnar deviasi pasif

• ossa carpea digerakkan kearah ulnar deviasi terhadap radius

• ROM 450 dg elastic end feel

• gerak intercarpal bagian proksimal ke medio-proksimal os capitatum


terdorong ke distal

• Radial deviasi pasif

• ossa carpea digerakkan kearah radial deviation terhadap radius

• ROM 150 dg hard end feel

• Gerak intercarpal bagian proksimal ke latero-distal os capitatum terdorong


proksimal
Analisis Gerak

• Ekstensi & fleksi pasif MCP II-V, PIP II-V & DIP II-
V:

• nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular


pattern MCP
Analisis Gerak
• Reposisi Pasif CMC I

• Gerak thumb menjauhi kelingking

• Terbatas dan nyeri kemungkinan karena capsular


pattern CMC I

• Oposisi CMC I

• Gerak ibu jari ke arah kelingking


Otot-Otot Hand & Finger
Isometrik

• Palmar fleksi: flexor carpi radialis


dan flexor carpi ulnaris

• nyeri kemungkinan dari patologi


pada tendon flekor tangan dan jari
(golfer’s elbow)
Isometrik
• Dorsal fleksi: extensor carpi radialis
longus dan brevis dan extensor
carpi ulnaris

Prime mover
• nyeri kemungkinan pada extensor
carpi radialis longus dan brevis
dan extensor carpi ulnaris
(tennis’s elbow)

Supporting
Isometrik

• Ulnar deviasi: extensor carpi ulnaris

• nyeri kemungkinan dari patologi pada otot tsb

• Radial deviasi: extensor carpi radialis longus dan


brevis & flexor carpi radialis

• nyeri kemungkinan dari patologi pada otot tsb


Isometrik
• Ekstensi MCP I: nyeri kemungkinan dari patologi
pada extensor pollicis longus dan brevis ms

• Fleksi MCP I: nyeri kemungkinan dari patologi pada


flexor pollicis m.

• Abd MCP I: nyeri kemungkinan dari patologi pada


abductor pollicis longus dan brevis

• Add MCP I: nyeri kemungkinan dari patologi pada


adductor pollicis longus dan brevis
Isometrik
• Abd jari II-III: nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari
II-III

• Abd jari III-IV: nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari
III-IV

• Abd jari V: nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari V

• Add jari V: nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari V

• Add jari IV: nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari IV

• Add jari II: nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari II
Fungsional Tangan
Posisi Fungsional
• Posisi terkait fungsi: 20-30o wrist extension & 10o ulnar
deviation

• Wrist extension: mempertahankan finger flexors pada


hubungan length-tension curve yg cukup terkait fungsi
menggenggam

• Wrist extension: thumb dapat bergerak ke arah bidang


gerak berlawanan dengan jari lain; jari-jari dpt mencapai
full flexion
Klasifikasi Pola Menggenggam
Precision Handling
Klasifikasi Prehensi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai