ANKLE & FOOT

KELOMPOK 4
Dhira Rahma F
Heldo Sabri
M. Alif faruq
Rafiqoh Nur
Ruth Golda
ANATOMI
Tulang Pembentuk
Ankle dkbentuk oleh ujung distal Os. Tibia dan Os. Fibula yag bersendi langsung
dengan:
1. Os. Talus (merupakan tulang paling atas)
2. Os. Calcaneus
3. Os. Navicularis
4. Os. Cuboideum
5. Os. Cuneiform lateral-middle-medial
6. Os. Metatarsal (ada 5)
7. Os. Phalang (ada 14)
Pengelompokan
• Fore foot:
Os. Metatarsal & Os. Phalang

• Middle foot:
Os. Navicularis, Os. Cuboid & Os. Cuneiform

• Rear foot:
Os. Talus & Os. Calcaneus (Subtalar joint/Talo Calcaneal joint}
Arcus Kaki
• Longitudinal Arc:
Merupakan kontinum calcaneus dan caput metatarsal.

• Transversal Arc:
Kontinum bagian proksimal dibatasi Os. Cuboideum, lateral Cuneiform,
Cuboideum, lateral Cuneiform, middle Cuneiform dan medial bagian
distal oleh caput metatarsal yang lebih datar.
Distaltibiofibular Joint
• Struktur Sendi
Jenis sindesmosis joint yang punya satu derajat kebebasan gerak kecil,
maka membuka dan menutup garpu.
Diperkuat anterior dan posterior tibiofibular ligament & interosseum
(membrane) ligament
Sub Talar Joint (Talo Calcaneal)
• Struktur sendi
Sendi jenis plantar joint dibentuk oleh Os. Talus dan Os. Calcaneus
Diperkuat oleh ligament Talocalcaneal ligament.
• Osteokinematic
Gerakan yang terjadi abduksi valgus dan adduksi varus keduanya hard
end feel.

• Arthrokinematic
Traksi calcaneus kearah distal terhadap Os. Talus
Distal Tibiofibular
Joint
Distal Tibiofibular Joint
• Arthrokinematic dan Osteokinematic
Gerak angulasi dalam bidang frontal sebagai gerakan membkua dan menutup. Gerak geser (translasi =
Sliding) dalam bidang sagittal dengan range sangat kecil

• Osteokinematic
Gerakan Plantar Fleksi dengan ROM: 40-50% hard end feel
Dorsal Fleksi ROM: 20-30% elastic end feel

• Arthrokinematic
Traction terhadap talus selalu kearah distal
Translation untuk gerak dorsal flexion kearah posterior dan untuk plantar fleksi kearah anterior
ANKLE JOINT
Ankle Joint (Talo Clural Joint)
• Ankle joint termasuk sendi sinovial hinge joint, dibentuk oleh malleolus
tibia dan fibula serta talus -> membentuk tenon and mortise joint.
• Arthrokinematic dan osteokinematic
Gerakan hanya
• Plantar flexion dengan ROM : 40 – 500 hard end feel
• Dorsal flexion ROM : 20 – 300 elastic end feel.
• Traction terhadap talus selalu kearah distal.
• Translation untuk gerak dorsal flexion kearah posterior dan untuk plentar flexion
kearah anterior.
 SUB TALAR JOINT
(TALO CALCANEAL
JOINT)
 SUB TALAR JOINT (TALO CALCANEAL
JOINT)
• Gerakan yang terjadi abduction (valgus) ROM: dan
adduction (varus) ROM keduanya hard end feel.
• Arthrokinematic dan osteokinematic
Gerakan yang terjadi abduction (valgus) ROM: dan
adduction (varus) ROM keduanya hard end feel.
• INTER TARSAL JOINT (TaloCalcaneo navicular
joint)
• Cuneo navicular joints
• Memiliki cekungan permukaan sendi yang kompleks,
termasuk jenis sendi plan joint. • Navicular bersendi dg cuneiforme I, II, III
• Diperkuat oleh lig:Plantar Calcaneonavicular lig ; berbentuk konkaf
• Cuneiforms bag. plantar berukuran lebih
• Calcaneocuboid joint
kecil, bersama cuboid membentuk
• Merupakan plan joint; Bersama alonavicularis
membentuk tranverse tarsal (mid tarsal) joint . tranverse arc.
• Diperkuat lig : • Gerak utama plantar-dorsal flexion.
• Spring lig
• Dorsal talo navicular lig
• Saat plantar flexion terjadi gerak luncur
• Bifurcatum ligCalcaneo cuboid lig cuneiform keplantar
• Plantar calcaneocuboid lig
Cuboideocuneonavicular joints
• Cuneiform III-cuboid sbg sendi utama, berupa plan joint.
• Gerak terpenting : Inversion dan eversion.
• Saat inversion cuboid translation ke plantar medial terhadap
cuneiforme III
Intercuneiforms joints
• Bersama navicular membentuk tranverse arc, saat pronation-
supination atau eversion-inversion terjadi pengurangan-penambahan
arc.
• Arthrokinematikanya berupa Gerak translasion antar os tarsal satu
terhadap lainnya
 TARSO
METATARSAL
JOINT (TMT)
TARSO METATARSAL JOINT (TMT)
• Cuneiforms I–II–III bersendi dg metatarsal I–II–III, Cuboid bersendi dg
metatarsal IV–V.
• Metatarsal II ke proximal sehingga bersendi juga dengan cuneiforme I dan
III, sehingga sendi ini paling stabil dan gerakannya sangat kecil.
• Gerakan (Osteo) TMT joint:
• plantar dan dorsal flexion. Pada plantar flexion terjadi peningkatan arcus
• MT I gerak roll slide ke plantar lateral
• MT III-IV-V roll slide ke ventromedial
• Arthrokinematiknya berupa Traksi gerak MT ke distal.
 METATARSO
PHALANGEAL
JOINT (MTP)
METATARSO PHALANGEAL JOINT (MTP)

OSTEOKINEMATIK
• Fleksi-Ekstensi
• Abduksi-Adduksi
MLPP : Ekstensi 11°
CPP : Full Ekstensi
ARTHROKINEMATIK
• Gerak Translasi/geser : Searah dengan gerak Angular
• Traksi : Selalu kearah Distal searah dengan sumbu/axis longitudinal Falang
PROXIMAL AND DISTAL
INTERPHALANGEAL
JOINT (PIP & DIP)
Interphalangeal Joint (PIP & DIP)
OSTEOKINEMATIK
• Fleksi-Ekstensi
• MLPP : Fleksi 10°
CPP : Full Ekstensi
ARTHOKINEMATIK
• Gerak Translasi/geser : Searah dengan gerak Angular
• Traksi : Selalu kearah Distal searah dengan sumbu/axis longitudinal
Falang.
ANALISIS GERAK ANKLE
AND FOOT
• PASSIVE PLANTAR FLEXION
• Posisi terlentang:Pegangan pada os talus dan os calcaneus, gerak dorongan os calcaneus kearah
plantar flexion.
• ROM : 70 derajat
• Elastic harder end feel
• PASSIVE DORSAL FLEXION
• Posisi terlentang :Pegangan pada os talus dan os calcaneus, gerak dorongan os calcaneus kearah
dorsal flexion.
• Atau fiksasi pada cruris, talus ditarik ke distal bersamaan mendorong telapak kaki kearah dorsal
flexion.
• ROM : 45 derajat
• Hard end feel
• PASSIVE ABDUCTION (VALGUS) TALO CALCANEAL JOINT
• Posisi terlentang, fiksasi pada os talus.
• Calcaneus didorong kearah lateral
• ROM : 5 derajat
• Elastic To harder end feel
• PASSIVE ADDUCTION (VARUS) TALO CALCANEAL JOINT
• osisi terlentang, fiksasi pada os talus:
• Calcaneus didorong kearah medial.
• Elastic harder end feel
THANK YOU