Anda di halaman 1dari 23

Demografi Lansia Dan

Implikasi Terhadap Layanan


Fisioterapi
Demografi lansia
Struktur penduduk dunia  menuju proses penuaan
Ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi
penduduk lanjut usia (lansia).
Proporsi penduduk lansia di Indonesia mengalami
peningkatan cukup signifikan selama 30 tahun
terakhir
Tahun 1971 populasi 5,3 juta jiwa (4,48 %) menjadi
19,3 juta (8,37 %) pada tahun 2009.
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini disebabkan
peningkatan angka harapan hidup sebagai dampak
dari peningkatan kualitas kesehatan
Di tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia
diproyeksikan akan mencapai angka sekitar 248 juta
jiwa. Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia
setelah Cina, India dan Amerika Serikat
Number of old population by age, 1950-2050,Indonesia
Total 79.8
90,000

80,000
World Population Projection, 2006
11.8
70,000

60,000
N u m b er 000)

32
('

50,000

40,000 21.4
80+
30,000
35.8 70-79
4.9
20,000 60-69

10,000

Year

Courtesy of :
Sri Moertiningsih Adioetomo, 2009
Komposisi penduduk Indonesia menggambarkan
adanya pertambahan jumlah penduduk lansiasebagai
akibat dari peningkatan kualitas hidup dan kemajuan
ilmu kesehatan khususnya kedokteran.
Data penduduk menurut umur atau kelompok umur
digunakan untuk menentukan kelompok sasaran
pembangunan.
Kelompok sasaran yang saat ini menjadi perhatian
pemerintah adalah penduduk usia 60 tahun ke atas
atau penduduk lanjut usia (lansia).
Sejak tahun 1970 telah
mengalami perubahan
struktur.
Proporsi penduduk usia
di bawah 15 tahun
mengalami perubahan
menjadi mengecil
Seiring dengan
membaiknya kondisi
kesehatan, struktur umur
Courtesy of :
BPS RI-Susenas 2005,2007 dan 2009 penduduk Indonesia juga
mengalami peningkatan
sebagai dampak
meningkatnya angka
harapan hidup
 Lansia di kota 8,3 jt (7,49 %)
 Lansia di pedesaan 10,96 jt
(9,19 %)
 Lansia perempuan > laki-laki
disebabkan usia harapan
hidup perempuan lebih
tinggi dibandingkan dengan
laki-laki.
 Sebaran penduduk lansia
menurut provinsi :
 D.I. Yogyakarta (14,02
persen),
 Jawa Tengah (10,99 persen),
 Jawa Timur (10,92 persen)
 Bali (10,79 persen),
 Satu hal yang menarik
dari status perkawinan
lansia adalah persentase
yang cukup tinggi dari
lansia perempuan yang
berstatus cerai.
 Hal ini mungkin
disebabkan sebagian
besar perempuan setelah
cerai tidak kawin lagi
dalam jangka waktu yang
relatif lama. Sebaliknya
lansia laki-laki yang
bercerai umumnya
segera kawin lagi.
Rasio ketergantungan penduduk tua
menurut tipe daerah tahun 2005, 2007, 2009

Angka ketergantungan 13,37 % menunjukkan bahwa setiap 100


orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 13 orang
penduduk lansia
Persentase penduduk lansia
yang menjadi kepala rumah tangga menurut jenis kelamin

Sebagian besar lansia adalah kepala rumah tangga, namun tidak demikian
halnya dengan penduduk usia 10-59 tahun. Sebagian besar (71,96 persen)
penduduk usia 10-59 tahun adalah anggota rumah tangga. Pola ini terjadi baik
di daerah perkotaan maupun perdesaan
Penelitian “ PROMOSI KEMAMPUAN BEKERJA
LANJUT USIA” oleh Tri Budi W Raharjo, dkk
Penelitian dilakukan di DKI, DIY, Jatim, Bali dan
Sulawesi Tengah.
Pada lima propinsi, ditemukan bahwa masih
banyak lansia yang bekerja
Courtesy of :
Sri Moertiningsih Adioetomo, 2009

Di lima propinsi yang diteliti, terdapat beragam alasan lansia


masih bekerja. Alasan yang paling umum ditemui pada lima
propinsi adalah ekonomi yang tidak mencukupi
Alasan lain adalah :
masalah sosial (DKI Jakarta, DIY, Jatim, Bali
dan Sulawesi Tengah),
ingin tetap aktif dan mandiri (DIY, Jatim, Bali
dan Sulawesi Tengah),
serta nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
(Sulawesi Tengah)

Di lima propinsi ditemukan bahwa alasan utama


lansia tidak bekerja adalah kesehatan yang
memburuk
Di empat propinsi (DIY, Jatim, Bali dan Sulawesi
Tengah) permintaan lansia bekerja masih cukup
tinggi

Di DKI Jakarta, ditemukan bahwa permintaan


lansia bekerja tidak begitu tinggi (8%). Hal ini
dikarenakan banyak lansia yang ingin menikmati
pensiun dan keadaan fisik lansia yang tidak
memungkinkan
Pada empat propinsi, ditemukan bahwa sikap
masyarakat setuju terhadap lansia bekerja

Di Sulawesi Tengah, sebagian masyarakat tidak


setuju jika lansia bekerja. Hal ini dikarenakan
adanya norma setempat yang menyatakan bahwa
jika sudah tua/lansia sebaiknya tidak bekerja lagi

Pada lima propinsi ditemukan bahwa lingkungan


fisik belum mendukung, belum ideal bagi lansia
bekerja, sarana dan prasarana fisik bagi lansi
bekerja masih terbatas/belum memadai
Sektor pertanian masih menjadi tumpuan sebagian besar lansia
(66,14%) untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
mereka
Persentase penduduk lansia yang bekerja
menurut jumlah jam kerja selama satu minggu

Seyogyanya lansia yang bekerja memiliki jam kerja hanya paruh


waktu mengingat kondisi fisik yang mulai lemah
Tingkat pendidikan lansia perempuan lebih rendah
dibandingkan lansia laki-laki
Angka buta aksara penduduk 15 tahun ke atas dan
penduduk lansia menurut jenis kelamin
Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak dialami lansia adalah keluhan
lainnya (32,30 persen). Jenis keluhan lainnya diantaranya keluhan yang
merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi , rematik
darah rendah , dan diabetes.
Provinsi yang mempunyai persentase penduduk lansia yang menggunakan
obat modern tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Utara (76,45 persen), DKI
Jakarta
(70,84 persen) dan Jawa Barat (69,99 persen), sebaliknya persentase terendah
terdapat di Provinsi Bali (33,60 persen), Maluku Utara (40,71 persen) dan
Sumatera Barat (45,02
Pergeseran tsb menuntut adanya perubahan dalam
strategi pelayanan kesehatan, artinya adanya
peningkatan jumlah lansia perlu perhatian khusus
terhadap penyakit-2 yg menyertai pertambahan usia
serta berbagai macam tindakan pencegahannya

Anda mungkin juga menyukai