Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada kegiatan kali ini adalah pembuatan filter air dengan menggunakan bahan-bahan yang ada
disekitar kita. Kegiatan pembuatan filter air ini dilaksanakan oleh mahasiswa kelompok 5 pendidikan
biologi semester 6 di kediaman masing-masing. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan air
bersih dengan cara alternatif dengan menggunakan media ijuk dan arang sebagai penyaringnya. Adapun
media lain seperti batu kerikil, pasir, kapas, dan tisu serta botol minuman bekas sebagai wadah dari filter
air.
Kegiatan kali ini adalah melakukan penyaringan air dengan menggunakan filter sederhana dengan
ijuk dan arang yang menjadi agen utama dari media alat filter yang dibuat. Ijuk dan arang akan diletakan
di dalam botol minuman bekas bersaaan dengan komponen lainnya. Setelah itu air kotor yang sudah
diambil sebelumnya akan dimasukan perlahan agar air terseraing dengna sempurna.

Gambar 1. Proses Filtasi Air

Tabel 1 Hasil Pengamatan


Air sebelum difilter Air setelah difilter
Gambar

Bau Sangat tak sedap dan Tidak berbau


mengluarkan aroma
tanah
Warna Keruh Jernih
Rasa Hmabar Tidak berasa
Kelayakan Tidak Bisa (Direbus dahulu)
untuk
dikonsumsi
Kelayakan Tidak Bisa digunakan
untuk MCK

Pada tabel hasil pengamatan dapat diamati terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara air
yang belum disaring dan air yang sudah disaring. Sampel air yang diuji oleh media filtrasi didapatkan dari
kawasan sekitar kediaman mahasiswa. Kondisi kediaman mahasiswa banyak tergenang air kotor dan
mengluarkan bau tak sedap karena sekitaran kawasan terdapat banyak sekali sampah baik organik dan
organik. Selain itu karena curah hujan yang tinggi pula membuat genangan air kotor muncul dimana-
mana dengan membawa berbagai macam sampah.
Pada air yang belum disaring memiliki bau yang menyengat serta warna yang sangat keruh
karena tercampur oleh berbagai benda seperti pasir dan tanah. Selain itu air kotor tersebut tidak dapat
digunakan sebagai media untuk MCK (Mandi Cuci Kakus) ataupun sebagai air yang dapat dikonsumsi
karena mengandung banyak sekali mikroba dan kotoran yang ada tercampur bersamaan dengan pasir dan
lumpur. Mikroba dan bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti gatal-gatal dan sakit perut.
Lalu air tersebut akan difilter atau disaring dengan media yang telah dibuat sebelumnya. Menurut
Mayang dalam jurnalnyamengatakan jika air yang baik dan aman untuk dikonsumsi adalah air
yang memiliki ciri tidak berbau apabila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang busuk
mengandung bahan organik yang mengalami penguraian oleh mikroorganisme air.
Sementara pada hasil air yang sudah difiltrasi menagalami perubaha yang sangat berbeda dengan
sebelum difiltrasi. Haasil yang diapatkan setelah cukup lama pada saat filtrasi, air yang tadinya tidak
layak dan kotor berubah menjadi air yang cukup bersih untuk digunakan. Ciri-cirinya jauh berbeda
dengan air sebelum di filtrasi. Hasil filtrasi memiliki warna yang jernih, tidak berbau, rasanya tawar, serta
dapat digunakan untuk MCK. Selain itu air yang sudah disaring memiliku kelayakan untuk dikonsumsi
dengan catatan kita perlu merebusnya atau memberikan bahan kimia permbersih agat sisa-sisa organisme
mikroba yang ada di dalam air tersebut hilang sepenuhnya.
Adapula alat yang media yang digunakan dalam proses filtrasi.

Gambar 2. Media Alat Filter Air Sederhana

Penggunaan ijuk sebagai media penyaringan sudah lama digunakan. Pada zaman dulu ijuk adalah
media yang sangat baik dalam menyaring air. Ijuk memiliki bentuk yang keras dan pada. serta bentuknya
yang berhelai-helai. Pemakaian ijuk sebagai media filter dikarenakan karena bentuknya. Ijuk yang
memiliki tekstur keras berfungsi untuk memisahkan kadungan lumpur, pasir, atau benda padat yang ada
pada air. Benda-benda padat tersebut akan terperangkap diantara helaian ijuk. Lalu adapula arang yang
digunakan. Arang disini berfungsi untuk menghilangkan bau serta rasa pada air kotor. Arang batangan
adalah jenis benda yang memiliki molekul karbon aktif yang kuat. Molekul karbon ini dapat berfungsi
untuk mengikat senyawa-senyawa yang ada pada air kotor. Molekul karbon sendiri memiliki sifat yang
dapat menarik uap dari senyawa lain dikarenakan karbon aktif telah melalui proses pengaktifasian yang
membuat daya serapnya naik (Julianto,2013).

Dapus
Julianto, Tatang S. 2013. Biokimia. Yogyakarta. Deeppublish
Sari, Mayang. 2019. Analisis Bau, Warna, TDS, pH, dan Salinitas Air Sumur Gali di Tempat
Pembuangan Akhir. Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol. 3 No. 1. Page :3

Anda mungkin juga menyukai