Anda di halaman 1dari 8

Makalah P5 Gaya Hidup Berkelanjutan (hidroponik)

Kelompok 4 :
1.Muhammad Rifqoh Radiansyah
2..Raffli Pasha Putra Raya
3.Rafly Mahendrayasa
4..Raissha Aurelia
5..Reivan Adi Saputra
6.Rizkia Auladina
7.Shakira Aulia
8.Siti Zakiyah
9.Syifa Qonita Safira
DAFTAR ISI

BAB 1: PENDAHULUAN………………………………………………1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 : LANDASAN TEORI
A. Pengertian Gaya Hidup
B. Definisi Hidroponik
BAB 3 : METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
B. Alat Dan Bahan
C. Prosedur Kerja
D. Jadwal kegiatan
BAB 4 : PEMBAHASAN
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gaya hidup berkelanjutan telah menjadi perhatian utama di era modern ini, terutama dengan
meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam.
Salah satu aspek penting dari gaya hidup berkelanjutan adalah pertanian berkelanjutan, di
mana metode seperti hidroponik memainkan peran kunci. Hidroponik, sebagai salah satu
pendekatan inovatif dalam bercocok tanam, menawarkan solusi efisien dan ramah lingkungan
dengan mengurangi penggunaan tanah dan air serta meningkatkan hasil panen.

Pertumbuhan urbanisasi dan keterbatasan lahan pertanian tradisional menimbulkan kebutuhan


akan solusi pertanian yang lebih efisien. Hidroponik memberikan alternatif menarik dengan
memungkinkan tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah, mengoptimalkan penggunaan
air, dan mengurangi risiko penyakit tanaman. Seiring dengan itu, pemahaman masyarakat
terhadap pentingnya aspek kesehatan dari makanan yang dihasilkan secara berkelanjutan juga
semakin meningkat, menjadikan hidroponik sebagai pilihan yang menarik.

Penghijauan, sebagai upaya peningkatan jumlah vegetasi di suatu area, telah menjadi prioritas
utama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Fenomena
seperti deforestasi dan urbanisasi telah menyebabkan hilangnya lahan hijau dan kerugian
habitat alami bagi berbagai spesies. Penghijauan tidak hanya berdampak positif terhadap
ekosistem dan keanekaragaman hayati, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi
yang signifikan. Selain menyediakan tempat berlindung bagi flora dan fauna, penghijauan
juga dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi suhu permukaan, serta memberikan
ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.

Hidroponik, sebagai metode inovatif dalam bercocok tanam, muncul sebagai solusi pertanian
yang efisien dan ramah lingkungan. Dalam konteks pertumbuhan urbanisasi dan keterbatasan
lahan pertanian tradisional, hidroponik menawarkan alternatif yang menarik dengan
memungkinkan tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah. Metode ini memanfaatkan
larutan nutrisi air yang diberikan langsung ke akar tanaman, mengoptimalkan penggunaan air
dan mengurangi risiko penyakit tanaman. Dengan menghilangkan ketergantungan pada lahan
pertanian konvensional, hidroponik dapat diimplementasikan di berbagai lingkungan,
termasuk perkotaan. Dengan demikian, hidroponik bukan hanya memberikan solusi pertanian
efisien, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan di masa
depan.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan 3 masalah sebagai berikut:

1. Apa tujuan dari pelaksanaan P5 ini?

2. Apa dampak positif dari penanaman hidroponik bagi lingkungan sekitar?

3. Apa tantangan/kesulitan dari penanaman hidroponik ini?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi penerapan sistem hidroponik dalam
konteks lingkungan sekolahan sebagai langkah proaktif menuju gaya hidup
berkelanjutan. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dan
keberlanjutan sumber daya alam, serta pertumbuhan urbanisasi yang membawa
tantangan terhadap lahan pertanian tradisional, penelitian ini berupaya
mengidentifikasi manfaat konkret dari penggunaan hidroponik di lingkungan sekolah.

Tujuan penelitian ini melibatkan:

 Menganalisis Dampak Lingkungan:


Mengevaluasi dampak lingkungan positif yang dapat dihasilkan oleh
penerapan hidroponik, termasuk pengurangan jejak karbon, penghematan air, dan
potensi pengendalian penyakit tanaman.

 Mengukur Hasil Panen dan Kualitas Produk:


Menilai produktivitas hasil panen dari sistem hidroponik dan
membandingkannya dengan metode pertanian konvensional, sambil
mengevaluasi kualitas produk yang dihasilkan.

 Mengidentifikasi Tantangan dan Solusi Implementasi:


Mendokumentasikan potensi hambatan dan tantangan yang mungkin muncul
selama implementasi hidroponik di lingkungan sekolahan, serta menyajikan
solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kendala tersebut.

Dengan tujuan ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap
pemahaman kita tentang potensi hidroponik sebagai solusi pertanian berkelanjutan di
lingkungan sekolahan, serta merangsang kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. Definisi Hidroponik Menurut Para Ahli

 Menurut Dr. Howard M. Resh: Hidroponik adalah suatu metode bercocok


tanam yang menggunakan larutan nutrisi
sebagai pengganti tanah untuk memberikan
unsur hara esensial bagi pertumbuhan
tanaman.

 Menurut Dr. Norman Arancon: Hidroponik adalah teknik bercocok tanam


yang mengeliminasi tanah sebagai media tanam,
dan tanaman diberikan nutrisi secara terkontrol
melalui air atau substrat inert.

 Menurut Dr. Bernard Kratky: Hidroponik adalah suatu sistem tanam yang
menggunakan air tanpa tanah untuk
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman dalam pertumbuhannya.

 Menurut Setiawan (2015) : Hidroponik merupakan budidaya menanam tanpa


menggunakan tanah, akan tetapi dengan
memanfaatkan air dan lebih menekankan
pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman.

B. Definisi Pola Hidup Berkelanjutan Menurut Para Ahli

 Menurut Tim Jackson: Gaya hidup berkelanjutan melibatkan pengembangan


dan penerapan praktik-praktik yang memungkinkan
kehidupan manusia yang sehat dan memuaskan dalam
batas-batas kapasitas regeneratif bumi.

 Menurut United Kingdom, GSSL : Gaya hidup berkelanjutan adalah gaya


hidup dengan kesadaran akan lingkungan dan
menyadari konsekuensi atas semua pilihan
yang diperbuat sehingga ia membuat
pilihan dengan paling sedikit potensi
negatif.
 Menurut Lester R. Brown: Gaya hidup berkelanjutan mencakup cara hidup
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kita saat ini
tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
BAB III
METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan dilaksanan disalah satu kediaman anggota kelompok bertempat
di JL. Raya Sawangan Rt.03 Rw.01 Mampang, Pancoranmas Depok.
Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih 3 Minggu, dengan 2
minggu penanaman dan pemantauaan pertembuhan tanaman data dan 1
minggu untuk pembuatan laporan.

B. Alat Dan Bahan


 Nampan
 Rockwool
 Sprayer/ alat siram Nutrisi AB mix
 Kain flanel
 Tusuk gigi
 Netpot
 Pupuk AB Mix
 Benih tanaman sayur pakcoy
 Air

C. Prosedur Kerja
 Siapkan alat dan bahan
 Potong rockwool dengan gergaji kecil atau pisau betuk persegi
ukuran 2,5 cm x 2,5 cm
 Siapkan benih yang akan ditanam, lubangi bagian tengah rockwool
untuk tempat benih.
 Masukan tiga benih dari setiap lubang Rockwool dengan tusuk gigi
yg sudah di celupkan air.
 Rapatkan kembali rockwool secara perlahan
 Semprot dengan air sampai rockwool lembab
 melakukan perawatan dengan rutin mengganti air media tanam
beberapa hari sekali dan tambahkan juga pupuk tanaman cair untuk
menambah nutrisi kepada tanaman.

Anda mungkin juga menyukai