Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam tubuh terdapat kurang lebih lima liter darah yang mengalir tiada henti. Darah
adalah sungai kehidupan dalam tubuh kita. Jika kita kehilangan banyak darah, maka nyawa
kita akan terancam, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Seringkali seseorang kekurangan
darah akibat mengalami kecelakaan atau menderita suatu penyakit yang dimana orang
tersebut harus memerlukan darah dengan cara transfusi darah. Mendonorkan darah kepada
seseorang merupakan suatu perbuatan yang amat mulia. Maka dari itu untuk melakukan donor
darah yang kita miliki. Apakah golongan darah yang kita miliki dengan orang yang akan
menerimanya cocok atau tidak ? Melalui praktikum inilah kita akan menentukan golongan
darah.
Golongan darah adalah cirri khusus dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. dua jenis penggolongan
darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( factor Rh). golongan darah
manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibo yang terkandung dalam darahnya.
individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membrane sel dan menghasilkan antibody terhadap antigen B dalam serum darahnya. individu
dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibody A dalam serum darahnya. individu dengan golongan darah Ab
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap
antigen A atau B. sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah tanpa
antigen, tapi memproduksi antibody terhadap antigen A dan B.

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan golongan darah
2. Mahasiswa dapat membaa pemeriksaan golongan darah
3. Mahasiswa dapat menentukan golongan darah A,B,AB,O dan Rh

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah unit fungsional seluler pada tubuh yang berperan untuk membantu proses
fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma
darah yang ada pada darah sekitar 55% dari jumlah darah dalam tubuh manusia, sedangkan
sel-sel darah ada pada darah sekitar 45%. Sel-sel darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok
yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit yang berperan dalam pembekuan darah.
Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B. Antigen ini disebut
aglutinogen. Sebaliknya, antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap
antigen tipe-A atau tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit.
Antibodi plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua
macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-A) dan aglutinin-b(zat anti B).
Aglutinogen-A memiliki enzim glikosil transferase yang mengandung asetil glukosamin
pada rangka glikoproteinnya. Sedangkan aglutinogen-B mengandung enzim galaktosa pada
rangka glikoproteinnya. Ahli imunologi (ilmu kekebalan tubuh) kebangsaan Austria bernama
Karl Landsteiner (1868-1943) mengelompokkan golongan darah manusia.

Golongan Antigen dalam eritrosit Zat anti dalam plasma

A Antigen A Anti-B

B Antigen B Anti-A

AB Antigen A & B -

O - Anti A & Anti B

Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokan menjadi :


 Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin-b dalam
plasma darah.
 Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin-a dalam
plasma darah.
 Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung glutinogen-A dan B, dan plasma
darah tidak memiliki aglutinin.

3
 Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B, dan plasma
darah memiliki aglutinin-A dan B.
Trombosit adalah bagian sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Jika jaringan
tubuh terluka, trombosit pada permukaan akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase.
Enzim trombokinase akan mengubah protobin menjadi thrombin dengan bantuan ion Ca2+.
Thrombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang
dapat larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma
darah). Pembentukkan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.
Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkaf dan tidak memiliki nuklues. Bentuk eritrosit
sebenarnya dapat berubah-ubah, seperti ketika sel-sel tersebut beredar melewati kapiler-
kapiler. Jumlah sel darah merha ini bervariasi pada kedua jenis kelamin dan perbedaan umur.
Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritropoiesis terjadi di sumsung tulang.
Pembentukannya diatur oleh hormone glikoprotein yang disebut dengan eritropoitein. Jangka
hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagosit yang
terdapat dalam hati dan limpa. Untuk menghitung jumlah eritrosit pada tubuh seseorang maka
dapat dengan cara menghitung 8% dari berat badan orang itu.

4
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan


 gelas objek
 Kapas
 Alkohol 70 %
 Blood lancet (alat penusuk)
 Tusuk gigi
 Satu set anti serum

2. Cara kerja
a. object glass yang telah di beri nomor 1 – 4.
b. Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol
70%.
c. Tusukkan lancet dengan hati-hati ke ujung jari yang telah steril, lalu tekanlah
ujung jari hingga darah keluar.
d. Teteskan darah pada object glass sebanyak 4 kali pada tempat yang berbeda
sesuai nomor.
e. Teteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama, lalu aduklah
dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi.
f. Lakukan langkah sebelumnya untuk serum beta, serum alfa-beta, dan serum anti
Rhesus.
g. Amati apakah terjadi aglutinasi (penggumpalan) atau tidak.

5
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Tabel 1. hasil penelitian


No Nama Siswa Hasil Pengamatan Gol. darah
Anti : A Anti : B Anti : Rh
1. Arifki Tidak Tidak Tidak O
2. Bima riya .s aglutinasi Tidak aglutinasi A+
3. Deti oktalinda Tidak Aglutinasi Aglutinasi B
4. Kiki . N Aglutinasi Aglutinasi Tidak AB
5. Sundari Aglutinasi Tidak Aglutinasi A

B. Pembahasan

6
factor yang mempengaruhi perbedaab golongan darah pada setiap oran yaitu perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah dan factor genetic
bisa memyebabkan perbedaan golongan darah dari satu individu dengan individu lain nya
yang bukan dari ibu yang sama ( sedarah ) cenderung berbeda. perbedaan rhesus pada setiap
orang juga mempengaruhi dalam proses tranfusi dan donor darah karna para medis kurang
berani dengan hal tersebut karna ketidak cocok pada darah yang didonorkan akan menyebakan
si penerima mengalami masalah seperti respon negative dari darah tersebut dan gagal
memgumpal pada darah si penerima

7
DAFTAR PUSTAKA

Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga.


Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga.
Tim LBB SSCIntersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI.
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

http://www.google.com / praktikum darah/ On The Way Blog Contoh Laporan Praktikum


Biologi Tentang Golongan Darah.htm
http://www.google.com/ praktikum darah/ praktikum golongan darah_praktikum
golongan darah.htm

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai