Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rosita

Nim : 160342606220

Offering : I

Tugas 1

Hubungan antara kandungan york di dalam telu dan pola pembelahan embrionya (Sarjono,
dkk. 2001)

No Tipe telur Tipe Pola Vertebrata


pembelahan pembelahan
1 Oligolesital-isoletal Holoblastik Radial Echinodermata,amfioksus,
(mengandung sedikit (blastomer Bilateral ascidian molusca,
york) membelah Spiral annelida
sempurna)

2. Mesolesital (jumlah Holoblastik Rotasional’ Mamalia, amfibia,


yolk sedang) Radial Lamprey, ikan berparu

3. Telolesital Meroblastik Diskoidal Kebanyakan ikan, reptil,


(mengandung banyak (blastomer dan unggas
york) tidak memisah
sempurna)

4. Sentrolesital (york Meroblastik Superfisial Serangga dan arthropoda


terkonsentrasi di lainnya
sekitar sel telur)

B. Tipe sel telur

Macam-macam tipe telur


Sel telur mempunyai sistem sumbu atau polaritas. Polus animalis mengandung inti dan
polus vegetativus mengandung vitellus. Variasi jumlah vitellus (lecith) menentukan tipe telur.
Tipe telur berdasarkan atas proses pembentukan vitellus, sedikit-banyaknya vitellus, dan
penyebaran vitellus. Bahan dasar vitellus adalah pospoprotein disebut pospovitin dan
lipoprotein, disebut lipovitellin.
terdesak ke tepi. Telur burung dan Reptil termasuk tipe ini.
Tipe telur atas dasar polaritas penyebaran vitellus
1. Isolecithal, vitellus tersebar samarata di semua bagian, inti di bagian tengah sehingga
simetris radial. Telur mammalia dan protochordata termasuk tipe ini.
2. Telolecithal, vitellus berada di salah satu ujung telur (biasanya pada kutub vegetatif), inti
eksentrik, simetris bilateral. Telur Amphibia, Aves termasuk tipe ini.
3. Centrolecithal, vitellus berada di tengah, inti dan bioplasma di tepi. Yang termasuk tipe ini
adalah telur insekta.
Tipe telur bedasarkan susunan deutoplasma
1.Homolecithal yaitu memiliki deutoplasma sedikit, tersebar rata di seluruh sitoplasma.
Contoh : Amphioxus, Metatheria, Eutheria
2. Mediolecithal memiliki deutoplasma sedang berupa lapisan di aerah kutub vegetal telur.
Contoh : Amphibia
3. Megalecithal memiliki deutoplasma yang sangat banyak, membentuk lapisan yang megisi
hampir semua telur. Contoh : pisces, reptil, aves
4. Centrolecithal yaitu jenis telur yang memiliki deutoplasma telative banyak dibanding
volume telur, terletak dibagian tengah. Contoh : insecta
Tipe telur atas dasar proses pembentukan vitellus
Telur ponoistik :
Telur ini juga disebut tipe endogen karena sintesis vitellus di dalam telur itu sendiri. Sintesis
DNA dan RNA berada di dalam inti telur. Precursor vitellus dari luar sel dan masuk melalui
jembatan sitoplasma dari sel folikel. Proses demikian ini terjadi pada kebanyakan hewan.
Telur ini juga disebut tipe eksogen karena sintesis DNA dan RNA ada di dalam sel folikel,
kemudian masuk sel telur melalui jembatan sitoplasma. Telur serangga termasuk tipe ini.
Proses terjadinya dari sel induk oogonium membelah menjadi calon sel telur dan sel
nutrisi.Hasil sintesis dari sel nutrisi berupa RNA dikirim ke dalam sel telur, kemudian untuk
proses vitellogenesis. Inti sel telur sendiri tidak aktif dalam pembentukan vitellus
Tipe telur atas dasar sedikit-banyaknya kandungan vitellus (lecith)
1. Alecithal, telur hampir tidak mempunyai vitellus, biasanya berukuran mikroskopis.
2. Oligolecithal, telur mempunyai sedikit vitellus. Telur Amphioxus dan mammalia termasuk
tipe ini, kecuali Platipus (mammalia bertelur).
3. Mesolesital, telur mengandung sedang sampai banyak vitellus, berukuran besar (1-3 mm).
Telur ikan dan katak termasuk tipe ini.
4. Polylecithal Megalecithal, telur mengandung vitellus yang sangat kaya sehingga intI

C. Perkembangan embrio ayam dan katak tahap gastrulasi ?


Gatrulasi merupakan tahapan yang sangat kritis selama periode embrio, karena sel-sel akan
diletakan di tempat semestinya. Selama tahap gastrulasi embrio mempunyai kemampuan
untuk melakukan gerakan morfogenik, sehingga akan terjadi reorganisasi pada sel-sel dalam
embrio dan terbentuk lapisan lembaga. Akibat dari gerakan morfogenik ini adalah saling
mendekatnya sel-sel semula yang berjauhan sehingga dapat saling berinteraksi, interaksi yang
sifatnya merangsang pembentukan organ tubuh. Gastrulasi pada katak dilakukan pada suatu
bola rongga, sehingga lempengan sel dapat bergerak bebas dalam rongga(blastocoel). Proses
pelekukan (invaginasi) dari dinding blastulas ke dalam blastocoel merupakan ciri gastrulasi
pada bola berongga. Permukaan dari kutub animal akan menjadi sel-sel ektoderm (kulitdan
saraf), bagian permukaan kutub vegetal akan membentuk sel-sel dari usus dan organ-organ
lain yang berhubungan (endoderm) dan sel-sel bakal mesoderm berasal dari sitoplasma
bagian dalam daerah ekuator. Bakal mesoderm xenopus lebih banyak pada sel-sel lapisan
dalam, sedangkan bakal ektoderm dan endoderm berasal dari lapisan permukaan dari embrio.
Dalam kutub animal merupakan bakal epidermis dan keping neural. Dua daerah ini akan
menjadi lapisan luar dari gastrula (lapisan lembaga ektoderm). Bagian dalam daerah marginal

atau tengah akan menjadi lapisan mesoderm dan bakal notokord. Notokord merupakan sumbu
tubuh embrio. Notokord ini berfungsi sebagai penyokong embrio, yang ketika dewasa
notokord akan menghilang. Daerah kutub vegetal merupakan bakal endoderm.

Gastrulasi pada ayam


Blastula ayam termasuk pipih seperti cakram (discoblastula) yang mempunyai
bagian : periblast, hipoblast dan sentroblast. Gastrulasi ayam merupakan proses
pembentukan Stria primitiva yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis di
lenia mediana. Stria primitiva terbentuk sempurna pada pengeraman telur fertil selama 18
jam inkubasi. Gerakan morfogenesis yang pertama adalah konvergensi sel-sel dari kanan-kiri
lenia mediana menuju garis tengah. Sel-sel itu terdapat pada area pellucida (daerah bening
pada blastoderm). Pertemuan dari kanan-kiri menyebabkan sel terpelanting masuk ke dalam
gastrula (involusi) di garis tengah. Sel dari kiri masuk dan bergerak menyusup di bawah
permukaan kembali ke arah kiri. Sel dari kanan mengalami involusi di garis tengah,
menyusup di bawah permukaan kembali ke arah kanan. Sel-sel tersebut sebagai mesoderm
dan meluas ke arah latero-anterior.

Struktur yang terbentuk pada akhir gastrula adalah Stria primitiva terdiri dari alur dan
pematang primitif. Di ujung anterior alur terjadi sumuran kecil (primitif pit) yang identik
dengan blastophorus pada gastrula katak. Di sebelah anterior terjadi penebalan meso-
ectoderm sebagai nodus Hensen, identik dengan labium dorsale pada gastrula katak.
Transplantasi nodus Hensen ke dalam rongga coelom ekstra embrio juga dapat menginduksi
pembentukan embrio yang ke 2 pada host.

Daftar rujukan :

Gilbert, S.F. 2006. Developmental Biology (8th Edition). USA: Sinauer Associates, Inc.
Soenderland, Massacue
Pearlindah, Kusumawati Emy, dkk. 2012. Embryo Development of Tree Frog Polypedates
leucomystaxat Campus of State University of Malang. Journal of Tropical Life
Science. 2(3) : 99 – 102
Tenzer amy, dkk. 2013. Struktur Dan Perkembangan Hewan II . Malang . Universitas Negeri
Malang

Anda mungkin juga menyukai