Dalam bab-bab terdahulu kita telah membicarakan empat kelas kata dalam bahasa
Indonesia, yakni verbal, adjektiva, adverbia, dan nomina. Di samping keempat
kelas itu, masih ada kelas kata lain yang mempunyai ciri khusus, yakni kata
tugas. Kata seperti dan, ke, karena, dan dari termasuk dalam kelas kata tugas.
Kata tugas hanya mempunyai arti gramatikal dan tidak mempunyai arti
leksikal. Arti suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas,
melainkan oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. Ciri lain dari
kata tugas adalah bahwa hampir semuanya tidakdapat menjadi dasar untuk
membentuk kata lain.
8.2 KLASIFIKASI KATA TUGAS
8.2.1 Preposisi
Jika ditinjau dari perilaku semantisnya, preposisi, yang juga disebut kata depan.
Jika ditinjau dari segi bentuknya, preposisi ada dua macam, yaitu preposisi
tunggal dan preposisi majemuk.
8.2.1.1 Preposisi Tunggal
Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri dari satu kata. Bentuk
preposisi tunggal tersebut dapat berupa (1) kata dasar, misalnya di, ke, dari, dan
pada, dan (2) kata berafiks, seperti selama, mengenai, dan sepanjang.
8.2.1.1.1 Preposisi yang Berupa Kata Dasar
Preposisi dalam kelompok ini hanya terdiri atas satu morfem. Berikut adalah
contohnya.
(1) akan takut akan kegelapan
antara antara anak dan ibu
bagi bagi para mahasiswa
buat buat teman-teman
dari berasal dari bogor
demi demi orang tua
dengan pergi dengan temannya
di duduk di kursi
hingga hingga sekarang
ke pergi ke kantor
kecuali kecuali buku
lepas lepas pantai
lewat lewat tengah malam
oleh dibeli oleh ati
pada ada pada saya
per per kilogram
peri peri kehidupan
sampai sampai pagi
sejak/semenjak sejak kecil
seperti seperti kakak dan adik
serta lemari dan meja serta kursi
tanpa tanpa tersenyum
tentang berbicara tentang moneter
untuk buku untuk tono
8.2.1.1.2 Preposisi yang Berupa Kata Berafiks
bersama pergi bersama kakak
beserta ayah beserta ibu
menjelang pergi menjelang malam
menuju pergi menuju kota
menurut menurut rencana
seantero seantero dunia
sekeliling sekeliling rumah
sekitar sekitar kota
selama selama libur akhir pekan
sepanjang sepanjang masa
seputar seputar indonesia
seluruh seluruh aturan
terhadap terhadap ayah
8.2.2 Konjungtor
Konjungtor atau kata sambung. Perhatikan contoh kalimat yang berikut.
(34) a. Toni dan Ali sedang belajar matematika di kamar.
b. Hidup atau mati kita bergabung pada upaya kita sendiri.
(35) a. Tim ahli Indonesia dan utusan IMF berunding lebih dari seminggu.
b. Masalah PHK serta penggantian gaji karyawan menarik perhatian
Menteri Sosial
(36) a. Farida sedang membaca dan adiknya sedang bermain catur.
b. Kamu mau ikut atau tinggal di rumah saja?
c. Meskipun tidak setuju, dia tidak menghalang-halangi niat kami.
d. Mahasiswa ingin berdialog, tetapi ide itu dianggap tidak praktis.
e. Saya mau pergi kalau pekerjaan rumah saya selesai.
Bentuk seperti karena, sejak, dan setelah dapat menghubungkan kata, frasa,
atau kalausa.
Contoh.
(37) a. Dia tidak kuliah karena masalah keuangan.
b. Dia tidak kuliah karena uangnya habis.
(38) a. Dia sudah tinggal di sini sejak bulan Agustus.
b. Dia sudah tinggal di sini sejak dia berumur dua puluh tahun.
(39) a. Kami boleh menemui dia setelah pukul 14.00.
b. Kami boleh menemui dia setelah dia salat Jum’at.
Dilihat dari perilaku sintaksisnya dalam kalimat, konjungtor dibagi menjadi
empat kelompok.
8.2.2.1 Konjungtor Koordinatif
Konjungtor yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya.
Perhatikan konjungtor koordinat berikut.
(40) dan penanda hubungan penambahan
serta penanda hubungan pendampingan
atau penanda hubungan pemilihan
tetapi penanda hubungan perlawanan
padahal penanda hubungan pertentangan
sedangkan penanda hubungan pertentangan
(41) a. Dia menangis dan istrinyapun tersedu-sedu.
b. Dia mencari saya dan adik saya
c. Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku?
d. Saya atau kamu yangt akan menjemput Ibu?
e. Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja.
f. Sebenarnya anak itu pandai, tetapi malas.
g. Yang kita cari adalah hotel sederhana, tetapi bersih.
h. Dia pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak.
i. Ibu sedang masak, sedangkan ayah membaca koran.
Mengenai konjungtor dan dan atau, orang kadang-kadang memakai kedua-
duanya secara bersamaan.
(42) a. Para dekan dan/atau pembantu dekan diminta hadir.
b. Kami mengundang ketua dan/atau sekretaris.
Disamping makna ‘pemilihan’, konjungtor atau juga mempunyai makna
‘penambahan’.Perhatikan contoh.
(43) a. Karyawan yang malas atau(pun) tidak jujur akan ditindak
b. Polisi yang melalaikan tugas atau(pun) yang melakukan pungli akan
dipecat.
c. Penumpang dilarang merokok atau(pun) meludah di dalam bus!
8.3 INTERJEKSI
Interjeksi atau kata seru adalah tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara.
Berbagai jenis interjeksi dapat dikelompokkan menurut perasaan yang
diungkapkan seperti berikut.
1. Interjeksi kejijikan: bah, cih, cis, ih, idih
2. Interjeksi kekelasan: berengsek,sialan, buset, keparat.
3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduhai, amboy, asyik.
4. Interjeksi kesyukuran: syukur, Alhamdulillah
5. Interjeksi harapan: Insya Allah
6. Interjeksi keheranan: aduh, aih, ai, lo, duilah, lo, eh, oh, ah.
7. Interjeksi kekagetan: astaga, Astagfirullah, masya Allah.
8. Interjeksi ajakan: ayo, mari
9. Interjeksi panggilan: hai, he,eh, halo
10. Interjeksi simpulan: nah
Contoh:
(55) Bah, pergi kau dari rumah ini!
(56) Brebgsek, sudah malas nuntut gaji tinggal pula!
(57) Aduhai, indahnya pemandangan ini!
(58) Syukur, anak kita dapat diterima di sekolah!
(59) Insya Allah, saya akan datang ke pesta perkawinanmu!
(60) Aduh, kalau begini bisa hancur kita!
(61) Astaga, alangkah mahalnya barang ini!
(62) Ayo, kita pergi sekarang!
(63) Hai, kapan kamu datang?
(64) Nah, bersyukurlah kita karena musibah sudah lewat.
8.4 ARTIKULA
Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina. Dalam bahasa
Indonesia ada kelompok artikula:
8.4.1 Artikula yang Bersifat Gelar
(65) a. sang : untuk manusia dan benda unik dengan maksud untuk meninggikan
martabat; kadang-kadang juga dipakai untuk gurauan dan sindiran;
b. sri : untuk manusia yang memiliki martabat tinggi dalam keagamaan
atau kerajaan;
c. hang : untuk laki-laki yang dihormati dan pemakaiannya terbatas pada
nama tokoh dalam cerita sastra lama;
d. dang : untuk wanita yang dihormati dan pemakaiannya terbatas pada nama
tokoh dalam cerita sastra lama.
Berikut ini adalah contoh pemakaian artikula di atas.
(66) a. Sang juara, Ellyas Pical, dapat merobohkan petinju Australia.
b. Sang Merah Putih berkibar dengan jaya di seluruh tanah air.
c. Sang suami mengapa tidak ikut?
d. Karena pertanyaan siswa tadi sang guru menjadi marah.
e. Baru-baru ini Sri Paus berkunjung ke Australia.
g. Segera Hang Tuah pergi merantau.
h. Dang Merdu adalah tokoh terkenal dalam hikayat sastra Melayu.
2. Dengan arti yang sama seperti arti di atas, pun sering pula dipakai bersama -lah
untuk menandakan perbuatan atau proses mulai berlaku atau terjadi.
Contoh:
(91) Tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasnya.