Anda di halaman 1dari 6

FILUM FLAGELLATA

PENGERTIAN FLAGELLATA

Pengertian Fagellata (Mastigophora) adalah Protozoa yang bergerak dengan menggunakan


flagel (bulu cambuk). Istilah flagellata dalam bahasa latin ialah berasal dari kata flagel yaitu cambuk.
Sedangkan Mastigophora dalam bahasa Yunani terdiri dari kata mastig yang berarti cambuk, dan
phoros yang berarti gerakan.

CIRI-CIRI FLAGELLATA

 Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum)


 Memiliki pelikel
 Bersifat mikroskopis
 Uniseluler atau berkoloni 
 Memiliki mitokondria atau tidak 
 Hidup secara parasit atau simbiosis mutualisme
 Tidak dapat membentuk sista
 Hidup di air tawar dan air laut
 Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner
 Merupakan nenek moyang dari hewan dan tumbuhan 
 Bentuk tubuh yang tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh suatu selaput
yang fleksibel yang disebut dengan pellicle, disebelah luarnya terdapat selaput
plasma

REPRODUKSI FLAGELLATA

Flagellata bereproduksi secara aseksual dengan melakukan pembelahan biner dengan arah
membujur. Dari satu sel dihasilkan dua sel, dari dua sel dihasilkan empat sel, dan seterusnya.
Pembelahan sel dan inti sel tidak diikuti oleh pembelahan flagela, tetapi flagela baru akan terbentuk
pada sel anak hasil pembelahan. Pada flagellata yang hidup parasi, seperti Trypanosoma sp.
pembelahan biner dapat terjadi di jaringan darah tubuh inang. Reproduksi secara seksual tidak
diketahui.

CONTOH FLAGELLATA

1)Trypanosoma brucei gambiense merupakan hemoflagellata (Flagellata yang hidup di


darah), penyebab penyakit tidur pada manusia di Afrika bagian barat dan tengah.
Trypanosoma brucei gambiense disebarkan oleh hewan perantara (vektor) lalat tsetse
Glossina palpalis.

2) Trypanosoma brucei rhodesiense, penyebab penyakit tidur dengan hewan perantara lalat
tsetse Glossina morsitans.

3) Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit chagas (disebut juga American trypanosomiasis)


di Amerika Latin. Gejala penyakit chagas, antara lain pembengkakan kelenjar air mata,
demam, gangguan limpa, hati, jantung, dan gangguan sistem saraf yang dapat
menyebabkan kematian.

4) Trypanosoma evansi, penyebab penyakit surra pada hewan ternak (kuda, keledai, unta) di
Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Penyakit ini disebarkan oleh vektor lalat pengisap darah
genus Tabanus. Penyakit surra di Amerika ditularkan melalui vektor kelelawar vampir
(Desmodus). Gejala penyakit surra pada hewan ternak, yaitu demam, tubuh lemah dan
kurus. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

HABITAT FLAGELLATA

Air merupakan faktor penting keberadaan flagellata selain ketersediaan makanan, pH dan
suhu. Flagellata dapat ditemukan dilingkungan air tawar, di danau, sungai , kolam atau genangan air,
misalnya Euglenoida dan Volvocida, maupun air laut, misalnya Dinoflagellata. Spesies Zooflagelata
sebagian besar bersifat parasit, namun adapula yang bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya
Myxotrica didalam usus rayap.

PERAN FLAGELLATA

Flagellata memiliki peranan yang penting dalam lingkungan perairan, flagellata


berperan sebagi predator karena memangsa organisme uniseluler atau ganggang, bakteri
dan mikrofungi, sehingga populasi organisme dapat dikendalikan. Selain berfungsi sebagai
pengendali, Flagellata yang bersifat sarofitik berperan sebagai dekomposer dalam rantai
makanan.
Dilingkungan perairan flagellata berperan sebagai fitoplankton dan zooplankton
sebagai sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai
sumber Protein Sel Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.
Trichonympha dan Myxotricha yang hidup didalam usus rayap dapat menghasilkan enzim
selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat dicerna
rayap.

MORFOGENESIS FLAGELLATA

Bentuk tubuh flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai
bola, memanjang dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi). Hidup secara soliter
dan ada yang berkoloni.
Fitoflagellata mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membran selulosa, misalnya
volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya Euglena. Pelikel adalah lapisan luar
yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
Bentuk tubuh zooflagelata mirip dengan sel leher porifera. Zooflagelata mempunyai
flagel yang berfungsi untuk menghasilkan aliran air dengan menggoyangkan flagel. Selain
itu, flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
Koloni volvox dapat terdiri dari ribuan sel dan diselubungi oleh membran selulosa.
Salah satu spesies Fitoflagellata yang mudah ditemukan dan diamati morfologinya yaitu
Euglena viridis. Euglena viridis berbentuk seperti gelendong dengan bagian anterior tubuh
tumpul dan bagian posterior meruncing. Struktur tubuh Euglena viridis terlindungi oleh
pelikel dan dilengkapi dengan satu flagel yang terletak dibagian anterior. Flagel berfungsi
sebagai alat gerak untuk berpindah tempat dan berfungsi untuk mengumulkan makanan.
Pada ujung anterior tubuh juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah
pasterior dan melebar membentuk kantong cadangan atau reservoir. Pada Euglena terdapat
bintik mata atau stigma. Stigma merupakan kumpulan pigmen yang sangat peka terhadap
cahaya, sehingga berfungsi sebagai penentu arah gerak aktif yang berhubungan dengan
intesitas cahaya dilingkungan. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel seperti
plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil. Vakuola dapat
berperan sebagai pompa untuk mengelluarkan kelebihan air dari sel atau untuk mengukur
tekanan osmosis.

KLASIFIKASI FLAGELLATA
Dilihat dari bentuknya, flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti
tumbuhan yang dinamakan Fitoflagelata dan yang berbentuk hewan yang dinamakan
Zooflagellata.
1.      Fitoflagellata
Fitoflagellata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki
kromotafora, sehingga dapat melakukan fotosintesis (fotosintetik). Fitoflagellata
mencernakan makanannya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam
tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan organisme
yang sudah mati (saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah di perairan bersih dan di perairan
kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella. Fitoflagellata di klasifikasikan menjadi
3 kelas, yaitu
a.       Euglenoida
Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Contoh dari kelas
Euglenoida yaitu Euglena viridis. Euglena viridis memiliki ciri-ciri, ukuran tubuhnya antara
35-60 mikron, ujung tubuhnya berbentuk meruncing dengan satu bulu cambuk dibagian
anterior sel. Euglena viridis memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi
untuk membedakan antara gelap dan terang. Menurut Lupita, Euglena viridis dapat bersifat
holofitrik dan holozoik. Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung
klorofil, sehingga dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis.
Bersifat holozoik yaitu dengan cara memasukkan makanannya yang beruoa organisme
berukuran lebih kecil melalui sitofaring menuju vakuola dan tempat inilah makanan dicerna.
b.      Nocticula miliaris
Tubuhnya berukuran besar dan biasanya hidup di habitat air laut. Noctiluca miliaris
kebanyakan hidup di air laut dengan ciri-ciri memiliki satu pasang flagella yang berukuran
satu panjang dan satu pendek, dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu.
Nocticulla miliaris dapat memancarkan sinar (bioluminense) apabila tubuhnya terkena
rangsangan mekanik
c.       Volvocida
Volvocida tubuh hewan ini pada umumnya berbentuk bulat dan berkoloni. Contoh dari
volvocida antara lain adalah Volvox globator. Ciri-ciri dari volvox antara lain hidup secara
berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel yang masing-masing sel memiliki dua
flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Sel-sel memiliki
eyespots, lebih maju dekat anterior, yang memungkinkan koloni untuk berenang menuju
cahaya. Ciri-ciri Volvox antara lain koloninya terdiri dari ribuan individu bersel satu yang
masing-masing memiliki dua flagella; setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan
kloroplas. Sel-sel dihubungkan dengan benang-benang protoplasma membentuk hubungan
fisiologis.
2.      Zooflagellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat
heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun
kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Contoh zooflagelata, antara lain yaitu
Trypanosoma gambiens dan Leishmania. Makananya berupa zat organik yang diperoleh dari
lingkungannya. Beberapa jenis flagellata memperoleh makanan dari tubuh inangnya.
Zooflagellata berhabitat di laut dan air tawar.
a.       Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun, merupakan
parasit dalam darah vertebrata dan tidak membentuk kista. Jenis-jenis Trypanosoma antara
lain adalah:
           Trypanosoma lewisi hidup pada tikus, perantaranya adalah lalat tse-tse.

           Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak; hospes
perantaranya adalah lalat tse-tse.
           Trypanosoma gambiense dan T. Rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada
manusia.
           Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)
b.      Leishmania
Merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh darah.
Jenis-jenis Leishmania adalah:
           Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang diandai dengan demam
dan anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir, sekitar laut tengah dan India.
           Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental sore,
terdapat di Asia (daerah Mediterania) dan sebagian Amerika Selatan. Ada dua tipe “oriental
sore” yang disebabkan oleh strain yang berlainan, yaitu:
1)      Leishmania kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan penyakit menahun.
2)      Leishmania kulit tioe basah atau rural yang menyebabkan penyakit akut.
           Leishmania brasiliensis, juga penyebab penyakit kulit di Meksiko dan Amerika
Tengah serta Selatan

Anda mungkin juga menyukai