Anda di halaman 1dari 9

Protista : Euglenophyta

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Protista
Yang diampu oleh Bapak Drs. H. Triastono I P, M.Pd

Disusun Oleh:
Balqis Hanun Hanifah (170342615566)
Muhammad Surya Madani (170342615539)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI S1 BIOLOGI

MARET 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ukuran tubuh mikro.
Kingdom protista terdiri atas kelompok makhluk hidup yang mempunyai
karakteristik peralihan antara hewan dan tumbuhan. Protista merupakan kelompok
organisme yang memikili ukuran tubuh mikro, sehingga untuk mengamati struktur
morfologi tubuhnya harus menggunakan mikroskop.
Alga adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan thalus, alat
reproduksi pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat
reproduksinya berupa banyak sel (Sulisetjono, 2009). Alga merupakan kelompok
tumbuhan berklorofil terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Alga
mengandung bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral, dan juga
senyawa bioaktif.
Euglenophyta atau Euglenoid berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang artinya sejati
dan gleen yang artinya mata. Dinamakan Euglenophyta karena organisme yang termasuk
dalam kelompok ini memiliki bintik mata (stigma) bewarna merah yang dapat menangkap
cahaya (photoreceptive eyespot) dan kloroplas.
Kebanyakan dari Euglenoid bersifat autotrof karena dapat berfotosintesis, sebagian kecil ada
juga yang bersifat heterotrof. Ciri paling menonjol dari protista ini adalah tubuhnya
uniselluler(bersel tunggal), berwarna hijau terang dan sangat indah. Bentuk sel euglenoid
adalah oval dengan bagian posterior yang makin ramping. Meskipun Euglenoid
dikelompokkan dalam kelompok Protista yang menyerupai tumbuhan, makhluk hidup ini tidak
berdinding sel seperti halnya tumbuhan. Dengan tidak adanya dinding sel, menyebabkan
mereka lebih bebas bergerak sehingga sering disangka sebagai sel hewan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah ciri dan struktur tubuh kelompok Euglenophyta?
2. Bagaimanakah sistem reproduksi dan klasifikasi kelompok Euglenophyta?
3. Bagaimanakah habitat dan peranan kelompok Euglenophyta?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ciri dan struktur tubuh kelompok Euglenophyta.
2. Untuk mengetahui sistem reproduksi dan klasifikasi kelompok Euglenophyta.
3. Untuk mengetahui habitat dan peranan kelompok Euglenophyta.
BAB II

KAJIAN TEORI

Euglenophyta selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi
dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.Semua spesies
Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa
ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan alga genus
Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus
Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara
alga dan protozoa.

Divisi Euglenophyta terdiri hanya satu kelas yaitu


Euglenophyceae.Sebagian besar kelompok ini hidup
di air tawar, tetapi ada beberapa yang hidup di air laut,
contohnya Eutreptia dan klepsiella.Euglenophyceae
terutama banyak hidup di tempat yang banyak
mengandung bahan organik, hidup bebas senagai
zooplankton.Beberpara ada yang bersifat andozoik, contohnya Euglenomorpha (hidup pada
perut berudu Rana sp). (Saptasari,2007 dalam Aini, 2012)

Struktur Tubuh

Hingga saat ini telah diidentifikasi sekitar 1.000 spesies Euglenophyta. Salah satu spesies yang
terkenal adalah Euglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena
viridis tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan di dalam kloroplas yang berbentuk oval.
Euglena merupakan anggota yang khas dari kelompok ini, jumlahnya sekitar 400 species.

Euglenoida memiliki tubuh yang


menyerupai gelendong dan diselimuti oleh
pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya
35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya
meruncing dengan satu bulu cambuk.
Hewan ini memilki stigma (bintik mata
berwarna merah) yang digunakan untuk
membedakan gelap dan terang.Euglena juga memiliki kloroplas yang mengandung klorofil
untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola
dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.
Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu
pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu dan tubuhnya
dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik.

Ciri-ciri

Euglenophyta atau Euglenoid memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai
berikut.

■ Uniseluler (bersel tunggal)

■ Dari mulutnya muncul satu sampai empat flagela (bulu cambuk) yang berfungsi sebagai
alat gerak.

■ Pada umumnya memiliki flagela yang tidak sama panjang (Heterokontae)

■ Bersifat motil (cenderung bergerak).

■ Bewarna hijau karena mengandung klorofil.

■ Sel berbentuk oval memanjang.

■ Di salah satu ujungnya terdapat mulut sel.

■ Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik.

■ Autotrof dan atau heterotrof. Bersifat autotrof, karena memiliki klorofil a dan b, beta
karoten dan beberapa xantofil. Bersifat heterotrof karena memakan partikel organik
(ex. bakteri) yang tersedia. Beberapa jenis Euglena yang autotrof dapat menjadi heterotrof
ketika tingkat cahaya rendah.

■ Ada yang memiliki kloroplas (untuk berfotosintesis) dan ada juga yang tidak.

■ Bersifat fototrofik (membuat makanan sendiri), osmotrofik (makan dengan cara difusi), dan
fagotrofik (makan dengan cara menangkap makanan).

■ Cadangan makanan berupa paramilum, yaitu bentuk lain dari polisakarida.


■ Tidak memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa tetapi memiliki membran sel tipis
yang tersusun atas lapisan-lapisan protein berbentuk spiral.

■ Memiliki bintik mata yang disebut stigma. Stigma (eyespot) bewarna merah terang yang
sensitif terhadap cahaya. Warna merah pada stigma ini merupakan pigmen astaxanthin.
Bintik mata ini berfungsi untuk melindungi detektor cahaya yang berada pada dekat dasar
flagella. Dengan detektor tersebut, Euglena dapat bergerak menuju arah cahaya yang
intensitasnya sesuai.

■ Tubuh diselimuti pelikel.

■ Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan.

■ Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan di bawahnya berupa kerongkongan.

Reproduksi

Euglena berkembang biak dengn membelah diri yaitu pembelahan biner. Mula-mula intinya
membelah, kemudian diikiuti pembelahan plasmanya secara memanjang. Kemudian
terbentuklah dua sel anak. Setiap sel anak memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti. Padas
el yang bergerak aktif, pembelahan sel memenjang dimulai dari ujung anterior. Pada genera
yang mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu
membawa flagellanya dan satu lagi menghasilkan flegella yang baru. Pada yang mempunyai
dua flagella dapat terjadi salah satu sel anakan yang membawa dua flagella lamanya dan sel
anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel
anakan memabawa satu flagel dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagel lagi.
Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat beralangsung dalam keadaan dibungkus
oleh selaput lendir. Kadang-kadang protoplast
tidak keluar dari selaput pembungkusnya
sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti
ini akan terbentuk koloni yang tidak
permanen, yang pada waktu tertentu selnya
akan bergerak aktif kembali.

Adanya konjugasi/ penggabungan sel


vegetatif pada euglenoid yang pernah
dijumpai. Kemudian ada juga yang autogamy
(penggabungan dua inti anakan dalam sel) yang pernah dijumpai pada phacus. Pada umumnya
euglena sp. membelah diri sera memanjang (longitudinal) selama hidup sebagai plankton yang
dapat membelah diri waktu berada dalam kista.

Contoh Spesies

Contoh spesies dari kelompok Euglenophyta adalah Euglena (berwarna hijau)


Termasuk semua anggota Euglenophyceae yang selama hidupnya sel mempunyai flagel
dan dapat bergerak. Hidupnya soliter, tidak pernah membentuk koloni. Kloroplast berbentuk
cakram sampai berbentuk pita. Makanan Euglenophyta sangat bervariasi meliputi segala
organisme hidup. Bila Euglena tumbuh di tempat gelap dengan subtract organik yang cocok
maka warnanya akan hilang, tetapi akan berwarna kembali apabila ada cahaya. Cadangan
makanan Euglena berupa paramylum, yaitu karbohidrat yang berupa cakram cincin, batang
atau bulat, terkadang ukurannya relative besar.
Euglena juga dapat memberi warna pada air apabila didapati dalam jumlah yang banyak.
Biasanya banyak dijumpai dalam kolam-kolam kecil yang banyak mengandung bahan organik.
Klasifikasinya
Kingdom Protista
Divisi Euglenophyta
Class Euglenoidea
Ordo Euglenales
Family Euglenaceae
Genus Euglena
Spesies Euglena viridis

Peranan Euglenophyta

peranan Euglenophyta dalam kehidupan antar lain sebagai berikut.

■ Digunakan sebagai indikator adanya polusi perairan. Sebagai contoh, permukaan air yang
di dalamnya banyak terdapat Euglena viridis, akan tampak bewarna kehijauan. Sedangkan
yang banyak terdapat Euglena sanguinea tampak bewarna kemerahan.

■ Dalam bidang perikanan, Euglenophyta merupakan fitoplankton yang berfungsi sebagai


makanan ikan.
■ Dalam bidang ekonomi perairan, Euglenophyta merupakan produsen primer dalam
ekosistem perairan, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan
akuatik seperti ikan, udang, dan serangga air.

■ Dalam bidang sains, Euglena sering dijadikan sebagai objek studi pengamatan. Karena
jenis ganggang ini mudah di dapat dan dikembangbiakkan dan sebagai pencernaan organik.

■ Selain manfaat adapula kerugian (dampak negatif) yang ditumbulkan oleh Euglenophyta,
yaitu mencemari sumber air dan menyebabkan penimbunan endapan tanah pada dasar kolam
atau danau.

Contoh habitat Euglena


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Euglenophyta selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi
dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.

2. Beberapa ciri morfologi euglenophyta yaituSusunan tubuhnya dibatasi oleh perikel


yang merupakan membran plasma yang menebal, ada yang kaku, berklorofil, Dinding
sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel berprotein, yang
berada didalam plasmalema, Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, sel terbentuk dari
ujung depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung dalamnya
meluas menjadi rongga membulat membentuk reservoir.

3. Fisiologi dari euglenophyta yaitu bereproduksi secara aseksual yaitu melalui


pembelahan sel dan secara seksual yakni dengan melakukan konjugasi.

4. Peranan dari euglenophyta ini yaituPositif:Bidang Perikanan Ganggang merupakan


fitoplankton, Ekosistem Perairan Dalam ekosistem perairan, ganggang merupakan
produsen primer, Bidang Industri Dinding sel diatom banyak mengandung silikat.
Dalam dunia sains, Euglena sering dijadikan sebagi objek karena ganggang ini mudah
didapat dan dibiakkan dan sebagai indikator adanya pencemaran organic sedangkan
dampak negatifnya yaitu : Mencemari sumber air dan penimbunan endapan tanah pada
dasar kolam dan danau

SARAN

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi tentang filum Euglenophyta danDinofl
agellata. Makalah ini belum sempurna, karena terbatasnya pengetahuan yangdimiliki dan refe
rensi yang terbatas ataupun yang kurang dapat dipercaya kebenarannyadari informasi tentang
filum Euglenophyta dan Pyrrophyta.Kami disini sebagai penyusun sangat mengharapkan kriti
k-kritik dan saran yangmembangun, agar kami kedepannya dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan dan lebih baiklagi dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kit
a para penulis dan tentu juga kepada para pembaca
Daftar Pustaka

Rizkiana, Aini. 2012. Makalah Protista “Euglenophyta”. (Online). (siiaynee.co.id). Diakses


pada 23 Maret 2018.

Klasifikasi dan Ciri-ciri Euglenophyta.2015. (online). (tatangsma.com). Diakses pada 23


Maret 2018.

Idbiodiversitas. 2016. Apa Itu Euglenophyta. (online). (idbiodiversitas.com). Diakses pada 23


Maret 2018.

Euglenophyta.2017. (online). (biologijk.com). Diakses pada 23 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai