MAKALAH
Disusun Oleh:
Balqis Hanun Hanifah (170342615566)
Muhammad Surya Madani (170342615539)
JURUSAN BIOLOGI
PRODI S1 BIOLOGI
MARET 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ciri dan struktur tubuh kelompok Euglenophyta.
2. Untuk mengetahui sistem reproduksi dan klasifikasi kelompok Euglenophyta.
3. Untuk mengetahui habitat dan peranan kelompok Euglenophyta.
BAB II
KAJIAN TEORI
Euglenophyta selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi
dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.Semua spesies
Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa
ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan alga genus
Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus
Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara
alga dan protozoa.
Struktur Tubuh
Hingga saat ini telah diidentifikasi sekitar 1.000 spesies Euglenophyta. Salah satu spesies yang
terkenal adalah Euglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena
viridis tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan di dalam kloroplas yang berbentuk oval.
Euglena merupakan anggota yang khas dari kelompok ini, jumlahnya sekitar 400 species.
Ciri-ciri
Euglenophyta atau Euglenoid memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai
berikut.
■ Dari mulutnya muncul satu sampai empat flagela (bulu cambuk) yang berfungsi sebagai
alat gerak.
■ Autotrof dan atau heterotrof. Bersifat autotrof, karena memiliki klorofil a dan b, beta
karoten dan beberapa xantofil. Bersifat heterotrof karena memakan partikel organik
(ex. bakteri) yang tersedia. Beberapa jenis Euglena yang autotrof dapat menjadi heterotrof
ketika tingkat cahaya rendah.
■ Ada yang memiliki kloroplas (untuk berfotosintesis) dan ada juga yang tidak.
■ Bersifat fototrofik (membuat makanan sendiri), osmotrofik (makan dengan cara difusi), dan
fagotrofik (makan dengan cara menangkap makanan).
■ Memiliki bintik mata yang disebut stigma. Stigma (eyespot) bewarna merah terang yang
sensitif terhadap cahaya. Warna merah pada stigma ini merupakan pigmen astaxanthin.
Bintik mata ini berfungsi untuk melindungi detektor cahaya yang berada pada dekat dasar
flagella. Dengan detektor tersebut, Euglena dapat bergerak menuju arah cahaya yang
intensitasnya sesuai.
■ Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan di bawahnya berupa kerongkongan.
Reproduksi
Euglena berkembang biak dengn membelah diri yaitu pembelahan biner. Mula-mula intinya
membelah, kemudian diikiuti pembelahan plasmanya secara memanjang. Kemudian
terbentuklah dua sel anak. Setiap sel anak memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti. Padas
el yang bergerak aktif, pembelahan sel memenjang dimulai dari ujung anterior. Pada genera
yang mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu
membawa flagellanya dan satu lagi menghasilkan flegella yang baru. Pada yang mempunyai
dua flagella dapat terjadi salah satu sel anakan yang membawa dua flagella lamanya dan sel
anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel
anakan memabawa satu flagel dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagel lagi.
Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat beralangsung dalam keadaan dibungkus
oleh selaput lendir. Kadang-kadang protoplast
tidak keluar dari selaput pembungkusnya
sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti
ini akan terbentuk koloni yang tidak
permanen, yang pada waktu tertentu selnya
akan bergerak aktif kembali.
Contoh Spesies
Peranan Euglenophyta
■ Digunakan sebagai indikator adanya polusi perairan. Sebagai contoh, permukaan air yang
di dalamnya banyak terdapat Euglena viridis, akan tampak bewarna kehijauan. Sedangkan
yang banyak terdapat Euglena sanguinea tampak bewarna kemerahan.
■ Dalam bidang sains, Euglena sering dijadikan sebagai objek studi pengamatan. Karena
jenis ganggang ini mudah di dapat dan dikembangbiakkan dan sebagai pencernaan organik.
■ Selain manfaat adapula kerugian (dampak negatif) yang ditumbulkan oleh Euglenophyta,
yaitu mencemari sumber air dan menyebabkan penimbunan endapan tanah pada dasar kolam
atau danau.
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Euglenophyta selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi
dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.
SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi tentang filum Euglenophyta danDinofl
agellata. Makalah ini belum sempurna, karena terbatasnya pengetahuan yangdimiliki dan refe
rensi yang terbatas ataupun yang kurang dapat dipercaya kebenarannyadari informasi tentang
filum Euglenophyta dan Pyrrophyta.Kami disini sebagai penyusun sangat mengharapkan kriti
k-kritik dan saran yangmembangun, agar kami kedepannya dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan dan lebih baiklagi dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kit
a para penulis dan tentu juga kepada para pembaca
Daftar Pustaka