Anda di halaman 1dari 26

PROTISTA

KELOMPOK :
1. PINGKAN DWI FRANSISCA Y. K. P (24)
2. RISKI RAMADHAN (26)
3. MAR'ATUS SHOLIKHAH SUGITO P. (15)
PROTISTA
Ciri-ciri umum :
• Organisme eukariotik
• Bersel satu baik koloni atau soliter, multiseluler sederhana
• Organisme parasit atau hidup bebas
• Autotrof, heterotrof
• Habitat di perairan atau tempat yang lembab
• Bentuknya beragam
PROTISTA MIRIP
TUMBUHAN
(ALGA)

Euglenophyta Euglenoid

Chrysophyta Alga keemasan


Pyrrophyta
Dinoflagellata atau ganggang api
Chlorophyta Alga hijau

Phaeophyta Alga coklat

Rhodophyta Alga merah


Ciri-ciri Euglenophyta
■ Uniseluler (bersel tunggal) ■ Bersifat fototrofik (membuat makanan sendiri),
osmotrofik (makan dengan cara difusi), dan fagotrofik
■ Dari mulutnya muncul satu sampai empat flagela (makan dengan cara menangkap makanan).
(bulu cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak.
■ Cadangan makanan berupa paramilum, yaitu bentuk
■ Pada umumnya memiliki flagela yang tidak sama lain dari polisakarida.
panjang (Heterokontae)
■ Tidak memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa
■ Bersifat motil (cenderung bergerak). tetapi memiliki membran sel tipis yang tersusun atas
lapisan-lapisan protein berbentuk spiral.
■ Bewarna hijau karena mengandung klorofil.
■ Memiliki bintik mata yang disebut stigma. Stigma
■ Sel berbentuk oval memanjang. (eyespot) bewarna merah terang yang sensitif
terhadap cahaya. Warna merah pada stigma ini
■ Di salah satu ujungnya terdapat mulut sel. merupakan pigmen astaxanthin. Bintik mata ini
berfungsi untuk melindungi detektor cahaya yang
■ Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan berada pada dekat dasar flagella. Dengan detektor
organik. tersebut, Euglena dapat bergerak menuju arah cahaya
■ Autotrof dan atau heterotrof. Bersifat autotrof, yang intensitasnya sesuai.
karena memiliki klorofil a dan b, beta karoten dan ■ Tubuh diselimuti pelikel.
beberapa xantofil. Bersifat heterotrof karena memakan
partikel organik (ex. bakteri) yang tersedia. Beberapa ■ Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan.
jenis Euglena yang autotrof dapat menjadi heterotrof
ketika tingkat cahaya rendah. ■ Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan di
bawahnya berupa kerongkongan.
■ Ada yang memiliki kloroplas (untuk berfotosintesis)
dan ada juga yang tidak.
Struktur Tubuh Euglenophyta
• Hingga saat ini telah diidentifikasi sekitar 1.000 spesies Euglenophyta. Salah satu spesies yang terkenal
adalah Euglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena viridis tampak berwarna
hijau. Klorofil tersimpan di dalam kloroplas yang berbentuk oval. Euglena merupakan anggota yang
khas dari kelompok ini, jumlahnya sekitar 400 species.
• Sel Euglena berbentuk oval memanjang, tidak kaku, tidak mempunyai dinding sel yang berisikan
selulose, tetapi memiliki lapisan penyokong membran sel dan protein berupa pelikel yang fleksibel
(lentur). Dengan demikian, dia dapat berubah bentuk dengan mudah. Pada bagian salah satu ujungnya
terdapat mulut sel dan dari mulut sel itu tumbuh beberapa flagela dengan ukuran berbeda. Flagel
berukuran panjang digunakan untuk bergerak dan flagel lainnya berukuran pendek. Euglenophyta
menunjukkan gerak fototaksis, yaitu gerak berpindah tempat menuju ke arah cahaya matahari.
• Tampak juga bintik mata yang dinamakan stigma. Stigma mengandung fotoreseptor yang ditutupi oleh
pigmen berwarna merah dan berfungsi untuk membedakan terang dan gelap. Euglena juga mempunyai
kerongkongan anterior, meskipun tidak digunakan untuk menelan makanan yang berbentuk partikel. Di
dalam sel terdapat juga vakuola kontraktil fungsinya sama dengan Protozoa.
• Organisme ini melakukan fotosintesis dalam kloroplas dan bersifat autotrofik fakultatif. Sebagian besar
organisme ini mampu mengasimilasi substansi organik selama fotosintesis. Bahkan, beberapa jenis
Euglena dapat menelan makanan berbentuk partikel melalui lubang-lubang sementara yang
berdekatan dengan kerongkongan.
Reproduksi Euglenophyta
1. Aseksual 2. Seksual
Euglena berkembang biak dengn membelah diri yaitu
pembelahan biner. Mula-mula intinya membelah, Adanya kunjugasi/ penggabungan
kemudian diikiuti pembelahan plasmanya secara
memanjang. Kemudian terbentuklah dua sel anak. sel vegetatif pada euglenoid yang
Setiap sel anak memiliki membran sel, sitoplasma, dan pernah dijumpai. Kemudian ada
inti. Padas el yang bergerak aktif, pembelahan sel juga yang autogamy
memenjang dimulai dari ujung anterior. Pada genera
yang mempunyai satu flagella, mula-mula
blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa
(penggabungan dua inti anakan
flagellanya dan satu lagi menghasilkan flegella yang dalam sel) yang pernah dijumpai
baru. Pada yang mempunyai dua flagella dapat terjadi
salah satu sel anakan yang membawa dua flagella
pada phacus. Pada umumnya
lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan euglena sp. membelah diri sera
dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel
anakan memabawa satu flagel dan kemudian masing-
memanjang (longitudinal) selama
masing menghasilkan satu flagel lagi. Pembelahan sel hidup sebagai plankton yang dapat
pada yang tidak bergerak aktif dapat beralangsung
dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-
membelah diri waktu berada dalam
kadang protoplast tidak keluar dari selaput kista.
pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus
seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen,
yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif
kembali.
Peranan Euglenophyta
Peran Menguntungkan Peran Merugikan
a. Berfungsi sebagai makanan
ikan. a. Mencemari sumber air
b. Sebagai penyedia bahan
organik dan oksigen bagi bagi b. Penimbunan endapan
hewan-hewan air, seperti ikan, tanah pada dasar kolam
udang, dan serangga air.
c. Sering dijadikan sebagai dan danau.
objek, karena ganggang ini
mudah didapat dan dibiakkan
dan sebagai sebagai pencernaan
organik.
Peranan Alga
Menguntungkan Merugikan
• Fosil tanah diatomeseus untuk bahan pasta gigi
,bahan penggosok ,medium penyaring • Menyebabkan muntah,
,campuran semen ,isolasi dan penyerapan
nitrogliserin pada bahan peledak. diare hingga hilangnya
• Dimanfaatkan sebagai sayuran dan lalapan. koordinasi tubuh jika
• Penghasil iodin untuk obat penyakit gondok. dikonsumsi manusia.
PROTISTA MIRIP JAMUR

JAMUR LENDIR JAMUR AIR


(MYXOMYCOTA) (OOMYCOTA)

Phytophthora
infestans

Pythium sp.

Sporangium Didymium iridis Sclerospora sp.

Plasmopara
viticola

Dydimium iridis
Ciri-ciri Myxomycota
• Tubuhnya berbentuk lendir, sehingga disebut jamur lendir.
• Cara hidup sebagai saprofit atau seperti hewan – hewan lainnya yaitu dapat mengambil zat makanan
yang bersifat cair maupun padat, misalnya dalam bentuk glikogen dari organisme lain.
• Organisme yang termasuk Myxomycota dapat ditumbuhkan diatas media agar, dan makanannya
berupa bakteri, miselium, potongan agar atau miksoamoeba haploid. Makanan dicerna dalam vakuola,
atau dengan menggunakan enzim yang disekresikannya.
• Spora dapat berkecambah dalam air atau substrat basah menjadi sel kembar yang disebut
miksoflagellata.
• Dalam keadaan vegetatif tubuhnya berupa masa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai
amoeba, disebut plasmodium. Plasmodium akan membentuk sporangium yang menghasilkan spora,
pseudopodia.
• Amebazigot dengan sesamanya dapat bersatu menjadi plasmodium yang besar dengan banyak inti.
Plasmodium tidak pernah membentuk sekat-sekat, jadi hanya berupa kumpulan protoplas yang
menjadi satu.
• Makanan cadangan bepupa glikogen.
• Myxomycota hidup di tanah-tanah hutan, di atas daun-daun yang gugur, dalam kayu yang sudah lapuk,
atau merayap ke mana-mana.
Daur Hidup Myxomycota
Jamur lendir dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif Plasmodium bergerak amoeboid
mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam vakuola makanan. Sisa yang tidak
dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk sporangium (kotak spora).
Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk
sel gamet yang bersifat haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang
bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot yang
kemudian tumbuh dewasa. Massa ameboid tersebut dinamakan plasmodium.
Namun, perlu diingat bahwa plasmodium yang dimaksud di sini bukanlah plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria.
Plasmodium Myxomycota merupakan massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi bagi oleh membran (tidak bersekat)
sehingga mengandung banyak nukleus dan dapat tumbuh hingga diameter beberapa sentimeter.
Nukleus pada plasmodium umumnya bersifat diploid (2n) dan dapat membelah secara mitosis secara bersamaan. Pada
umumnya plasmodium berwarna cerah, kuning atau oranye.Terkadang plasmodium berbentuk seperti jaringan untuk
memperluas permukaan tubuh sehingga dapat memperoleh makanan dan oksigen lebih banyak.
Pada fase plasmodium, jamur lendir ini memperoleh makanannya dengan cara menjulurkan pseudopodianya ke arah
makanan, kemudian makanan tersebut ditelan (fagositosis). Makanan berupa sisa-sisa daun atau kayu yang membusuk,
bakteri, atau jamur uniseluler yang terdapat di tanah lembap dan di hutan basah.
Bila habitat mulai mengering dan makanan tidak ada, plasmodium Myxomycota berhenti tumbuh dan mengalami
diferensiasi untuk memasuki tahap reproduksi generatif. Jamur lendir plasmodial bereproduksi secara vegetatif dengan
membentuk sporangiumdan bereproduksi secara generatif dengan singami antara sesama sel ameboid atau antara sesama
sel berflagela. Terdapat sekitar 500 spesies jamur lendir plasmodial, antara lainPhysarum sp., Didymium sp., dan Fuligo
septica.
Peranan Myxomycota Contoh Myxomycetes

~Keuntungan: Contoh Myxomycetes


Sebagai pengurai bahan organik yaitu Ceratiomyxa
Sebagai penyubur tanah
fructilosa, Physarium
~Kerugian:
polycephalum, Didymium
Dapat membunuh tanaman
yang belum dipanen dengan nigripes, Trichia
cara menghisap nutrisi. persimilis dan Stemonitis
Bisa membuat tanaman lapuk
splendens.
Ciri-Ciri Oomycota (Jamur Air)
Oomycota atau jamur air memiliki ciri atau karakteristik secara umum, antara lain sebagai berikut.
■ Sebagian besar bersifat uniseluler (bersel satu)
■ Tidak memiliki kloroplas
■ Bersifat heterotrof
■ Memiliki habitat di perairan tawar seperti kolam, danau atau aliran air serta tempat-tempat yang
lembab.
■ Struktur sel memiliki flagella (bulu cambuk) untuk berenang di dalam air
■ Hidup bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan atau hewan
■ Ada yang bersifat saprofit sebagai dekomposer (pengurai) yang hidup pada sisa-sisa alga dan
hewan yang mati
■ Ada juga yang bersifat parasit pada tanaman dan hewan air
■ Ada yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit)
■ Ada yang bersifat motil (cenderung bergerak) karena memiliki alat gerak berupa falgella.
■ Dinding sel berupa selulosa
■ Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa tidak bersekat
Cara Reproduksi Oomycota (Jamur
Air)
~Reproduksi Aseksual~ ~Reproduksi Seksual~
Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam
Bermula dengan adanya oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam
zoosporangium (2n) yang berada pada anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat
ujung hifa yang terbentuk dari benang banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel
dengan oogonium akan menghasilkan saluran
atau hifa yang membengkak. Di dalam fertilisasi yang akan menembus oogonium dan
sporangium tersebut, dihasilkan spora menyediakan jalan bagi perpindahan inti.
yang berflagella yang disebut zoospora Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot
(2n). Ketika zoospora matang dan jatuh mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi
di tempat yang sesuai, maka akan yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan
kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora.
berkecambah dan tumbuh menjadi
mycelium baru. Namun jika lingkungan Setelah mengalami fase istirahat, intinya mengalami
reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu
yang tidak memungkinkan, maka baru. Dimana individu baru ini mula-mula berinti
Zoospora ini kemudian membentuk empat, tetapi selanjutnya berinti banyak. Selanjutnya
sista (2n) untuk bertahan hidup. zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk
terjadinya pembebasan zigot yang dapat mengalami
pembelahan meiosis untuk menghasilkan individu-
individu lainnya.
Pythium sp. Phytophtora
■ Phytium sp. hidup saprofit di ■ Phytophtora infestans yang hidup parasit dan
menimbulkan penyakit pada tanaman kentang,
tanah lembab, tetapi zoospora tomat dan sebagainya.
yang dihasilkannya melalui ■ Phytoptora faberi yang hidup parasit dan
perkembangbiakan aseksual menimbulkan penyakit pada tanaman karet pada
sedangkan oospora melalui bagian luka bekas sadapan.
perkembangbiakan seksual. ■ Phytophtora nicotianae yang hidup parasit pada
tanaman tembakau.
■ Jamur ini dapat menginfeksi ■ Phytophtora palmifora yang hidup parasit pada
tanaman seperti pada tanaman kelapa.
persemaian tembakau yang Pada jamur Phytophtora, ujung-ujung hifa tidak
dikenal dengan penyakit patah membentuk zoosporangium melainkan
membentuk konidium.
rebah semai.
■ Konidium adalah spora yang dibentuk secara
■ Jamur ini juga dapat aseksual dan terjadi akibat diferensiasi dari ujung
hifa.
menyebabkan penyakit busuk
pada kecambah tembakau, kina, ■ Ujung hifa menyembul di permukaan daun
kentang melalui stoma (mulut daun) yang terkena
bayam, jahe, nenas, dan kemiri. infeksi.
■ Phytophtora tidak hanya menyebabkan penyakit
pada tanaman kentang, melainkan dapat pula
menyebabkan penyakit pada buah cokelat,
tanaman lada, kina, kelapa, cengkeh, tembakau,
dan jarak.
Saprolegnia sp.
■ Jamur ini umumnya hidup saprofit.
■ Miseliumnya berkembang di dalam substrat,
sedangkan yang terlihat di luar substrat
berfungsi untuk perkembangbiakan.
■ Jika Anda amati jamur ini dengan mikroskop,
di bagian ujung miseliumnya akan tampak
sporangium yang menghasilkan zoospora.
■ Saprolegnia sp. yang hidup saprofit mudah
dikembang-biakkan dengan meletakkan
serangga mati atau biji kacang tanah pada
cawan berisi air kolam.
■ Hifa yang baru tumbuh akan menembus
tubuh serangga atau biji kacang tanah untuk
mendapatkan makanan.
■ Sebagian hifa lainnya akan tumbuh keluar
membentuk sporangium penghasil zoospora,
sedangkan oogonium dan anteridiumnya
berperan pada perkembangbiakan seksual.
PROTISTA MIRIP HEWAN
(PROTOZOA)

Dibagi menjadi 5 kelompok yang


didasarkan pada alat geraknya. Yaitu :

RHIZOPODA FLAGELLATA CILLIATA


(kaki semu) (flagela) (sillia)

SPOROZOA
(tidak SUCTORIA
memiliki alat (bulu getar)
gerak)
Peranan protozoa:
MENGUNTUNGKAN MERUGIKAN
• Endapan cangkang • Parasit di usus besar,
menyebabkan diare
digunakan sebagai balantidiasis pada hewan
ternak dan manusia.
bahan penggosok dan • Menyebabkan kerusakan gigi
bahan peledak. dan gusi.
• Menyebabkan disentri.
• fosilnya untuk penanda • Hidup di usus besar ,kadang-
umur batuan sedimen kadang menyebabkan diare.
dan petunjuk pencarian • Penyebab penyakit tidur
disebarkan oleh lalat tsese
sumber minyak bumi. Glossina.
• Penyebab penyakit malaria.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai