Anda di halaman 1dari 34

Ganggang

• Bitsar Ihsani Rahman 1531010009


• Nadia Kresentia Manalu 1531010015
• Lia Putri 1531010022
• Nabhan Putra 1531010027
• Yulanda Kartika 1531010034
• Moch Rockhmat Taufiq 1531010039
• Raka Bagas P 1531010003
• Alif Nurahman S 1531010045
Ganggang/Alga
• Ganggang merupakan protista mirip
tumbuhan.Alga meliputi tumbuhan yang
belum mempunyai akar, batang, dan daun
yang sesungguhnya masih berupa talus)
tetapi sudah mempunyai klorofil sehingga
bersifat autotrof.
Ganggang (alga) memiliki karakteristik/ciri-ciri umum antara lain
sebagai berikut
• Organisme eukariotik
• Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis) karena
mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik
• Menyimpan cadangan makanan
• Bersifat uniseluler/multiseluler
• Memiliki dinding sel/tidak
• Soliter/berkoloni
• Bergerak/tidak bergerak
• Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan
antara akar, batang, dan daun. Tubuh berupa
talus, sehingga termasuk dalam golongan
Cara Reproduksi
Ganggang

Reproduksi Reproduksi
Aseksual Seksual
Proses
Reproduksi
Aseksual

Pembelahan Pembentukan
Fragmentasi
Biner Spora Vegetatif
Pembelahan Biner
Pembelahan Biner

Reproduksi aseksual secara pembelahan biner pada


ganggang terjadi pada ganggang (alga) uniseluler,
seperti Euglenoid, Chlorella, dan Pyrrophyta (ganggang
api). Pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi dengan
membujur. Pembelahan tersebut diawali dengan
pembelahan inti, diikuti dari pembelahan sitoplasma.
Dari satu sel induk yang dihasilkan ke dua sel anakan
yang tumbuh menjadi ganggang baru.
Fragmentasi
Fragmentasi

Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh


ganggang. Bagian tubuh yang terlepas di tubuh induk
tumbuh menjadi ganggang baru. Fragmentasi yang
pada ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus.
Contohnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra,
Macroctis,dan Laminaria.
Pembentukan Spora
Vegetatif
Pembentukan Spora Vegetatif
Pembentukan spora vegetatif terjadi dalam sel induk
yang menghasilkan zoospora. Pembentukan spora
secara vegetatif terjadi jika kondisi lingkungan
mendukung dan jumlah makanan mencukupi. Hal
tersebut dapat terjadi pada ganggang (alga) yang
bersifat uniseluler maupun yang multiseluler. Contohnya
pada Hydrodictyon, Ulothrix,
Chlamydomonas, dan Vaucheria.
Proses
Reproduksi
Seksual

Konjugasi Singami Anisogami


Konjugasi
Konjugasi adalah proses saling berlekatannya dua individu yang berbeda jenis,
dengan diikuti terjadinya plasmogami (peleburan plasma sel) dan juga kariogami
(peleburan inti sel). Contohnya ganggang yang bereproduksi secara konjugasi
adalah spirogyra yang berbentuk filamen tak bercabang. Mekanisme konjugasi
pada spirogyra adalah sebagai berikut :
Filamen Spirogyra yang berhaploid (n) yang berbeda jenis dengan saling
berdekatan
Sel-sel yang akan saling berdekatan dengan membentuk tonjolan merupakan
jembatan konjugasi.
Protoplasma sel yang satu (+) berpindah (mengalir) ke sel pasangannya (-).
Terjadi plasmogami, diikuti dengan kariogami
Konjugasi menghasilkan zigospora yang berdiploid (2n).
Zigospora (2n) membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 sel haploid (n).
Dari 4 sel haploid yang kemudian dihasilkan, umumnya hanya terdapat satu yang
dapat
Singami
Singami (isogami) adalah peleburan antara dua
sel gamet yang sama dengan bentuk dan
ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)),
yang kemudian diikuti dengan terjadinya
peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang
diploid (2n). Contoh ganggang yang melakukan
singami adalah ganggang hijau Ulva.
Anisogami
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet
yang ukuran dan bentuknya berbeda. Anisogami
dapat berupa oogami, yakni masuknya sel gamet
jantan yang berflagela (sperma) ke sel yang
gamet betina (ovum) kemudian terjadi peleburan
inti. Hasil dari fertilisasi adalah zigot. Contoh
ganggang yang melakukan oogami
adalah Laminaria.
Habitat Ganggang

Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut,


tempat lembab. Menempel di bebatuan (epilitik),
tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan
sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).
Klasifikasi Ganggang
1. Euglenoid (Euglenophyta)
(Alga Hijau Terang

Ciri-Ciri Euglenoid
• Bersifat uniseluler
• Memiliki bintik mata yang berwarna merah (stigma),
• Tidak berdinding sel,
• Mempunyai flagela,
• Dapat bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan
• Memiliki klorofil a, b, dan berfotositentis mirip tumbuhan. serta
pigmen karoten.
• Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di
parit-parit peternakan yang mengandung kotoran hewan.
• Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur.
Contoh Ganggang Euglenoid
2. Pyrrophyta
(Dinoflagellata atau
Ganggang Api)

Ciri-Ciri Pyrrophyta (Ganggang Api)


• Bersifat uniseluler
• Sel-sel yang mengandung fosfor.
• Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, dan nutrisi
serta kedalaman air laut.
• Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi asimietri
• Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian
tengah yang disebut dengan sulcus dan memanjang ke bagian posterior.
Sedangkan yang satunya ke arah transversial yang ditempatkan dalam suatu
lekukan (cingulum) melingkari tubuh atau bentuk spiral di beberapa belokan.
• Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma
• Pada umumnya dinding sel mengandung selulosa
.
3 Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
Chlorophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chloros yaitu hijau.
Chlorophyta (Ganggang hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau dengan
pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan karoten (kuning
kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah jenis klorofil yang terdapat di
tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang lain, kecuali Chlorophyta dan
Euglenophyta..
Ciri-Ciri Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
• Berwarna hijau
• Bersifat uniseluler atau berkoloni dan multiseluler.
• Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak aktif
• Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran atau seperti tumbuhan
tingkat tinggi.
• Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara seksual dengan
membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi secara seksual adalah dengan konjugasi dan peleburan gamet
jantan dengan gamet betina.
• Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau menempel di tubuh
tumbuhan atau hewan.
• Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukarotik.
Phaeophyta
(Ganggang/Alga
Cokelat)

Ciri-Ciri Phaeophyta
1. Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.
2. Multiseluler dengan bentuk benang tipis
3. berwarna cokelat karena mengandung pigmen dominan fukosantin
(cokelat) yang menutup pigmen lainnya,
4. Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak bercabang
5. Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk lempengan
diskoid (cakram) dan ada juga yang berbentuk b enang
6. Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah tempat
menyimpan cadangan makanan.
7. Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan
lapisan luar dari gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan bagian
luar sel terdapat algin (asam alginat)
8. Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog dengan
jaringan transportasi tumbuhan darat
Phaeophyta
Chrysophyta (Ganggang/Alga
Keemasan)
• Bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan multiseluler
• Berflagela dan tidak berflagela
• Berdinding sel dan mengandung hemiselulosa pektin, atau
silika.
• Menyimpan cadangan makanan bentuk karbohidrat atau
lemak
• Habitat di air tawar dan air laut.
• Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian
menyerap senyawa organik terlaruk (miksotrofik)
• Kloroplas berukuran kecil dan berbentuk cakram atau
lembaran
Gangang Keemasan
6. Rhodophyta (Ganggang
Merah/Alga Merah)

1. Umumnya bersifat multiseluler,


2. berwarna merah dengan pigmen dominan fikobilin
3. Berbenuk benang atau lembaran
4. hidup di perairan
5. Memiliki dinding sel
6. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid
7. Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi dan
pembentukan aplanospora (spora diam) yang tidak berflagela.
8. Sedangkan reproduksi seksual adalah pembuahan sel telur oleh
spermatium di dalam karpogonium.
Peranan Ganggang dalam industri
Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai
berikut.
a. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang
digunakan
sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya.
Dapat dikatakan bahwa
pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan
produsen bagi hewan-hewan air lainnya.
b. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium
yang mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang
mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental
produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).
• c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan
suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan
(Rhodymenia palmata),pembuatan agar (Gellidium), dan
penghasil karagenan (pengentales krim).
• d. Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga
ganggang keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat
kersik ini sangat berguna bagi industri, seperti bahan
penggosok, penyaring, industry kaca, dan bahan isolasi.
Tugas
ciri ciri hewan tumbuhan
•Organisme eukariotik
 
•Bersifat fotoautotrof

•Menyimpan cadangan makanan

•Memiliki dinding sel

•Soliter/berkoloni
 
•Bergerak

tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan


daun (berupa talus)

Dengan demikian disimpulkan bahwa


ganggang adalah Protista mirip tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai