Euglenophyta
Konsep dasar
Euglenophyta atau Euglenoid berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang
artinya sejati dan gleen yang artinya mata. Dinamakan Euglenophyta
karena organisme yang termasuk dalam kelompok ini memiliki bintik
mata (stigma) bewarna merah yang dapat menangkap cahaya
(photoreceptive eyespot) dan kloroplas.
Euglenophyta adalah ganggang bersel satu yang memiliki sifat mirip
tumbuhan dan hewan.
Euglenophyta memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis, sehingga
dimasukkan ke dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai
tumbuhan.
Euglenophyta juga memiliki sifat mirip hewan karena tidak berdinding
sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak
bebas
Euglena, atau Euglenophyta, biasanya hidup di air tawar, misalnya, air
kolam, air danau, sawah, sungai, atau parit.
Euglena bersifat mikroskopis, sehingga pengamatannya harus
menggunakan mikroskop. Di bawah mikroskop, euglena akan terlihat
bergerak menggunakan flagelanya yang bening.
Euglena adalah kelompok organisme air tawar yang terdiri dari sekitar
1.000 spesies. Euglena sangat unik karena bersifat autotrof dan heterotrof.
Euglena memiliki kloroplas dan dapat membuat makannya sendiri
(autotrof) dengan bantuan sinar matahari.
Hasil fotosintesis pada Euglenophyta disimpan sebagai cadangan
makanan berupa polisakarida paramilon.
Euglena dapat bersifat heterotrof, apabila proses fotosintesis tidak dapat
mendapat sinar matahari yang cukup, dengan memakan sisa-sisa bahan
organik.
Sel Euglena berbentuk oval memanjang, tidak kaku, tidak mempunyai
dinding sel yang berisikan selulose, tetapi memiliki lapisan penyokong
membran sel dan protein berupa pelikel yang fleksibel (lentur).
Pada bagian salah satu ujungnya terdapat mulut sel dan dari mulut sel itu
tumbuh beberapa flagela dengan ukuran berbeda. Flagel berukuran
panjang digunakan untuk bergerak dan flagel lainnya berukuran pendek
Euglenophyta dapat menunjukkan gerak fototaksis, yaitu gerak berpindah
tempat menuju ke arah cahaya matahari.
Memiliki bintik mata yang dinamakan stigma. Stigma mengandung
fotoreseptor yang ditutupi oleh pigmen berwarna merah dan berfungsi
untuk membedakan terang dan gelap.
Memiliki satu sampai empat flagela (bulu cambuk) yang berfungsi
sebagai alat gerak
Pada umumnya memiliki flagela yang tidak sama panjang (Heterokontae)
Bersifat mixsotrof
Bersifat motil (cenderung bergerak).
Bersifat fototrofik (membuat makanan sendiri), osmotrofik (makan
dengan cara difusi), dan fagotrofik (makan dengan cara menangkap
makanan)
Cadangan makanan berupa paramilum, yaitu bentuk lain dari
polisakarida.
Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan.
Euglenophyta banyak ditemukan, sesekali mewarnai kolam berwarna
hijau tua, atau membentuk filament hijau di permukaan air
Dinding sel nya terbuat dari membrane tipis tersusun atas lapisan-lapisan
protein berbentuk spiral, yang disebut “pellicle”
Euglonophyta dapat berenang bebas di berbagai habitat, dapat ditemukan
di hampir semua lokasi dimana ada air tawar atau air payau, dan dapat
berkembang dengan baik di lingkungan yang tercemar limbah.
Euglenophyta termasuk organisme uniseluller
Memiliki Kloroplas mengandung klorofil a, b, karoten, dan beberapa
xantofil
Reseptor Cahaya :
berfungsi menerima
rangsangan cahaya
Stigma : sensor pendeteksi
cahaya
Vakuola kontraktil :
1. Mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme (ekskresi)
2. Mengatur tekanan
(osmoregulator)
3. Mengumpulkan air dan
memompanya ke dalam
Flagel : sebagai alat gerak yang
sel
memiliki bentuk seperti cambuk
4. Mempertahankan
konsentrasi ion dan Paramilon : antioksidan dan
molekul yang sesuai di sistem immune
dalam sel Nukleus : mengatur dan
mengontrol sistem sel
Kloroplas : menerima cahaya, dan
melakukan fotosintesis
Pelikel : dinding/ lapisan
pelindung
Reproduksi Euglenophyta
Reproduksi Seksual : Dilakukan
melalui proses konjugasi
(penggabungan) sel vegetatif dan
autogami (penggabungan dua inti
anakan dalam sel), inti hasil fusi
kemudian membelas meiosis
membentuk 4 nukleus yang masing-
masing berkembang menjadi sel
vegetative
Reproduksi Aseksual : melalui proses
pembelahan biner yang dilakukan
secara membujur (dari ujung sampai
Eugnales
Ada satu famili yaitu Euglenaceae. Contoh genus: Euglena, Phacus, dan
Trachelomonas. Klasifikasi:
a. Phacus longicauda
Filum : Euglenophyta
Kelas : Euglenophyceae
Ordo : Euglenales
Famili :
Euglenaceae
Genus: Phacus
Spesies: Phacus
longicauda
Ciri- ciri: Selnya kaku, bulat dan sangat datar, berbentuk seperti daun.
Ada satu flagel terlihat. Sel memiliki kloroplas banyak hijau bulat, dan
eyespot merah.
Habitat: Rawa dan kolam.
b. Euglena Viridis
Filum : Euglenophyta
Kelas : Euglenophyceae
Ordo : Euglenales
Famili :
Euglenaceae
Genus: Euglena
Spesies: Euglena Viridis
Ciri-ciri:
Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk
Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang
digunakan untuk membedakan gelap dan terang.
Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis
Paranemales/Eutreptiales
Ada satu famili yaitu Eutreptiaceae. Contoh genus: Astacia (morfologis
sama seperti Euglena), Peranema, Hyalophacus.
a. Astacia sp
Mempunyai bentuk mirip Euglena, hanya tidak berwarna karena tidak
memiliki kloroplas, sehingga bersifat heterotrof.
Klasifikasi :
Filum : Euglenophyta
Kelas : Euglenophyceae
Ordo :
Peranemales/Eutreptiales
Famili : Eutreptiaceae
Genus: Astacia
Spesies : Astacia sp.
Rhadbdomonadales
Ada satu famili yaitu Rhabdomonadaceae. Contoh genus: Colacium,
Petalomonas.
a. Colacium calvum
Klasifikasi :
Filum : Euglenophyta
Kelas :
Rhabdomonadales
Ordo :
Rhabdomonadales
Famili :
Rhabdomonadaceae
Genus: Colacium
Peran/ manfaat Euglenophyta
Digunakan sebagai indikator adanya polusi perairan. Sebagai contoh,
permukaan air yang di dalamnya banyak terdapat Euglena viridis, akan
tampak bewarna kehijauan. Sedangkan yang banyak terdapat Euglena
sanguinea tampak bewarna kemerahan.
Dalam bidang perikanan, Euglenophyta merupakan fitoplankton yang
berfungsi sebagai makanan ikan.
Dalam bidang ekonomi perairan, Euglenophyta merupakan produsen
primer dalam ekosistem perairan, yaitu sebagai penyedia bahan organik
dan oksigen bagi hewan-hewan akuatik seperti ikan, udang, dan serangga
air.
Dalam bidang sains, Euglena sering dijadikan sebagai objek studi
pengamatan. Karena jenis ganggang ini mudah di dapat dan
dikembangbiakkan dan sebagai pencernaan organik.