Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANALISIS ISI DAN

STRUKTUR TEKS REENSI


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/4
Materi : Teks Resensi (1)

Petunjuk
Bacalah dua teks resensi di bawah dan jawablah pertanyaannya.

Teks 1

Judul resensi
Valentino Rossi Sang Juara
Identitas buku

Judul buku : Otobiografi Valentino Rossi (Andai Aku


Tak Pernah Mencobanya)
Judul asli : The Autobiography of Valentino Rossi: what if I
had
never tried it
Penerjemah : Doni Suseno
Penerbit : Februari 2016 Jumlah halaman : 302

Penulis memilih buku ini karena sangat digemari oleh anak


muda terutama penggemar otomotif. Selain itu, buku
tersebut mengungkapkan rahasia perpindahan Valentino
Rossi dari tim Honda ke tim Yamaha yang selama ini tidak
terungkap oleh media

Kemenangan demi kemenangan yang telah diraih Rossi bersama Honda membuat
mereka yang berkecimpung dalam tim Honda mulai beranggapan bahwa yang
menentukan sebuah kemenangan adalah mesin motor, bukan pembalapnya. Mereka
membandingkan Yamaha, salah satu pesaingnya yang tidak pernah memenangi satu
balapan pun karena mesin motornya memang kalah cepat dari Honda.

Teks 2

Kisah Orang Kecil di Tangan Muhammad Ali

Judul                                        : Gerhana (Kumpulan Cerpen)


Pengarang                               : Muhammad Ali
Kota dan nama penerbit         : Jakarta, Pustaka Utama Grafiti
Tahun dan edisi penerbitan   : 2008, Cetakan IV (Edisi Khusus)
Tebal buku                              : 164 halaman
Jenis kertas isi                         : HVS 70 gram/m2
Jenis kertas kulit                      : Art Karton 180 gram/m2

 “Kemlaratan dan dosa, kata orang, cuma berjarak selangkah.” Tetapi, lewat kumpulan
cerpennya, Muhammad Ali menjengkelitkan anggapan tersebut. Ia adalah seorang penulis
yang tidak bisa menyembunyikan simpatinya terhadap masyarakat dari kalangan bawah.
Penulis yang juga mantan Ketua Dewan Kesenian Surabaya (1976-1978), mencurahkan rasa
simpatinya tersebut dalam buku kumpulan cerpen yang berjudul Gerhana. Terdapat 21 buah
cerpen dalam  kumpulan cerpennya tersebut. Kumpulan cerpen penulis kelahiran Surabaya,
23 April 1927, mengisahkan kehidupan orang-orang kecil.
Muhammad Ali, dengan bahasanya yang ringan namun tetap kaya akan unsur sastra,
mampu menggugah para pembaca. Tidak hanya itu, Muhammad Ali yang bersekolah di
MULO (tidak selesai) dan kursus di Keimin Bunka Shidoso, dapat menghadirkan cerita-cerita
yang menarik dan menyenangkan. Sebut saja judul cerpen ” Gerhana ”.
Ceritanya mengenai Sali yang menanam pepaya di pekarangan rumahnya. Suatu hari
ia mendapati pohon papaya kesayangannya itu tergeletak tak bernyawa. Ada seseorang yang
menebang pohon tersebut. Karena rasa sayangnya pada pohon yang telah dianggap anak, Sali
pun begitu marah dan berusaha mencari pelaku yang menebang pohon tersebut. Langkah
pertamanya adalah dengan melapor pada Pak Lurah. Namun Pak Lurah menganggap kasus
tersebut terlalu ringan. Sali tidak terima kasus tersebut dianggap ringan. Lalu Sali pergi ke
kantor kecamatan.
Di kantor camat, ia melaporkan peristiwa yang menimpanya kepada juru tulis muda
tetapi mereka malah mengejek Sali secara halus. Hingga akhirnya Sali memutuskan untuk
melapor kepada Pak Polisi. Namun, usahanya sia-sia karena bukan bantuan yang didapat,
melainkan cemooh dan kemarahan Pak Polisi. Akhirnya Sali menyerah dan beranjak pulang
ke rumah. Setibanya di rumah, badannya sekonyong-konyong roboh dan tak sadarkan diri.
Maka beberapa dukun kampung pun didatangkan untuk mengobati Sali. Tetapi pada akhirnya,
Sali hanya diam terbujur kaku meninggalkan keluarganya. Dan ternyata orang yang
menebang pohon tersebut adalah istri Sali sendiri.
Cerpen berjudul Gerhana ini sungguh tidak terduga isi ceritanya. Cerpen ini sama sekali
tidak menceritakan gerhana sama sekali. Yang diceritakan malah kisah Sali yang mencari
penebang pohon pepayanya. Ini membuktikan bahwa Muhammad Ali selaku penulis memang
pandai dan piawai dalam menulis cerpen. Simaklah salah satu kalimat yang terdapat dalam
cerpen ini, “Sali mengerti Pak Lurah mulai meradang, kentara dari kedua matanya yang mulai
memerah”. Maksud dari kalimat ini adalah Pak Lurah yang mulai marah. tetapi dengan gayanya
yang khas, Muhammad Ali memainkan kata-kata untuk memperindah cerpen yang ia tulis.
Selain cerpen berjudul Gerhana, Muhammad Ali juga menulis beberapa cerpen ringan
lainnya, diantaranya: Kalung, Kursi Antik, Kipas Angin dan Si Pukul Tujuh. Cerpen dengan
judul yang singkat dan terkesan ringan. Cerpen berjudul Kalung menceritakan Ngalima yang
akhirnya dipanggil Burik setelah terkena cacar. Ia hidup dengan kemenakannya yang perawan
tua. Suatu hari, Burik membeli kalung dari uang hasil jerih payahnya. Tak diduga, kalung
tersebut pun amblas diambil copet keesokan harinya.
Lain lagi dengan cerpen berjudul Kursi Antik. Cerpen ini menceritakan seorang wanita
yang ingin menjual kursi antik milik keluarganya. Wanita tersebut mengajak pemilik toko barang
antik untuk melihat kursi antik yang ada di rumahnya. Akan tetapi, sang pemilik toko
mengurungkan niatnya untuk membeli kursi tersebut setelah melihat keadaan keluarga wanita
itu. Dan akhirnya pemilik toko meninggalkan kediaman wanita itu setelah sebelumnya
memberikan sedikit uang.
Jika cerpen berjudul Kalung dan Kursi Antik menceritakan kehidupan sosial yang kental
dengan kemiskinan, tak ubahnya cerpen berjudul Kipas Angin. Ceritanya mengenai seorang
pelukis yang hidupnya tak menentu. Beberapa kali ia membeli barang-barang, namun tak berapa
lama akan dijualnya kembali untuk kebutuhan hidup keluarga. Namun suatu kali pelukis ini
berhasil menjual lukisannya dan membeli sebuah kipas angin dari sebagian uang hasil penjualan
tersebut. Sang pelukis tersebut telah salah langkah membeli kipas angin, karena di rumahnya tak
ada listrik.
Si Pukul Tujuh, salah satu cerpen Muhammad Ali yang tertuang dalam buku ini,
menceritakan seorang perempuan kecil yang setiap jam tujuh malam berdiri di depan toko
”Atom”. Seorang laki-laki setiap malam selalu memperhatikannya. Bukan karena rasa suka,
melainkan pertanyaan yang muncul dalam benak laki-laki itu. Hingga akhirnya laki-laki itu
mengetahui pekerjaan yang dilakukan Si Pukul Tujuh, yaitu sebagai perempuan seks komersial.
Cerpen-cerpen lain yang tertuang dalam kumpulan cerpen berjudul  “Gerhana“,
diantaranya Kuntilanak, Sepatu, Cak Nyoto, Sarinah, Sampah, dan Telegram kepada Abu
Nawas. Kumpulan cerpen, Gerhana, memperlihatkan sosok penulisnya sebagai sastrawan yang
terkenal memiliki kepekaan sosial dari ketajaman penanya, serta selera humor yang menjadi
salah satu ciri khasnya, sehingga di dalam cerpen-cerpennya terdapat unsur jenaka. Selain itu, ia
menggunakan bahasa daerah dalam cerpennya, dengan maksud untuk memberikan arti yang
lebih mendalam pada cerpennya tersebut.
Bahasa yang dipakai pun mudah dimengerti. Maka tak heran jika karya-karyanya laku di
pasaran, seperti Persetujuan dengan Iblis (novel, 1954), Hitam Atas Putih (drama dan kumpulan
cerpen, 1959), Ibu Kita Raminten (novel, 1982), Sastra dan Manusia (kumpulan esai,1986).
Namun, kekurangan dari kumpulan cerpen Gerhana ini adalah cerita yang hanya mengisahkan
kehidupan orang-orang kecil. Padahal, dengan gaya beliau yang khas, Muhammad Ali mampu
mengisahkan kehidupan masyarakat atas dengan kemasan menarik. Tetapi penyelesaian yang
disajikan di setiap cerpennya kurang memberikan kesan yang mendalam bagi pembaca.
Seharusnya, Muhammad Ali dapat mengemas akhir cerita dari setiap cerpennya dengan menarik.
https://dindhut.wordpress.com

Pertanyaan
1. Tuliskan isi kedua resensi tersebut dan tanggapan/komentar Anda!
A. - Isi resensi buku “Valentino Rossi Sang Juara”
- Tanggapan
B. - Isi resensi buku “Kisah Orang Kecil di Tangan Muhammad Ali”
- Tanggapan
2. Membandingkan kedua teks resensi “Valentino Rossi Sang Juara” dan “Kisah Orang Kecil di
Tangan Muhammad Ali” berdasarkan:
A. Judul resensi
B. Keunggulan resensi
C. Kelemahan resensi
D. Komentar/tanggapan
3. Bacalah kedua cuplikan teks resensi di bawah dan jawablah pertanyaannya

Teks 1 Teks 2

Kreativitas Tumbuh Tidak di Zona Nyaman


Tokoh lainnya adalah Fahira Azalea. Mahasiswa
Judul : The Art of Creative Thinking
cerdas yang pengajuan proposal penelitiannya
Penulis : Rod Judkins lolos seleksi. Kali ini penelitiannya sangat
Penerbit : Pustaka Pelajar menantang dan bagi sebagian orang termasuk
Cetakan : 2017 keluarganya, Fahira seharusnya tidak memilih
Tebal : 388 meneliti Luweng Jaran. Nah, Luweng Jaran ini
ISBN : 978-602-229-709-3 gua yang untuk memasukinya harus turun dulu
ke bawah, selain itu guanya panjang dan banyak
jalan yang membingungkan.
Peresensi Arief Yusran, Mahasiswa
Universitas Proklamasi 45 Peresensi Muhammad Rasyid Ridho,
Yogyakarta Pengajar Kelas Menulis SD Plus Al-Ishlah
Bondowoso Yogyakarta
a. Sudah tepatkan judul resensi di atas (Teks 1)? Jelaskan pendapat kalian.
b. Mengapa buku yang diresensi harus buku yang baru. Tidak bolehkah buku lama diresensi?
c. Selain di koran atau majalah, dimanakah kalian temukan teks resensi?
d. Jelaskan termasuk unsur apakah yang paling menonjol pada cuplikan teks resensi (Teks
2)!
e. Jelaskan manfaat apa yang diperoleh oleh penulis buku dengan adanya resensi atas buku
karyanya!

Anda mungkin juga menyukai