0906535385
DEPOK
2013
czl_icha@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kebijakan yang dibuat oleh Jepang
ketika masa pendudukannya di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif, studi kepustakaan, dan beberapa artikel internet. Pembahasan ini
mengenai ekspansi Jepang yang berlandaskan pada slogan negaranya yaitu Wakon Yosai dan
Fukoku Kyohei serta berbagai faktor pendorong terjadinya imperialisme. Serta akan
membahas mengenai pengaruh imperialisme Jepang di Indonesia pada masa pendudukannya
dan yang masih tersisa hingga saat ini.
This research objective is to explain the effect of Japanese policy throughout their occupation
in Indonesia. The methods used in this study are descriptive analysis, literature study, and
internet articles. This study discusses the application of Japanese slogans Wakon Yosai as well
as Fukoku Kyohei on their expansion and various factors that lead to imperialism.
Furthermore, it discusses the influence of Japanese imperialism in Indonesia during their
occupation and the effects it has in the present day.
Awal mula terjadinya hubungan antara Jepang dan Indonesia yang dulunya disebut
Hindia Belanda dimulai sejak tahun 1880an ketika karayuki-san1 atau kadang disebut
joshigun2 masuk ke Indonesia di daerah Medan, Palembang, Batavia (Jakarta), dan Surabaya.
Setelah karayuki-san datang, kemudian masuklah orang Jepang dari golongan pedagang
(Meta Sekar P. A. 2008:xxxiii).
Dalam catatan sejarah, tahun 1868 Jepang mulai tumbuh menjadi negara modern.
Peristiwa ini dikenal dengan Restorasi Meiji. Gerakan pembaharuan ini juga mengacu pada
slogan yang dimiliki Jepang yaitu Wakon Yosai (Kepribadian Jepang, Teknologi Barat) dan
Fukoku Kyohei (Negara Kaya, Militer Kuat) inilah yang mendorong Jepang melakukan
modernisasi di segala bidang secara besar-besaran. Setelah kira-kira 10 tahun berjalan, proses
pembaharuan tersebut berjalan dengan pesat. Karena adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan
bahan mentah dan pemasaran hasil industrinya, maka mendorong Jepang menjadi negara
imperialis.
Banyak faktor yang mendorong Jepang bisa sampai ke wilayah Indonesia. Pertama,
lonjakkan pertumbuhan yang pesat tidak sebanding dengan wilayah Jepang yang sempit serta
miskinnya sumber daya alam menjadi masalah bagi rakyat Jepang. Kedua, keadaan ekonomi
yang belum stabil dan terjadinya krisis ekonomi global yang berdampak bagi Jepang makin
memperparah rakyatnya dalam menjalani kehidupan di Jepang. Ketiga, kemenangan Jepang
atas Rusia pada tahun 1905 membuat Jepang diakui dan sejajar dengan bangsa Barat.3 Hal
inilah yang menjadi motivasi orang Jepang untuk mencari peruntungan dengan menyebrangi
daerah selatan, termasuk Indonesia.
Hal yang akan menjadi permasalahan dalam penulisan jurnal ini adalah faktor
pendorong dan pengaruh pendudukan Jepang di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut,
1
Karayuki-san adalah Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Jepang. Kara berarti CinadanYukiartinyamenuju atau
pergi ke suatu arah. Jadi secara harfiah, karayuki-san adalah wanita yang pergi untuk berkeja ke Cina,
khsusnya Shanghai dan Honkong, meskipun sebenarnya tidak hanya ke Cina.
2
Joshigun sama artinya dengan karayuki-san tapi arti harfiahnya adalah tentara perempuan
" Nathaniel Peffer. 1937. Price of Japanese Imperialsm. Council of Foreign Reations. hal. 30
berikut beberapa pertanyaan penilitian yang ingin diteliti melalui penulisan jurnal ini, antara
lain:
2. Apa saja kebijikan yang dibuat oleh Jepang selama menduduki Indonesia?
Berdasarkan dari pokok masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penulisan
ini adalah sebagai berikut :
2. Menjelaskan kebijakan apa saja yang dibuat oleh Jepang selama menduduki
Indonesia
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan yaitu metode
deskriptif yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data pustaka dan artikel internet yang
terkait dengan penelitian penulisan.
IMPERIALISME JEPANG
Awalnya Indonesia bukan daerah tujuan utama bangsa Jepang untuk berdagang di
daerah Asia Tenggara. Pada umumnya tujuan utama mereka adalah Singapura dan Malaysia.
Namun, setelah mendapat informasi tentang kemudahan untuk menjalankan perdagangan di
Indonesia, akhirnya mereka beralih ke Indonesia.
Dalam buku Apakah Mereka Mata-mata Jepang?, dijelaskan hubungan dagang antara
Jepang di Indonesia ditandai dengan kedatangan karayuki-san yang masuk melalui Singapura,
kemudian ke Indonesia dan tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Karayuki-san memegang
peran penting bagi Jepang. Bentuk bantuan nyatanya adalah mengirim uang kepada
keluarganya di Jepang, secara tidak langsung hal ini membantu Jepang untuk mendapatkan
devisa. Bantuan ini cukup bearti bagi Jepang yang keadaan ekonominya pada saat itu masih
belum maju.
Awal mulanya orang-orang Jepang yang berada di daerah Asia Tenggara sampai
sebelum Perang Dunia I banyak melakukan aktivitas dagang, khususnya untuk para
karayuki-san. Mereka melakukan perdagangan berupa persewaan kamar beserta kedai
makanan, salon kecantikan yang menyediakan jasa penyanggulan rambut cara Jepang,
4
aseosris pakaian, stagen untuk kimono, barang-barang kelontong.
Jepang mulai tumbuh dan berkembang menjadi negara modern setelah mengubah
kebijakan Politik Pintu Tertutup (sakoku) selama 215 tahun menjadi Politik Pintu Terbuka
(kaikoku). 5 Hal tersebut dikenal dengan Restorasi Meiji. Jepang mulai membuka dirinya
# Shimizu Hajime, et., al., Zenki Hojin no Tonan Ajia Shinshutsu “Perkembangan Migrasi Orang-Orang Jepang
di Asia Tenggara Sebelum Perang”, dalam Apakah Mereka Mata-mata?(Yogyakarta: Ombak, 2008).
$ Marius B. Jansen. 2008. The Cambridge History of Japan Volume 5. Cambridge University Press. hal. 309
sejak Jenderal Matthew Calbraith Perry berhasil memaksa Jepang untuk menandatangani
perjanjian pembukaan negara pada tanggal 8 Juli 1853. 6
Mengacu pada dasar pemikiran Jepang yang berkembang pada masa itu yaitu Wakon
Yosai (Kepribadian Jepang, Teknologi Barat) dan Fukoku Kyohei (Negara Kaya, Militer
8
Kuat) diperlukan pengembangan sumber daya manusianya terlebih dahulu. Untuk itu,
pemerintah Jepang melakukan pengiriman ilmuwan dan cendikiawan ke negara Barat untuk
menyerap ilmu dan teknologi baru dari Barat dengan tujuan mengadakan pembaharuan
teknologi. Pada masa ini, teknologi modern Barat di bidang industri diserap, ditiru, dan
dikembangkan oleh Jepang. Sebelumnya industrinya masih bersifat tradisional dan
bergantung pada tenaga kerja manusia menjadi menggunakan mesin dan mulai menerapkan
sistem organisasi dan manajerial perusahaan cara Barat dalam menjalankannya.
Selain dalam bidang teknologi yang sudah maju, sistem perbankan Jepang pun mulai
mantap pada tahun 1900. Bank-bank mulai meniru sistem perbankan yang ada di Jerman dan
Perancis, seperti Bank Hipotik Jepang, Bank Industri Jepang, Bank Kolonial Hokkaido, dan
Bank Taiwan. Bank Industri berperan dalam menaikkan dana dalam negeri maupun luar
negeri untuk investasi jangka panjang untuk memajukan kepentingan Jepang di daerah Asia.
Alasan pendorong orang Jepang hijrah ke daerah lain termasuk Indonesia, pertama
adalah karena pertumbuhan pendudukan yang tinggi dan tidak sebanding dengan wilayah
Jepang yang sempit. Jepang menyadari bahwa dalam jangka panjang, wilayahnya tidak
mampu menampung pertumbuhan penduduk yang bertambah pesat. Untuk itu, dibutuhkan
tempat baru untuk menampung penduduk Jepang. Untuk mengatasi hal tersebut, Jepang
meniru cara Barat dengan memperluas serta mengekspansi wilayah kekuasaan mereka melalui
& Howard Hoube, et., al., Emergence of a National Economy: An Economic History of Indonesia, 1800-2000.
hal.3
' Peter Duus. 2008. The Cambridge History of Japan Volume 6. hal. 123
upaya kolonialisasi di kawasan Asia. Selain untuk mengatasi jumlah penduduk yang
meningkat, perluasan wilayah juga bertujuan untuk memasarkan hasil produksi mereka.
( Marius B. Jansen. 2008. The Cambridge History of Japan Volume 5. Cambridge University Press. hal. 305
Tujuan dari gerakan ini yang dilakukan pada masa ini adalah untuk mengatasi
masalah pengangguran yang dihadapi oleh para bekas samurai yang tidak
punya pekerjaan. Selain itu keinginan Jepang menjadi negara Eropa di Asia
menjadi alasan jepang memperluas daerahnya ke selatan.
Dalam buku karya Takeshi Yosaburo yang berujudul Nangokuki (Sebuah
Catatan Mengenai Negara-negara Selatan) berisi slogan baru yaitu “Minami e!
Minami e!” (Ke selatan! Ke selatan!).13
)) +,-. /,0.1 2345 67-3-58 9**': 6;.0.< +,1,0. +.-.=>.-.?: @ABC.0.1-.D E>F.0: G.H &:
)9 !"#$% <.H:&
)$ Shigeru Sato. 2006. Indonesia 1939-1945: Prelude to The Japanese Occupation. Cambridge University Press.
hal. 247
c. Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang
banyak dengan upah rendah16
Tentara Jepang memegang kekuasaan militer dan semua kekuasaan yang dulu dikuasai
Belanda. Dalam pelaksanaannya, pembagian kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh
angkatan perang yaitu angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun). Indonesia dibagi
menjadi dua wilayah kekuasaan :
ii) Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku dan Irian di bawah kekuasaan
kaigun
Kebijakan-kebiajakan yang dibuat oleh Jepang guna menjalankan misinya pada masa
pendudukannya di Indonesia, di antaranya:
1. Bidang politik
)% Hikita Yasuyuki. 1996. Japanies Companies Inroads into Indonesia Under Japanese Military Domination.
KITLV, Royal Netherlands Institue of Southeast Asian and Caribbean Studies. hal. 661
)& Harry. J. Benda. 1956. The Beginnings of The Japanese Occupation of Java. Association for Asian Studies.
hal. 554
kekejaman militer Jepang dan berbagai bentuk eksploitasi yang dilakukan.
DAERAH KOTA
Aza (Dusun)
'()# IJKL
4) Pada tahun 1944, kondisi politik dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga
tuntutan akan kebutuhan perang semakin meningkat. Untuk mengatasinya,
pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan
barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi
pertanian), serta instansi resmi pemerintah.
3. Bidang kebudayaan
)( Shigeru Sato. 2006. Indonesia 1939-1945: Prelude to The Japanese Occupation. Cambridge University Press.
hal. 248
9* http://budisma.web.id/materi/sma/sejarah-kelas-xi/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia/
Kebijakan yang diterapkan pemerintah Jepang di bidang pendidikan adalah
menghilangkan diskriminasi siapa yang boleh mendapat pendidikan. Pada masa
Belanda, yang dapat merasakan pendidikan formal hanya rakyat dari kalangan
menengah ke atas, sementara rakyat kecil tidak memiliki kesempatan.21
Salah satu kelemahan dari aspek pendidikan masa pendudukan Jepang adalah
penerapan sistem pendidikan militer. Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan
untuk kepentingan perang. Siswa wajib mengikuti latihan dasar kemiliteran dan
mampu menghafal lagu kebangsaan Jepang. Begitu pula dengan para gurunya,
diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai pengantar di
sekolah menggantikan bahasa Belanda. Untuk itu para guru wajib mengikuti kursus
bahasa Jepang yang diadakan.22
4. Bidang militer
9) R. Murray Thomas. 1966. The Japanese in Indonesia. University of California Press. hal. 633
c. Pembentukan barisan bantu polisi (Keibodan) dengan syarat yang lebih ringan dari
Seinendan, usia yang diprioritaskan ± 23-25 tahun. Untuk Keibodan ini ada
keharusan untuk setiap desa (ku) yang memiliki pemuda dengan usia tersebut dan
berbadan sehat wajib menjadi Keibodan. Sistem pengawasan Keibodan ini
diserahkan pada polisi Jepang
e. Pembentukan barisan semi militer khusus direkrut dari golongan Islam dengan
nama : Hizbullah (Tentara Allah) tokoh di antaranya adalah Otto Iskandinata dan
Dr. Buntaran Martoatmojo
f. Pembentukan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) pada tanggal 3 Oktober 1943
didirikan oleh Letjen Kumakichi
9# Harry. J. Benda. 1956. The Beginnings of The Javanese Occupation of Java. Association for Asian Studies.
hal. 544
9$ http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20On
line/SMP/view&id=116&uniq=1108
Pada umumnya pendudukan oleh suatu negara di negara lain memberikan dampak
negatif bagi rakyat di negara jajahan. Setelah melihat uraian di atas, jelas bagi bangsa
Indonesia dengan adanya pendudukan Jepang sangatlah menyiksa rakyat Indonesia. Bahkan
ada persepsi bahwa pendudukan Jepang di Indonesia lebih kejam daripada pendudukan pada
masa Belanda walaupun masa pendudukan Jepang jauh lebih singkat daripada Belanda.
Pengaruh kebijakan yang dibuat oleh Jepang yang dirasakan rakyat Indonesia pada
masa pendudukannya di Indonesia adalah digunakannya kembali Bahasa Indonesia setelah
dihapusnya Bahasa Belanda. Dalam hal pendidikan, rakyat miskin dapat mengenyam
pendidikan yang selama masa pendudukan Belanda hanya orang kalangan kelas atas saja yang
bisa mendapat pendidikan. Kemudian diajarkannya para pemuda dalam bidang militer yang
awalnya untuk membantu Jepang dalam menghadapi perang melawan Sekutu, tapi ajaran
tersebut dimanfaatkan oleh tentara Indonesia untuk perang melawan Jepang. Dalam bidang
sosial, pembentukan Tonarigumi (RT) yang bertujuan untuk memudahkan pengawasan dan
memudahkan dalam mengorganisir kewajiban rakyat serta memudahkan pengawasan dari
pemerintah desa. Sistem tersebut masih digunakan hingga saat ini di seluruh Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Benda, Harry J. 1956. The Beginnings of Japanese Occupation of Java. Assosiaction for
Asian Studies.
Duus, Peter. 2008. The Cambridge History of Japan Volome 6. Amerika. Cambridge
University Press.
Hoube, Howard., Dick, & Vincent J. H. Lindblad. 2002. Emergence of A National Economy:
An Economic History of Indonesia, 1800-2000. Allen & Unwin.
Jansen, Marius B. 2008. The Cambridge History of Japan Volume 5. Amerika: Cambridge
University Press.
Kublin, Michael., Kublin, Hyman. 1990. Japan. Houghton Mifflin Harcourt Publishing
Company.
Peffer, Nathaniel. 1937. The Price of Japanese Imperialsm. Council on Foreign Relations.
Sato, Shigeru. 2006. Indonesia 1939-1942: Prelude to The Japanese Occupation. Cambridge
University Press.
Yasuyiki, Hikita. 1996. Japanese Companies Inroads into Indonesia Under Japanese
Military Domination. KITLF, Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and
Caribbean Studies.
http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belaj
ar/Modul%20Online/SMP/view&id=116&uniq=1108
http://www.kumpulansejarah.com/2012/10/sejarah-penjajahan-jepang-di-indonesia.html