Anda di halaman 1dari 13

BIOLOGI MOLOKUER

ANGGOTA KELOMPOK 2 :
1.CITRA MAYA INDAH BR TURNIP 2113453005
2.MEYSA RAHMA WULANDARI 2113453012
3.M. BAYU ALAN 2113453045
4.DINIYYAH DELLA PRATIWI 2113453007
5.ARINDA PUTRI 2113453004
6.ADELIA YUNITA 2113453022
7.ADINDA DWI LESTARI 2113453027
8.NAIYA ANNISA DAMAYANTI 2113453047
9.CYNTA ADELLIA ERDANI 2113453032
1. PENGERTIAN TRANSPORT SELULER
2. JENIS-JENIS TRANSPORT SELULER
TRANSPORT SELULER 3. KARAKTERISTIK TRANSPORT
SELULER
PENGERTIAN TRANSPORT SELULER

Sel merupakan unit fungsional kehidupan terkecil yang mengalami


metabolisme, homeostasis, pertumbuhan perkembagan, dan reproduksi.
Secara umum semua sel terdiri dari atas 3 unsur utama yaitu, materi genetik,
sitoplasma, dan membran sel.
Membran sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel yang menjadi
pemisah antara aktivitas dalam sel dan lingkungannya, akan tetapi tidak
mengisolasi bagian dalam sel dengan lingkungannya karena bersifat selektf
permeable sehingga berperan dalam pengaturan transport zat antara sel
dan lingkungannya.
Transport seluler merupakan proses pengangkutan materi atau molekul
dari daerah konsentrasinya tinggi kedaerah yang konsentrasinya rendah
tanpa menggunakan ATP (Adenosin Trifosfat), atau proses penganguktan
molekul dari daerah yang konsentrasinya rendah kedaerah yang
konsentrasinya tinggi dengan menggunakan energi hasil metabolisme ATP,
dan kedua proses tersebut berlangsung secara terpadu untuk menjaga
keseimbangan molekul biologis didalam sel.

20XX presentation title 3


a.TEKANAN OSMOTIK

Salah satu fungsi membran sel adalah untuk menjaga


keseimbangan antara tekanan osmotik cairan intraseluler dan cairan
interstitial. Ketika sel-sel ditempatkan dalam larutan yang memiliki
tekanan osmotik mirip dengan cairan intraseluler (larutan isotonik),
sitoplasma tetap melekat pada dinding selulosa dan tidak berubah.
Ketika larutan medium lebih terkonsentrasi (larutan hipertonik), sel
kehilangan air dan sitoplasma tertarik dari dinding sel yang kaku
(sel mengkerut). Dari sudut pandang biologis, larutan dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
(1) Larutan isotonik memiliki tekanan osmotik yang sama dengan sel.
Sebagai contoh, larutan 0,3 M nonelektrolit bersifat isotonik dalam
hubungannya dengan sel mamalia
(2) Larutan hipotonik memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah
daripada sel. Sebagai contoh, larutan natrium klorida 0,66 persen, yang
isotonik untuk eritrosit amfibi, adalah hipotonik untuk sel mamalia
(3) Larutan hipertonik memiliki tekanan osmotik yang lebih tinggi daripada
sel.
Secara umum, tekanan osmotik intraseluler sekitar 10 atmosfer, tetapi
dalam beberapa kasus khusus, seperti dalam Penicillium, mungkin sebesar
100 atmosfer. Selsel hewan pada umumnya tidak memiliki turgiditas yang
menjadi ciri sel-sel tumbuhan, meskipun ada pengecualian, seperti pada
Coelenterata tubularia. Di sisi lain, telur yang tidak dibuahi pada beberapa
hewan laut, seperti landak laut, berfungsi seperti osmometer asli.

20XX presentation title 5


b.KONSERTASI IONIK dan POTENSIAL
LISTRIK MELEWATI MEMBRAN
Pada semua sel dijumpai ciri-ciri antara lain adanya perbedaan konsentrasi ionik
dengan medium ekstraseluler dan potensial listrik yang melintasi membran. Kedua
sifat ini saling berhubungan erat, karena potensial listrik bergantung pada
penyebaran ion yang tidak merata di kedua sisi membran. Dengan menggunakan
mikroelektroda halus dengan ujung 1 u atau kurang memungkinkan untuk
menembus melalui membran ke dalam sel dan juga ke dalam inti sel dan untuk
mendeteksi potensi listrik (juga disebut potensial istirahat, atau stabil), yang selalu
bersifat negatif di bagian dalam. Nilainilai potensial stabil ini bervariasi di berbagai
jaringan antara -20 dan 100 milivolt (mV). Cairan interstitial memiliki konsentrasi
ion Na+ dan Cl- yang tinggi dan cairan intraseluler memiliki konsentrasi ion K+
yang tinggi dan anion organik yang lebih besar (A- ).

20XX presentation title 6


JENIS JENIS TRANSPORT SELULER

TRANSPORT PASIF OSMOSIS

DIFUSI
a. Transport Pasif

Berdasarkan pada ukuran, muatan dan kelarutan yang rendah dalam


fosfolipid, banyak molekul penting secara biologi seperti ion-ion, gula dan
asam amino dapat masuk ke dalam sel dengan cara sangat lambat.
Namun serapannya ke dalam sel terjadi pada tingkat atau laju yang cukup
cepat. Hal ini dapat terjadi karena transport saluran ion atau protein
membran memudahkan atau memfasilitasi masuk atau keluarnya molekul
tertentu ke dalam dan keluar sel. Proses ini disebut transpor yang
dikatalisis dan kadang-kadang disebut sebagai difusi terfasilitasi. Tidak
ada sumber langsung energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan
proses transport pasif. Membran sel berfungsi sebagai pintu penjaga
(gatekeeper) yang menyebabkan beberapa substansi dapat masuk ke
dalam sel tetapi juga dapat mengeluarkan bahan-bahan dari dalam sel.

20XX presentation title 8


b.Difusi
Difusi ion melintasi membran lebih sulit daripada difusi molekul karena lintasan
ion tidak hanya bergantung pada gradien konsentrasi, tetapi juga pada
gradien listrik yang ada dalam sistem. Proses difusi berfungsi menggambarkan
pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi
didukung oleh gerakan acak molekul dalam larutan di mana molekul
menyebar keluar sampai terdistribusi secara merata dalam ruang yang
ditempati. Proses ini dapat terus terjadi pada laju yang sama selama ada
gradien konsentrasi. Difusi satu substansi tidak mengganggu difusi zat lain
dalam larutan yang sama. Gerakan bersih atau fluks zat yang menyebar
melintasi penghalang tergantung pada beberapa kriteriaseperti gradien
konsentrasi, ukurandan permeabilitas zat di dalam penghalang yang
menyebar atau berdifusi.

20XX presentation title 9


C.Osmosis
Osmosis adalah transportasi cairan pelarut melalui membran semipermeabel yang tidak mengizinkan
zat terlarut untuk melewatinya. Air adalah pelarut fisiologis yang penting. Dengan osmosis air
melewati membran plasma dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Membran plasma
bersifat permeabel terhadap air tapi bukan untuk zat terlarut tertentu dalam larutan dalam air. Saluran
protein yang dikenal sebagai aquaporins memungkinkan air untuk melewati inti hidrofobik dari
fosfolipid membran. Gerakan air melalui osmosis terjadi dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air
lebih rendah.Peristiwa osmosis ternyata juga dapat dilihat pada sistem biologis manusia yaitu dalam
sel darah. Ketika sel darah berada dalam larutan hipotonik (yaitu, larutan dengan konsentrasi terlalu
rendah), maka dinding sel darah akan membuat air di luar sel untuk masuk ke dalam sel dan membuat
air yang masuk tersebut memberikan tekanan terhadap dinding sel sehingga menyebabkan sel
menjadi mengembang, disebut turgid.

20XX presentation title 10


KARAKTERISTIK TRANSPORTASI SELULER
A.Transport Aktif Ion : Potensial Membran
Konsekuensi terjadinya transpor aktif primer adalah pembentukan gradien ion. Ion
tertentu seperti natrium dipompa keluar sel, sementara yang lainnya seperti kalium
di pompa ke dalam sel melalui transpor aktif primer. Karena itu natrium ditemukan
pada konsentrasi yang lebih tinggi di luar sel daripada di dalam sel dan kalium
memiliki konsentrasi tinggi di dalam sel daripada di luar sel. Kecenderungan ion
bergerak ke bawah gradien konsentrasinya. Gradien konsentrasi yang kuat seperti
natrium dapat digunakan untuk menggerakkan pengangkutan zat terlarut lainnya
melawan gradien konsentrasinya sendiri. Molekul lainnya dapat memanfaatkan
gradien konsentrasi dan melewatinya bersamaan bahkan melawan arah gradien
konsentrasinya sendiri. Transpor aktif sekunder adalah proses dimana gradien ion
yang dihasilkan oleh pompa yang digerakkan ATP digunakan untuk menggerakkan
transport molekul dan ion yang lainnya melawan gradien konsentrasinya sendiri.

20XX presentation title 11


B.Transport Aktif Primer
Transport aktif primer yang membutuhkan energi dari hidrolisis ATP adalah jenis transport
yang bergantung pada potensial membran. Pada proses transport aktif primer, sel perlu
menjaga konsentrasi ion internal yang memiliki konsentrasi kalium tinggi tetapi konsentrasi
natrium rendah. Pada sisi luar sel konsentrasinya adalah sebaliknya, konsentrasi natrium
tinggi dan konsentrasi kalium rendah. Perbedaan konsentrasi ini menciptakan gradien
elektrokimia yang melewati membran yang mana sel selanjutnya dapat menangkap energi.

Oleh karena ion-ion natrium dan kalium tidak dapat secara spontan bergerak melawan
gradien konsentrasinya maka harus dipompa keluar dan masuknya sehingga merupakan
proses yang membutuhkan energy ATP. Pada tahap pertama siklus, 3 ion natrium dan 1 ATP
terikat pada pompa. ATP melepaskan energi ke dalam pompa seperti saat terpisah menjadi
ADP dan fosfat inorganik (Pi). Oleh karena pompa menggunakan energi secara langsung
dari ATP maka transport ion dikategorikan sebagai transport aktif primer.Setelah ATP
terpisah menjadi ADP dan Pi, ADP dilepaskan.

20XX presentation title 12


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai