Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA NY.

“S”
DENGAN MASALAH KEHILANGAN DAN BERDUKA

Nama : Ny. “S”

Pertemuan : Ke-1

Hari / Tanggal : Selasa, 02 Februari 2021

Jam : 09.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan ia ditinggal meninggal suaminya 3 minggu yang lalu karena
covid 19 + komplikasi, klien mengatakan kadang lupa kadang ingat dengan
almarhum suaminya
b. Klien mengatakan bahwa dia pasti menangis dan cemas jika megingat dan
bermimpi almarhum suaminya
2. Diagnosa Keperawatan
Berduka Disfungsional
3. Tujuan (TUK)
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu mengungkapkan perasaan berduka
4. Tindakan keperawatan (SP 1 Pasien)
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
b. Mengucapkan salam terapiutik
c. Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
d. Identifikasi tanda berduka, seperti syok, penyangkalan, rasa marah, dan kesedihan
e. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
f. Mendengarkan dengan penuh perhatian
g. Teknik komunikasi diam dan sentuhan
h. Ajarkan teknik relaksasi

B. Strategi Komunikasi
Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Ibu, perkenalkan nama saya Eka Ruzdatul Ummah panggil saja
Mbak Eka, saya yang akan merawat Ibu sekarang, nama Ibu siapa? Dan senangnya
dipanggil apa?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan Ibu hari ini?
3. Kontrak
“Baiklah Ibu kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang
keadaan ibu? Tujuannya supaya Ibu lebih tenang dalam menghadapi keadaan ini serta
Ibu mau berbagi cerita dengan saya, kesedihan Ibu mungkin bisa berkurang.
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit? Kita berbicang-bincang
dimana Ibu? Baiklah kita akan berbincang-bincang diruang tengah”

Kerja:
 “Baik Ibu, bisa dijelaskan kepada saya bagaimana perasaan Ibu S saat ini?
 “Baik bu, saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi
sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Ibu yang sabar ya.”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung ibu, tapi coba Ibu pikirkan kembali
bahwa ibu tidak akan bertemu lagi dengan suami Ibu karena beliau sudah meninggal.
Itu sudah menjadi kehendak Allah SWT bu, Ibu harus berusaha menerima kenyataan
ini.”
 “Bu hidup matinya seseorang semua sudah di atur Tuhan Yang Maha Pemilik Hidup.
Tidak dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri”
 “Ibu sudah memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas dan kepikiran yang berlebihan, Ibu bisa mencoba mengalihkan
itu semua dengan melakukan kegiatan sesusai keahlihan ibu, Ibu juga tidak akan
hidup sendiri, Ibu masuh punya anak, menantu, cucu, keluarga, dan orang lain yang
sayang dan peduli dengan Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik relaksasi yang saya
lakukan ya. Coba sekarang Ibu tarik napas yang dalam, tahan sebentar (3 detik),
kemudian hembuskan perlahan.”
 “Ya bagus sekali Ibu, seperti itu”
Terminasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang? Apa Ibu sudah mulai memahami
kondisi yang sebenarnya terjadi?”

 Obyektif
“Kalau begitu coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu dapatkan dari perbincangan
kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi yang telah kita lakukan.”
 Rencana tindak lanjut (RTL)
“Ya bagus sekali Ibu. Nah setiap kali Ibu merasakan cemas, Ibu bisa melakukan
teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak menerima kenyataan ini, Ibu
dapat mengingat kembali perbincangan kita ya”
“Ibu ini ada buku kegiatan untuk ibu. Bagaimana jika teknik relaksasi Ibu masukkan
kedalam jadwal kegiatan Ibu? Apakah Ibu setuju? Nah, disini ada kolom kegiatan-
tanggal-waktu-keterangan, Ibu bisa mengisi kegiatan teknik relaksasi pada kolom
kegiatan. Nah kira-kira jam berapa Ibu melakukan teknik relaksasi bu?”
“Baik cara mengisi buku kegiatan ini: jika Ibu melakukannya tanpa dibantu atau
diingatkan oleh orang lain Ibu tulis “M” disini, jika Ibu dibantu atau diingatkan Ibu
tulis “B” dan jika Ibu tidak melakukannya Ibu tulis “T” ya”
“Apakah Ibu paham bu? Nanti Ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya.”
 Kontrak yang akan datang
- Topik
“Bagaimana kalau besok kita bicarakan tentang kegiatan positif yang dapat Ibu
lakukan?”
- Tempat
“Tempatnya mau dimana Ibu? ”
- Waktu
“Berapa lama kita akan bercakap – cakap?”.
“Bagaimana kalau 30 menit”
“Setuju!”
“Sampai bertemu lagi besok ya, Ibu. Saya permisi dulu. Wassalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai