Oleh:
NAMA : NURFITRI
STAMBUK : 144 2021 2167
PRECEPTOR INSTITUSI
(...........................................)
2022
REVIEW JURNAL
Abstrak :
Latar Belakang: Hipertensi adalah masalah yang paling sering dialami oleh
lansia dengan penyebab yang tidak diketahui. Salah satu upaya menurunkan
tekanan darah pada lansia adalah dengan memberikan senam yoga, dimana
senam yoga dapat menghasilkan hormon endorfin. Tujuan tinjauan adalah
untuk mengetahui keefektifan senam yoga dalam menurunkan tekanan darah
pada lansia. Pencarian awal untuk artikel dilakukan di Google Scholar dan
PubMed. Studi tentang terapi senam lansia hipertensi mendapatkan 4,560
artikel / jurnal tetapi hanya 5 artikel yang memenuhi kriteria pencarian.
Menurut hasil pencarian, senam yoga dapat menurunkan tekanan darah pada
lansia. Selain itu juga sangat penting diterapkan sebagai terapi non farmakologi
bagi lansia yang memiliki riwayat kesehatan hipertensi. Tenaga kesehatan yang
diharapkan dapat merekomendasikan hal ini sebagai terapi penurunan tekanan
darah pada lansia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Review Jurnal
Tujuan review adalah untuk mereview hasil dari pengaruh senam yoga
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
D. HASIL
Dari 5 artikel diperoleh 4 dengan menggunakan desain penelitian
preexperimental dengan one group pre-test and post-test dan 1
menggunakan randomized parallel-arm random control dengan jumlah
sampel berkisar antara 30-60. Populasi 5 artikel rata-rata pada usia 60-80
tahun, semua jurnal mengatakan pengumpulan data dilakukan dengan
mengukur tekanan darah terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi
kemudian setelah diberikan intervensi dilakukan pengukuran tekanan
darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan
darah yang signifikan sebesar 10 mmHg sistolik atau 5 mmHg diastolik
setelah latihan yoga. Menurut Dr. Susatawati G Patil (2014), dilakukan
selama 6 hari selama 3 bulan (Patil et al., 2014), menurut Kanupriya
Dhameja (2013) (Dhameja et al., 2013). selama 42 hari dan menurut I
Dewa Gede Dwija Yasa, (2017) dilakukan dua kali seminggu selama
empat minggu (Dwija Yasa, I., Azis, A., & Widastra, 2017).
E. PEMBAHASAN
Dari lima jurnal di atas, latihan yoga terbukti menurunkan tekanan darah
tinggi, rata-rata penurunan sistolik 15 MmHg dan diastolik 10 mmHg.
Intervensi dilakukan selama 8 kali dalam 2 minggu dengan waktu 50 – 60
menit. Perbedaan hasil dari 5 artikel tersebut adalah ketika memberikan
intervensi latihan yoga berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Sukmawati (Sukmawati, 2019) bahwa latihan yoga yang diberikan yaitu
selama 1 bulan setiap minggu ada 2x pertemuan untuk melakukan latihan
yoga. Dari penelitian yang dilakukan oleh Hendarti (Hendarti, E&
Hidayah, 2018) latihan yoga diberikan selama 4 minggu, setiap minggu
ada 1x pertemuan untuk melakukan latihan yoga. Dari penelitian yang
dilakukan oleh I Dewa Gede Dwija Yasa, Abdul Azis, I Made Widastra
(Dwija Yasa, I., Azis, A., & Widastra, 2017) latihan yoga yang diberikan
yaitu selama 6x dalam 2 minggu. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Satish GPatil (Patil et al., 2014) bahwa latihan yoga diberikan setiap hari
selama 42 hari. Dari penelitian yang dilakukan oleh Kanuya Dhameja,
(Dhameja et al., 2013) bahwa latihan yoga diberikan selama 42 hari. Dari
hasil 5 artikel tersebut terdapat perbedaan karena perbedaan jumlah waktu
latihan yang diberikan dan jumlah kali pelatihan yang diberikan.
2. Kekurangan
Penelitian ini kurang menjelaskan tentang efek negative senam yoga pada
lansia bila dilakukan dengan tidak hati-hati atau gerakan yang salah
G. IMPLIKASI KEPERAWATAN
Senam Yoga yang dilakukan secara terprogram dan rutin dapat menjadi
salah satu terapi nonfarmakologis dalam menurunkan kondisi
hemodinamik khususnya tekanan darah, nadi dan pernapasan pada lansia
yang menderita hipertensi. Oleh karena itu, latihan yoga dapat menjadi
pilihan latihan fisik yang tepat dan dapat diterapkan secara mandiri tanpa
menimbulkan risiko pada usia ini. Implikasi dari praktik keperawatan perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang adaptasi sistem tubuh lain seperti
imunologi dan lainlain pada lansia terhadap latihan yoga agar manfaat
tubuh pada lansia semakin nyata.
J. KESIMPULAN
Kesimpulannya, Berdasarkan analisis jurnal yang telah disajikan pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa senam yoga berpengaruh signifikan
terhadap penurunan penurunan tekanan darah pada lansia. Latihan yoga
dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan keseimbangan
tekanan darah pada lansia. Latihan yoga dapat dilakukan dengan aman
pada lansia dengan menggabungkan latihan pernapasan, relaksasi, dan
struktur gerakan lembut. Dasar-dasar gerakan dalam latihan yoga dapat
menurunkan tekanan darah pada lansia sehingga lansia dapat
mempertahankan kekuatan fisiknya untuk melakukan aktivitas sehari-hari
secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Latihan yoga dapat
digunakan sebagai metode nonfarmakologi untuk meningkatkan upaya
pengelolaan hipertensi pada lansia sebagai terapi tambahan selain
farmakoterapi tanpa efek samping. Hasil penelitian ini direkomendasikan
untuk digunakan sebagai terapi nonfarmakologi dalam upaya penanganan
hipertensi secara aman dan tanpa efek samping.