PERSALINAN NORM
A. PENGERTIAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri
) yang cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (sinopsis
obstetri).
Persalinan normal adalah proses di mana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu pada usia kehamilan cukup bulan ( setelah
37 minggu ) tanpa disertai adanya penyulit. ( APN,2008 ).
B. KLASIFIKASI PERSALINAN
1. Klasifikasi Persalinan Menurut Berat Janin dan Umur Kehamilan
a. Abortus
Ialah pengeluaran hasil konsepsi pada umur kehamilan kurang dari
22 minggu dengan berat janin kurang dari 500 gram
b. Persalinan Immatur
Ialah apabila hasil konsepsi dikeluarkan pada umur kehamilan 22 –
27 minggu dengan berat janin 500 – 999 gram
c. Persalinan Prematur
Ialah persalinan dengan umur kehamilan 28 – 36 minggu dengan
berat janin antara 1000 – 2500 gram
d. Persalinan Aterm
Ialah persalinan antara umur kehamilan 37 – 42 minggu dengan
berat janin diatas 2500 gram
e. Persalinan Serotinus
Ialah persalian lebih dari 42 minggu atau persalinan yang terjadi 2
minggu/ lebih dari waktu partus yang ditaksir.
2. Klasifikasi Persalinan Menurut Bentuk Persalinan
a. Persalinan Spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri
b. Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
c. Persalinan Anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan jalan rangsangan.
d. Persalinan Percobaan
Yaitu suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh
bukti tentang ada atau tidaknya dusproporsi sefalopelvik.
5. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat
hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi
dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya
persalinan.
G. KALA PERSALINAN
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
1. Kala I (Kala Pembukaan)
Adalah dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10
cm). Klinisnya dapat dinyatakan partus di mulai bila timbul his dan
wanita tersebut mengeluarkan lendir bercampur darah ( bloody show ).
Lendir tersebut berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks
mulai membuka atau mendatar, sedangkan darahnya berasal dari
pembuluh – pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis
itu pecah karena pergeseran – pergeseran ketika serviks membuka.
Kala I di bagi menjadi:
a. Fase Laten
Berlangsung 7 – 8 jam, pembukaan serviks terjadi sangat lambat
sampai pembukaan 3 cm
b. Fase Aktif
Pembukaan serviks dari 4 cm sampai 10 cm, berlangsung selama 6
jam dan dibagi atas 3 subfase yaitu:
1) Periode akselarasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 4 cm
2) Periode dilatasi : selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9cm.
3) Periode deselarasi : pembukaan berlangsung lambat, dalam
waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm ( lengkap )
Periode – periode tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
multigravida pun terjadi, akan tetapi fase laten dan fase aktif terjadi
lebih pendek.
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara pada
primigravida dan multigravida. Pada primigravida terjadi pendataran
serviks lebih dahulu, baru kemudian membuka. Pada multigravida
pendataran dan pembukaan serviks bisa terjadi dalam saat yang sama.
Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap.
Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan pada
multigravida kira-kira 7 jam.