Anda di halaman 1dari 3

SP 1 PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Proses Keperawatan
1. Dekskripsi Pasien
Tuan wira umur 38 tahun masuk rumah sakit jiwa tanggal 12 maret 2018.
Pasien tidak mau mandi dan gosok gigi sejak kejadian gagal dalam pemilu
DPRD. Tanggal 13 maret 2018 perawat melakukan pengkajian dan
melakukan intervensi hari pertama. Dari hasil pengkajian klien didapat klien
mengatakan tubuhnya gatal dan bau , belum mandi dan terlihat kotor
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: kebersihan diri
3. Tujuan Keperawatan pada Klien
a. Pasien mampu mandi secara mandiri
b. Pasien mampu membersihkan rambut / keramas secara mandiri
c. Pasien mampu gosok gigi secara mandiri
d. Pasien mampu memotong kuku secara mandiri
4. Rencan Tindakan Keperawatan pada Pasien Defisit Perawatan Diri
SP 1: melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian dan
melatih cara kebersihan diri: mandi
a. Identifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri: mandi
b. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri: mandi
c. Menjelaskan alat-alat mandi
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri: mandi dang anti
pakaian, sikat gigi, cuci rambut ,potong kuku
e. Melatih pasien mempraktekkan cara` mandi
f. Memasukkan dalam jadwal kegiatan
B. Strategi Komunikasi keperawatan pada pasien Defisit perawatan diri
1) Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi bapak”
“saya suster yulismayanti , bisa dipanggil suster lisma, saya suster
yang bertugas pada pagi ini dari jam 09.00-14.00 WITA. Selama 1
minggu kedepan saya akan merawat bapak .”
b. Validasi klien
“nama bapak siapa?biasa di panggil siapa pak ?”
“suster lihat dari tadi bapak menggaruk badannya, kenapa pak?”
“bapak , apa tadi pagi bapak sudah mandi?”
“kenapa, bapak belum mandi?”
c. Kontrak kerja
“kalau begitu pak, kalau begitu bagaimana kalau kita bicara tentang
perawatan kebersihan diri, kira-kira waktunya`20 menit, tempatnya
disini saja gimana pak?”
2) Fase Kerja
SP 1: melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian
dan melatih cara kebersihan diri: mandi
a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri
“bapak berapa kali biasanya bapak mandi”
“kenapa jadi seperti itu pak”?
b. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
“kalau begitu kita sekarang bicara tentang pentingnya mandi. Coba
bapak fikirkan, kalau bapak mandi, apa yang bapak rasakan?”
“nah, sekarang saya akan menyebutkan gunanya jika bapak mandi.
Pertama, Bapak bersih, kalau kedua apa bapak ?
“coba bapak ingat-ingat dulu”
“iya bapak benar, lalu apalagi pak?”
“iya, Bapak bagus sekali .terus kalau tidak mandi apa akibatnya?” iya
Bapak bagus sekali
c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
“baiklah pak, sekarang coba bapak sebutkan dulu alat alat yang
biasanya digunakan bapak untuk mandi”
Saya sebutkan dulu ya pak ..partama sabun lalu apalagi pak?
“benar pak lalu apalagi pak?”
“benar sekali bapak”
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri: mandi dang anti
pakaian , sikat gigi,cuci rambut, potong kuku dan melatih pasien
mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
“nah bapak kan sudah tahu kana lat-alat mandi. Sekarang suster
akan menjelaskan cara-cara mandi, sikat gigi, cuci rambut dan potong
kuku “
“kita mulai dengan mandi ya pak, pertama kita guyur seluruh tubuh,
ambil sabun tuangkan ketelapak lalu gosok-gosok.,pak wira kemudian
usapkan keseluruh tubuh”
“sekarang pakai sampo pak , pertama tuangkan sedikit shampoo di
telapak tangan , lalu gosok –gosok, lalu gosokkan di kepala”
“terakhir kita guyur seluruh badan sampai sampo dan sabunnya
hilang ya pak.”
“kemudian pakai handuk. Selanjutnya gosok gigi.”
“pertama beri pasta gigi diatas sikat gigi , beri sedikit air lalu
digosokkan ke mulut dan gigi, setelah itu kumur- kumur dan buang
airnya.”
“kalau sudah ganti baju dulu ,terus kita lanjutkan dengan memotong
kuku”
“kalau pak wira melakukan kegiatan ini nanti badannya tidak gatal dan
bau lagi , pak.tiap hari bapak jadi wangi pak.”
“sekarang suster praktekkan dulu , pak wira liat ya”
e. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
“nah sekarang kita praktekkan di kamar mandi ya pak”
f. Memasukkan dalam jadwal kegiatan
“bapak wira tadi kita sudah selesai mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri, nanti bapak mau latihan mandinya jam berapa?
“kalau sikat gigi? Potong kukunya?
“baik pak wira suster masukkan ke jadwal ya”

3). Fase terminasi sementara

a. evaluasi subjektif
“nah, bapak bagaimana perasaannya setelah mandi?”
b. evaluasi objektif
bapak masih ingat yang kita lakukan tadi?”:
c. tindak lanjut
bapak wira , tadi kan sudah di buat jadwal kapan pak wira mau
melakukannya , besok suster cek ya sudah dilakukan apa belum.
Kalau pak wira sudah melakukan sendiri tanpa diingatkan , nanti di
jadwal suster tulis M ya, kalau masih perlu diingatkan nanti suster tulis
B ya .”
d. kontrak yang akan datang
“kalau begitu pak , saya akan kembali keruang perawat , besok saya
akan menemui bapak jam 09.00 pagi untuk latihan
berdandan,tempatnya di ruang ini saja bagaimana pak?”

Anda mungkin juga menyukai