Menurut World Health Organization (WHO) keluarga Berencana (KB) merupakan upaya
untuk membantu individu atau pasangan suami istri untuk mencapai jumlah anak yang
mereka inginkan dan menentukan jarak kehamilan. Hal ini dicapai dengan
menggunakan metode kontrasepsi dan pengobatan infertilitas (WHO, 2016).
meningkat di berbagai penjuru bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan
Serikat mencapai 30% dan selanjutnya diikuti oleh negara berkembang seperti
Indonesia pada tahun 1957, hingga tahun 2012 data yang didapatkan adalah 56,71%
penduduk yang menjalankan program KB. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di
Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin dan
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2009 hampir 380 juta
banyak digunakan yaitu KB suntik (47,54%) dan terbanyak ke dua adalah pil
(23,58%) kemudian alat kontrasepsi IUD (11,07%), implan (10,46%), Metode operasi
wanita (MOW) sebanyak (3,25%) dan yang paling sedikit yaitu Metode operasi pria
Implant (7,01%), IUD (1,62%), MOW (0,31%), dan Kondom (5,31%). Sedangkan
penggunaan alat kontrasepsi terbanyak bagi peserta KB aktif yaitu: Suntik (45,38%),
Pil (37,28%), Implant (8,97%), IUD (4,71%). Adapun jumlah akseptor KB di kota
kunjungan akseptor KB pil (oral) pada tahun 2016, mulai dari bulan januari sampai
bulan desember tercatat 4075 orang yang menggunakan kontrasepsi Pil. Dari 4075
orang tersebut, akseptor KB baru dari bulan januari sampai bulan desember
sebanyak 541 dan akseptor KB lama sebanyak 3534 orang. Dari data yang
setiap kali para akseptor melakukan penimbangan berat badan ada kalahnya berat
badannya naik dan ada kalahnya berat badannya menurun (Data Petugas Kesehatan
menyatakan bahwa pada penggunaan pil oral sebagian besar wanita mengalami
perubahan berat badan yang dikarenakan adanya retensi cairan dari progestin atau
hubungan antara jenis dan lama pemakaian alat kontrasepsi hormonal dengan
peningkatan berat badan akseptor di Surabaya. Pada penelitian ini didapatkan hasil
bahwa responden yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal lebih dari satu
terhadap kenaikan berat badan pada ibu Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas
Oral terhadap kenaikan berat badan pada ibu Akseptor KB di Wilayah Kerja
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui jumlah ibu akseptor KB pil (oral) yang mengalami kenaikan berat
Mengetahui jumlah peningkatan berat badan pada ibu akseptor KB pil (oral) di
A. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
keluarga berencana.
2. Manfaat Praktis
BAB II
Bab III
1. Berat Badan
Berat badan yang di maksud dalam penelitian ini yaitu suatu pengukuran yang
di gunakan untuk melihat berat badan Askseptor KB pil (oral) kombinasi pada ibu
usia subur.
Kriteria Objektif :
2. Kontrasepi Oral
Kontrasepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kontrasepsi pil (oral)
KB yang digunakan oleh ibu usia subur dengan jenis kontrasepsi pil (oral)
kombinasi.
Kriteria Objektif :
b. Tidak: wanita usia subur yang menggunakan pil (oral) KB selain pil KB
2. Hipotesis Nol (H0) : Tidak ada pengaruh antara Kontrasepsi Oral terhadap
A. BAB IV
DESAIN PENELITIAN
analitik observasional,
Case Control
Waktu : karna bulan 2 saya KKN, kenapa 1 bulan, karna saya cuma mau meneliti
100 orang, katanya petugas kesehatan di pampang 100 orang bisa di dapat dalam
1 bulan
Populasi :Seluruh Wanita Pasangan Usia Subur yang berada diwilayah Kerja
Indeks Massa Tubuh dengan menggunakan alat pengukuran timbangan berat badan
responden dalam posisi berdiri tanpa menggunakan alas kaki (sandal atau sepatu).
A. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan suatu data yang bisa di ambil langsung dari para Ibu
yang bersedia menjadi responden dengan cara mengisi data berat badan pada
lembar observasi yang mana yang berhubungan langsung dengan variabel yang
akan diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu suatu data yang diperoleh dari buku status atau data