Anda di halaman 1dari 5

Materi Penyuluhan

ATRITIS GOUT (ASAM URAT)

1. Pengertian
Asam urat (atritis gout) merupakan kelainan metabolik yang disebabkan
karena penumpukan purin atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Asam urat merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan
arthritis akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi Kristal urat di
dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran
kemih.
2. Etiologi
a. Faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam
urat.
b. Jenis kelamin dan umur
c. Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam
urat yaitu umur (30 tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia
menopouse (50-60 tahun).
d. Berat badan
e. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout
berkembang karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau
kerusakan, yang menyebabkan kelebihan produksi asam urat.
f. Konsumsi alkohol
g. Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena
alkohol mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.
h. Diet
i. Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk
gout. Misalnya makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.
j. Obat-Obatan Tertentu
k. Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk
mengembangkan hiperurisemia dan gout. Diantaranya golongan obat jenis
diuretik, salisilat, niasin, siklosporin, levodova.
3. Patofisiologi
a. Presipitasi kristal monosodium urat, dapat terjadi di jaringan jika
konsentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl.
b. Respon leukosit polimorfonuklear (PMN) dan selanjutnya akan terjadi
fagositosis kristal oleh leukosit.
c. Fagositosis, terbentuk fagolisosom dan akhirnya membran vakuol
disekeliling kristal bersatu dengan membran leukositik lisosom.
d. Kerusakan lisosom, terjadi robekan membram lisosom dan pelepasan
enzim dan oksida radikal ke dalam sitoplasma.
e. Kerusakan sel, terjadi respon inflamasi dan kerusakan jaringan. Setiap
orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme
normal dihasilkan asam urat. Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal
tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya
meningkat dalam tubuh.
Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu
banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin.
Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
4. Tanda dan Gejala
a. Stadium Arthritis Gout Akut
1) Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
2) Keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala
sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
3) Faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan,
rempelo dll), kelelahan fisik, stres, diuretic.
4) Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat
urikosurik dapat menyebabkan kekambuhan.
b. Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi
periode interkritikal asimptomatik.
c. Stadium Arthritis Gout Menahun
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga
dalam waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Pada tahap ini
akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang
disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk
seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus
ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya.
Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan
penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
5. Komplikasi
a. Penderita akan mengalami radang sendi akut berulang dan semakin lama
semakin sering kekambuhannya
b. Sakitnya akan bertambah lemah
c. Sendi yang terasa sakit bertambah banyak
d. Tofi semakin lama semakin besar, bahkan pecah dan menjadi luka
e. Pada ginjal dan saluran kemih bias timbul batu
6. PemeriksaanPenunjang
a. Pemeriksaan darah : Leukosit, uric acid, len meningkat
b. Pemeriksaan urin tinggi : Asam urat tinggi
c. Aspirasi cairan sendi : Menunjukan penumpukan Kristal asam urat
d. Pemeriksaan Radiologi : Gambaran Radiologi hanya Nampak berupa
pembengkakan jaringan lunak disekitar persendian.
7. Penatalaksanaan
a. Non farmakologi
1) Pembatasan makanan tinggi purin (± 100-150 mg purin/hari.
2) Cukup kalori sesuai kebutuhan yang didasarkan pada TB dan BB.
3) Tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi) disarankan tidak
kurang dari 100 g/hari.
4) Rendah protein yang bersumber hewani.
5) Rendah lemak, baik dari nabati atau hewani.
6) Tinggi cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 ltr
atau sekitar 10 gelas sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau
kopi.
7) Tanpa alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga. Alkohol
dapat meningkatkan asam laktat plasma yang akan menghambat
pengeluaran asam urat
b. Farmakologi
1) Pengobatan fase akut, obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan
inflamasi (colchicine, indometasin, fenilbutazon, kortikostropin)
2) Pengobatan hiperurisemia, terbagi dua golongan, yaitu :
3) Golongan urikosurik (probenesid, sulfinpirazon, azapropazon,
benzbromaron) dan Inhibitor xantin (alopurinol ).
DAFTARPUSTAKA

Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, BukuAjar KeperawatanMedikalBedah Brunner


&Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta : Media
Aeusculapius.
Prince, Sylvia Anderson, 1999.,Patofisiologi: KonsepKlinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai