( SAP )
Kegiatan
No Acara Waktu Tahapan Media
Penyuluhan Peserta
Mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri.
Menjelaskan judul materi serta
Menjawab salam
tujuan yang akan dicapai oleh
1 Ceramah 5 menit Pembukaan Memperhatikan dan Liflet
peserta penyuluhan dan
mendengarkan
melakukan kontrak waktu.
Menggali pengetahuan peserta
penyuluhan.
Memberikan reinforcement
positif kepada peserta atas Bertanya tentang
Tanya
kemampuan bertanya hal-hal yang belum
3 jawab dan 5 menit Evaluasi Leaflet
Menjawab pertanyaan peserta dimengerti
Diskusi
Memberikan pertanyaan tentang
materi yang telah disampaikan
V. MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Kista Ovarium
Kista merupakan penyakit yang halus, rumit dan unik, karena keberadaannya
mirip dengan kehamilan, di mana semua wanita mempunyai resiko akan hadirnya
penyakit ini. Setiap wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri yang
ukurannya normalnya sebesar biji kenari. Setiap indung telur tersebut berisi ribuan
telur yang masih muda atau folikel yang setiap bulannya akan membesar dan satu
diantaranya membesar sangat cepat sehingga menjadi telur yang matang. Pada saat
masa subur telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak kerahim
melalui saluran telur. Apabila sel telur yang matang ini dibuahi, Folikel akan
mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai
siklus haid pada seorang wanita. Namun, jika terjadi gangguan pada proses siklus
ini, maka kista pun akan terjadi (Chyntia, 2010).
2. Etiologi
Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti, kemungkinan dari bahan-bahan
yang bersifat karsinogen berupa zat kimia, polutan, hormonal dan lain-lain. Beberapa
literatur menyebutkan bahwa penyebab terbentuknya kista pada ovarium adalah gagalnya
sel telur (folikel) untuk berovulasi.
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan
pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium
tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon
hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan
penimbunan folikel yang berbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel
tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, karena itu
terbentuk kista di dalam ovarium.
3. Faktor Risiko
Beberapa faktor resiko berkembangnya kista ovarium, adalah wanita yang biasanya
memiliki (CancerHelp, 2012):
a. Riwayat kista ovarium terdahulu
b. Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi (tamoxifen).
c. Siklus haid tidak teratur
d. Faktor genetik/keturunan
e. Riwayat kanker kolon/usus besar
f. Gangguan hormonal
g. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
h. Diet tinggi lemak
i. Merokok
j. Minum alkohol
k. Pengguna bedak talk perineal
l. Penderita hipotiroid
5. Diagnosis
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan
atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi,
permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis
tumor tersebut. Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari
tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan
tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau kandung
kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan
tambahan.
Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium
bisa menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang
sukar untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites,
akan tetapi dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya
dapat diatasi.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium,
maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor
nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala
ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak
dapat digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi
besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri.
6. Komplikasi
a. Perdarahan intra tumor
Perdarahan dalam kista biasanya terjadi sedikit demi sedikit, sehingga
berangsur-angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala
klinik yang minimal. Namun jika perdarahan terjadi secara masif, akan terjadi
distensi cepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut mendadak.
b. Putaran tangkai
Putaran tangkai dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter >5
cm akan tetapi belum terlalu besar sehingga terbatas gerakkannya. Kehamilan
dapat mempermudah terjadinya torsi karena pada kehamilan uterus yang
membesar dapat mengubah letak tumor, dan karena sesudah persalinan dapat
terjadi perubahan mendadak pada rongga perut. Putaran tangkai juga dapat
menyebabkan gangguan sirkulasi meskipun jarang bersifat total. Karena vena
lebih mudah tertekan, terjadi pembendungan darah dalam tumor dengan akibat
pembesaran tumor dan terjadi perdarahan dalam tumor. Jika putaran tangkai
terjadi terus, maka dapat terjadi nekrosis hemoragik dalam tumor yang dapat
menimbulkan robekan dinding kista dengan perdarahan intraabdominal atau
peradangan sekunder. Bila putaran tangkai terjadi perlahan, tumor dapat melekat
pada omentum, yang dapat melepaskan diri dan menjadi tumor parasit.
7. Pencegahan
Meski belum diketahui penyebab munculnya kista, tumor ini dapat dihindari dengan
penerapan pola hidup yang sehat dan berkualitas, antara lain:
a. Makan-makanan yang bergizi, menghindari makanan yang mengandung bahan
karsinogenik dan makanan tinggi lemak.
b. Olahraga secara teratur
c. Tidak merokok
d. Tidak minum minuman yang mengandung alcohol
e. Deteksi dini apabila muncul keluhan yang serupa dengan tanda dan gejala kista
ovarium.
8. Penatalaksanaan
Pemilihan penatalaksanaan kistoma ovarium tergantung pada usia penderita,
paritas, status kehamilan, ukuran tumor kistik, dan derajat keluhan. Tidak semua
kistoma ovarium memerlukan terapi pembedahan. Prinsip bahwa tumor ovarium
neoplastik memerlukan operasi dan tumor non-neoplastik tidak, jika menghadapi
tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang
besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah
kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami
pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk
menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam
pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan
tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan
operatif.Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah
pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang
mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu
dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba .
DAFTAR PUSTAKA
Chyntia, E. 2010. Pahami Kista Anda Akan Terbebaskan. Yogyakarta: Maximus
Hanifa W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.